PERNAPASAN PADA
LANSIA
LATAR BELAKANG
Pada usia lanjut terjadi perubahan anatomi-fisiologi dan dapat timbul
pula penyakit-penyakit pada sistem pernafasan.
Fungsi primer dari sistem pernafasan adalah menghantarkan udara masuk
dan keluar dari paru sehingga oksigen dapat dipertukarkan dengan
karbondiaoksida. Sistem pernafasan atas meliputi hidung, rongga hidung,
sinus-sinus, dan faring. Sistem pernafasan bawah meliputi trakhea,
bronkus-bronkus, dan paru.
Peningkatan insiden dan prevalensi pneumonia pada lansia juga dikaitkan
dengan penyakit komorbid yang diderita pasien, seperti diabetes melitus,
penyakit jantung, malnutrisi, dan penyakit hati kronik. Sebagai contoh,
diabetes melitus menyebabkan penurunan fungsi sistim imun tubuh baik
proses kemotaksis maupun fagositosis
KONSEP DASAR LANSIA
Pengertian
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia
panjang, terjadinya tidak bisa di hindari siapapun.
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu periode dimana seseorang
telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang
lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang
penuh dengan manfaat (Hurlock, 2000).
Perubahan-perubahan yang
terjadi pada usia lanjut
1. PERUBAHAN ANATOMI
Paru-paru kecil dan kendur.
Pembesaran alveoli.
Penurunan kapasitas vital ; penurunan PaO2 dan residu
Kelenjar mucus kurang produktif
Pengerasan bronkus dengan peningkatan resistensi
Penurunan sensivitas sfingter esophagush.
Klasifikasi kartilago kosta, kekakuan tulang iga pada kondisi
pengembangani.
Hilangnya tonus otot toraks, kelemahan kenaikan dasar paru. Penurunan
sensivitas kemoreseptor.
(Stanley, 2006).
2. Perubahan Fisiologik pada pernapasan
Menurut Stanley, 2006 perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi
pada lansia, yaitu:
Hilangnya silia serta terjadinya penurunan reflex batuk dan muntah
pada lansia menyebabkan terjadinya penurunan perlindungan pada
sistem respiratory. Hal ini terjadi karena saluran pernafasan tidak
akan segera merespon atau bereaksi apabila terdapat benda asing
didalam saluran pernafasan karena reflex batuk dan muntah pada
lansia telah mengalami penurunan.
Penurunan kompliants paru dan dinding dada. Hal ini menyebabkan
jumlah udara (O2) yang dapat masuk ke dalam saluran pernafasan
menurun dan menyebabkan terjadinya peningkatan kerja pernafasan
guna memenuhi kebutuhan tubuh.
FAKTOR2 YANG MEMPERBURUK
FUNGSI PARU
Faktor merokok
Obesitas
Imobilitas
Operasi
Gangguan-gangguan pada sistem
pernafasan lansia
PNEUMONI
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim
paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan
pertukaran gas setempat. Pneumonia memiliki tanda
klasik berupa demam, batuk, sesak. Tetapi pada usia
lanjut usia, gejalanya menjadi atipikal, yaitu suhu
normal, takada batuk, status mental terganggu, nafsu
makan menurun, aktivitas berkurang. Pemeriksaan fisik
didapatkan ronki, bronkofoni, suara napas menurun.
Leukosit naik, dan pada rontgen thoraks terlihat infiltrat
(Lukman, 2009).
ETIOLOGI
Bakteri
VIRUS
JAMUR
PROTOZOA
ASUHAN KEPERAWATAN
PNEUMONIA
PADA PASIEN LANSIA
IDENTITAS
KEADAAN UMUM
KELUHAN UTAMA : SESAK NAPAS
Riwayat penyakit sekarang : Didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas selama beberapa
hari, kemudian mendadak timbul panas tinggi, sakit kepala / dada ( anak besar ) kadang-kadang
pada anak kecil dan bayi dapat timbul kejang, distensiaddomen dan kaku kuduk. Timbul batuk,
sesak, nafsu makan menurun.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : wajah terlihat pucat, lemas, banyak keringat, sesak, Adanya PCH, Adanya tachipne,
dyspnea, Sianosis sirkumoral, Distensi abdomen, Batuk : Non produktif – produktif.
Palpasi : denyut nadi meningkat, turgor kulit menurun, Fremitus raba meningkat disisi yang sakit,
Hati mungkin membesar
Auslkutasi : terdengar stridor, ronchii pada lapang paru, takikardia.
Perkusi : pekak bagian dada dan suara redup pada paru yang sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tak efektif yang berhubungan dengan Peningkatan produksi
sekret (sekret yang tertahan, kental)
Manajemen jalan nafas
Rasional : untuk menghindari terjadi nya obtruktif jalan nafas yang disebabkan oleh
peningkatan sekret
Latih batuk efektif
Rasional : bertujuan untuk mengeluarkan sekrek
Terapi oksigen
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan oksigen
Pemberian posisi
Rasional : mengatur posisi dapat meningkatkan sirkulasi
Monitoring tanda vital
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien
Kerusakan Pertukaran gas yang berhubungan dengan Kurangnya suplai
oksigen (obstruksi jalan nafas oleh sekret, bronchospasme, air trapping)
anajemen asam dan basa tubuh
Rasional : mencegah komplikasi akibat penurunan atau peningkatan PCO2
Manajemen jalan nafas
Rasional : untuk memfasilitasi kepatenan jalan nafas
Terapi oksigen
Rasional : memberikan oksigen dan memantau aktivitas
Monitoring tanda vital
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien menghindari komplikasi
Ketidakseimbangan nutrisi Kurang dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
Dyspnea, fatique
Efek samping pengobatan
Produksi sputum
manajemen cairan
Monitoring cairan
Rasional : menghindari
cairan
Manajemen gangguan
makan