Anda di halaman 1dari 11

TINEA PEDIS

• Apriatul Naimah
• Ikhwal Agil Saputra
• M. Kayyis .M.H
• Sindy Nurvitasari
• Suci Cahyaning Tyas
PENGERTIAN
Tinea pedis atau kaki atlet adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh
semacam jamur yang disebut fungus.
Jamur yang menyebabkan tinea pedis menyukai kulit yang lembab
dan hangat di antara jari kaki dan seringkali memburuk dalam cuaca
panas.Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita pada kaki terutama
mengenai sela jari dan telapak kaki sedangkan yang terdapat pada bagian
dorsal pedis dianggap sebagai tinea korporis.
ETIOLOGI
Jamur penyebab tinea
pedis yang paling umum ialah
Trichophyton rubrum (paling sering),
T. interdigitale, T. tonsurans (sering
pada anak) dan Epidermophyton
floccosum.(22) T. rubrum lazimnya
menyebabkan lesi yang
hiperkeratotik, kering menyerupai
bentuk sepatu sandal (mocassinlike)
pada kaki; T. mentagrophyte
seringkali menimbulkan lesi yang
vesikular dan lebih meradang
sedangkan E. floccosum bisa
menyebabkan salah satu diantara
dua pola lesi diatas.
Di antara jari IV danjari V terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan
tipis, dapat meluas ke bawah jari (subdigital) dan telapak kaki.Kelainan kulit
berupa kelompok vesikel. Sering terjadi maserasi pada sela jari terutama sisi
lateral berupa kulit putih dan rapuh, berfisura dan sering disertai bau.
PATOFISIOLOGIS
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan mikologik untuk membantu menegakan diagnosa terdiri
atas pemeriksaan langsung sediaan basah dan biakan. Pemeriksaan lain
misalnya pemeriksaan histopatologik, percobaan binatang, dan imunologik
tidak diperlukan.
PENATALAKSANAAN
Salep anti jamur untuk dioleskan di tempat jamur tersebut.
Banyak tersedia berbagai salep anti jamur dan dijual secara bebas
Pengolesan salep sebaiknya setelah mandi, dan dalam kondisi kaki yang
kering, sehingga salep dapat menempel dengan baik di kulit.
PENCEGAHAN
Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi atau terinfeksi kembali
adalah dengan menggunakan obat topikal antijamur secara rutin.

Beberapa tindakan lain yang dapat dilakukan adalah:

Memastikan kaki dalam keadaan kering dengan membatasi penggunaan sepatu yang terlalu ketat dan sempit.

Menggunakan bedak anti jamur pada kaki yang terinfeksi untuk mencegah infeksi tinea pedis kembali.

Menjaga agar kuku kaki selalu pendek atau terpotong rapi. Gunakan gunting kuku yang berbeda dengan gunting
kuku yang Anda gunakan untuk area yang sedang terinfeksi.

Gunakan kaos kaki yang terbuat dari bahan yang ringan dan dapat menyerap kelembapan serta rutin mengganti
kaos kaki jika kaki mulai terasa lembap.

Kurangi berjalan tanpa alas kaki di fasilitas umum, seperti kolam renang dan kamar mandi umum. Gunakan sandal
agar kaki yang lembap tidak berada di dalam kondisi tertutup.

Gunakan pemutih klorin dalam larutan pembersih kaos kaki atau larutan pembersih lantai, bak mandi, lantai kamar
mandi, dan permukaan konter untuk mencegah penyebaran infeksi jamur.

Hindari menggunakan sepatu yang sama atau sepatu bekas secara bergantian untuk mengurangi sekaligus
menghindari risiko penularan infeksi jamur dari orang yang terinfeksi tinea pedis.

Jagalah selalu kebersihan kaos kaki dan sepatu Anda, serta hindari juga penggunaan handuk secara bergantian.
Gangguan rasa nyaman b.d dengan sensasi gatal ditandai oleh terdapat ruam di sela- sela
jari kaki.
NOC :
Meningkatkan status kenyamanan klien.
Kriteria Hasil :
Klien mengatakan lebih nyaman.
Klien mengatakan gatal berkurang.
NIC:
Anjurkan klien untuk mempertahnkan kebersihan dan kelembaban di sela- sela jari kaki.
Kolaborasi pemberian obat topikal untuk mengurangi gatal.
Mencegah infeksi yang semakin parah.
Untuk mengurangi gatal
Gangguan integritas kulit berhubungan dngan timbulnya lesi pada kulit ditandai oleh klien
menggaruk bagian yang gatal.
NOC:
Mengembalikan integritas kulit kembali normal.

Kriteria Hasil:
Tidak terdapat lesi pada kulit klien.
Integritas kulit kembali normal.
NIC
Perawatan area insisi:
Kaji adanya kemerahan, pembengkakan.
Perawatan luka :
Inspeksi luka pada setiap mengganti balutan, kaji luka, dan ajarkan perawatan luka.
Kolaborasi dokter mengenai pemberian obat.
untuk mengetahui tingkat kerusakan kulit klien
untuk mencegah terjadinya resiko infeksi kulit.
Ansietas b.d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya ditandai dengan klien bertanya
kepada petugas tentang penyebab penyakitnya.
NOC:
Mengembalikan kontrol kecemasan klien.
Meningkatkan koping klien terhadap kecemasan.
Kriteria Hasil:
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya
kecemasan
NIC ;
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
Jelaskan tentang penyakit yang diderita pasien serta penyebabnya

Anda mungkin juga menyukai