Anda di halaman 1dari 57

ABSES, KISTA

DAN TUMOR
RONGGA MULUT
Oleh : Syauqy Kholilurrahman, S.Ked
21804101043
Pembimbing : drg. Wahyu S, Sp.Pros

LABORATORIUM GIGI DAN MULUT


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
ABSES RONGGA
MULUT
DEFINISI

• Abses adalah rongga yang berisi nanah


dan dikelilingi dengan jaringan inflamasi
yang terbentuk dari hasil infeksi yang terl
okalisasi.
ETIOLOGI

Dentogen : Non- dentogen :


- Infeksi odontogenik - Trauma pada jaringan lu
nak
- Fraktur tulang rahang
- Infeksi sinus
- Infeksi tonsil
PATOFISIOLOGI

 Karies dental Karies dental memecah email dan lapis


an jaringan lunak dan dengan cepat mencapai pulpa (
pulpitis) Nekrosis pulpa
 Bakteri menginfeksi pulpa sampai tulang alveolar Ter
jadi abses periapical.
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri
 Bengkak
 Kemerahan
 Pembesaran kel.limfe regional
 Trismus
PENATALAKSANAAN

Farmakologi : Dental procedure :


- Analgetik Dilakukan insisi pada abse
- Antibiotik s, dan kemudian dilakuka
n drainase.
MACAM-MACAM ABSES
1. ABSES PERIODONTAL
2. ABSES DENTOALVEOLAR
3. ABSES SUBPERIOSTAL
4. ABSES SUBMUCOSAL
5. ABSES FOSSA CANINA
6. ABSES VESTIBULAR
7. ABSES SPASIUM BUCCAL
8. ABSES MENTAL
9. ABSES SUBLINGUAL
10. ABSES SUBMANDIBULAR
1. ABSES PERIODONTAL

 Inflamasi purulen akut maupun kronis yang berkembang


dari poket periodontal
 Tanda klinis : - edema di tengah gigi
- rasa nyeri dan kemerahan pada gusi
–Tx : insisi sederhana pada sulkus gingiva.
2. ABSEA DENTOALVEOLAR
 Infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi
 Hal ini terjadi segera setelah kerusakan jaringan pulpa -> peny
ebaran bakteri dari pulpa
 Tanda klinis : - gejala inflamasi
- pembengkakan
- gigi goyang
 Tx : insisi dan drainase
3. ABSES SUBPERIOSTAL
 Abses yang terletak diantara tulang dan periosteum bagian bu
kal, palatal, maupun lingual gigi penyebab infeksi.
 Tanda klinis : - edema ringan
- nyeri
- sensitif pada palpasi
 Tx : insisi pada mukosa dan drainase
4. ABSES SUBMUCOSAL
 Abses ini tepat terletak di bawah mukosa vestibular bukal maupu
n palatal/lingual gigi yang menjadi sumber infeksi.
 Tanda Klinis : - pembesaran mukosa
- sensitif terhadap palpasi
- hilangnya lipatan mucobukal pada area infeksi
 Tx : Insisi superfisial
5. ABSES FOSSA CANINA
 Abses ini biasanya berasal dari gigi anterior, dan jarang dari gigi premolar.
 Fosa kanina merupakan tempat infeksi yang berasal dari gigi rahang atas
pada regio ini terdapat jaringan ikat dan lemak, serta memudahkan terjadi
nya akumulasi cairan jaringan
 Tanda Klinis :
- Pembengkakan pada daerah atas pipi
- Hilangnya sulkus nasolabialis
- Edema pelupuk mata bawah
- Bibir atas bengkak
- Seluruh muka terasa sakit
- Kulit yang tegang & berwarna merah
 Tx : Insisi intraoral dan drainase abses
6. ABSES VESTIBULAR
 Abses vestibular biasanya berasal dengan gigi premolar rahang
atas dan geraham.
 Tanda Klinis : - Pembengkakan dan nyeri pada vestibulum bukal
dekat gigi yang terinfeksi
 Tx : Insisi & drainase
7. ABSES SPASIUM BUCCAL
 Spasium bukal berada diantara m. masseter ,m. pteri
goidus interna dan m. businator. Berisi jaringan lema
k yang meluas ke atas dan ke dalam diantara otot p
engunyah, menutupi fosa retrozogomatik dan spasiu
m infratemporal. Abses dapat berasal dari gigi molar
kedua atau ketiga rahang atas masuk ke dalam spasi
um bukal.
 Tanda Klinis : - pembengkakan terbentuk di bawah
mukosa bukal dan menonjol ke arah rongga mulut.
 Tx : Membuka abses & memperbesar rongga abses
8. ABSES MENTAL
 Akumulasi pus pada regio anterior mandibula, mendekati tulang, lebih tepa
tnya pada muskulus mentalis, dengan penyebaran infeksi melalui symphysis
menti. Biasanya disebabkan oleh infeksi pada gigi anterior mandibula.
 Tanda Klinis : - Pembesaran dan nyeri pada dagu
- Kemerahan pada kulit sekitarnya
9. ABSES SUBLINGUAL
 Merupakan abses yang terbentuk pada spasia sublingual di atas musculus
mylohyoid kanan atau kiri
 Biasanya disebabkan oleh infeksi pada gigi anterior, premolar, atau gigi mol
ar pertama mandibula.
 Tanda Klinis : - Pembengkakan mukosa pada dasar mulut
- Lidah terangkat & bergeser ke sisi yang normal
- Kesulitan menelan & terasa sakit
10. ABSES SUBMANDIBULAR
 Spasium ini terletak dibagian bawah m.mylohioid yang memisahkannya dari
spasium sublingual
 Spasia ini mengandung glandula submandibula dan linfonodi submandibul
a.
 Biasanya disebabkan oleh infeksi yang berasal dari molar pertama dan ked
ua mandibula. Dapat pula berasal dari penyebaran infeksi dari spasia sublin
gual dan submental.
 Tanda Klinis : - Pembesaran pada daerah submandibular
- Nyeri saat palpasi & trismus
KISTA RONGGA
MULUT
DEFINISI

• KISTA merupakan rongga patologis yang berisi cairan


atau semicairan, tidak disebabkan oleh akumulasi pus.
KLASIFIKASI
Developmental
Inflammatory
Kista Odontologenik Kista Non odontogenik

Kista Gingiva pada Bayi (Epst Kista Duktus Nasopalatinus ( Kista Radikular (Apikal dan L
ein’s Pearls) Kanal Insisif) ateral)
Keratosis Odontologenik (Kis Kista Nasolabial (Nasoalveola Kistal Residual
ta Primordial) r)
Kista Dentigerous (Folikular) Kista Paradental (Inflammato
ry Collateral, Mandibular Infe
cted Buccal)
Kista Erupsi

Kista Periodontal Lateral

Kista Gingiva pada Dewasa

Kista Odontogenik Glandular


; Kista Sialo-odontogenik
Patogenesis
stimulasi (cytokinese) pad proliferasi sisa² sel epitel pertumbuhan
a sisa² sel epitel pertumb membentuk massa padat yang semakin
uhan membesar

aliran nutrisi yang terjadi melalui Tengah massa akan kehila


proses difusi akan terputus ngan aliran darah

terbentuk rongga proses transudasi cair


kematian sel yang berisi cairan an dari ekstra lumen k
hipertonis e dalam lumen

KISTA massa lumen meningkatkan tekan


membesar an hidrostatik
KISTA ODONTOLOGIK
Merupakan kista yang dinding epitelnya berasal dari sisa-sisa org
an pembetuk gigi (odontogenik) yang mampu berproliferasi d
an potensial menjadi tumor. Kista ini melekat pada cemento-e
namel junction
ETIOLOGI
 The epithelial rests of glands of serres yang tersisa setelah terputusnya d
ental laminal.
 Email epitelium tereduksi yang berasal dari organ email dan selubung gi
gi yang belum erupsi namun telah terbentuk sempurna.
 The rests of Malassez yang terbentuk melalu fragmentasi dari Hertwig’s e
pithelial root sheath (HERS)
KLASIFIKASI KISTA ODONTOLOGIK
DEVELOPMENT INFLAMMATORY
 Kista dentigerous
 Kista erupsi
 Kista periapikal (radikular)
 Kista odontologik keratosis  Kista residual periapical
 Kista orthokeratinisasi odontologik
 Kista gingival (alveolar) pada bayi  Buccal bifurcation cyst
 Kista gingival pada dewasa
 Kista lateral periodontal
 Calcifying odontogenic cyst
 Kista glandular odontogenik
DEVELOPMENT
KISTA DENTIGEROUS dan KISTA ERUPSI

 Definisi : rongga patologik yang dibatasi oleh epitelium atau kantung jari
ngan ikat yang berbatas epitelium skuamosa berlapis yang terbentuk dis
ekeliling mahkota gigi yang tidak erupsi dan terdapat cairan.

Tipe Sentral Tipe Lateral Tipe Sirkumferensial


ETIOLOGI
 Gigi impaksi
 Gigi yang erupsinya tertunda
 Perkembangan gigi
 Odontoma
KISTA ODONTOGENIK KERATOCYST
 Merupakan bentuk khusus dari kista odontogenik dengan gam
baran mikroskopis yang khas, istilah ini menggambarkan kista
yang didalamnya ditemukan jaringan keratin.
 Manifestasi klinis  pembengkakan (licin), terlihat menonjol, p
arastesia pada bibir, gigi tanggal dan sakit
 Prinsip terapi  enukleasi  kuretase/marsupialisasi
KISTA GINGGIVA
 adalah sejenis kista rahang yang berasal dari lamina gigi dan ditemukan
di bagian mulut. Ini adalah kista superfisial di mukosa alveolar . Itu bisa d
ilihat di dalam mulut sebagai tonjolan kecil dan keputihan.
 Klasifikasi  Epstein Pearls dan Nodul Bohn
KISTA LATERAL PERIONDONTAL
 Merupakan perkembangan kista non-keratin yang terjadi pada perlekatan
atau bagian lateral dari akar gigi. Kista ini berupa lesi yang menyebabkan
kerusakan lokal jaringan periodontal dan sepanjang permukaan lateral ak
ar.
CALCIFYING ODONTOLOGENIC CYST
 Merupakan kista odontologik dengan gambaran histopatologi yang men
onjol yang meliputi lapisan kistik yang menunjukkan sel-sel epitel “Ghost
” karakteristik dengan kecenderungan untuk mengkalsifikasi.
 Biasanya asimptomatik dan ditemukan tidak sengaja saat perawatan gigi
 Tonjolan ini akan terasa keras saat di palpasi
KISTA GLANDULAR ODONTOGENIC
 Merupakan kista yang relatif jarang terjadi, kemungkinan berasal dari kel
enjar ludah dan kemiripan mikroskopis dengan jaringan kelenjar saliva.
 Kondisi ini memiliki nama lain “Kista Sialo-odontogenik”
INFLAMMATORY
KISTA RADIKULAR

 Suatu kista yang berasal dari sisa-sisa epitel Malassaez


yang berada di ligamen periodontal, karena suatu infe
ksi gigi (gangren pulpa, gangren radik) ataupun traum
a yang menyebabkan gigi nekrosis.
 pada Kista kecil sering tanpa gejala & ditemukan saat
pemeriksaan radiografi periapikal gigi Non Vital
 Apabila tulang yg meliputinya cukup tebal  seperti
eksostosis
 Apabila lap tulang tipis  krepitasi pd palpasi & feno
mena pimpong
 Apabila tdk ada lap tulang yg menutupi  fluktuasi
 Warna mukosa tergantung tebal tipisnya tulang tebal
 Normal
tipis  kebiruan
KISTA RESIDUAL

 Merupakan kista odontogen yang timbul karena pada


saat pengambilan atau pencabutan gigi kista tidak iku
t terambil. Kista yang tertinggal akan terus tumbuh be
sar. Kista residual timbul dari sisa-sisa granuloma peria
pikal, kista periapikal dan kista dentigerous yang tertin
ggal.
BUCCAL BIFURCATION CYST

 adalah kista odontogenik inflamasi langka yang biasan


ya terjadi pada regio bukal dari molar mandibula perta
ma atau kedua anak-anak.
 Terjadi karena tertundanya erupsi M1 dan M2 mandib
ula
Non odontogenic
KISTA DUKTUS NASOPALATIN
 Merupakan kista dengan dinding epirel dan termasuk kista non-odontog
enik. Kista ini berasal dari sisa-sisa epitel embionik dalam kanalis nasopal
atinus, juga merupakan suatu kantung berisi cairan yang berasal dari kan
al insisivus atau papila.
 Kista ini berbatas tegas pada posterior papila palatin, fluktuatin dan berw
arna biru jika terdapat di permukaan.
 Mengakibatkan gigi geligi menjadi divergen
KISTA NASOLABIAL
 Adalah kista fisural pada jaringan lunak berisi cairan mukoid yang terleta
k intra oral dalan bagian kaninus, insisivus lateral dari bibir atas pada regi
o bibir maksila dan ala nasal, dari lateral ke midline dari wajah.
 Tanda-tanda klinis dari kista nasolabial (nasoaveolar) adalah timbulnya pe
mbengkakan di bibir atas pada daerah kaninus, sehingga menyebabkan
hilangnya lipatan nasolabial, serta mengangkat ala nasal dibagian lateral
serta superior dan merubah bentuk lubang hidung.
TUMOR RONGGA
MULUT
MALIGNANT
BENIGN
AMELOBLASTOMA
 Berasal dari enamel organ (ameloblas) yang merupakan sel pembentuk gi
gi, sering ditemui dan paling umum, tumbuh lambat, terlokalisr, sebagain
besar jinak.
 Terbagi 3 tipe :
 A. Multikistik/solid
 A. Unikistik
 A. periferal
MULTIKISTIK/SOLID
 Gambaran klinis :
 Usia lanjut
 Perkembangan lambat
 Asimptomatik
 Pembesaran tumor menyeybabkan ekspansi rahang sehat
 85% pada mandibula terutama pada daerah ramus ascendens (regio m
olar), 15% pada regio posterior maksila
UNIKISTIK
 Gambaran Klinis
 Umumnya usia muda
 90% pada mandibula khususnya region posterior
 Asimptomatik
 Menimbulkan pembengkakan pada rahang
 Pertumbuhan lambat
 Lokalis
 Rontgen : gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi mahkota M3
yang tidak erupsi
 Tumor odontogenik yang berkembang dari epitelium odontogenik atau
dari kista yang sudah ada.
 Sebagaian besar lesi terjadi di regio molar bawah pada pria, merupakan
pembengkakan yang tidak sakit, dan ditemukan pada pasien antara us
ia 20 dan 30 tahun.
 GR : Radiolusensi perikoronal ini sering melibatkan molar tiga yang terg
eser, dengan perluasan ke bukal dan lingual, kadang terjadi perforasi, d
an resorpsi akar yang tepinya seperti pisau pada gigi molar di dekatnya
yang erupsi. Di bagian dalam, terdapat lokula atau septum. Kista dapat
menimbulkan perforasi lempeng kortikal. Kekambuhan jarang terjadi set
elah perawatan (enukleasi dan kuretase)
PERIFER
 Gambaran Klinis
 Usia lanjut, secara klinis simptomatik
 Bertangkai, ulserasi atau berupa lesi mukosa alveolar/berupa gingiva p
educulated, diametes lesi <1,5 cm
 Sering ditemukan pada gingiva posterior
 Sering terjadi pada mandibula
 Gambaran Radiografi: tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedi
kit erosi
ADENOBLASTOMA
 Ditandai dengan pembentukan struktur menyerupai ductus kelenjar
 Umumnya < 20 tahun
 65% ditemukan di maxilla
 76% terdapat dibagian anterior
ODONTOGENIC FIBROMA DAN MYXOMA

 Terutama terjadi pada umur 23-30 tahun


 Berupa lesi sentral yang dapat menyebabkan destruksi korteks tulang
 Berhubungan dengan gigi tidak tumbuh atau tidak ada
CEMENTOMA

 Sering ditemukan pada usia < 25 tahun


 Umumnya pada mandibula terutama gigi M1
ODONTOMA
 Umumnya terdapat pada maksila
 Compound odontoma terutama ditemukan pada bagian anterior
sedangkan complex odontoma pada bagian posterior
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai