Anda di halaman 1dari 16

ANTI KANKER

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
PENDAHULUAN
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak
terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak
normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh.
Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan terus
membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar
melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-
sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh
tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut
mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yangditempatinya
Proses masuknya SEL KANKER
PENYEBARAN SEL KANKER
Tiga Tahap KANKER secara
singkat !

TAHAP INISIASI TAHAP PROMOSI TAHAP PROGRESI


TANDA DAN GEJALA

Berikut adalah beberapa gejala kanker yang tidak boleh diabaikan:


 Muncul benjolan yang tidak lazim
 Perubahan pada kulit
 Masalah pada kelenjar getah bening
 Berat badan turun tanpa sebab
 Batuk atau sesak berkepanjangan
 Rasa sakit tanpa sebab
 Perdarahan tidak normal
FAKTOR FAKTOR FAKTOR KURANG
GENETIK KARSINOGEN GAYA HIDUP AKTIVITAS FISIK
1 2 3 4

FAKTOR RISIKO
PENGOBATAN KANKER
Terapi pengobatan kanker

 Pembedahan, terutama untuk tumor padat yang terlokalisasi.


 Radiasi, pengobatan penunjang sesudah pembedahan
 Kemoterapi, pengobatan tumor tidak terlokalisasi.
 Endokrinoterapi, penggunaan hormon tertentu untuk pengobatan tumor
pada organ yang poliferasinya tergantung hormon.
 Imunoterapi, berperan penting dalam pencegahan mikomrtastatis.
• Pada tumor yang belum
bermetastasis dilakukan
pembedahan (guna mengeluarkan
sel sel secara radikal) dan
METODA penyinaran (membakar dan
merusak sel sel)
PENGOBATAN • Setelah terjadi metastasis
dibutuhkan pendekatan sestemik
KANKER PADA •
dengan kemoterapi.
Antikanker diharapkan memiliki
SAAT INI toksisitas selektif, yang berarti
menghancurkan sel kanker tanpa
merusak sel jaringan normal.
• Pada umumnya antikanker
menekan pertumbuhan sel dan
menimbulkan toksisitas karena
menghambat pembelahan sel
normal yang proliferasinya cepat,
misal sumsum tulang, epitel
germinativum, mukosa sel cerna,
folikel rambut dan jaringan limfosit.
Untuk itu dilakukan terapi
kombinasi misal dengan obat
yang melindungi sum sum
Tulang dll.
Obat antikanker

• Golongan alkilator, yaitu pengikat


alkil dengan nukleoprotein • Antibiotik, berikatan
Contoh : klorambusil, dengan DNA sehingga
siklofosfamid, busulfan, karmustin, fungsi DNA terganggu
dll. Contoh : antrasiklin,
• Golongan antimetabolit, yang bleomisin, daktinomisin,
mengganggu kebutuhan nutrisi dll.
untuk kehidupan sel
Contoh : fluorourasil, sitarabin, • Alkaloid vinka, berikatan
metotreksat, dll. secara spesifik dengan
• Golongan hormon, yang tubulin, komponen protein
mengurangi kemungkinan mikrotubulus, spindle
perkembangan sel. Hormon ini mitotik, dan memblok
umumnya digunakan sebagai polimerisasinya, sehingga
terapi penunjang. sel terhenti dalam
Contoh : dietilestradiol,testosteron metatase.
propionat, dll. Contoh : vinblastin,
vinkristin.
EFEK NON TERAPI

Antikanker Semuanya Karena antikanker


merupakan obat dapat umumnya bekerja pada
yang indeks menyebabkan sel yang aktif maka efek
terapinya sempit. efek toksik sampingnya juga
berat sampai terutama mengenai
menyebabkan jaringan dengan
kematian. proliferasi tinggi, yaitu
sistem hemopoetik dan
gastrointestinal.
PRINSIP KEMOTERAPI KANKER

• Sel kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kira-kira


109 sel, jumlah yang dapat dibasmi + 99,9% jadi yang
tersisa 106 sel
• Adanya hubungan dosis – respon yang jelas
• Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat
• Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin karena pada
keadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikit dan fraksi yang
dalam pertumbuhan (yang lebih sensitif terhadap obat)
lebih besar
• Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker tanpa
menyebabkan gangguan menetap pada jaringan normal
.
• Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker tanpa
menyebabkan gangguan menetap pada jaringan
normal
• Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi
pertimbangan, pertumbuhan tumor mengikuti fungsi
”Gompertzian:, mula-mula bersifat eksponensial
kemudian bersifat lambat (banyak sel berada dalam
Go)
• Beberapa sitostatik dan hormon memperlihatkan
efek selektif relatif terhadap sel dengan tipe
histologik ttt.
• Terapi kombinasi, untuk mendapatkan sinergisme
tanpa menambah toksisitas. Untuk mencapai hasil
yg baik terapi kombinasi harus memenuhi syarat
sbb :
• Masing-masing obat harus mempunyai mekanisme
kerja yang berbeda
• Efek toksik masing-masing obat harus berbeda
• Masing-masing obat harus diberikan pada masa
siklus sel, dimana obatnya paling efektif.
SEKIAN &
TERIMA KASIH.

ADA PERTANYAAN??

Anda mungkin juga menyukai