Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR YANG MENYEBABKAN GANGGUAN

PSIKOSOMATIK PADA PRIA 25 TAHUN


OLIVIA SARAH KADANG
102016061
Skenario 9
• Seorang laki-laki berusia 25 tahun, karyawan baru,
datang kepuskesmas, dengan keluhan sesak napas yang
sering timbul saat ia sedang menghadapi tugas pekerjaan
baru dan dirasakannya berat.
Analisis Masalah
Anamnesi
Prognosis s PF dan PP

Pencegaha
n WD dan
DD
RUMUSAN
Komplikasi
MASALAH
Etiologi

Penata Gejala Pato Epidemiologi


laksanaan Klinis fisiologi
Anamnesis
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Keluhan penyerta Laki-laki 25 tahun, sesak nafas hilang
timbul saat mendapat tugas atau
• Riwayat penyakit dahulu pekerjaan baru
• Riwayat kehidupan pribadi
• Riwayat keluarga
• Situasi kehidupan sosial sekarang
Pemeriksaan fisik
• Penampilan dan perilaku umum
Apakah pasien terlihat rapih atau lusuh; apakah sikapnya
tegang, santai, kaku, tak peduli; apakah ia banyak bicara
atau sedikit; nada suara lembut atau keras, terbata-bata
atau lancar.
• Kesadaran: (compos mentis, sopor, somnolen, koma)
• Ekspresi
• Tanda-tanda vital
Differential diagnosis
• Gangguan Penyesuaian dengan Afek Cemas
suatu reaksi maladaptif terhadap suatu stresor yang
dikenali dan berkembang beberapa bulan sejak munculnya
stresor (khawatir, gelisah, dan gugup)

• Gangguan Somatoform
Kelainan psikologis yang ditandai dengan sekumpulan
gejala fisik yang tidak menentu dan tidak tampak pada
pemeriksaan fisik.
Working diagnosis
Gangguan psikosomatik
• Psikosomatis berasal dari dua kata yaitu psiko yang
artinya psikis, dan somatic yang artinya tubuh.
• Dalam Diagnostic And Statistic Manual Of Mental
Disorders edisi ke empat (DSM IV) istilah psikosomatis
telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor
psikologis yang mempengaruhi kondisi medis.
ETIOLOGI
1. Stres Umum : perceraian, pekerjaan, keluarga,
dll.
2. Stres Spesifik Lawan Non Spesifik : konflik
bawah sadar yang menyebabkan
ketidakseimbangan homeostatis yang
berperan dalam perkembangan gangguan
psikosomatis
3. Variabel Fisiologis : Faktor hormonal dapat
menjadi mediator antara stres dan penyakit,
dan variabel lainnya
Gangguan psikis/emosi
Patofisiologi

ggn sistem saraf otonom vegetatif, ggn


sistem endokrin, ggn sistem imun

korteks serebri, system limbic, hipotalamus


dan akhirnya ke system saraf otonom
vegetatif

gangguan
perubahan fisiologis dan biokemis tubuh
psikosomatik
Kriteria klinis
• Tidak didapatkan adanya gejala-gejala psikotik dan tidak
ditemukan adanya desintegrasi kepribadian.
• Keluhan yang timbul ada hubungannya dengan emosi
dan perasaan negatif tertentu.
• Adanya riwayat hidup yang penuh .
• Adanya faktor predisposisi dan presipitasi.
Gangguan spesifik
 Sistem kardiovaskular
 Sistem pernafasan
 Sistem gastrointestinal
 Sistem muskuloskeletal
 Sistem endokrin
 Penyakit infeksi
 Kanker
 Gangguan kulit
 Nyeri kepala
Sistem pernafasan
Asma bronkialis
• Stimuli emosi + alergi = bronkokonstriksi
• Gejala: batuk, mengi, dada sesak, dyspnea
• 30% penderita memenuhi kriteria gangguan panik dan
agorafobia
Tatalaksana
golongan senyawa psikofarmaka :

1. Obat tidur(hipnotik), diberikan 2-4 minggu, obat yang dianjurkan seperti


nitrazepam flurazepam, dan triazolam. Pada insomnia dengan
kegelisahan dapat diberikan seperti tioridazin, prometazin.
2. Obat penenang minor dan mayor
• obat penenang minor
diazepam merupakan obat yang efektif yang dapat digunakan pada
anxietas, agitasi, spasme otot, delirium, epilepsi.
• obat penenang mayor
yang paling sering digunakan adalah senyawa fenotiazin dan butirofenon
seperti clorpromazin, tioridazin dan haloperidol.
3. Antidepresan
yang dianjurkan adalah senyawa trisiklik dan tetrasiklik seperti
amitriptilin, imipramin, mianserin dan maprotilin yang dimulai dengan
dosis kecil yang kemudian ditingkatkan.
Perubahan perilaku
• Terjadinya perubahan perilaku sangat bergantung pada
kualitas hubungan dokter-pasien. Beberapa strategi
negosisasi yang digambarkan oleh Aaron Lazare :
1.Edukasi langsung
2.Interbensi pihak ketiga
3.Eksplorasi pilihan
4.Menyediakan contoh atau percobaan terapi
5.Control sharing
6.Membuat konsesi
7.Konfrontasi yang empatik
8.Menentukan standar
Kesimpulan
• Gangguan psikosomatik dapat timbul karena faktor
biologis, psikologis dan sosial. Jadi dapat kami simpulkan
bahwa selain menjaga kesehatan fisik kita juga harus
menjaga kesehatan psikis. Karena kesehatan akan
tercipta apabila kesimbangan antara fisik dan psikis
terjaga .

Anda mungkin juga menyukai