memenuhi kriteria dan telah mengikuti pelatihan, untuk ikut melaksanakan usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa, dan orang lain untuk hidup sehat. SISWA KELAS 3, 4,5, YG.BELUM PEL.DOKCIL. BERPRESTASI DI SEKOLAH ( TIDAK MUTLAK) BERBADAN SEHAT. BERWATAK PEMIMPIN & BERTANGGUNGJAWAB. BERBUDI PEKERTI BAIK DAN SUKA MENOLONG. BERPENAMPILAN BERSIH DAN BERPERILAKU SEHAT. MENDAPAT IZIN DARI ORANG TUA. Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi: Sasaran primer : peserta didik Sasaran sekunder : § Guru, pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang. Sasaran Tertier : § Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di sekolah § Lingkungan, yg meliputi: lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah PENGAMATAN KEBERSIHAN DAN KES PRIBADI. BERPRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PENGUKURAN TB & BB. PENYULUHAN /PROMOSI KESEHATAN. • P3K/PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN. P3P/PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENYAKIT PENGAMATAN KEBERSIHAN LINGK.SEKOLAH. PENCATATAN & PELAPORAN UKS. 1. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi
Mencuci rambut secara teratur
dan menyisirnya sehingga terlihat rapi. Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KEBIASAAN/PERILAKU/TINDAKAN YANG POSITIF DILAKUKAN OLEH SISWA,GURU,PENJAGA SEKOLAH DAN YANG LAINYA DENGAN KESDARAN SENDIRI UNTUK MENCEGAH PENYAKIT,MENINGKATKAN KESEHATAN SERTA AKTIF MENJAGA LINGKUNGAN SEKOLAH SECARA MANDIRI Manfaat bagi siswa: a. Meningkatkan kesehatan dan tidak mudah sakit b. Meningkatkan semangat belajar c. Meningkatkan produktivitas belajar d. Menurunkan angka absensi karena sakit Memberikan PERTOLONGAN PERTAMA PADA korban KECELAKAAN dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat rujukan (Rumah sakit, Dokter, atau Puskesmas ) Mencegah cedera bertambah parah Menunjang upaya penyembuhan Bahan yang minimal harus tersedia : sabun, alcohol air bersih, betadine Paracetamol minyak kayu putih, balsam, dll Alat minimal yang disediakan : Pembalut cepat, Pembalut gulung, Pembalut segitiga Kapas, Kasa steril, Gunting, Senter 1. Mimisan 2. Pingsan 3. Luka lecet/gores/sayat 4. Perdarahan 5. Terkilir Tenang, jangan panik cobalah duduk Perlahan, dongakkan kepala ke atas dan biarkan mulut Anda terbuka Menggunakan tangan, jepit bagian bawah lubang hidung dan tahan sekitar 15 menit. Bernafaslah lewat mulut. Longgarkan jepitan perjalan. Jangan pegang area hidung selain bagian bawah, dan tetaplah bernafas lewat mulut. Kalau 20 menit kemudian mimisan belum juga berhenti, coba cari pertolongan medis. Wajah tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya cepat. Penanganan : 1. Baringkan dan Tempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, 2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya. 3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita dalam keadaan benar-benar sadar Cucilah dengan air Berikan betadine tutuplah luka dengan plester atau band aid. Jika luka gores/robek terlalu besar, segera bawa ke tempat rujukan. Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka.
Tekan terus-menerus. Jangan
melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti. Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan, lalu segera bawa ke TEMPAT RUJUKAN karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.