Anda di halaman 1dari 20

3.

Kegiatan Belajar 3
Kode pemrograman mesin freis CNC

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3


Kegiatan belajar 3 bertujuan agar peserta diklat dapat:
1) Mengetahui kode pemrograman CNC untuk mesin freis tertentu
2) Memahami format penulisan setiap kode pemrograman mesin freis
CNC
3) Menuliskan kode-kode pemrograman pada lembaran program CNC
dengan benar dan sesuai standar

b. Uraian Materi 3
Kode-kode pemrograman CNC terdiri dari kode huruf dan angka. Huruf
yang banyak digunakan adalah huruf G, M, S, F, H, I, J, T, N, K, D, X,
Y, Z, dan angka 0 sampai 9.
Ringkasan kode perintah untuk mesin freis CNC adalah:

1) G00, Gerak pemosisian


Gerak pemosisian adalah gerak cepat tanpa pemakanan.
Format pemrograman G00 adalah:
N …. / G00 / X ….. / Y … / Z ……
Contoh:

Untuk menggerakkan pisau dari


posisi awal hingga pada posisi
siap menyayat seperti Gambar a,
dilakukan gerakan cepat dengan
G00.
Gambar a.
Gambar samping adalah lembar
program gerakan cepat (G00)
seperti terlihat pada Gambar a.
Dengan hanya bergerak dalam
satu sumbu, maka kemungkinan
geraknya adalah:

2) G01, gerak interpolasi linier dengan pemakanan.


Digunakan untuk gerak penyayatan lurus sejajar garis sumbu, atau
penyayatan membentuk sudut tertentu (gerak interpolasi).
Format Perintahnya: N … / G01 / X± … / Y … / Z± … / F …
Contoh penyayatan lurus:
Gambar 2a, 2b, 2c
2a

Gambar 2d Gambar 2e

Langkah untuk pengefreisan tangga


seperti gambar 2a, 2b, dan 2c,
langkahnya tererlihat pada gambar
2d, 2e, dan 2f.
Pemrograman G01 terlihat pada
lembar program di bawah ini.

Gambar 2f.

32
3) Interpolasi Melingkar G02 dan G03
G02: Interpolasi melingkar searah jarum jam
G03: Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
(Gerak searah/berlawanan arah jarum jam ditentukan dari posisi
pahat di atas benda kerja)
Format masukan : N … / G02/ X± … / Y± … / Z=0 / F …
: N … / G03/ X± … / Y± … / Z=0 / F …
Contoh:
G02 (searah jarum G03 (berlawanan
jam) arah jarum jam)

4) Siklus Pengefreisan kantong: G72


Digunakan untuk pembuatan kantong.
Format perintahnya: N … / G72 / X ± … / Y± … / X± … / F … Siklus
gerakannya adalah:
Langkah 1
Pisau bergerak ke dalam kantong dengan F
terprogram
Langkah 2
Pengefreisan seluruh kantong. Gerak yang
pertama dalam arah sumbu X
Langkah 3
Gerak penghalusan
Langkah 4
Pisau gerak keluar kembali ke titik awal
Siklus gerakan pisau
Catatan:
Perintah G72 harus didahului perintah M06
(ganti pisau) yang di dalamnya terdapat
parameter raduis pisau. Jika tidak maka
G72 tidak bisa mengidentifikasi raduis pisau
yang digunakan sehingga program tidak
jalan (alarm 18)

Contoh: N … / G72 / X 4000 / Y 3000 / Z -500 / F ..

33
N5 = Gerakan ke posisi awal
N6 = Data alat potong
N7 = Siklus pengefreisan kantong

5) Siklus Pemboran dengan Penarikan: G83


G83 adalah perintah pemboran dengan gerak penarikan untuk
membuang tatal pada pengeboran yang dalam. Gerakan pisau
membentuk siklus, yang meliputi: gerakan 1: pisau masuk ke
kedalaman Z 6 mm dengan gerakan penyayatan (G01), gerakan 2:
pisau diitarik ke titik awal dengan gerakan cepat (G00), gerakan 3:
pisau kembali masuk dengan kedalaman Z bertambah 6 mm, dan
gerakan 4: kembali ke titik awal, begitu selanjutnya sampai nilai Z
yang diprogram.

Format perintahnya: N … / G83 / Z± … / F …

Kemungkinan siklus geraknya adalah:

6) Pencatatan dan Penetapan Titik Nol: G92


G92 adalah perintah pencatatan dan penetapan titik nol mesin
pada pemrograman harga absolut.
Format Pemrograman: N … / G92 / X ± … / Y … / Z± …
Dengan pemrograman G92 titik nol mesin ditentukan letaknya di
tempat yang dikehendaki. G92 menyatakan posisi pisau freis dari
kedudukan titik nol benda kerja. Dengan demikian kita telah
menetapkan titik nol mesin berimpit dengan titik nol benda kerja.
7) Fungsi M
Kode perintah huruf M adalah kode perintah untuk melengkapi dan
membantu kode G. Kode M disebut perintah pembantu, sedang
kode G disebut perintah pendahuluan.
Beberapa kode M dan artinya yang banyak digunakan adalah:
M00 Pembacaan dan eksekusi program berhenti sementara,
Penggunaan:
- Mematikan putaran poros utama
- memperbaiki kesalahan program
Untuk melanjutkan program tekan tombol “START”
M03 Poros utama berputar searah jarum jam
M05 Poros utama berhenti berputar
M06 Ganti pahat dan penghitungan kompensasi pahat
M17 Kembali ke program utama
M30 Akhir program
o
M99 Parameter pusat lingkaran untuk busur lingkaran  90

c. Rangkuman 3
Kode-kode pemrograman untuk mesin freis CNC adalah:
1) G00, Gerak pemosisian
Gerak pemosisian adalah gerak cepat tanpa pemakanan.
Format pemrograman G00 adalah:
N …. / G00 / X± … / Y± … / Z± …
2) G01, gerak interpolasi linier dengan pemakanan.
Yaitu gerak penyayatan lurus pada arah sejajar garis sumbu, atau
penyayatan membentuk sudut tertentu (gerak interpolasi).
Format Perintahnya: N … / G01 / X± … / Y± … / Z± … / F …

3) G02 dan G03 Interpolasi Melingkar


G02: Interpolasi melingkar searah jarum jam
G03: Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
Format masukan : N … / G02/ X± … / Y± … / Z± … / F …
: N … / G03/ X± … / Y± … / Z± … / F …

4) G72, Siklus Pengefreisan kantong


Digunakan untuk pembuatan kantong.
Format perintahnya: N … / G72 / X ± … / Y± … / X± … / F …

5) Siklus Pemboran dengan Penarikan: G83


G83 adalah perintah pemboran dengan gerak penarikan untuk
membuang tatal pada pengeboran yang dalam.

Format perintahnya: N … / G83 / Z± … / F …

6) G92, Pencatatan dan Penetapan Titik Nol


G92 adalah perintah pencatatan dan penetapan titik nol mesin
pada pemrograman harga absolut.
Format Pemrograman: N … / G92 / X ± … / Y± … / Z± …

7) Fungsi M
Kode perintah huruf M adalah kode perintah untuk melengkapi dan
membantu kode G.
Beberapa kode M dan artinya yang banyak digunakan adalah:
M00 Pembacaan dan eksekusi program berhenti sementara,
M03 Poros utama berputar searah jarum jam
M05 Poros utama berhenti berputar
M06 Ganti pahat dan penghitungan kompensasi pahat
M17 Kembali ke program utama
M30 Akhir program
o
M99 Parameter pusat lingkaran untuk busur lingkaran  90

d. Tugas 3
1) Amati format perintah untuk G00, dan G01. Bandingkan keduanya,
adakah perbedaan format perintah antara G00 dan G01?
2) Perhatikan siklus gerakan pada pemrograman G83. Adakah siklus
gerakan yang sama dengan gerakan pada pemrograman G00 dan
G01?
3) Dapatkah fungsi G00 dan G01 digabungkan menjadi fungsi G83?
4) Ambil lembar program yang masih kosong. Berlatihlah membuat
program dengan perintah G02 dan G03. untuk sembarang bentuk
melingkar. Jika mengalami kesulitan, bertanyalah dan kepada guru,
dan mintalah petunjuknya.

e. Tes Formatif 3
1) G00 adalah perintah yang berarti;
a. gerakan dengan penyayatan cepat
b. gerakan cepat dan menyayat
c. gerakan cepat tanpa menyayat
d. jawaban a, b, dan c benar semua
2) Perintah G00 terutama digunakan;
a. untuk gerak pemosisian
b. untuk gerak penyayatan
c. untuk gerak yang memerlukan program kecepatan
d. jawaban a, b, c, dan d benar

3) Perintah G01 adalah perintah yang berarti;


a. gerak lurus ke segala arah
b. gerak penyayatan lurus
c. gerak lurus dan interpolasi
d. jawaban a, b, c, dan d benar semua

4) Format perintah G01 adalah;


a. N … / G01 / X … / Y … / Z … / F … / H …
b. N … / G01 / X … / Y … / Z … / F …
c. N … / G01 / X … / Y … / Z … / K …
d. N … / G01 / X … / Y … / Z …
5) Perintah G02 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif;
a. membentuk sudut
b. lurus melintang
c. melingkar berlawanan arah jarum jam
d. melingkar searah jarum jam
6) Perintah G03 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif;
a. membentuk sudut
b. lurus melintang
c. melingkar tidak searah jarum jam
d. gerak melingkar searah jarum jam

7) Perintah G72 adalah perintah untuk;


a. siklus pengefreisan kantong
b. siklus pengefreisan lurus
c. siklus pemboran
d. semua jawaban benar

8) Perintah G83 adalah perintah untuk;


a. siklus pengefreisan kantong
b. siklus pemboran
c. siklus pengefreisan lurus
d. semua jawaban benar

f. Kunci jawaban tes formatif 3


No. 1: c, 2: a, 3: b, 4: b, 5: d, 6: c, 7: a, 8:b

g. Lembar Kerja 3
Latihan menulis program mesin freis CNC
1) Persiapan.
Siapkan peralatan sebagai berikut:
a) Lembar program
b) Buku petunjuk pemrograman EMCO TU-3A
c) gambar kerja
d) Kertas milimeter

2) Keselamatan kerja
a) Pelajari ukuran dan informasi lain dalam gambar kerja dengan
teliti
b) Perhatikan kedalaman penyayatan (depth of cut) maksimum
yang diijinkan
c) Perhatikan besarnya asutan (feeding), jangan sampai diprogram
melebihi nilai yang diijinkan.
d) Perhatikan dan ikuti format pemrograman seperti yang diminta
dalam buku petunjuk pemrograman
3) Langkah kerja latihan menulis program
a) Siapkan lembar program yang belum digunakan

b) Buatlah pemrograman G00 untuk persiapan penyayatan seperti


pada gambar dengan pemrograman absolut. Tulisl pada lembar
program yang ada.
Untuk keamanan diberi
jarak kelonggaran pisau
dan benda kerja 5 mm

c) Buatlah pemrograman G00 untuk persiapan penyayatan seperti


pada gambar dengan pemrograman absolut. Tulisl pada lembar
program yang ada.
Lembar Program
N G X Y Z F

41
4. Kegiatan Belajar 4
Membuat Program CNC Mesin Bubut

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4


Kegiatan belajar 4 bertujuan agar peserta diklat dapat:
1) Mengetahui cara membuat program CNC untuk mesin bubut dengan
benar
2) Terampil membuat program CNC untuk mesin bubut sesuai standar
yang ditetapkan

b. Uraian Materi 4
1) Pembubutan lurus
Pembubutan lurus dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
a) Pembubutan kasar (roughing) dengan G84
b) Pembubutan penghalusan (finishing) dengan G01

2) Menentukan kondisi penyayatan


Kondisi penyayatan (cutting condition) ditentukan oleh bahan
benda kerja dan bahan pahat yang digunakan dalam proses
pembubutan. Parameter yang menentukan kondisi penyayatan
dalam proses pembubutan diantaranya adalah kecepatan putaran
benda kerja, kecepatan asutan, dan kedalaman penyayatan. Besar

42
nilai kecepatan putar, kecepatan asutan dan kedalaman penyayatan
diperoleh dari diagram kecepatan potong.
3) Pembuatan program CNC
Dalam pembuatan program CNC, agar program yang dihasilkannya
dapat digunakan dengan baik, dan bisa dipertanggungjawabkan
secara teknis, langkah-langkah berikut harus diikuti:
a) Menentukan rencana penjepitan benda kerja
Untuk membubut benda kerja seperti dalam gambar salah satu
alternatif penjepitannya adalah:

b) Pahat yang digunakan


Pahat yang digunakan dilihat dari segi jenis dan bahannya.
Jenis pahat : Pahat sisi kanan
Bahan : HSS
Dari diagram diperoleh:
Jumlah putaran poros : Pembubutan kasar 900 rpm
: Pembubutan halus 1000 rpm
Besar asutan : Pembubutan kasar 70 mm/menit
: Pembubutan halus 50 mm/menit
Kedalaman penyayatan : Maksimum 1 mm
c) Struktur program
Struktur program adalah langkah pengerjaan yang sebenarnya
merupakan urutan atau proses pelaksanaan pekerjaan.
Untuk membuat benda kerja seperti gambar, langkah kerja atau
struktur programnya adalah:
1) Menetapkan titik nol benda kerja
2) Pembubutan kasar diameter 18+ sepanjang 20 mm
3) Pembubutan kasar diameter 12 sepanjang 15 mm
4) Finishing dengan G01
d) Penulisan program CNC dalam lembar program
Menulis program CNC dalam lembar program diperlukan karena
bagi pemula akan sangat membantu dalam menentukan urutan
pengerjaan, dapat sebagai bentuk dokumentasi (arsip) program,
dan memudahkan mengadakan koreksi jika terjadfi kesalahan
dalam pembuatan program.

c. Rangkuman 4
1) Penyayatan pada proses pembubutan dilakukan dua tahap, yaitu
pembubutan kasar dan finishing
2) Kondisi penyayatan (cutting condition) ditentukan oleh bahan
benda kerja dan bahan pahat yang digunakan dalam proses
pembubutan. Yang menentukan kondisi penyayatan dalam proses
pembubutan diantaranya adalah kecepatan putaran benda kerja,
kecepatan asutan, dan kedalaman penyayatan.
4) Pembuatan program CNC dilakukan dengan tahapan; Menentukan
rencana penjepitan benda kerja, menentukan pahat yang akan
digunakan, menentukan langkah pengerjaan.
d. Tugas 4
1) Ambil gambar kerja yang akan dibuat program CNCnya. Tentukan
kecepatan putaran benda kerja jika bahan benda kerja alumunium
danbahan pahat dari HSS.
2) Tentukan pula besarnya asutan untuk pengkasaran dan untuk
finishing serta kedalaman penyayatan maksimum.
3) Buat urutan pengerjaan yang menurut anda paling mungkin dan
mudah untuk dilaksanakan.

e. Tes Formatif 4
1) Proses penyayatan pada mesin bubut CNC dilakukan dua tahap,
yang pertama adalah;
a. pengkasaran c. pendahuluan
b. penghalusan d. penyelesaian
2) Proses penyayatan pada mesin bubut CNC untuk mencapai kualitas
permukaan dan ukuran yang diminta adalah;
a. pengkasaran c. pendahuluan
b. penghalusan d. penyelesaian

3) Kondisi penyayatan pada mesin bubut CNC ditentukan oleh;


a. kecepatan putaran benda kerja
b. kecepatan asutan
c. kedalaman penyayatan
d. jawaban a, b, c, dan d benar semua

4) Kondisi penyayatan setiap proses pembubutan berbeda, tergantung


dari;
a. jenis bahan mesin yang dipakai untuk mengerjakan
b. konstruksi mesin yang dipakai untuk mengerjakan
c. jenis mesin yang dipakai untuk mengerjakan
d. jenis bahan yang dikerjakan dan bahan pahat

5) Struktur program CNC sebenarnya adalah;


a. urutan pengerjaan c. urutan penyayatan
b. urutan langkah kerja d. jawaban a, b, c, dan d benar

6) Menentukan titik nol dalam program CNC dilakukan dengan;


a. G92 c. menekan tombol “DEL”
b. menyentuhkan pisau d. semua jawaban benar

f. Kunci jawaban tes formatif 4


No. 1: a, 2: b, 3: d, 4: d, 5: c, 6: a,

g. Lembar Kerja 4
Membuat program CNC mesin bubut

1) Persiapan.
Siapkan peralatan sebagai berikut:
a) Lembar program
b) Gambar kerja
c) Buku petunjuk Pemrograman EMCO TU-2A

2) Keselamatan Kerja
a) Gunakan kecepatan putaran benda kerja sesuai kecepatan
potong yang dianjurkan
b) Gunakan Kecepatan asutan sesuai dengan diagram asutan
c) Gunakan kedalam penyayatan maksimum 1 mm

3) Langkah Kerja Membuat program CNC


a) Pelajari gambar kerja
b) Pahami penjepitan benda kerja yang direncanakan
c) Buatlah pemrograman G92,

bila diameter bahan mentah 22 mm, jarak ujung mata potong


pahat dengan benda kerja 5 mm, maka pemrograman G92:
N G X Z F H
00 92 3200 500
01 … … … … …

d) Pada N1, buat perintah poros utama berputar searah jarum jam
M03.
e) N2, posisikan pahat untuk persiapan pemrograman G84 dengan
G00 pada posisi X= diameter benda paling besar dan Z=1 mm
dari ujung benda kerja (lihat gambar penjepitan)

N G X Z F H
00 92 3200 500
01 M03
02 00 2200 100

f) Lakukan pemrograman G84, yaitu:


(1) N3, G84 diameter 18+, sepanjang 20 mm
(2) N4, pemosisian persiapan G84 yang kedua
(3) N5, G84 diameter 12+ sepanjang 15 mm

N G X Z F H
00 92 3200 500
01 M03
02 00 2200 100
03 84 1820 -2000 70 100
04 00 1820 100
05 84 1220 -1500 70 100
g) N6, lakukan pemosisian pahat untuk persiapan finishing
h) N7, lakukan penyayatan finishing dengan G01, sebanyak 4 kali,
yaitu N8, N9, dan N10.
i) N11, mematikan putaran poros utama dengan M05
j) N12, kembali ke posisi awal program
k) N13 penutup program M30

N G X Z F H

00 92 3200 500

01 M03

02 00 2200 100

03 84 1820 -2000 70 100

04 00 1820 100

05 84 1220 -1500 70 100

06 00 1200 100

07 01 1200 -1500 50

08 01 1800 -1500 50

09 01 1800 -2000 50

10 01 2200 -2000 50

11 M05

12 00 3200 500

13 M30
l) Buat program sendiri untuk gambar berikut

Anda mungkin juga menyukai