Anda di halaman 1dari 25

CASE REPORT READING

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


Identitas Pasien

• Nama : Ny. MB
• Usia : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Kristen
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Puri Pattene Permai
• Nama RS : RSUD Sayang Rakyat
• No. RM : 073398
• Tgl MRS : 20-05-2019
Anamnesis
• Keluhan Utama
Demam
• Anamnesis Terpimpin
Pasien MRS dengan keluhan demam tinggi yang dialami sejak 4 hari yang lalu. Demam disertai dengan nyeri kepala,
nyeri ulu hati, mual, lemas, rasa sakit seluruh badan, dan penurunan nafsu makan. Gejala lain yaitu muntah, nyeri retro-
orbital, arthralgia tidak didapatkan. Sehari setelah dirawat (21/05), muncul petekie pada tangan, perut dan kaki pasien
yang sebelumnya tidak ada. BAK dan BAB dalam batas normal, melena (-)
Riwayat minum obat : paracetamol yang dibeli sendiri di apotek
Riwayat orang yang tinggal serumah dengan gejala serupa (-), riwayat penyakit lain (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Kebiasaan
• Riwayat penyakit yg sama : (-) • Merokok : (-)
• Riwayat stroke : (-) • Konsumsi alcohol : (-)
• Riwayat hipertensi : (-)
• Riwayat diabetes melitus : (-) Riwayat penyakit yang sama pada keluarga : (-)
• Riwayat penyakit jantung : (-) Riwayat pengobatan : Paracetamol
• Riwayat penyakit hati : (-) Riwayat sosial ekonomi : Biaya pengobatan ditanggung
• Riwayat batuk lama : (-) BPJS
• Riwayat trauma : (-)
• Riwayat penyakit atopi : (-)
• Riwayat alergi : (-)
• Riwayat gout : (-)
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Gizi baik / Sakit sedang


• Status kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E4M6V5)
• BB, TB, IMT : 71kg, 164cm, 26. 39 kg/cm²
• Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Denyut nadi : 90x/menit
• Pernapasan : 20x/menit
• Suhu : (20/05) 38⁰C, (21/05) 36.8⁰C
Pemeriksaan Fisik
Kepala THT
•Bentuk : normocephal
• Telinga : bentuk normal, simetris, lubang
•Ekspresi wajah : lemas
•Simetris wajah : simetris lapang, serumen (-/-)
•Rambut : rambut hitam tidak mudah di cabut. • Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
•Deformitas : tidak ada • Bibir : normal, sianosis (-), pucat (+)
• Tonsil. : T1-T1 hiperemis (-)
Mata
•Eksoptalmus/enoptalmus : (-) • Faring : hiperemis (-)
•Gerakan : segala arah baik • Lidah : kotor (-), tremor (-)
•Tekanan bola mata : tdk diperiksa • Mukosa mulut : koplik spot (-)
•Kelopak mata : Edema palpebra (-)
• Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
•Konjungtiva : Anemis (-/-)
•Sklera : Ikterus (-/-)
•Kornea : Jernih
•Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
Pemeriksaan Fisik
Thoraks Jantung
Inspeksi
•Inspeksi
•Simetris kiri-kanan
•Sela iga dalam batas normal, retraksi (-) • Iktus cordis tidak tampak,
•Pembuluh darah tidak ada kelainan •Palpasi
Palpasi •Iktus cordis tidak teraba.
•Tidak ada nyeri tekan •Perkusi
•Fremitus taktil menurun pada basal kedua
•Batas jantung kanan ICS IV line
paru
parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS
Perkusi
V linea midclavicularis sinistra
•Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior
•Batas paru belakang kanan setinggi ICS x •Auskultasi
dekstra •S1/S2 murni reguler, murmur tidak ada.
•Batas paru belakang kiri setinggi ICS VI sinistra
Auskultasi
•Bunyi nafas : Bronchovesikuler
•Bunyi tambahan :
Ronchi -/- wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi
• Tampak petekie pada daerah abdomen
• Auskultasi
• Peristaltik (+), kesan normal
• Palpasi
• Pembesaran lien (-)
• Pembesaran hepar (-)
• Perkusi
• Pekak pada regio hipokondirum kiri, umbilical kiri,
dan umbilukus
• Ascites (-)

Ektremitas
• Inspeksi :
• Tampak petekie pada tangan dan kaki
• Palpasi
• Akral teraba hangat
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Hasil (20/05) Hasil (21/05) Nilai Satuan
WBC 2.9 ↓ 4.8 4.0 - 10.0 10^3/µL
Eritrosit 5.35 5.89 4.00 - 6.00 10^6/µL
Hemoglobin 15.4 16.6 ↑ 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 44.8 49.6 ↑ 37.0 – 48.0 %
MCV 83.7 84.2 80 - 97 fL
MCH 28.8 28.2 26.5 – 33.5 pg
MCHC 34.4 33.5 31.5 - 35.0 g/dL
Trombosit 83 ↓ 44 ↓ 150 – 400 10^3/µL
Neu% - 31.3 45,0 - 95,0 %
Mxd% - 38.3 1.0 - 20.0 %
Lym% 24.9 30.4 5,0 - 55,0 %
Neu# - 1.5 2.50 – 7.50 10^3/µL
Mxd# - 1.8 0.15 – 0.65 10^3/µL
Lym# 0.7 1.5 1.30 – 4.0 10^3/µL
RDW-CV 12.7 12.7 10.0 – 15.0 %
Diagnosis dan Tatalaksana

Diagnosis
• DHF
Tatalaksana
• IVFD RL 20 tpm
• Paracetamol 500 mg 3dd1
• Neurosanbe 1 amp/drips
• Cek darah rutin/hari
PENDAHULUAN

Demam dengue (DF) dan demam berdarah dengue


(DBD) (dengue haemorrhagic fever(DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi
yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.
ETIOLOGI

Demam Berdarah Dengue diketahui


disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue
merupakan RNA virus dengan nukleokapsid
ikosahedral dan dibungkus oleh lapisan kapsul
lipid. Virus ini termasuk kedalam kelompok
arbovirus B, famili Flaviviridae, genus
Flavivirus. Flavivirus merupakan virus yang
berbentuk sferis, berdiameter 45-60 nm,
mempunyai RNA positif sense yang
terselubung, bersifat termolabil, sensitif
terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan
natrium dioksikolat, stabil pada suhu 70oC.
Virus dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu
DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
Indonesia
DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di


Indonesia; di 357 dari total 480 kabupaten
KLASIFIKASI

DD/ DBD Derajat* Gejala Laboratorium


DD Demam disertai 2 atau lebih tanda : sakit  Leukopenia
kepala, nyeri retro-orbital, myalgia,  Trombositopenia, tidak ditemukan
arthralgia bukti kebocoran plasma
 Serologi dengue positif

DBD I Gejala diatas ditambah uji bendung positif Trombositopenia, bukti ada kebocoran
plasma
DBD II Gejala diatas ditambah perdarahan spontan Trombositopenia, bukti ada kebocoran
plasma
DBD III Gejala diatas ditambah kegagalan sirkulasi Trombositopenia, bukti ada kebocoran
(kulit dingin dan lembab serta gelisah) plasma

DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan darah Trombositopenia, bukti ada kebocoran
dan nadi tidak terukur plasma
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis
Demammendadaktinggidengantipebifasikdisertaiolehke
cenderunganperdarahan (perdarahan kulit, perdarahan
gusi, epistaksis, hematemesis, melena, hematuria),sakit
kepala. Nyeri otot dan sendi, ruam, nyeri dibelakang
mata, mual-muntah, pemanjangan siklus menstruasi.
Riwayat penderita DBD di sekitar tempat tinggal, sekolah
atau di tempat bekerja di waktu yang sama. Pasien dapat
juga datang disertai dengan keluhan sesak, lemah hingga
penurunan kesadaran.
Pemeriksaan Fisik
- Demam
- Gejala infeksi viral seperti: injeksi konjungtiva, mialgia, artalgia
- Tanda perdarahan: ptekie, purpura, ekimosis
- Hepatomegali
- Tanda-tanda kebocoran plasma: efusi pleura, asites, edema, kandung empedu
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah
pemeriksaan
rutin: lekopenia, Serologi: IgG-IgM
protein virus NS-1
trombositopenia, antidengue [+),
Dengue,
hemokonsentrasi

USG abdomen:
Foto toraks:
double layerpada
penumpulan sudut
dinding kandung
kostofrenikus
empedu, atau asites
PENEGAKAN DIAGNOSA DBD
(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS)

KLINIS 1. DEMAM TINGGI MENDADAK, TERUS MENERUS SELAMA 2-7 HARI

2. TERDAPAT MANIFESTASI PENDARAHAN SEPERTI TORNIQUET (+), PETECHIAE,


ECHIMOSIS, PURPURA, PERDARAHAN MUKOSA, EPITAKSIS, PERDARAHAN
GUSI, DAN HEMATEMESIS DAN ATAU MELENA

3. PEMBESARAN HATI
4. SYOK DITANDAI DENGAN NADI LEMAH DAN CEPAT, TEKANAN NADI TURUN,
TEKANAN DARAH TURUN, KULIT DINGIN,
LABORATORIS 1. TROMBOSITOPENIA (100.000µL ATAU KURANG)

2. HEMOKONSENTRASI, PENINGKATAN HEMATOKRIT 20% ATAU LEBIH


TERIMA KASIH
TATALAKSANA

• Tidak ada terapi spesifik, prinsip utama adalah terapi suportif.


Pemeliharaan volume cairan merupakan tindakan yang paling
penting.
• Adapun protokol tatalaksana terbagi menjadi 5.
PROTOKOL 1
PROTOKOL 2
PROTOKOL 3
PROTOKOL 4
PROTOKOL 5

Anda mungkin juga menyukai