Anda di halaman 1dari 67

KEGIATAN BELAJAR 3:

TEKNIK PEMBORAN

Oleh
Jefrianda Adesta, S.T

10/13/19 1
APAKAH PEMBORAN ?

Pemboran adalah Kemampuan melakukan pengambilan data lapisan batuan


berbentuk contoan inti atau non inti, dengan menggunakan unit bor dan
kelengkapannya.
Unit Bor dioperasikan oleh seorang juru bor dan dibantu beberapa teknisi

KONDISI-
KONDISI
SOP
OPERASI PENGOPERASIAN
DASAR PENUGASAN BERDASARKAN
Mengambil data
Lapisan batuan PENUGASAN:
(coring atau non-coring) • Pengambilan data
Lapisan Batuan
(Coring maupun non-
Coring)

Unit Bor
KONDISI
EMERGENSI

LAPORAN PASKA
PENGOPERASIAN

10/13/19 2
PENGETAHUAN TENTANG PEMBORAN

• Jika kita berbicara mengenai cadangan batubara tentu kita ingin mengetahui
bagaimana dimensi batubara (panjang, lebar, dan tebal) yang terkandung.
Untuk mengetahui tebal batubara tersebut, dapat dilakukan pemboran. Selain
untuk mengetahui tebal lapisan batubara, pemboran juga berguna untuk
mengetahui litologi suatu daerah.

• Pemboran merupakan hal yang sangat penting dalam eksplorasi sebab akan
menentukan perencanaan tambang, misalnya apakah suatu daerah target
eksplorasi layak dilanjutkan ke tahap eksplorasi detil, apakah suatu daerah itu
layak ditambang, ataupun membuka daerah target yang baru.

• Satu kelompok kerja pemboran terdiri dari enam orang personil, yaitu satu
orang juru bor, satu orang pengawas pemboran, dua orang teknisi pemboran
(menjaga ketersediaan oli, BBM, dan logistik lainnya), dua orang asisten juru
bor (membantu operasional dan penjagaan conto).

10/13/19 3
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN BOR

Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan
pemboran meliputi, antara lain:
1. Mesin Bor
2. Pompa atau Kompresor
3. Stang bor (drill rod)
4. Casing
5. Core Barrel
6. Mata bor (bit)
7. Peralatan tambahan (aksesoris)

10/13/19 4
PENGETAHUAN TENTANG UNIT BOR

Susunan parlengkapan pemboran di atas secara umum dapat dilihat pada


gambar:

Gambar
Susunan Peralatan Pemboran

10/13/19 5
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
Beberapa tipe mesin bor antara lain adalah:
1. Mesin bor putar
2. Mesin bor tumbuk
3. Mesin bor putar-hidrolik (hydraulic-rotary)

10/13/19 6
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
1. Mesin bor putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempunyai mekanisme yang
paling sederhana. Untuk memecahkan batuan menjadi
kepingan/potongan/serpihan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran
mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi
batuan yang cukup keras, maka rangkaian stang bor dapat ditambah dengan
stang pemberat (drill collar). Kepingan batuan (cutting) yang hancur oleh
gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida.

10/13/19 7
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
1. Mesin bor putar

Skema
Mesin Bor Putar

Contoh mesin bor putar di PTBA


merk LONGYEAR

10/13/19 8
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
2. Mesin bor tumbuk
Mesin bor tumbuk, biasanya disebut cable tool atau spudder rig. Mesin bor
tumbuk dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat
berulang kali ke dalam lubang bor (lihat gambar 1.4). Mata bor akan
memecahkan batuan terkonsolidasi menjadi kepingan kecil, atau akan
melepaskan butiran-butiran pada lapisan. Kepingan atau hancuran tersebut
merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan (slurry) pada bagian dasar
lubang. Jika di dalam lubang tidak dijurnpai air. perlu ditambahkan air untuk
membentuk slurry. Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan
pemboran yang pada jumlah tertentu akan mengurangi daya tumbuk bor. Jika
kecepatan laju pemboran sudah melambat, slurry diangkat ke permukaan
dengan timba (barier) atau sand pump.

10/13/19 9
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
2. Mesin bor tumbuk

Gambar
Skema Mesin Bor Tumbuk

10/13/19 10
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR:
3. Mesin bor putar-hidrolik
Pada mesin bor putar-hidrolik pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh
sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, di samping beban yang
berasal dari berat stang dan mata bor.

Cara kerja jenis mesin bor putar-hidrolik adalah mengkombinasikan tekanan


hidrolik, stang, dan putaran mata bor di atas formasi batuan. Formasi batuan
yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga anulus
atau melalui rongga stang bor (bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang
digunakan)

10/13/19 11
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

MESIN BOR: Spindel


3. Mesin bor putar-hidrolik
Beberapa contoh mesin bor putar-hidrolik adalah:

Top Drive

10/13/19 12
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

POMPA ATAU KOMPRESOR


Pada tahap pemboran pompa dan kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga
untuk: mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur,
maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur. Dan jika menggunakan
udara sebagai fluida bor maka sumber tenaganya adalah kompresor.

10/13/19 13
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

POMPA ATAU KOMPRESOR

Pompa

Kompresor

10/13/19 14
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

STANG BOR (DRILL ROD)

Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, bagian pada ujung-
ujungnya terdapat ulir. Sebagai penghubung antara dua buah stang bor
digunakan double nepple.

Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai :


• Mentransmisikan putaran, tekanan, dan tumbukan yang dihasilkan oleh
mesin bor menuju mata bor
• Jalan keluar-masuknya fluida bor

10/13/19 15
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

STANG BOR (DRILL ROD)

Gambar
Skema Stang Bor

10/13/19 16
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

STANG BOR (DRILL ROD)


Rangkaian stang bor yang digunakan dalam kegiatan pemboran bergantung
pada mekanisme pemboran yang diterapkan.

Rangkaian stang bor pada mesin bor putar

Rangkaian stang bor pada mesin bor tumbuk

10/13/19 17
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

PIPA CASING (CASING TUBES)

Pipa ini berfungsi untuk menjaga lubang bor dart kolaps (runtuh) dan peralatan
pemboran lain dari gangguan lain.
Terdapat dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
1. Tipe flush joint: Penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainnya dilakukan
secara langsung
2. Tipe flush coupled: Penghubungan antara pipa menggunakan sebuah
perangkai (coupling)

Gambar
Rangkaian pipa casing

10/13/19 18
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

TABUNG INTI (CORE BARREL)

Agar analisis laboratorium dapat dilakukan dengan baik, maka conto inti harus
dibawa ke permukaan dalam kondisi tidak terganggu dan benar-benar
memperlihatkan formasi lapisan yang dibor secara representatif,
sehingga sedapat mungkin core recovery yang diperoleh mendekati
100%.

Salah satu cara untuk memperoleh conto inti yang baik yaitu dengan
memperhatikan kelayakan core barrel yang digunakan. Core barrel
dengan bentuk vang beragam biasanya berupa tabung yang berfungsi
untuk:
1. Membungkus conto inti
2. Memotong conto inti
3. Mengangkat conto inti
4. Menarik kembali conto inti dari lubang bor

10/13/19 19
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

TABUNG INTI (CORE BARREL)


Terdapat beberapa tipe core barrel, yaitu:
1. Single-tube core barrel: Tipe single-tube sangat efektif digunakan pada
tipe formasi batuan yang terkonsolidasi dan keras.
2. Double-tube core barrel: Terdiri dari dari dua tabung, sehingga inti (core)
yang diperoleh dalam tabung mendapat pengaruh yang kecil oleh putaran
mata bor (bit); Fluida bor melewati ruang antara dua tabung; Inti (core)
tertahan dalam core lifter
3. Triple-tube core barrel: terdapat dua tabung yang membawa mata bor
(bit), yaitu: outer-tube dan second-tube. Ruang antara dua tube berfungsi
untuk reaming lubang bor. Panjang outer-tube dapat diatur sesuai
kebutuhan. Tabung ini dapat diperpendek untuk formasi lepas atau lunak
dan dapat ditambahkan pada saat menembus formasi yang keras.
Tabung kedua adalah tabung dengan mata bor (bit) yang melakukan
pemboran (actual drilling).
10/13/19 20
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

TABUNG INTI (CORE BARREL)

single
double
triple
10/13/19 21
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

Mata Bor (Bit)


•Mata bor merupakan salah sartu komponen pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang
bekerja pada mata bor (agar mata bor dapat bekerja sesuai dengan yang
diharapkan) secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu: gaya dorong
(tekan) dan gaya putar. Efektivitas penetrasi yang dilakukan pada
pemboran bergantung pada dua gaya tersebut.

•Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada


pemboran tumbuk (percussive drilling), pemuatan mata bor (bit loading),
tekanan di bawah permukaan (down pressure). Gaya putar dapat dihasilkan
melalui mekanisme pemboran putar (rotary drilling) dengan bantuan mesin
putar.mekanik yang dapat memutar mata bor (setelah ditransmisikan oleh
stang bor ) dan dengan bantuan gaya dorong statis mengabrasi batuan yang
akan ditembus. Gaya dorong yang bersifat statis secara tidak langsung
turut menunjang gaya-gaya tersebut, misalnva berat dari stang bor.

10/13/19 22
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

Mata Bor (Bit)


Pemilihan tipe mata bor:

Series 2  For every abrasive, fractured formations, durable, versatile, general purpose bit
Series 4  For medium grain, abrasive, and partly fractured formations
Series 6  For medium to hard, abrasive, and partly fractured formations
Series 7  For hard to very hard, slightly abrasive formations, high speed underground applications
Series 8  Free cutting, for hard to very hard, competent and non-abrasive formations
Series 9  For very hard, non-abrasive formations, high speed underground applications
Series 10  For ultra hard, non-abrasive formations, high rotation speed desirable, low thrust

10/13/19 23
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

Peralatan Tambahan (Aksesoris)

Beberapa peralatan tambahan yang sering, dipakai dalam kegiatan


pemboran antara lain adalah:
1) Alat untuk menaikkan dan menurunkan:
a) water swivel
b) hoisting water swivel
c) hoisting plug (hoisting swivel)
d) hoisting rope socket
e) rod holder
f) snatch block
g) travelling block
h) crown block
i) lowering iron
j) come along
10/13/19 24
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

Peralatan Tambahan (Aksesoris)

2) Peralatan pancing
a)rod coupling tap
b)rod inside tap dan rod outside tap
c)casing tap/core barrel tap
d)rod band
e)knocking block
f)drive hammer with chain
g)pipe pulling jack

10/13/19 25
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN

Peralatan Tambahan (Aksesoris)

3) Menara:
a)Derricks, digunakan untuk pemboran tegak
b)Tripod, digunakan untuk pemboran miring

4) Peralatan Teknis:
a) Parmalee Wrench
b) Pipe Wrench
c) Super Tong

10/13/19 26
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN

Teknik Pemboran:
1. Non-inti (openhole)
2. Inti (coring)

10/13/19 27
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN

Teknik Pemboran: 1. Non-inti (openhole)

Pemboran (eksplorasi) akan menentukan kedalaman lapisan, ketebalan, kualitas


dari batubara, dan lapisan bawah permukaan lainnya selain batubara. Mayoritas
pemboran eksplorasi ini menggunakan jenis putaran (rotary rig).
Prinsip kerja pemboran sebagai berikut: rangkaian stang besi (metal rod)
berputar secara aksial, lalu mata bor melakukan penetrasi ke bawah dengan
tekanan tertentu (dikendalikan oleh juru bor), mengikis batuan, dan mendapat
kemajuan dari kedalaman lubang bor. Cutting batuan tersirkulasi keluar dari
mata bor kemudian terangkat ke permukaan dengan bantuan pompa cairan
(fluids pump) atau kompresor udara (air compressor).

10/13/19 28
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN

Teknik Pemboran: 2. Inti (coring)


Untuk mendapatkan conto batubara yang segar (fresh) beserta urutan
litologinya, pilihan yang tepat adalah menggunakan pemboran inti (core drilling).
Pemboran inti dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan pemboran putar
atau putar-hidrolik. Peralatan pemboran ini menggunakan mata bor karbit
tungsten atau intan yang disambung dengan rangkaian stang besi (metal rod).
Bagian terbawah dari rangkaian stang besi ini adalah tabung inti (core barrel)
dan berputar ke bawah permukaan mengikuti tekanan yang diatur oleh juru bor.
Mata bor intan membutuhkan cairan atau lumpur pemboran.
Prinsip kerjanya sebagai berikut: batuan di bawah permukaan digerinda
(diputar), lalu masuk ke dalam tabung inti. Inilah yang dinamakan inti. Inti
tersebut tetap berada di tengah tabung inti. Perolehan inti (core recovery)
dimungkinkan oleh adanya tabung kedua (second tube) yang tidak berputar di
dalam tabung inti. Inti masuk ke tabung ini dan terlindung dari kerusakan. Ini
yang disebut tabung inti dua pipa (tube). Bahkan untuk mendapat perolehan inti
yang lebih baik lagi, dapat ditempatkan lagi pipa besi dalam tabung inti dua pipa
(tube), cara ini yang disebut tabung inti tiga pipa

10/13/19 29
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN

Teknik Pemboran: 2. Inti (coring)

Pengambilan inti

Penyimpanan conto inti

di kotak inti (core box)

10/13/19 30
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN

Teknik Pemboran Air


Tahapan Pemboran Air:
1. Pemboran awal (pilot hole)
2. Pembesaran lubang bor (reaming)
3. Konstruksi sumur
4. Pembersihan sumur (development)
5. Pengujian sumur

10/13/19 31
TEKNIK EKSPLORASI

Oleh:

Jefrianda Adesta, S.T

10/13/19 32
1
APAKAH Teknik Eksplorasi ?

Teknik Eksplorasi adalah kemampuan menerapkan pengetahuan teknis dalam


eksplorasi batubara sehingga diperoleh data dan informasi yang
meyakinkan untuk menentukan cadangan batubara pada suatu daerah.
Teknik Eksplorasi dioperasikan oleh beberapa operator

Mendeskripsikan KONDISI-
data eksplorasi
DASAR PENUGASAN OPERASI KONDISI
(misal: data bor) BERDASARKAN
SOP
PENUGASAN:
PENGOPERASIAN
•Pendeskripsian
Menangani data
data
eksplorasi Teknik Eksplorasi
Eksplorasi (misal: data bor)
•Pe-logging-an
•Penanganan
Mengidentifikasi data
Ketidakuratan data Eksplorasi
eksplorasi •Pengidentifikasia
n
Ketidakakuratan
data
eksplorasi
Menghitung
Potensi batubara KONDISI EMERGENSI

LAPORAN PASCA
10/13/19 PENGOPERASIAN 33
1
APAKAH Teknik Eksplorasi ?

Pengertian:
Teknik Eksplorasi adalah kemampuan
menerapkan pengetahuan teknis dalam
eksplorasi batubara sehingga diperoleh data dan
informasi yang meyakinkan untuk
menentukan cadangan batubara pada suatu
daerah.

Tujuan:
Memperoleh data dan informasi yang meyakinkan
untuk menentukan cadangan batubara pada suatu
daerah.

10/13/19 34
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

Teknik Eksplorasi

Peran eksplorasi sangat penting dalam pertambangan sebab melakukan


evaluasi data-data yang ada dari tambang yang telah dibuka, seperti
pemetaan geologi dan pemercontoan (sampling), penggunaan peralatan
geofisika, dan pemboran. Ketika data-data kualitas batubara yang
ekonomis telah diidentifikasi, masukan data geologi akan lebih
terkonsentrasi untuk mendukung para insinyur tambang dalam merancang
dan mengembangkan tambang. Untuk melakukan hal ini, akan dilakukan
penambahan data dari pemboran dan pemercontoan, dan studi kelayakan
geoteknik.
Tujuan masukan data geologi secara berangsur akan berubah dari
eksplorasi ke pengembangan tanpa putus. Gambar berikut
mengilustrasikan perbedaan tahapan proses tersebut dari pemetaan
eksplorasi dan pemercontoan hingga perhitungan cadangan, penentuan
kualitas batubara, dan penyelidikan geoteknik.

10/13/19 35
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

Gambar
Tahapan Eksplorasi

10/13/19 36
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

Tahapan Kegiatan Pra-Penambangan

Untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi, maka dalam usaha untuk
membuka dan mengoperasikan suatu tambang, dilakukan pentahapan
sebagai berikut :
1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan, yang meliputi:

• Studi literatur

• Survei dan pemetaan

10/13/19 37
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan:


No
Peta Yang Ada Skala Kegiatan Hasil
.

Membuat peta topografi (foto udara,


1. Tidak ada - Peta topografi
langsung)
1 : 50.000
Tabel
2. Peta topografi 1 : 25.000 Pemetaan geologi & singkapan Peta geologi & peta singkapan
Peta yang digunakan
1 : 10.000
pada
1 : 100.000 Peta geologi dan singkapan
lengkap
Tahapan Eksplorasi
1 : 50.000 Melengkapi Peta geologi, pemetaan
3. Peta geologi
1 : 25.000 singkapan dan Sampling
Model geologi endapan
1 : 10.000
Model penyebaran endapan
Pemetaan detail batuan, (uji struktur,
1 : 10.000 singkapan, test pit, trench, Penampang 2D dan 3D
pemboran)
Peta kadar

Peta topografi/ Peta tebal overburden


4. Pengamatan air tanah
peta geologi 1 : 5.000 Peta isopach
Peta air tanah
Survei Geoteknik Peta struktur
1 : 2.000
Peta kekuatan batuan

10/13/19 38
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

2. Tahap Eksplorasi Detil, yang meliputi:


Kegiatan utama dalam tahap ini adalah pengambilan conto (sampling)
dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan cara memperbanyak
test pit atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai
penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran
kadar/ kualitas secara mendatar maupun tegak, guna menghitung jumlah
cadangannya.
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman,
ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi
(panjang-lebar-tebal), serta data mengenai kekuatan batuan samping,
kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat
memudahkan perencanaan kemajuan tambang, menentukan lebar/
ukuran bukaan atau kemiringan lereng tambang. Data tersebut juga
penting untuk merencanakan produksi bulanan/ tahunan serta pemilihan
peralatan tambang maupun fasilitas lainnya.

10/13/19 39
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

3. Studi Kelayakan (feasibility study):


Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang,
metoda penambangan, perencanaan peralatan, rencana pengolahan dan
rencana investasi tambang.

Dengan melakukan analisis ekonomi berdasarkan pada faktor-faktor


teknologi, pemodalan, biaya produksi, penjualan dan pemasaran dll., maka
dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan
dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak. Kalau dari studi
tersebut ternyata memang cadangan tersebut layak untuk ditambang,
maka kemudian diajukan permohonan izin/ KPPenambangan (produksi) ke
Departemen terkait.

10/13/19 40
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi

4. Tahap Persiapan Penambangan


Setelah diketahui bahwa cadangan yang bersangkutan dapat ditambang
dengan menguntungkan, maka pekerjaan persiapan-persiapan untuk
melaksanakan operasi penambangan mulai dilakukan.

Untuk itu perlu disiapkan konstruksi sarana/ prasarana seperti jalan


angkut, bengkel, sumber tenaga listrik, cadangan BBM, kompleks
perkantoran, pembersihan lahan atau pembuatan shaft, pabrik pengolahan
dan fasilitas-fasiiitas lainnya (perumahan, air bersih, rumah sakit,
sekolahan dll).

10/13/19 41
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG
TEKNIK EKSPLORASI ( QUIZ )

TEKNIK EKSPLORASI?
TUJUAN TEKNIK EKSPLORASI?
TAHAPAN TEKNIK EKSPLORASI?

10/13/19 42
METODE EKSPLORASI

Sesuai dengan tingkat/tahapan serta ketelitian yang diperlukan, metoda


eksplorasi dapat dirinci dalam beberapa macam :
1. Pemetaan Awal:
Pemetaan awal ini penting untuk merancang penerapan metoda-metoda
eksplorasi selanjutnya. Pemetaan dilakukan oleh geolog atau eksplorer dan
surveyor (kalau belum ada peta topografi).

Batuan dan singkapan yang ditemukan dideskripsi dan diplot pada peta
sehingga akhirnya akan didapatkan peta lintasan (trace line plot). Setelah
semua daerah tercakup kemudian diinterpretasi dan dihubungkan untuk
mendapatkan peta geologi dan peta singkapannya. Lintasan sebaiknya
tegak lurus arah jurus dan melalui lembah-lembah sungai, karena biasanya
pada lembah-lembah sungai inilah dapat ditemukan singkapan-singkapan
yang baik. Kalau ditemukan singkapan (misalnya batubara), tentukanlah
ketebalannya,, ambil conto, dan dideskripsikan dengan baik.

10/13/19 43
METODE EKSPLORASI

2. Metode Tak Langsung:

Dalam eksplorasi seringkali dilakukan pemanfaatan sifat-sifat kimia dan


sifat-sifat fisika batuan seperti berat jenis (rapat massa), sifat mengalirkan
arus listrik, sifat radioaktif, dll.

Disebut metoda tidak langsung karena dalam penyelidikan ini kita tidak
langsung melihat atau memegang endapan yang dicari, tetapi hanya
mereka dari tanda-tandanya saja.

10/13/19 44
METODE EKSPLORASI

2. Contoh Metode Tak Langsung:

a) Metoda geofisika, antara lain:

1. Metoda gaya berat (gravity)


2. Metoda seismik
3. Metoda radioaktif

10/13/19 45
METODE EKSPLORASI

2. Contoh Metode Tak Langsung:

b) Metoda geokimia, antara lain:

1. stream sedimen
2. conto tanah
3. conto tumbuh-tumbuhan
Suatu endapan/logam/unsur tertentu seringkali terkumpul pada
endapan lumpur sungai, pada hasil pelapukan (tanah) atau terserap
oleh tumbuh-tumbuhan.
Dengan mengambil conto di lokasi tertentu dan menganalisis unsur
petunjuk tertentu dapat diduga terdapatnya endapan berharga di sekitar
tempat tersebut. Hasilnya diplot pada peta dan secara statistik dapat
dicari harga anomalinya. Misalnya : As untuk endapan emas, Hg dan
CO2 untuk cadangan panas bumi, dll.

10/13/19 46
METODE EKSPLORASI

3. Contoh Metode Langsung:


Dalam metoda ini kita bisa langsung berhubungan dengan bahan yang
dicari (di lapangan), dan dapat mengambil conto-conto yang diperlukan
(melakukan sampling).

1. Pemetaan Langsung
Dilakukan dengan cara mencari dan memetakan singkapan dan gejala-
gejala geologi lainnya langsung di lapangan.

10/13/19 47
METODE EKSPLORASI

3. Contoh Metode Langsung:

2. Perunutan bongkah (tracing float)


Dilakukan dengan cara mencari potongan atau bongkah batuan yang
diduga mengandung bahan, mineral, logam yang dicari di sepanjang
sungai (lihat gambar), dari hilir ke hulu sampai ketemu asal potongan
yang bersangkutan (vein, singkapan, dll.).

Gambar
Perunutan bongkah
di sungai

10/13/19 48
METODE EKSPLORASI

3. Contoh Metode Langsung:


3. Membuat sumur uji/parit uji
Apabila singkapan sudah ditemukan dan kita ingin mengetahui ukuran,
posisi, ketebalan, maka perlu dilakukan penggalian dalam bentuk
sumuran/sumur uji (test pit) atau paritan (lihat gambar) atau parit uji
(trench pit).

Gambar Sketsa parit dan sumur uji

10/13/19 49
METODE EKSPLORASI

3. Contoh Metode Langsung:


4. Pemboran
Pemboran adalah salah satu metoda eksplorasi atau sampling yang cepat
untuk melakukan eksplorasi cadangan yang letaknya dalam (jauh dari
permukaan tanah). Dengan pemboran didapatkan conto keratan (sludge)
dari conto inti (core) yang penting untuk analisis kadar/kualitas.

Pemboran dilakukan pada tahap eksplorasi pendahuluan sampai tahap


eksplorasi detail, dan dari pemboran tersebut juga didapatkan penampang
litologinya. Pada beberapa tujuan dapat pula dilakukan penampangan
geofisika (geophysical logging).

Pemboran dilakukan dari cara yang sederhana (manual) seperti bor


tangan/ bor bangka, atau dengan bor mesin, alat bor digerakkan oleh
mesin biasa ataupun oleh udara tekan (pneumatik).

10/13/19 50
SAMPLING

Pengambilan conto (sampling)


Cara pengambilan conto endapan dapat dilakukan dengan bermacam cara
yaitu :
1. Conto cakup (grab sampling)
2. Conto potongan (chip sampling)
3. Conto paritan (channel sampling)
4. Conto inti (core sampling)
5. Conto ruah (bulk sample)

10/13/19 51
POLA PENGAMBILAN CONTO

Pola pengambilan conto


Dalam pembuatan lubang-lubang pengambilan conto endapan (test pit,
lubang bor) dikenal antara lain : pola bujur sangkar, pola empat persegi
panjang, pola segitiga, atau pola acak (tidak teratur).

10/13/19 52
PENANGANAN INTERPRETASI DATA

Penyusunan Laporan Eksplorasi Batubara

Penyusunan laporan eksplorasi batubara memerlukan :

1. Penjelasan tujuan dan perumusan dari eksplorasi batubara


2. Penjelasan akan pemilihan dan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving), metode, dan landasan teori.
3. Penjelasan pembatasan ruang lingkup permasalahan
4. Penjelasan proses pengolahan data
5. Penjelasan kesimpulan dari eksplorasi batubara dan dapat
menyarikan (abstraction)

10/13/19 53
PENANGANAN INTERPRETASI DATA

Susunan Laporan Eksplorasi Batubara

Susunan laporan eksplorasi batubara terdiri dari :

• Kata Pengantar
• Sari
• Daftar Isi
• Daftar Gambar
• Daftar Tabel
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Geografi dan Keadaan Geologi
• Bab III Kegiatan Eksplorasi
• Bab IV Hasil Eksplorasi
• Bab V Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka
• Lampiran

10/13/19 54
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA

Identifikasi Faktor Ketidakakuratan Data


Berikut akan diberikan beberapa pedoman untuk melakukan pengukuran dan
pemerian

1. Mengukur kedudukan bidang


Pada dasarnya, komponen yang diukur adalah jurus (strike) dan kemiringan
(dip), dan arah kemiringan tersebut (dip direction).
Cara mengukur jurus dan kemiringan dengan kompas (lihat Gambar):

JURUS KEMIRINGAN ARAH KEMIRINGAN

10/13/19 55
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA

2. Melakukan pemerian singkapan


Urutan dalam melakukan pemerian singkapan dan pencatatan pada buku
harian:
1. Catatan singkat mengenai lokasi dan keadaan geografi dari singkapan, misal di kelokan sungai,
di bukit. Hal ini sangat penting terutama untuk singkapan-singkapan yang menunjukkan data
yang kritis, seperti adanya ketidakselarasan. Hal ini untuk mempermudah verifikasi.
2. Fakta-fakta mengenai singkapan. Pada umumnya, hal tersebut akan memuat pemerian tentang:
• Keadaan singkapan: dimensi, derajat pelapukan, insitu atau tidak, masif, normal,
terbalik
• Susunan litologi: apakah terdiri dari satu jenis batuan atau lebih, apakah ada
sisipan, terdapat dalam batuan apa, apakah ada perubahan mineral atau tekstur
• Batas antara berbagai litologi (jika ada): kemungkinan kontak intrusi, batas erosi,
kontak patahan.
• Struktur primer batuan dari masing-masing litologi.
• Pemerian detil masing-masing litologi (susunan utama, sisipan). Pemerian lebih
ditekankan pada sifat-sifat yang menonjol saja.
• Kandungan khusus dari batuan (jika ada), seperti kandungan fosil, mineralisasi,
dan sebagainya.
• Keadaan struktur geologi dari singkapan
3. Usahakan untuk selalu membuat penafsiran lapangan (walaupun bersifat sementara), misalnya
meliputi: nama batuan (klasifikasi di lapangan) dan lingkungan pembentukan.

10/13/19 56
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA

3. Melakukan sampling

Conto diambil untuk keperluan analisis lebih lanjut, misalnya analisis


petrografi, analisis proksimat dan ultimat (batubara). Conto tersebut harus
diambil pada bagian yang masih segar dan utuh. Faktor pelapukan,
pelarutan oleh air akan sangat mempengaruhi kualitas conto. Ukuran yang
diperlukan bervariasi bergantung pada kepentingannya. Ukuran yang ideal
adalah ± (12 x 9 x 3) cm.

10/13/19 57
POTENSI BATUBARA

Perhitungan Potensi (Cadangan) Batubara


Walaupun potensi mempunyai pengertian yang berbeda dengan cadangan
namun dalam bab ini, yang dimaksud dengan potensi adalah cadangan.
Cadangan dapat dinyatakan dalam volume atau tonase. Cadangan bijih
logam umumnya dalam dalam tonase, demikian juga batubara. Sedangkan
emas dalam troy-ons, dan bahan bangunan dalam meter kubik.
Dalam menghitung cadangan bahan galian, pertama-tama yang dihitung
adalah volumenya baru kemudian dikalikan dengan BJ-nya ; dan kalau
akan dilihat kandungan logamnya dikalikan lagi dengan kadar rata-
ratanya.
Untuk itu yang perlu diketahui adalah dimensi dari cadangan, yang
mana untuk bentuk yang sederhana adalah ketebalan (t) dan luas
penyebarannya (A), dan kemudian data mengenai kadarnya.

10/13/19 58
POTENSI BATUBARA

Penentuan kadar rata-rata cadangan

Dalam melakukan sampling pada test pit atau lubang bor, analisis kadar
biasanya dilakukan untuk interval ketebalan tertentu, dan umumnya kadar
pada setiap interval juga bervariasi. Karena itu untuk menghitung
cadangan perlu dilakukan perhitungan kadar rata-rata dari cadangan yang
bersangkutan sebagai berikutn :
a i  ti
a i
n
dimana :
t i
a = hasil assay
i t = ketebalan
n
t   ti n = jumlah conto
i

Kadar rata-rata cadangan yang bisa ditambang secara ekonomi dibatasi


oleh cut off grade, yaitu kadar rata-rata minimum cadangan yang masih
dapat ditambang dengan menguntungkan. Karena itu seringkali tidak
semua endapan dapat disebut sebagai cadangan, tetapi dibatasi oleh
harga cut off grade tersebut, sehingga ketebalan cadangannya
bervariasi.
10/13/19 59
POTENSI BATUBARA

Metode Perhitungan cadangan

Cara perhitungan endapan per lubang bor/ test pit :

a. Included area
Dalam menghitung cadangan terukur (measured), maka setiap titik
test pit atau lubang bor mempunyai pengaruh sampai ½ jarak
terhadap titik lain di dekatnya (lihat gambar).

Included area

10/13/19 60
POTENSI BATUBARA

Metode Perhitungan cadangan

a. Included area
Jadi kadar yang dihasilkan dari analisis conto untuk titik tersebut hanya
berlaku sampai ½ jarak terhadap titik terdekat.

Dengan metoda included area, maka titik bor no. 1 akan menghasilkan
cadangan terukur :
Tonase1 = a1  t1   12 a  12 a   BJ (ton)

Untuk titik bor 2 :


Tonase2 = a 2  t 2   a  1
2
a  (ton)
BJ

Untuk titik bor 5 :


Tonase5 = a 2  t 2   a  a   BJ
(ton)

10/13/19 61
POTENSI BATUBARA

Metode Perhitungan cadangan


a. Included area
Jumlah cadangan terukur untuk blok di atas dibatasi oleh garis yang terluar
yang menghubungkan titik-titik terluar. Sedangkan cadangan di luar blok
tersebut sungai sejarak ½ jarak ke titik terdekat merupakan cadangan
terduga (indicated).
n

Cadangan seluruh blok =  Tonase


i
i

10/13/19 62
POTENSI BATUBARA

Metode Perhitungan cadangan

Cara perhitungan endapan per lubang bor/ test pit :

b. Extended area
Dengan cara extended area, tingkat resiko menjadi lebih tinggi.
Setiap titik bor mempunyai jarak pengaruh ½ jarak terdekat terhadap
titik yang di dekatnya.(lihat gambar).

Extended area

10/13/19 63
POTENSI BATUBARA

Metode Perhitungan cadangan

b. Extended area
Jadi kadar yang dihasilkan dari analisis conto untuk titik tersebut hanya
berlaku sampai ½ jarak terhadap titik terdekat.

Cadangan terukur untuk setiap blok pengaruh lubang bor adalah :

(Ti) Tonase = ai  t i   a  a   BJ ton


(ton)

n
Sedangkan cadangan untuk seluruh blok = T
i 1
i ton

10/13/19 64
KLASIFIKASI CADANGAN BATUBARA

KLASIFIKASI DI INDONESIA BERDASARKAN USGS

10/13/19 65
KLASIFIKASI CADANGAN BATUBARA

KLASIFIKASI USGS

10/13/19 66
TERIMAKASIH

10/13/19 67

Anda mungkin juga menyukai