Anda di halaman 1dari 17

PAINT TRANSITION

PAINT TRANSITION
WIPE OUT
TRANSITION
WIPE OUT
RECTANGLE FLICK
TRANSITION
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Latar system pendidikan Nasional pasal 1,
pendidikan adalah usaha sadar dan
Belakang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhalk mulia, serta
keterampilanyang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara
1. Apa Pengertian Pendidik dan Peserta didik
dalam perspektif pendidikan Islam?
2. Bagaimana hakikat pendidik dan peserta didik?
3. Bagaimana kewajiban pendidik dan peserta
didik?
Pengertian
Secara umum pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik.
Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan islam adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama islam

Dalam literature Islam, seorang pendidik biasa


disebut
• ustadz
• mualim
• murabbiy
• mursyid
• mudarris
• muadddib.
Islam mengajarkan bahwa pendidik pertama dan yang utama paling
bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik adalah kedua orang tua

Sekarang timbul persoalan, disebabkan oleh


berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
orang tua peserta didik yang menyebabkan orang
PENDIDIK
tua jarang berada di rumah.........
Hakikat Pendidik
Secara umum tugas pendidik adalah mendidik. Disamping itu pendidik juga bertugas
sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar, sehingga seluruh potensi
peserta didikdapat teraktualisasi secara baik dan dinamis
Kewajiban
Pendidik
• Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid memperlakukan
mereka seperti perlakuan anak kita sendiri. Rasulullah saw bersabda:
• Tidak mengharapkan balasan jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi
bermaksud mengajar itu mencari keridhaan Allah dan mendekatkan diri
kepada-Nya.
• Memberikan nasihat kepada murid pada tiap kesempatan, bahkan
gunakan setiap kesempatan untuk menasehatinya.
• Mencegah murid dari segala sesuatu akhlak yang tidak baik dengan jalan
sindiran jika mungkin dan jangan dengan cara terus terang, dengan cara
halus dan jangan dengan jalan mencela. Al-Ghazali menganjurkan
pencegahan itu dengan isyarat atau sindiran, jangan dengan terus terang
sekiranya terjadipada murid itu sesuatu yang merupakan akhlak yang
kurang baik.
• Supaya diperhatikan tingkat akal pikiran anak-anak dan berbicara dengan
mereka menurut kadar akalnya dan jangan disampaikan sesuatu yang
melebihi tingkat daya tangkapnya, agar ia tidak lari dari pelajaran,
ringkasnya bicara dengan bahasa mereka. Ini adalah prinsip tebaik yang kini
tengah dipakai .
• Jangan ditimbulkan rasa benci pada diri murid mengenai suatu cabang ilmu
tersebut, tetapi sebaiknya dibukakan jalan bagi mereka untuk belajar
cabang ilmu tersebut. Artinya murid jangan terlalu fanatik terhadap jurusan
pelajarannya saja.
• Sebaiknya kepada murid yang masih dibawah umur, diberikan pelajaran
yang jelas dan pantas buat dia dan tidak perlu disebutkan kepadanya akan
rahasia-rahasia yang terkandung dari sesuatu itu, hingga tidak menajdi
dingin kemampuan dan gelisa fikirannya.
• Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlain kata dengan
perbuatannya.
Pengertian Peserta Didik
peserta didik adalah siapa saja yang berusaha untuk melibatkan diri
sebagai peserta didik dalam kegiatan pendidikan, sehingga tumbuh
dan berkembang potensinya, baik yang berstatus sebagai anak yang
belum dewasa, maupun orang yang sudah dewasa.

Dalam perspektif pendidikan islam peserta didik merupakan subjek dan


objek. Oleh karena itu proses kependidikan tidak akan terlaksana tanpa
keterlibatan pesera didik, di dalamnya. Dalam paradikma pendidikan
islam, peserta didik merupakan orang yang belum dewasa yang memiliki
sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan
Hakikat peserta didik
1. Belum memiliki pribadi dewasa
susila sehingga masih menjadi
tanggung jawab pendidik (guru)
2. Masih menyempurnakan aspek
tertentu dari kedewasaannya,
sehingga masih menjadi tanggung
jawab pendidik.
3. Memiliki sifat-sifat dasar manusia
yang sedang berkembang secara
terpadu, yaitu kebutuhan jasmani
(fisik) dan rohani (non-fisiknya)
Infographic Style

Content Here Content Here Content Here


Get a modern PowerPoint Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. I hope and I believe that beautifully designed. I hope and I believe that beautifully designed. I hope and I believe that
this Template will your Time, Money and this Template will your Time, Money and this Template will your Time, Money and
Reputation. Reputation. Reputation.

Content Here Content Here Content Here


Get a modern PowerPoint Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. I hope and I believe that beautifully designed. I hope and I believe that beautifully designed. I hope and I believe that
this Template will your Time, Money and this Template will your Time, Money and this Template will your Time, Money and
Reputation. Reputation. Reputation.
Hakikat
Rasyidin dan Nizar juga memberikan penjelasan, bahwa peserta didik atau anak
didik memiliki hakikat yang antara lain:
1. Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa akan tetapi memilki
dunianya sendiri..
2. Peserta didik adalah manusia yang memiliki deferensiasi periodisasi
perkembangan dan pertumbuhan.
3. Peserta didik adalah manusia yang memiliki ketuhanan, baik yang menyangkut
kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi.
4. Peserta didik adalah makshluk Tuhan yang memiliki perbedaan individual, baik
yang disebabkan oleh faktor pembawaan maupun lingkungan dimana iaa
berada.
5. Peserta didik merupakan resultan dari dua unsur utama, yaitu jasmani dan
rohani.
6. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat
dikembangkan secara dinamis.
Hakikat Peserta Didik
7. Belajar ilmu sampai tuntas sampai pada kemudian hari beralih pada
ilmu yang lainnya, sehinga anak didik memiliki spesifikasi ilmu
pengetahuan secara mendalam.
8. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
9. Memperioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi
10.Mengenal nilai-nilai prakmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu
ilmu yang dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat.
11.Anak didik harus tunduk pada nasihat pendidik.
12.Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik untuk ukhrowi maupun
untuk duniawi.
Kewajiban peserta didik
Menurut Imam Al-Ghozali ada sebelas kewajiban peserta didik yaitu :
1. Belajar dengan niat ibadah dengan rangka taqorrub kepada Allah Swt,
sehinga dalam kehoidupan sehari-hari anak didik dituntut untuk mensucikan
jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercelah.
2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi daripada masalah ukhrowi.
3. Bersikap tawadhu’ dengan cara meninggalkan kepetingan pribadi untuk
kepentingan pendidikannya.
4. Menjaga pikiran dan pertantangan yang timbul dari berbagai aliran
5. Belajar dengan carabertahap dengan cara memulai pelajaran yang mudah
menuju pelajaran yang sukar.

Anda mungkin juga menyukai