Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

HERPES

By Kelompok 7:
1. Novita Sari
2. Juliatik Ragil Y
DEFINISI HERPES

Herpes ialah radang kulit yang ditandai dengan


pembentukan gelembung-gelembung berisi air pada
dasar peradangan dan berkelompok. Herpes
merupakan infeksi kulit kelamin yang disebabkan oleh
virus yang ditularkan melalui hubungan seks.
Terkadang ditemukan juga pada mulut penderita
karena yang bersangkutan melakukan oral seks
dengan penderita herpes .
KLASIFIKASI HERPES

Ada beberapa jenis herpes adalah sebagai berikut:


 Herpes Simpleks
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks (virus herpes
hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya
vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan,
sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer
maupun sekunder.
 Herpes Zoster
Herpes zoster disebut juga shingles. Di kalangan awam
populer atau lebih dikenal dengan sebutan “dampa” atau “cacar
air”. Herpes zoster merupakan infeksi virus yang akut pada
bagian dermatoma (terutama dada dan leher) dan saraf.
Virus cacar air dan herpes zoster tidak dapat dibedakan
sehingga diberi nama virus varisella – zoster.
ETIOLOGI

Herpes Simplex Herpes Zoster

1. Virus Herpes Simpleks Tipe I (HSV I) Herpes zoester disebabkan oleh infeksi
Biasanya penderita terinfeksi virus ini virus varisela zoester (VVZ) dan tergolong
pada usia kanak-kanak melalui udara virus berinti DNA. Virus ini berukuran
dan sebagian kecil melalui kontak 140-200 nm, vang termasuk subfamili
langsung seperti ciuman, sentuhan atau alfa herpes viridae.
memakai baju/handuk mandi bersama.

2. Virus Herpes Simpleks Tipe II (HSV II)


Penyakit ditularkan melalui hubungan
seksual, tetapi dapat juga terjadi tanpa
koitus, misalnya dapat terjadi pada
dokter gigi dan tenaga medik.
MANIFESTASI KLINIS

 Herpes Simplek
Manifestasi klinik dari infeksi HSV tergantung pada
tempat infeksi, dan status imunitas host. Infeksi primer dengan
HSV berkembang pada orang yang belum punya kekebalan
sebelumnya terhadap HSV-1 atau HSV-2, yang biasanya menjadi
lebih berat, dengan gejala dan tanda sistemik dan sering
menyebabkan komplikasi.
Infeksi Primer
Fase Laten
Infeksi Rekurens
 Herpes Zoster
Manifestasi klinis herpes zoster dapat dibagi menjadi
3 tahap berikut:
1. Fase Preeruptive (neuralgia preherpetic)
2. Fase erupsi (fase letusan akut)
3. Fase PHN ( Postherpetic neuralgia )
PATOFISIOLOGI

Herpes Simplex Herpes Zoster


Gejala awalnya mulai timbul pada Sesudah seseorang menderita cacar
hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala
air, virus varisela-zoester yang
awal biasanya berupa gatal,
diyakini sebagai Penyebab
kesemutann dan sakit. Lalu akan terjadinya penyakit ini hidup secara
muncul bercak kemerahan yang inaktif (dormant) di dalam sel-sel
kecil, yang diikuti oleh sekumpulan
saraf di dekat otak dan medula
lepuhan kecil yang terasa nyeri. spinalis. Herpes zoester dapat
berlangsung selama kurang lebih
Pada pria, lepuhan dan luka bisa tiga minggu.
terbentuk di setiap bagian penis,
termasuk kulit depan pada penis
yang tidak disunat. Pada wanita,
lepuhan dan luka bisa terbentuk
divulva dan leher rahim.
WOC
WOC
2. Herpes Zoster
PENATALAKSANAAN MEDIS

Karena infeksi HSV tidak dapat disembuhkan, maka


terapi ditujukan untuk mengendalikan gejala dan
menurunkan pengeluaran virus. Tiga obat antivirus
yang dianjurkan yaitu :
 Asiklovir
 Famsiklovir
 Valasiklovir.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Herpes Simplex Herpes Zoster

Infeksi virus herpes simplex 1. Tzanck smear


dapat ditegakkan dengan cara 2. Kultur dari cairan vesikel
isolasi virus pada kultur dan tes antibody
jaringan. Keberhasilan kultur 3. Immunofluororescent
jaringan tergantung pada 4. Pemeriksaan histopatologik
operator, dan pemeriksa 5. Pemeriksaan mikroskop
kultur dapat menghasilkan electron
hasil positif dalam 48 jam 6. Kultur virus
setelah inokulasi.
PENCEGAHAN

Herpes Simplex Herpes Zoster


Dengan menghindari Salah satu cara yang dapat
terinfeksi dengan HSV yang ditempuh adalah pemberian
sangat menular pada waktu vaksinasi. Vaksin berfungsi
lesi ada. Cara terbaik untuk untuk meningkatkan respon
mencegah infeksi adalah spesifik limfosit sitotoksik
menjauhkan diri dari aktivitas terhadap virus tersebut pada
seksual atau membatasi pasien seropositif usia lanjut
hubungan seksual dengan
hanya satu orang yang bebas
infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
• Data Demografi
• Riwayat Kesehatan
• Riwayat Keluarga
• Riwayat Psiko-sosio
• ADL
• Riwayat Diet
• Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan :
 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis: inflamasi
jarngan
 Gangguan integrritas kulit b.d vesikel lyang udah
pecah
 Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan,
sekunder akibat penyakit herpes simpleks
DISCHARGE PLANING

 Jalani pola hidup yang bersih dan higienis


 Jaga agar lesi tetap lembab,tidak kering
 Berikan kompres es atau hangat pada lepuhan-
lepuhan yang timbul untuk mengurangi rasa nyeri
 Hindari penularan melalui ciuman, penggunaan
handuk atau pisau cukur bersama
 Hindari memencet atau memecahkan lepuhan
karena dapat menyebabkan infeksi sekunder
 Jangan menggosok atau menyentuh mata sehabis
lepuhan karena dapat menyebabkan penyebaran
virus ke kornea yang mengakibatkan kebutaan
TINJAUAN KASUS

Ny. Y umur 33 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 23


September 2019 dengan diantar oleh suaminya. Ny. Y
mengeluh adanya rasa tidak nyaman, gatal dan adanya lepuhan
terasa seperti terbakar yang bergerombol dan dikelilingi oleh
daerah kemerahan membentuk sebuah gelembung cair pada
daerah genetalia.Sebelumnya Ny. Y mengalami gatal-gatal
selama 6 hari. Ny. Y sering merasakan demam di malam hari.
Ny. Y mengeluh nyeri di daerah genetalia dan kulitnya. Beliau
mengatakan hanya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya
bekerja sebagai buruh pabrik . Dari hasil observasi keadaan
umum, Ny. Y terlihat lemas, kesadaran Compos Mentis, status
emosional stabil, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82
kali/menit, pernafasan 24 kali/menit, suhu 38,7 o C, terdapat
vesikel yang multipel di daerah mulut dan kulitnya, Leukosit <
4000/mmk.
RIVIEW JURNAL

 Judul : Infeksi Herpes Simpleks Pada


Kehamilan
 Penulis : Fauzia Andrini Djojosugit
 Tahun : 2016
 Hasil
Risiko tertinggi infeksi neonatal terjadi jika ibu hamil
terinfeksi HSV pada trimester ketiga kehamilan.
Terdapat penentuan cara persalinan menurut status
infeksi HSV yang diderita, yaitu :
 Manajemen infeksi HSV primer pada kehamilan
 Manajemen terapi infeksi HSV rekuren pada
kehamilan
ADA AQUA.....??

TERIMA
KASIH
BY :
NOPRET & JUPRET

Anda mungkin juga menyukai