DISUSUN OLEH
MUHAMMAD HARISIN (23117017)
LATAR BELAKANG
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dimiliki oleh setiap daerah
Kabupaten dan Kota pada dasarnya berfungsi sebagai alat pengendali
perubahan tata guna lahan. untuk mewujudkan pembangunan kota yang
berkelanjutan, persyaratan penting yang harus dipenuhi. adalah
tersedianya ruang-ruang ekonomi dan ruang-ruang ekologis yang
berimbang, dimana intensitas perkembangan ruang-ruang ekonomi tidak
melebihi daya dukung wilayah secara ekologis
TUJUAN
JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah melakukan
interpretasi citra terhadap 2 peta tutupan lahan Landsat TM7+
DATA DAN TEKNIK ANALISA
Variabel-variabel di atas dipilih berdasarkan pertimbangan logis bahwa
karakteristik wilayah desa di atas terkait dengan perubahan tutupan lahan
yang terjadi di Kota Batam. Namun mengingat bahwa pilihan-pilihan variabel
ini bisa saja mengalami multikolenearitas (terjadi korelasi antar variabel
independent)
HASIL
Berdasarkan hasil analisis citra untuk 2 titik tahun diperoleh data
perubahan land cover selama 10 tahun yaitu antara tahun 1990 hingga
tahun 2000 seperti dapat dlihat pada Tabel 1. Data perubahan land cover
ini kemudian dioverlaykan dengan data administrasi desa sehingga bisa
diperoleh perubahan land cover untuk setiap desa di Kota Batam
Perubahan Kecamatan Luas (Ha)
Tutupan Lahan
Mangrove menjadi Batu Ampar 92.79
Lubuk Baja 14.16
terbangun Nongsa 459.27
Sei Beduk 459.27
Sekupang 69.59
Mangrove menjadi Batu Ampar 16.13
Lubuk Baja 21.90
terbuka Nongsa 157.71
Sei Beduk 52.66
Sekupang 31.62
Perairan menjadi Batu Ampar 0.29
Lubuk Baja 0.30
terbangun Nongsa 1.31
Sei Beduk 14.33
Sekupang 18.88
Perairan menjadi Batu Ampar 0.18
Lubuk Baja 1.05
terbuka Nongsa 0.01
Sei Beduk 0.26
Sekupang 0.25
Hutan menjadi Batu Ampar 2.15
Lubuk Baja 44.48
terbangun Nongsa 146.47
Sei Beduk 997.92
Sekupang 509.74
Hutan menjadi Batu Ampar
terbuka Lubuk Baja 87.69
Nongsa 140.32
Sei Beduk 812.63
KESIMPULAN