1
G 91 Pemrograman harga inkremental. N . . . / G91
G 92 Pencatatan penetapan. N . . . / G92/ x± . . . / z ± . . .
G 94 Asutan dalam mm/min. N . . . / G94
G 95 Asutan dalam mm/put. N . . . / G95
Kemungkinan gerakan:
1. Eretan bergerak dalam arah X.
2. Eretan bergerak dalam arah Z
3, Eretan bergerak dalam arah X dan Z
Contoh :
Untuk Pemasangan dan Pembukaan Pahat berilah
jarak dari ujung benda kerja seperti yang ditunjukkan.
Pahat akan mencapai titik A dengan gerakan -
cepat.
2
Pelaksanaan ada 2 kemungkinan
Kemungkinan 1 :
Blok N 000 : - Pahat bergerak 1mm pada sumbu X tandanya “-“
Harganya Z dan F tak Perlu dimasukkan.
Blok N 010 : - Pahat bergerak 4mm pada sumbu Z tandanya “-“
X dan asutan F tidak diprogram.
Kemungkinan 2 :
Blok N 00 : - Pahat bergerak pada saat yang sama 5 mm pada
sumbu X dan 4 mm pada sumbu Z (kedua
tandanya “-").
Asutan F tidak diprograrn.
3
Lembaran Program EMCO
4
G01- lnterpolasi linear
Kemungkinan G01
1. Pembubutan dalam arah Z
Pembubutan memanjang dengan kecepatan
asutan tertentu.
Tak terjadi interpolsi ( gerakan X = 0 ).
3. Pembubutan tirus
(pembubutan dalam arah X dan Z )
5
G01- Pembubutan dalam arah Z
Masukan
Pahat harus bergerak ke arah Z 22,5 mm. posisi
pahat seperti ditunjukkan.
Masukan :
1. Menuliskan nomor blok.
2. Menuliskan G 01.
3. Harga X = 0
4. Menuliskan harga Z dalam perseratusan.
5. Menuliskan harga F dalam mm/men.
6
Contoh :
Poros bertingkat (lihat gambar sebelah) harus dihaluskan
dengan sekali jalan.
Dalamnya pemotongan 0,2mm.
Posisi pahat berada pada posisi yang ditunjukkan.
Posisi pahat pada akhir progran harus sama dengan posisi
pahat awal.
7
Latihan pemrograman (G01)
Material
Dari bahan Contoh latihan, harus dibubut
sekali jalan, dalamnya pemotongan 0,3mm.
8
G01- Interpolasi linear pembubutan tirus.
Mesin CNC
Mesin CNC tidak memiliki eretan atas. Gerak
asutan harus dilaksanakan oleh eretan me -
manjang dan melintang, ini berarti eretan
memanjang dan melintang harus bergerak
dalam perbandingan tertentu berdasarkan
sudut ketirusan.
Contoh 1
Sudut = 45o
Perbandingan X : Z pada 45o adalah 1 : 1.
Eretan menanjang dan melintang bergerak
dalam intenval yang sama.
Contoh 2
Perbandingan X : Z = 10 : 30 = 1 : 3 ini
berarti, sumbu Z bergerak 3 langkah dan
sumbu X bergerak 1 langkah.
9
G01- lnterpolasli linear, pembubutan tirus
Masukan G01 :
1. Nomor Blok.
2. G 01.
3. Harga X (Harga S2). Titik akhir ketirusan dalam
perseratusan mm.
4. Harga Z (harga S2 ). Titik akhir ketirusan dalam
perseratusan mm.
5. Harga F dalam mm/menit.
Contoh :
Membubut pingulan 45oX 5 mm.
Titik awal pahat seperti yang ditunjukkan.
10
11
G02- lnterpolasi melingkar arah kanan
G03- Interpolasi melingkar arah kekiri
Ketentuan !
Amatilah arah putaran selaIu dari arah positif
sumbu ketiga.
Suatu Bantuan:
Gambarlah anak panah arah putaran diatas
selembar kertas dan lihatlah lembaran ini dari
bawah dan dari atas,
Anda segera dapat mengenali arah putarannya
terbalik,
12
Interpolasi melingkar arah ke kanan( searah jarum jam)
Interpolasi melingkar arah ke kiri (berlawanan arah jarum jam)
Ada 2 kemungkinan :
13
Masukan program G84
Berdasarkan tanda untuk X dan Z anda dapat memprogramkan 4 siklus (A, B, C, D).
Masukan
1. Nomor blok
2. G84
3. Harga X dalam perseratusan mm.
4. Harga Z dalam perseratusan mm.
5. Asutan dalan mm/men
6. Dalamnya pemotongan dalam perseratusan mm
Contoh :
Anda akan menjalankan siklus seperti A.
14
Kemungkinan dan pengunaan dalam pembubutan
15
Contoh :
Benda kerja disamping ini harus diselesaikan.
Pahat dalam posisi seperti ditunjukkan pada
gambar. Siklus harus mulai pada titik A.
Bahan : Aluminium . 22 mm.
JumIah putaran : 2000 put/men.
Asutan : 100 mm/men.
Dalamnya pemotongan maksimal 1 mm.
16
Latihan pemrograman (G84)
17
G86- Siklus peng-alur-an
18
Contoh G86
Pahat berada pada arah X dan Z masing-masing 2 mm jauhnya dari sisi bahan benda
kerja.
19
G88- Pembubutan melintang.
20
Kemungkinan-kemungkinan siklus G88
Berdasarkan kedudukan titik awal dan diagonal titik sudutnya masing-masing, dapat
diprogram empat siklus.
Kemungkinan A :
Absolut :
N .../ G 00/ x 2200/ z 00
N .../ G 88/ x 400/ z -400/ F.../ H ....
Inkemental :
N .../G 88/ x -900/ z – 400/ F... / H...
Urutan gerakan :
Kemungkinan B :
Absolut :
N .../G 00/ x 300/ z -2100
N .../G 88/ x 1600/ z -1700/ F.../ H ....
Inkremental :
N .../G 88/ x -700/ z 4OO/ F .../H ….
Urutan gerakan :
21
Kemungkinan C :
Absolut :
N .../G 00/ x 1200/ z 100
N .../G 88/ x 3200/ z -400/ F.../ H ....
Inkrenental :
N .../G 88/ x 1000/ z -400/ F.../ H ....
Urutan gerakan :
Kemungkinan D :
Urutan gerakan :
22
Contoh G88
Pahat berada pada arah X dan Z masing-masing jaraknya 2 mm dari sisi bahan benda kerja.
Absolut Inkremental
23
Catatan :
- G 90 dibatalkan dengan G 91.
- Untuk penetapan koordinat aslinya (titik nol benda kerja) pada EMCO TU-2A praktis
berdasarkan penggunaan G 92.
Contoh :
Lembaran program.
Seluruh penetapan ukuran dihitung inkremental jika tidak diprogran G 90 atau G 91,
ukurannya dihitung inkremental (Status mula EMCO TU - 2A).
24
Contoh:
Lembaran program EMCO.
Dengan G 92 dapat ditentukan kedudukan titik nol ketempat yang dikehendaki, tak
tergantung dari posisi eretan.
Anda sebagai pemrogram menentukan dimana titik nol ditempatkan.
Pemrograman :
Anda menyatakan sistem koordinat (titik nol benda kerja) yang diinginkan, posisi eretan
atau pahatnya.
Penetapan X : Penetapan diameter.
Penetapan Z : Penetapan panjang.
Catatan 3 :
G 92 dibatalkan dengan G 91.
25
Contoh :
Koordinat titik nol harus digeser dari posisi pahat
tergambarkan, ke titik W.
Catatan :
Jika tidak diprogramkan G 94 atau G 95, maka mesin melaksanakan semua ketetapan asutan
dalam mm/min (G 94 adalah status mula mesin).
Contoh 1. Contoh 2.
Jumah putaran sumbu utama 100 put/min. Jumlah putaran sumbu utama 1000 put/men.
Asutan terprogram 0,1 mm/put. Asutan terprogram 0,1 mm.
Dengan demikian dalam 1 menit eretan Dalam 1 menit eretan bergerak 100 mm,
bergerak 100 X 0,1 mm = 10 mm. dengan demikian 10 kali jarak dari jumlah
putaran 100 put/men.
26