Asma Bronkial
Asma Bronkial
Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan tanda vital
- inspeksi: pernapasan cepat dan sukar serta adanya retraksi daerah supra klavikula, suprasternal,
epigastrium dan sela iga. Frekuensi nafas 40x/menit disertai batuk paroksimal dengan ekspirasi
memanjang.
- Palpasi : fremitus taktil dan vocal dalam batas normal
- Perkusi : hipersonor pada seluruh toraks
- Auskultasi : suara bronkial dengan bunyi kasar/ mengeras, ronkhi kering dan basah serta suara lendir
dan wheezing
Tata Laksana : pemberian nebulizer dengan b-antagonis, bila pasien membaik boleh pulang dengan
dibekali obat bronkodilator.
GINA (Global Institute for Asthma) mendefinisikan asma secara lengkap sebagai berikut:
gangguan inflamasi kronis saluran napas dengan banyak sel yang berperan, antara lain sel
mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada orang yang rentan, inflamasi ini menyebabkan episode
mengi yang berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, dan batuk, khususnya pada waktu
malam atau dini hari. Gejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas
yang luas dan bervariasi, sebagian besar bersifat reversibel baik spontan maupun dengan
pengobatan. Inflamasi ini juga berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan napas terhadap
berbagai rangsangan.
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
Reaksi antigen-antibodi
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di