MENYUSUN RENCANA KERJA PERPUSTAKAAN

Materi Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan PTS

di Lingkungan Kopertis Wilayah VI Tahun 2018 Yuniwati Yuventia
yuvenyuni@gmail.com
Hotel Noormans - Semarang, 7 Maret 2018 08122915560
 LATAR BELAKANG
1. Pustakawan sebagai pengelola informasi yang
dimiliki oleh instansi atau lembaga pada
dasarnya harus sudah memiliki ketrampilan dan
pengetahuan terhadap berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan informasi.
2. Bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pustakawan memiliki bobot untuk dapat
diperhitungkan (KINERJA ATAU ANGKA KREDIT).
3. Bobot penilaian berdasar pada bukti fisik atau
lampiran yang disertakan dan diakumulasi
sebagai salah satu unsur penilaian personal.
 LATAR BELAKANG
4. PENYUSUNAN BUKTI-BUKTI FISIK
TERKADANG KURANG SESUAI DENGAN
ATURAN / PERATURAN YANG BERLAKU.
5. BUKTI FISIK PUSTAKAWAN YANG TIDAK
SERAGAM.
6. TIDAK SETIAP KEGIATAN DIAWALI DENGAN
PERENCANA KERJA OPERASIONAL KEGIATAN
KEPUSTAKAWANAN
• Pustakawan, adalah “PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang & hak untuk
melaksanakan kegiatan kepustakawanan.
(Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Pustakawan Dan Angka
Kreditnya)
• Pustakawan adalah seseorang yang memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
&/atau pelatihan kepustakawanan serta
mempunyai tugas & tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan & pelayanan
perpustakaan. (Undang-undang RI nomor 43
tahun 2007 tentang Perpustakaan dan
Peraturan Pemerintah RI nomor 24 tahun
2014 tentang Pelaksanaan UU nomor 43
tahun 2007)
• Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang & hak seseorang PNS
dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian &/atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri. (KepPres No. 87 Th 1999 Psl
1 Urut 1).

• Jabatan fungsional pustakawan adalah jabatan yang

mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan
kepustakawanan (Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan Dan Angka Kreditnya, Pasal 1 (1)
• Bab X Kompetensi (1) untuk meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme, pustakawan
yang akan naik jabatan harus mengikuti dan
lulus uji kompetensi
• (2) dikecualikan dari uji kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi
Pustakawan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi
UNSUR KEGIATAN PUSTAKAWAN

1. UNSUR UTAMA

2. UNSUR PENUNJANG
 UNSUR UTAMA
 PENDIDIKAN,

 PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN,

 PELAYANAN PERPUSTAKAAN,

 PENGEMBANGAN SISTEM KEPUSTAKAWANAN,

 PENGEMBANGAN PROFESI.
 UNSUR PENUNJANG
• Pengajar/pelatih pada diklat fungsional/teknis
bidang kepustakawanan
• Peran serta dalam seminar/lokakarya dan
pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan
Tk. Nasional/Internasional
• Keanggotaan dalam Organisasi Profesi
• Keanggotaan dalam Tim Penilai
• Perolehan Penghargaan / Tanda Jasa
• Perolehan gelar/ijazah kesarjanaan lainnya
 DASAR HUKUM
• Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI No. 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya
• Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia dan Kepala BKN Nomor 8 tahun 2014 tentang Ketentuan
pelaksanaan Permenpan RI no. 9 tahun 2014
• Peraturan Kepala Perpusnas RI No. 11 tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa
Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
Bidang Perpustakaan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI)
 TAHAPAN PENYUSUNAN ROP

1. MENENTUKAN JENIS KEGIATAN

2. PENGUMPULAN DATA
3. PENGOLAHAN DATA
4. PENYUSUNAN SISTEMATIKA
5. PENULISAN NASKAH ROP