Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ANALISIS MASALAH KESEHATAN


KELUARGA
PASIEN DIABETES MELITUS

PENYUSUN :
Rahma Nur Zakia Herman, S.Ked
PEMBIMBING :
dr. H. Juriadi Paddo, M.Kes
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolic menahun akibat
pancreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif,
Insulin merupakan hormone yang mengatur kesimbangan gula darah dalam
tubuh, apabila insulin ini tidak digunakan maka terjadi peningkatan
konsentrasi glokosa di dalam darah (hiperglikemia)
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh
Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa rata-rataprevalensi
DM di daerah urban untuk usia di atas 15 tahun sebesar5,7%.
Prevalensi terkecil terdapat di Propinsi Papua sebesar 1,7%,dan
terbesar di Propinsi Maluku Utara dan Kalimantan Barat
yangmencapai 11,1%. Sedangkan prevalensi toleransi glukosa
terganggu(TGT), berkisar antara 4,0% di Propinsi Jambi sampai
21,8% di Propinsi Papua Barat dengan rerata sebesar 10.2%
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau
kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung
dan pembuluh darah
Etiologi
Ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes melitus bermacam-macam.
Meskipun berbagai lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada
insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting
pada mayoritas penderita diabetes melitus.
. Pada pasien-pasien dengan diabetes tipe 2 terdapat kelainan dalam pengikatan
insulin dengan reseptor. Kelainan ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah
tempat reseptor pada membran sel yang selnya responsif terhadap insulin atau akibat
ketidaknormalan reseptor insulin intrinsik.Akibatnya, terjadi penggabungan abnormal
antara kompleks reseptor insulin dengan sistem transpor glukosa.Ketidaknormalan
postreseptor dapat menggangu kerja insulin The Power of PowerPoint |
thepopp.com
1

Klasifikasi
Patofisiologi
Resistensi insulin pada otot dan liver serta
kegagalan sel beta pankreas telah dikenal sebagai
patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe-2.Selain
otot, liver dan sel beta, organ lain seperti: jaringan
lemak (meningkatnya lipolisis), gastrointestinal
(defisiensi incretin), sel alpha pancreas
(hiperglukagonemia), ginjal (peningkatan absorpsi
glukosa), dan otak (resistensi insulin), kesemuanya
ikut berperan dalam menimbulkan terjadinya
gangguan toleransi glukosa pada DMtipe2
1 Obesitas

2 hioertensi

Faktor 3 Genetik

Dislipidemia
risiko
4

5 Usia

6 Alkohol dan rokok

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
Manifestasi klinis
3 columns

Trias dm
Gejala khas DM terdiri dari poliuria, polidipsia, polifalgia, penurunan berat badan yang tidak
diketahui penyebabnya.Sedangkan gejala tidak khas DM di antaranya lemas, kesemutan, luka yang
sulit sembuh, gatal, penglihatan kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulva pada wanita.

Tidak khas,
Sedangkan gejala tidak khas DM di antaranya lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal,
penglihatan kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulva pada wanita.

Pemeriksaan gula darah

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
Diagnosis
Long text only

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat
ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa
darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma
vena.Penggunaan bahan darah utuh (wholeblood), vena, ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan
dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh
WHO

The Power of PowerPoint | thepopp.com


Penatalaksanaan
1 image and description

Non farmakologi

Farmakologi

The Power of PowerPoint | thepopp.com


Data pemeriksaan
Identitas
Nama : Tn. T
Usia : 60 tahun
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Golongan darah :B
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Kelurahan Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari
Tanggal periksa : 22 Juli 2019
Anamnesis
4 icons and items

Keluhan utama Riwayat penyakit Riwayat pengobatan

Poliuri dan polidipsi. Riwayat penyakit Pasien sedang mengkonsumsi


sekarang DM, obat diabetes berupa Metformin
Riwayat penyakit dahulu dan Glimepiride.Selain itu pasien
hipertensi, juga mengkonsumsi Amlodipine
untuk menurunkan
Riwayat keluarga
hipertensi.Pasien rutin datang ke
disangkal
puskesmas untuk kontrol gula
The Power of PowerPoint | thepopp.com
darah dan tekanan darahnya
Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda Vital
– Tekanan darah : 150/100 mmHg
– Nadi : 86 x/menit
– Pernapasan : 20x/menit,
– Suhu : 37,0ºC
Status Gizi

BB = 70 kg

Pemfis BMI =
TB

70
= 170 cm

= 24,22 kg/m2 ( normal = 18,5-


22,5 kg/m2)

(1,7)2
Kesan : overweight

Pemeriksaan head to toe dalam batas normal

The Power of PowerPoint | thepopp.com


laboratorium
GDS : 257 mg/dl
DIAGNOSA HOLISTIK
PENATALAKSANAAN HOLISTIK
1. Diagnosis dari segi biologis :
Farmakologi:
Diabetes Melitus
Metformin 2x1
2. Diagnosis dari segi psikologis:
Glimepiride 1x1
Dari segi psikologis, Tn. T dan keluarga
Amlodipin
tidak ada masalah,
Non Farmakologi:
3. Diagnosis dari segi sosial dan
Pengaturan diet yang
ekonomi :
tepat
Aspek ekonomi keluarga Tn. T
Makanan-makanan
tergolong menengah kebawah.Tn. T
yang bergizi dan
sudah tidak bekerja.Kebutuhan sehari-
bersih
hari Tn. T dan istri menggunakan hasil
Olahraga ringan di
tabungan Tn.T selama bekerja
rumah
ditambah hasil dari jualan warung anak
pertamanya di terminal.
Meski demikian, menurut Tn.T
perekonomiannya sudah cukup untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


Intervensi
Kunjungan pertama, Kamis22 Juli 2019
Melakukan kunjungan rumah di Kelurahan Abeli Dalam
Melakukan pendekatan pada pasien dan anggota keluarga
Menggali informasi tentang keluarga pasien. Hasilnya didapatkan data
tentang keluarga pasien
Mencari faktor risiko penyebab terjadinya Diabetes melitus. Didapatkan
hasil penyebab pasien mengalami Diabetes melitus adalah
kemungkinan diakibatkan oleh usia dan pola hidup Tn.Tseperti makanan
dan kurangnya aktivitas fisik.
Kunjungan Kedua, Sabtu, 24 April 2019
Melakukan edukasi kepada pasien mengenai definisi,
penyebab, gejala klinis, terapi dengan gaya hidup dan
obat, serta komplikasi dari penyakit yang diderita
Melakukan edukasi agar pasien mengetahui pola makan
yang sehat dan bergizi.
Menyarankan kepada pasien agar meminum obat secara
teratur sesuai arahan dokter.
Kunjungan Ketiga, Rabu, 28 April 2019
Pasien sudahmengetahui tentangDiabetes
Melitus, faktor resiko, pengobatan.
Keluarga pasien menyadari pentingnya peran
keluarga dalam pengobatan pasien.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


Dokumentasi
Thank You for
Any Questions?
Watching!
Jun Akizaki - http://thepopp.com

Used Font: Route 159 Family & Open Sans Family

Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)

Anda mungkin juga menyukai