Modul Daring KB 3 Teknik Pemboran
Modul Daring KB 3 Teknik Pemboran
TEKNIK PEMBORAN
Oleh
Jefrianda Adesta, S.T
10/13/19 1
APAKAH PEMBORAN ?
KONDISI-
KONDISI
SOP
OPERASI PENGOPERASIAN
DASAR PENUGASAN BERDASARKAN
Mengambil data
Lapisan batuan PENUGASAN:
(coring atau non-coring) • Pengambilan data
Lapisan Batuan
(Coring maupun non-
Coring)
Unit Bor
KONDISI
EMERGENSI
LAPORAN PASKA
PENGOPERASIAN
10/13/19 2
PENGETAHUAN TENTANG PEMBORAN
• Jika kita berbicara mengenai cadangan batubara tentu kita ingin mengetahui
bagaimana dimensi batubara (panjang, lebar, dan tebal) yang terkandung.
Untuk mengetahui tebal batubara tersebut, dapat dilakukan pemboran. Selain
untuk mengetahui tebal lapisan batubara, pemboran juga berguna untuk
mengetahui litologi suatu daerah.
• Pemboran merupakan hal yang sangat penting dalam eksplorasi sebab akan
menentukan perencanaan tambang, misalnya apakah suatu daerah target
eksplorasi layak dilanjutkan ke tahap eksplorasi detil, apakah suatu daerah itu
layak ditambang, ataupun membuka daerah target yang baru.
• Satu kelompok kerja pemboran terdiri dari enam orang personil, yaitu satu
orang juru bor, satu orang pengawas pemboran, dua orang teknisi pemboran
(menjaga ketersediaan oli, BBM, dan logistik lainnya), dua orang asisten juru
bor (membantu operasional dan penjagaan conto).
10/13/19 3
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN BOR
Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan
pemboran meliputi, antara lain:
1. Mesin Bor
2. Pompa atau Kompresor
3. Stang bor (drill rod)
4. Casing
5. Core Barrel
6. Mata bor (bit)
7. Peralatan tambahan (aksesoris)
10/13/19 4
PENGETAHUAN TENTANG UNIT BOR
Gambar
Susunan Peralatan Pemboran
10/13/19 5
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
Beberapa tipe mesin bor antara lain adalah:
1. Mesin bor putar
2. Mesin bor tumbuk
3. Mesin bor putar-hidrolik (hydraulic-rotary)
10/13/19 6
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
1. Mesin bor putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempunyai mekanisme yang
paling sederhana. Untuk memecahkan batuan menjadi
kepingan/potongan/serpihan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran
mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi
batuan yang cukup keras, maka rangkaian stang bor dapat ditambah dengan
stang pemberat (drill collar). Kepingan batuan (cutting) yang hancur oleh
gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida.
10/13/19 7
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
1. Mesin bor putar
Skema
Mesin Bor Putar
10/13/19 8
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
2. Mesin bor tumbuk
Mesin bor tumbuk, biasanya disebut cable tool atau spudder rig. Mesin bor
tumbuk dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat
berulang kali ke dalam lubang bor (lihat gambar 1.4). Mata bor akan
memecahkan batuan terkonsolidasi menjadi kepingan kecil, atau akan
melepaskan butiran-butiran pada lapisan. Kepingan atau hancuran tersebut
merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan (slurry) pada bagian dasar
lubang. Jika di dalam lubang tidak dijurnpai air. perlu ditambahkan air untuk
membentuk slurry. Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan
pemboran yang pada jumlah tertentu akan mengurangi daya tumbuk bor. Jika
kecepatan laju pemboran sudah melambat, slurry diangkat ke permukaan
dengan timba (barier) atau sand pump.
10/13/19 9
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
2. Mesin bor tumbuk
Gambar
Skema Mesin Bor Tumbuk
10/13/19 10
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
MESIN BOR:
3. Mesin bor putar-hidrolik
Pada mesin bor putar-hidrolik pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh
sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, di samping beban yang
berasal dari berat stang dan mata bor.
10/13/19 11
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Top Drive
10/13/19 12
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 13
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Pompa
Kompresor
10/13/19 14
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, bagian pada ujung-
ujungnya terdapat ulir. Sebagai penghubung antara dua buah stang bor
digunakan double nepple.
10/13/19 15
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Gambar
Skema Stang Bor
10/13/19 16
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 17
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Pipa ini berfungsi untuk menjaga lubang bor dart kolaps (runtuh) dan peralatan
pemboran lain dari gangguan lain.
Terdapat dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
1. Tipe flush joint: Penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainnya dilakukan
secara langsung
2. Tipe flush coupled: Penghubungan antara pipa menggunakan sebuah
perangkai (coupling)
Gambar
Rangkaian pipa casing
10/13/19 18
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Agar analisis laboratorium dapat dilakukan dengan baik, maka conto inti harus
dibawa ke permukaan dalam kondisi tidak terganggu dan benar-benar
memperlihatkan formasi lapisan yang dibor secara representatif,
sehingga sedapat mungkin core recovery yang diperoleh mendekati
100%.
Salah satu cara untuk memperoleh conto inti yang baik yaitu dengan
memperhatikan kelayakan core barrel yang digunakan. Core barrel
dengan bentuk vang beragam biasanya berupa tabung yang berfungsi
untuk:
1. Membungkus conto inti
2. Memotong conto inti
3. Mengangkat conto inti
4. Menarik kembali conto inti dari lubang bor
10/13/19 19
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
single
double
triple
10/13/19 21
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 22
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
Series 2 For every abrasive, fractured formations, durable, versatile, general purpose bit
Series 4 For medium grain, abrasive, and partly fractured formations
Series 6 For medium to hard, abrasive, and partly fractured formations
Series 7 For hard to very hard, slightly abrasive formations, high speed underground applications
Series 8 Free cutting, for hard to very hard, competent and non-abrasive formations
Series 9 For very hard, non-abrasive formations, high speed underground applications
Series 10 For ultra hard, non-abrasive formations, high rotation speed desirable, low thrust
10/13/19 23
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
2) Peralatan pancing
a)rod coupling tap
b)rod inside tap dan rod outside tap
c)casing tap/core barrel tap
d)rod band
e)knocking block
f)drive hammer with chain
g)pipe pulling jack
10/13/19 25
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN PEMBORAN
3) Menara:
a)Derricks, digunakan untuk pemboran tegak
b)Tripod, digunakan untuk pemboran miring
4) Peralatan Teknis:
a) Parmalee Wrench
b) Pipe Wrench
c) Super Tong
10/13/19 26
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN
Teknik Pemboran:
1. Non-inti (openhole)
2. Inti (coring)
10/13/19 27
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 28
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 29
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN
Pengambilan inti
10/13/19 30
PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBORAN
10/13/19 31
TEKNIK EKSPLORASI
Oleh:
10/13/19 32
1
APAKAH Teknik Eksplorasi ?
Mendeskripsikan KONDISI-
data eksplorasi
DASAR PENUGASAN OPERASI KONDISI
(misal: data bor) BERDASARKAN
SOP
PENUGASAN:
PENGOPERASIAN
•Pendeskripsian
Menangani data
data
eksplorasi Teknik Eksplorasi
Eksplorasi (misal: data bor)
•Pe-logging-an
•Penanganan
Mengidentifikasi data
Ketidakuratan data Eksplorasi
eksplorasi •Pengidentifikasia
n
Ketidakakuratan
data
eksplorasi
Menghitung
Potensi batubara KONDISI EMERGENSI
LAPORAN PASCA
10/13/19 PENGOPERASIAN 33
1
APAKAH Teknik Eksplorasi ?
Pengertian:
Teknik Eksplorasi adalah kemampuan
menerapkan pengetahuan teknis dalam
eksplorasi batubara sehingga diperoleh data dan
informasi yang meyakinkan untuk
menentukan cadangan batubara pada suatu
daerah.
Tujuan:
Memperoleh data dan informasi yang meyakinkan
untuk menentukan cadangan batubara pada suatu
daerah.
10/13/19 34
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
Teknik Eksplorasi
10/13/19 35
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
Gambar
Tahapan Eksplorasi
10/13/19 36
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
Untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi, maka dalam usaha untuk
membuka dan mengoperasikan suatu tambang, dilakukan pentahapan
sebagai berikut :
1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan, yang meliputi:
• Studi literatur
10/13/19 37
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
10/13/19 38
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
10/13/19 39
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
10/13/19 40
PENGETAHUAN TENTANG Teknik Eksplorasi
10/13/19 41
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG
TEKNIK EKSPLORASI ( QUIZ )
TEKNIK EKSPLORASI?
TUJUAN TEKNIK EKSPLORASI?
TAHAPAN TEKNIK EKSPLORASI?
10/13/19 42
METODE EKSPLORASI
Batuan dan singkapan yang ditemukan dideskripsi dan diplot pada peta
sehingga akhirnya akan didapatkan peta lintasan (trace line plot). Setelah
semua daerah tercakup kemudian diinterpretasi dan dihubungkan untuk
mendapatkan peta geologi dan peta singkapannya. Lintasan sebaiknya
tegak lurus arah jurus dan melalui lembah-lembah sungai, karena biasanya
pada lembah-lembah sungai inilah dapat ditemukan singkapan-singkapan
yang baik. Kalau ditemukan singkapan (misalnya batubara), tentukanlah
ketebalannya,, ambil conto, dan dideskripsikan dengan baik.
10/13/19 43
METODE EKSPLORASI
Disebut metoda tidak langsung karena dalam penyelidikan ini kita tidak
langsung melihat atau memegang endapan yang dicari, tetapi hanya
mereka dari tanda-tandanya saja.
10/13/19 44
METODE EKSPLORASI
10/13/19 45
METODE EKSPLORASI
1. stream sedimen
2. conto tanah
3. conto tumbuh-tumbuhan
Suatu endapan/logam/unsur tertentu seringkali terkumpul pada
endapan lumpur sungai, pada hasil pelapukan (tanah) atau terserap
oleh tumbuh-tumbuhan.
Dengan mengambil conto di lokasi tertentu dan menganalisis unsur
petunjuk tertentu dapat diduga terdapatnya endapan berharga di sekitar
tempat tersebut. Hasilnya diplot pada peta dan secara statistik dapat
dicari harga anomalinya. Misalnya : As untuk endapan emas, Hg dan
CO2 untuk cadangan panas bumi, dll.
10/13/19 46
METODE EKSPLORASI
1. Pemetaan Langsung
Dilakukan dengan cara mencari dan memetakan singkapan dan gejala-
gejala geologi lainnya langsung di lapangan.
10/13/19 47
METODE EKSPLORASI
Gambar
Perunutan bongkah
di sungai
10/13/19 48
METODE EKSPLORASI
10/13/19 49
METODE EKSPLORASI
10/13/19 50
SAMPLING
10/13/19 51
POLA PENGAMBILAN CONTO
10/13/19 52
PENANGANAN INTERPRETASI DATA
10/13/19 53
PENANGANAN INTERPRETASI DATA
• Kata Pengantar
• Sari
• Daftar Isi
• Daftar Gambar
• Daftar Tabel
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Geografi dan Keadaan Geologi
• Bab III Kegiatan Eksplorasi
• Bab IV Hasil Eksplorasi
• Bab V Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka
• Lampiran
10/13/19 54
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA
10/13/19 55
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA
10/13/19 56
IDENTIFIKASI FAKTOR KETIDAKAKURATAN DATA
3. Melakukan sampling
10/13/19 57
POTENSI BATUBARA
10/13/19 58
POTENSI BATUBARA
Dalam melakukan sampling pada test pit atau lubang bor, analisis kadar
biasanya dilakukan untuk interval ketebalan tertentu, dan umumnya kadar
pada setiap interval juga bervariasi. Karena itu untuk menghitung
cadangan perlu dilakukan perhitungan kadar rata-rata dari cadangan yang
bersangkutan sebagai berikutn :
a i ti
a i
n
dimana :
t i
a = hasil assay
i t = ketebalan
n
t ti n = jumlah conto
i
a. Included area
Dalam menghitung cadangan terukur (measured), maka setiap titik
test pit atau lubang bor mempunyai pengaruh sampai ½ jarak
terhadap titik lain di dekatnya (lihat gambar).
Included area
10/13/19 60
POTENSI BATUBARA
a. Included area
Jadi kadar yang dihasilkan dari analisis conto untuk titik tersebut hanya
berlaku sampai ½ jarak terhadap titik terdekat.
Dengan metoda included area, maka titik bor no. 1 akan menghasilkan
cadangan terukur :
Tonase1 = a1 t1 12 a 12 a BJ (ton)
10/13/19 61
POTENSI BATUBARA
10/13/19 62
POTENSI BATUBARA
b. Extended area
Dengan cara extended area, tingkat resiko menjadi lebih tinggi.
Setiap titik bor mempunyai jarak pengaruh ½ jarak terdekat terhadap
titik yang di dekatnya.(lihat gambar).
Extended area
10/13/19 63
POTENSI BATUBARA
b. Extended area
Jadi kadar yang dihasilkan dari analisis conto untuk titik tersebut hanya
berlaku sampai ½ jarak terhadap titik terdekat.
n
Sedangkan cadangan untuk seluruh blok = T
i 1
i ton
10/13/19 64
KLASIFIKASI CADANGAN BATUBARA
10/13/19 65
KLASIFIKASI CADANGAN BATUBARA
KLASIFIKASI USGS
10/13/19 66
TERIMAKASIH
10/13/19 67