Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISTIK

KLINIS DAN
PATOLOGIS KNF
JOURNAL READING
COASS : HENDRO PRIYONO
030.15.085
KEPANITRAAN KLINIK THT RSUD KARAWANG
• Keganasa yang dalam istilah medis disebut
kanker merupakan salah satu kasus
kematian utama didunia, termasuk di negara
berkembang
• Bredasarkan data WHO, 13% kemmatian
didunia disebabkan oleh kanker dan ada 100
jenis kanker yang bisa menyerang tubuh
manusia
• Di Indonesia prevalensi kanker adalah
4,3/1000 penduduk, penyebab kematian
no.7 setelah stroke, TB, hipertensi, cedera,
perinatal dan DM
• Salah satu masalah kanker yang sulit
dideteksi dini adalah Karsinoma Nasofaring
(KNF)
• KNF merupakan kanker yang memiliki
keunikan dan berbedan dari tumor ganas PENDAHULUAN
kepala leher lainnya dalam hal epidemiologi,
spektrum gambaran histopatologi, .
karakteristik klinis dan sifat biologi
• Berdasarkan data RS Kanker Dharmais
(2003-2007) didaptkan KNF diperingkat ke
tiga setelah CA mamae dan serviks
• Kanker terbanyak pada pria, KNF berada
diperingkat pertama, sedangkan pada
wanita diperingkat ke lima
• KNF mengenai berbagai umur, tersering
umur 40-60
• KNF lebih banyak pada pria dari pada
Gejala & tanda
wanita, yaitu 3:1
klinis
• Penyebab KNF bersifat multifaktoral Epistaksis, obstruksi hidung,
• Dikatakan karena ada interaksi antara infeksi kronis oncogenic tinitus, tuli, sefalgia, gejala saraf
gamma EBV. Dimana EBV telah menginfeksi 95% populasi didunia. kranial, diplopis, pembesaran
Selain itu, faktor lingkungan & genetik juga terlibat dalam proses
multistep karsinogenik
KGB leher
• RAS mongoloid memiliki angka kejadian KNF yang tinggi Dan gejala metastasis jauh
• Masy. Indonesia sebagian besar termasuk ras mongoloid, serta dengan lokasi tersering tulang,
memiliki kebiasaan mengkonsumsi ikan asin. paru, hati
• Ikan asin memiliki kandungan nitrosamin yang merupakan salah
3
satu faktor pencetus kanker (mediator mengaktifkan EBV)
1978 WHO 1991 Klasifikasi KNF
• Squamos cell carsinoma • Squamous cell carcinoma
• Nonkeratinizing carcinoma • Nonkeratinizing carcinima
• Undifferentiated carcinoma • Diferentiated
• Undifferentiated
• Basaloid SCC

4
Penanggulangan KNf sampai saat ini masih
merupakan suatu masalah yang cukup sulit. Hal
ini karena etiologi masih belum jelas dan
letaknya tersembunyi sehingga sulit dideteksi.
Sebagian besar gejala klinis baru bermanifestasi
setelah tumor bermestastasis ke KGB leher
Pemeriksaan biopsi nasofaring sering ditemukan
hasil yang negatif karena letak tumor yang
tersembunyi mempersulit pengambilan dan
penanganan oleh dokter
Pada stadium awal, pengobatan standar KNF
adalah radioterapi karena sifatnya radio sensitif,
pembedan tidak berperan penting, sementara
kemoterapi dapat mengontrol tumor

5
METODE
PENELITIAN DESKRIPTIF
MENGGUNAKAN REKAM MEDIS
DI RSUP DR.M.DJAMIL PADANG 2013
SAMPEL : DIAGNOSIS AKHIR KARSINOMA
NASOFARING

6
HASIL

7
HASIL

8
9
Pembahasan
• Perbandingan penderita laki-laki dan perempuan • Obstruksi hidung dikarenakan adanya massa yang telah
adalah 2:1. KNF selalu ditemukan lebih tinggi menginvaginasi rongga hidung
pada laki-laki mungkin cenderung lebih sering
• Tumor awal tumbuh didaerah fossa Rossenmuller yang
terpapar zat karsinogenik di lingkungan kerjanya
biasanya akan menginfiltrasi tuba esutacii dan memyebabkan
• Pada penelitian ini usia antara 17-75 tahun, penyumbatan tuba sehingga penurunan pendengaran
penderita udia <20 tahun sebesar 4,54%
• Kesulitan menelan dikarenakan massa telah menginvaginasi
• KNF pada anak diduga berkaitan erat dengan daerah orofaring
infeksi EBV, peningkatan titer antibodi IgG dan
• Sakit kepala akibat penekanan tumor kearah otak
IgA terhadap kapsid viral ditemukan pada pasien
KNF
• Masa dileher merupakan gejala klinis terbanyak
(90,91%)
• Massa dileher menunjukan telah terjadinya
perluasan tumor ke KGB leher

10
• Perbandingan penderita laki-laki dan
perempuan adalah : 1,2 : 1
• Dengan sebaran umur 17-75 tahun
• Penderita terbanyak di usia 41-65 tahun
• Pembesaran KGB leher merupakan tanda
dan gejala klinis terbanyak yang ditemukan
pada seluruh penderita
• Mayoritas penerita datang pada stadium KESIMPULAN
lanjut (IV dan III) diikuti stadium II, stadium I
tidak ditemukan, terdapat pasien yang
mengalami metastasis jauh ke paru-paru,
tulang dan ginjal.
• Tipe histopatologik terbanyak adalah bentuk
nonkeratinizing carcinoma –
undifferentiated, di ikuti keratinizing,
nonkeratinizing carcinoma- differentiated,
sedangkan basaloid SCC tidak ditemukan

11
THANK YOU

12

Anda mungkin juga menyukai