Anda di halaman 1dari 11

Kerangka Penganggaran Survai Hidrografi

dalam mendukung Indonesia


sebagai Poros Maritim Dunia

Ir. Arifin Rudiyanto, MSc, PhD


Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Disampaikan pada acara Sarasehan : Hydrographic Information Driving Marine Knowledge


Jakarta, 17 Juni 2019
HIDROGRAFI

• Lebih dari 90% perdagangan dunia dilaksanakan melalui


laut, 40% melalui perairan Indonesia. Oleh sebab itu
dibutuhkan data dan informasi hidro-oseanografi yang
akurat, terpercaya dan mutakhir berupa Peta Laut
Indonesia dan publikasi nautika termutakhir yang
dapat memberikan jaminan keselamatan bagi-kapal-
kapal yang berlayar di perairan Indonesia.

• Perairan Indonesia merupakan perairan yang sangat


strategis, karena sebagai Sea Line of
Communication(SLOC) dan Sea Lane of Oil Trade (SLOT)
bagi kapal-kapal yang berlayar mengingat posisi
Indonesia berada pada persilangan dua samudera dan
dua benua

2
KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN MARITIM

INPUT Diplomasi, Hankam, PROSES OUTPUT


Hukum dan
Penegakan Hukum

Sumberdaya
Laut dan
permukaannya
YURISDIKSI
SDM
IPTEK Pendayagunaan dan • Pro-Poor
Data dan Informasi Pemanfaatan Pembangunan • Pro-Job
INDUSTRI
(Statistik dan Spasial) Sumberdaya Nasional • Pro-Growth
Sarana dan Prasarana Kelautan • Pro-Environment
Organisasi dan
Kelembagaan
Dasar Laut

Kelestarian dan
Daya Dukung
Lingkungan
3
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN
KEMARITIMAN
1. Menegakkan kedaulatan dan yurisdiksi nasional  Perbatasan, ZEE.
2. Mengembangkan data dan informasi kelautan  Potensi kelautan 
koordinasi, jaringan sistem informasi kelautan.
3. Meningkatkan pemanfaatan potensi laut dan dasar laut  industri
pengolahan, aglomerasi industri, SDM.
4. Mengembangkan potensi industri kelautan  keterkaitan antar
industri, iklim kondusif, sistem transportasi, kawasan cepat tumbuh.
5. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan
6. Mempertahankan daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut
 budaya kelautan, law enforcement.
7. Memperkuat Pertahanan Maritim
4
PENGGUNAAN DATA HIDROGRAFI DALAM PENGELOLAAN
RUANG LAUT
Data
Penggunaan Data
Hidrografi

Bathimetri • Memberikan gambaran tentang morfologi dasar laut, dan penentuan alokasi ruang untuk
pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan
(Kedalaman Laut) pelagis, industry maritime, konservasi, alur laut, reklamasi

Geologi dan
Geomorfologi Laut • Memberikan gambaran komposisi substrat dan bentuk lahan dasar laut, dan penentuan alokasi
ruang untuk pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan, budidaya, konservasi, alur laut,
(Substrat Dasar Laut dan reklamasi
Deposit Pasir Laut)

Gelombang • Memberikan gambaran pergerakan air laut secara vertikal akibat adanya arus laur, dan
(Tinggi dan Arah penentuan alokasi ruang pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan
Gelombang) tangkap demersal dan pelagis, industry maritime, alur laut, reklamasi

Arus • Memberikan gambaran dinamika pergerakan air laut baik secara veritikal maupun horizontal
karena perbedaan densitas atau massa air, digunakan sebagai indicator migrasi ikan, dan
(Kecepatan dan Arah penentuan alokasi ruang untuk pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya,
Arus) perikanan tangkap demersal dan pelagis, konservasi, industry maritime, alur laut dan reklamasi
5
HIDROGRAFI

Informasi Hidrografi ditujukan untuk:

Survei Hidrografi
 Data mengenai Navigasi dan keselamatan pelayaran
fenomena dasar
perairan dan
dinamika badan
Penetapan batas wilayah atau daerah dilaut
air diperoleh dari
pengukuran.
Studi dinamika pesisir dan pengelolaan
sumberdaya laut.

6
HIDROGRAFI

Penataan Ruang Laut dan Zonasi Pesisir

Konservasi Pesisir dan Laut

HIDROGRAFI Rehabilitasi Kawasan Pesisir dan Laut

Pengendalian Pencemaran Pesisir dan Laut

Pengelolaan Wisata Bahari


7
KERANGKA REGULASI

UU No. 11 ttg
Informasi
Pushidros AL
Geospasial 
BIG

Survei
Hidrografis

8
KERANGKA KELEMBAGAAN

Survei Hidrografi
Internasional/ Regional:
Nasional/ Domestik:
International Hydrographic
PushidrosAL, BIG, LIPI, ESDM, Organization (IHO), Inter
BPPT, Universitas Oceanographic Commission (IOC) –
UNESCO, International Maritime
Organization (IMO)

Efektif & Peningkatan Peningkatan SDG 13 &


Efisien Kapasitas Ekonomi SDG 14
9
KERANGKA PENDANAAN

FINANCIAL SUPPORT IMPLEMENTING AGENCIES

NATIONAL BUDGET LINE MINISTRIES:


KEMENHUB, KOMINFO,
NATIONAL

(APBN & APBD)


KEMENHAN, PUPR, TNI,
KEMENDAGRI, KEMENKEU,
KEMENPERIN, KEMENDAG,
KEMENLU, KEMENTAN, KKP,
PRIVATE SECTOR KLHK, KEMENDIKNAS,
KEMENPAR, ESDM

PHILANTHROPY
LEMBAGA:
INTERNATIONAL

Pushidros AL, BIG (dasar)


BPPT, LIPI, ESDM (tematik)
BILATERAL DONOR

PRIVATE SECTOR:
LEMBAGA SURVEYOR
MULTILATERAL DONOR

10
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai