Anda di halaman 1dari 17

BAHAN

LOGAM FERRO
BAJA DAN BESI COR
 KATAGORI BAJA DAN BESI TUANG:
 Campuran ferro (Fe) dengan carbon (C) terjadi
pada rentangan (0,008 – 6,67) %C,
 Campuran C : minimal 0,08%C disebut Ferrit
maksimal 6,67%C disebut cementit Fe3C)
 Yang membedakan antara besi tuang dengan
baja adalah kandungan kadar karbon,
 Kandungan C pada baja (0,008 – 2 )% dan pada
besi tuang (2 – 6,67%)%C
SIFAT LOGAM FERRO
 BAJA
1) Dapat dituang dan ditempa
2) Ulet / Elastis
3) relatif tak mudah korosi
4) keras
5) mahal

 BESI TUANG
1) mudah dituang
2) sukar dibentuk
3) biaya proses murah
4) getas / rapuh
5) untuk peralatan atau bagian- bagian mesin
UNSUR YANG MEMPENGARUHI
SIFAT BAJA ( ALLOY STEEL)
(1) NIKEL  Liat, kuat tarikan  Tahan karat
(2) CHROMIUM  liat, keras, dan tahan aus  bila dicampur nikel akan
lebih baik dan tahan karat
(3) MANGAN  bersih / mengkilap  kuat dan tahan panas
(4) SILIKON  elastis (pegas)
(5) TUNGSTEN  tahan panas (tak cepat aus karena pengaruh panas/HSS)
(6) MOLYBDEENkekuatan tetap tinggi dan liat pada temperatur tinggi
ditambah chrom (rada gigi)
(7) VANADIUM  bitir-butir baja halus  bila dicampur chrom kuat dan
tahan aus ( roda gigi, batang penggerak)
(8) COBALT  keras meskipun dalm keadaan panas dan tahan aus.

TUJUAN : menaikkan sifat mekanik baja, menaikkan sifat mekanik pada


temperatur rendah, dan meningkatkan daya tahan terhadap
reaksi kimia (oksidasi & reduksi)
BAJA PADUAN DIBAGI
MENURUT GOLONGAN
1) Special Alloy Steel mengandung satu atau lebih logam-
logam seperti nikel, chromium manganesium,
molybdenum, tungsten dan vanadium
2) High Speed Steel
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat
alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool
bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan
dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus

(1) Baja Tahan Karat (Stainless Steel)


Sifatnya antara lain:
 Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat
dan goresan/gesekan
(2) High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat: memiliki tensile strength yang tinggi,
(3) Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas
adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan
panas, kuat dan ulet.
Klasifikasi Baja Lainnya
Menurut penggunaannya:
Baja konstruksi (structural steel),
mengandung karbon kurang dari 0,7
% C.
Baja perkakas (tool steel),
mengandung karbon lebih dari 0,7 %
C.
Klasifikasi Baja Lainnya
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
 Baja tahan garam (acid-resisting steel)
 Baja tahan panas (heat resistant steel)
 Baja tanpa sisik (non scaling steel)
 Electric steel
 Magnetic steel
 Non magnetic steel
 Baja tahan pakai (wear resisting steel)
 Baja tahan karat/korosi
Klasifikasi Baja Lainnya
Kombinasi dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan
komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja
yaitu:
 Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
 Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
 Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
 Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
 Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural
steel)
 Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
 Baja kualitas biasa
 Baja kualitas baik
 Baja kualitas tinggi
PROSES PENGOLAHAN LOGAM FERRO
Logam ferro dari bahan tambang, tahapan proses:
A. PROSES KONSENTRASI
Tujuan: (1) Diperoleh biji besi (konsentrat) yang
berkualitas, (2) Efisiensi dapur pengolahan , dan (3)
mempunyai susunan kimia dan ukuran tertentu.
B. PROSES REDUKSI
Tujuan utama mereduksi unsur Oksigen, tujuan lain
memisahkan kotoran atau unsur diluar ferro dari
ikatannya menjadi terak/slag.
C. PROSES BAJA
Pembenahan unsur utama carbon (c), dan unsur
lainnya seperti Mn, Si, Mg, S, P dll
PROSES KONSENTRASI
INPUT Bahan tambang secara fisik berupa: batu-
batuan, pasir, dan tanah liat

PROSES:
1) Besi tambang berupa batuan Pemecahan 
Pembersihan (pencucian)  Penyortiran
Pemanggangan Seleksi ukuran  Biji besi
(nodula)
2) Pasir besi Pembersihan (pencucian) 
Penyortiran Pemanggangan sintered
PROSES KONSENTRASI
OUT PUTBiji Besi
Jenis Biji Besi :
1. Magnetite ( Fe3O4 ), warna hitam, mengandung 40 –
70% Fe, dan sifat magnet.
2. Hematit (Fe2 O3 ), warna merah, mengandung 45-65%
Fe
3. Limonite (n Fe2 O3 .m H2 O ), warna cokelat
mengandung 57% Fe dan 25% air.
4. Siderite (Fe CO3 ) besi spaat, kandungan 48 % Fe.
Diluar unsur ikatan tesbt terdapat unsur lain yang
jumlahnya cukup banyak (Mn, Cr, Ni, Si, S, P, Ti dll)

Secara fisik :
Nodula, Pellet, Briquettes, dan Sinter
PROSES REDUKSI
INPUT :
1) Biji Besi
2) Bahan bakar (Antrasit/Cocas/Arang)
3) Fluks /Bahan pengikat (CaCO3)
4) Udara panas

KELENGKAPAN/ALAT :
DAPUR TINGGI ( Proses reduksi)
Dapur Cowper ( Produksi udara panas)

PROSES :
1) Proses Reduksi tak langsung
2) Reduksi langsung
PROSES REDUKSI
HASIL :
1. Besi Kasar

Kangandungan unsur C, Mn, Si, Mg, P dll belum


terkendali, shg belum dapat digunakan sebagai
bahan teknik.
2. Terak/ Slag
Kotoran besi kasar yag terikat flux (CaO),
material ini juga bermanfaat .....
3. Gas panas
4. Gas panas CO, CO2, etc berguna sebagai sumber
energi dan sumber pemanas dapur cowper
PROSES BAJA
Dapur pengolah baja :
1. Convertor
a. Convertor Bessemer
b. Convertor Thomas
2. Dapur Siemen Martin ( Open heart
3. Dapur Kowi (crucible)

4. Dapur Listrik
a. Daput Listrik Busur
b. Dapur Listrik Tahanan
Conventor
Input  1. Besi Kasar Cair Si tinggi dan Oksigen (O2)
2. Besi Kasar Cair P tinggi dan Oksigen
Proses:
1. Bessemer  Asam ( lapisan dinding dapur asam ( kwar
sa fluorit)
2. Thomas  Basa ( lapisan dinding dapur basa ( batu
kapur dolomit)

Hasil Baja Konstruksi putih atau kelabu


SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai