Anda di halaman 1dari 37

Asfiksia dan Tenggelam

Oleh: Aprilia Puspitasari – 1215099

Preseptor: dr. Naomi Yosiati, Sp.F.


Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Definisi
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara
pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan
peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea).1
Fase Asfiksia
Konvulsi (Penurunan Pre-Terminal
Dyspnea
kesadaran, penurunan (Tidak ada respirasi,
(Peningkatan RR, pergerakan respirasi, kegagalan respirasi
Sianosis, Takikardia) bradikardia) dan sirkulasi)

Terminal ( hilangnya Gasping


gerakan, dilatasi pupil) (Refleks respirasi)

Asfiksia-kematian bervariasi, 4-5 menit tergantung tingkat penghalangan oksigen.1


Klasifikasi Asfiksia
Berdasarkan penyebab terjadinya, asfiksia dapat dibedakan menjadi:1,3
Penyebab alamiah, penyakit yang menyumbat saluran pernapasan
(laryngitis difteri)
Trauma mekanik, menyebabkan asfiksia mekanik
Keracunan, menimbulkan depresi pusat pernafasan (barbiturat)
Asfiksia mekanik
Asfiksia mekanik: mati lemas terjadi bila udara pernapasan terhalang memasuki saluran
pernapasan oleh berbagai kekerasan (bersifat mekanik):1,3

 Penutupan lubang saluran pernapasan atas: pembekapan (smothering),


penyumbatan (gagging, chocking)
 Penekanan dinding saluran pernapasan: penjeratan (strangulation), pencekikan
(manual strangulation, throtting), gantung (hanging)
 Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)
 Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)
Asfiksia mekanik cont…
Tanda-Tanda Asfiksia
Pemeriksaan luar1
Sianosis pada bibir, ujung jari dan kuku.
Warna lebam mayat: merah-kebiruan gelap, terbentuk lebih cepat peningkatan
kadar CO2 dan aktivitas fibrinolisin dalam darah  darah sukar membeku dan
mudah mengalir.
Busa halus pada hidung dan mulut: peningkatan aktivitas pernafasan pada fase
dispnea & sekresi selaput lendir. Keluar masuknya udara dengan cepat dalam saluran
sempit akan menimbulkan busa.
Bendungan mata: pelebaran PD konjungtiva bulbi & palpebral pd fase konvulsi; tek
hidrostatik PD (vena, venula, kapiler) ↑; hipoksia: merusak endotel kapiler  pecah
bintik perdarahan: Tardieu’s spot
Tanda-Tanda Jenazah Asfiksia cont…
Tanda-Tanda Asfiksia Cont
Pemeriksaan dalam: 1,3
Darah berwarna lebih gelap dan lebih encer: fibrinolisin yang meningkat pasca mati.
Busa halus pada saluran pernapasan.
Perbendungan sirkulasi pada organ dalam tubuh  lebih berat, lebih gelap, dan
pada pengirisan mengeluarkan banyak darah.
Petekie pada mukosa usus halus, epikardium pada bagian belakang jantung daerah
aurikoventrikular, kulit kepala bagian dalam, mukosa epiglotis dan sub glotis.
Edema paru, sering terjadi pada kematian yang berhubungan dengan hipoksia.
Kelainan dengan kekerasan: fraktur laring, perdarahan laring, dan lain-lain.
Suffocation
Suatu keadaan asfiksia yang disebabkan oleh berkurangnya konsentrasi oksigen
dalam udara untuk bernafas. Individu yang berada dalam situasi ini akan cepat
mengalami penurunan kesadaran yang ekstrim dan akan mati dalam kurun waktu yang
singkat.4
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan suffocation diantaranya:2,3,5
Akumulasi gas-gas polutan yang biasanya banyak terdapat pada daerah-daerah
perindustrian dan pertanian.
Sumur yang dalam, dimana terdapat akumulasi CO2.
Membungkus kepala dengan kantung plastik dengan atau tanpa diikat.
Pembekapan (smothering)
• Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat masuknya udara ke
paru-paru. Pembekapan dapat menimbulkan kematian akibat asfiksia.1
• Cara kematian:
1. bunuh diri (suicide): bantal/pakaian yg menutupi hidung dan mulut
2. kecelakaan (accidental smothering): bayi yg hidung dan mulut tertutup
bantal/selimut, anak yg terkurung di ruang sempit
3. pembunuhan (homicidal smothering): pembunuhan anak sendiri, org tdk berdaya:
org tua, sakit berat
*tanda kekerasan ditemukan tergantung jns benda dn kekuatan menekan
Gagging dan Choking
Sumbatan jalan napas oleh benda asing  hambatan udara untuk masuk
ke paru-paru.
Gagging : sumbatan terdapat dalam orofaring,
Choking : sumbatan terdapat lebih dalam pada laringofaring.1
Cara kematian:
1. Bunuh diri (suicide): jarang terjadi, umumnya org sakit mental, tahanan
2. Pembunuhan (homicidal choking): bayi, org dgn fisik lemah
3. Kecelakaan (accidental choking): bolus death saat tertawa/menangis saat
makan tersedak
*Dalam rongga mulut (orofaring atau laringofaring) dapat ditemukan
sumbatan berupa kain, kertas, gigi dan sebagainya.1
Gantung (hanging)
Hampir sama dgn penjeratan, bedanya pd asal tenaga untuk memperkecil
lingkaran jerat. Kasus gantung tenaga dari berat badan korban sendiri.
Mekanisme kematian pada kasus gantung:1,3,4
1. Kerusakan pada batang otak dan medulla spinalis, akibat dislokasi atau
fraktur vertebra ruas leher.
2. Asfiksia, akibat terhambatnya aliran udara pernapasan.
3. Iskemia otak akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leher.
4. Refleks vagal
Gantung (hanging) cont…
Posisi korban pada gantung diri:
Kedua kaki tidak menyentuh lantai (complete hanging)
Duduk berlutut (biasanya menggantung pada daun pintu)
Berbaring (biasanya di bawah tempat tidur)
Jenis gantung diri:1
Typical hanging, bila titik gantung terletak di atas darah oksiput dan tekanan pada arteri
karotis paling besar.
Atypical hanging, bila titik penggantungan terdapat di samping  leher dalam posisi
sangat miring(fleksi lateral)  hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis. Saat arteri
terhambat, korban segera tidak sadar.
Kasus dengan letak titik gantung di depan atau dagu.
Gantung (hanging) cont…
Pada pemeriksaan:
• Jerat kecil dan keras: hambatan total arteri  muka pucat, tnp petekie kulit
dan konjungtiva
• Jerat lebar dan lunak: hambatan di saluran napas dan aliran vena kepala ke
leher  bendungan daerah sebelah atas ikatan  petekie konjungtiva
Jejas jerat:
• Kulit mencekung ke dlm, warna coklat, perabaan kaku, luka lecet
Pencekikan (Manual Strangulation)
Penekanan leher dengan tangan dinding saluran napas bagian atas tertekan dan terjadi
penyempitan saluran napas sehingga udara tidak dapat lewat.1
Cara kematian:
1. Asfiksia
2. Refleks vagal: rangsangan pada reseptor nervus vagus pada Corpus caroticus (carotid
body) di percabangan arteri karotis interna dan eksterna, tp jarang terjadi.
Tanda pada pemeriksaan luar:
1. Bendungan pada muka dan kepala karena PD vena dan arteri superfisial tertekan
2. Tanda kekerasan pd leher: luka lecet pd kulit, memar pada kulit dan bekas tekanan jari
 Tanda pemeriksaan dalam:
1. Perdarahan otot dlm leher
2. Fraktur os hyoid dan kartilago tiroid kornu superior
Penjeratan (Ligature Strangulation)
Penekanan benda asing: tali, ikat pinggang, rantai, kabel, dsb
melingkari/mengikat leher yg makin lama makin kuat  saluran napas
tertutup
Mekanisme kematian: asfiksia, refleks vaso-vagal.
Cara kematian: bunuh diri (jarang dan sulit), pembunuhan, kecelakaan
Apabila jerat maasih ditemukan melingkari leher barang bukti.
Penjeratan (Ligature Strangulation) cont…
Traumatic Asphixia atau Compression Asphyxia

• Keadaan dimana terjadi penekanan dari luar pada dinding dada dan perut 
terfiksasi dan menghalangi gerak pernapasan.
• Merupakan tipe asfiksia yang paling murni.
• Tanda-tanda klasik asfiksia: bendungan pada wajah, sianosis, ptekie dan perdarahan
pada mata, kelopak mata, dan wajah.
• Postural Hypoxia: terjadi pada individu yang tidak sadar atau individu dengan
disabilitas dimana posisi tubuh bagian atas lebih rendah dibandingkan tubuh bagian
bawah organ di perut menekan diafragma  dada tidak berkembang secara
maksimal dan efektif  menyebabkan kematian.
Autoerotic asphyxiaton atau Asfiksia Seksual
Terjadi pada kasus deviasi seksual yang menggunakan cara gantung atau jerat untuk
mendapatkan kepuasan, yg karena terlambat mengendurkan tali/sulit melepaskan diri
sesudah tjd penurunan kesadaran.
Penetuan diagnosis asfiksia seksual harus berdasarkan:
Terbukti adanya aktivitas seksual solo
Lokasi yang privat
Bukti adanya aktivitas yang serupa sebelumnya
Tidak ada maksud untuk bunuh diri
Adanya barang-barang yang tidak biasanya seperti penjerar, pakaian, pornografi
Kerusakan pada alat
Pemeriksaan di TKP
Pembunuhan Bunuh diri
Alat penjerat:
Simpul Simpul mati Simpul hidup
Jumlah lilitan 1 1/lebih
Arah Mendatar Serong ke atas
Jarak titik tumpu-simpul Dekat Jauh
Korban:
Jejas Berjalan mendatar Meninggi ke arah simpul
Luka perlawanan + -
Luka-luka lain Ada, sering di daerah leher Biasanya tidak ada
TKP:
Kondisi Tidak teratur Teratur
Pakaian Tdk teratur, robek Rapi, baik
Alat Dari pembunuh Berasal dari yg ada di TKP
Surat peninggalan - +
Tenggelam
• Kematian akibat mati lemas/asfiksia disebabkan masuknya cairan ke dlm
saluran napas dan proses akibat terbenamnya korban dlm air yg
menyebabkan kehilangan kesadaran dan mengancam jiwa. Tenggelam juga
merupakan proses masuknya cairan ke dalam saluran nafas yang
mengakibatkan gangguan pertukaran udara alveoli, dan dapat menjadi mati
lemas.3
• Tanda khas: terbenam dlm air
Tenggelam cont…
Istilah:
1. Wet drowning: cairan masuk ke dlm saluran pernapasan setelah korban tenggelam
2. Dry drowning: cairan tdk masuk ke dlm saluran pernapasan, akibat spasme laring
3. Secondary drowning: terjadi beberapa hari setelah tenggelam dan meninggal akibat koomplikasi
4. Immersion syndrome: tiba-tiba meninggal setelah tenggelan di air dingin akibat refleks vagal
Kematian pada korban tenggelam dapat terjadi akibat 1 :
Asfiksia akibat spasme laring
Asfiksia karena dagign dan choking
Refleks Vagal
Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
Edema pulmoner (dalam air asin)
Tenggelam cont…
1. Tenggelam di air tawar
• Terjadi absorpsi cairan massif Karen konsentrasi elektrolit air tawar lbh
rendah dr darah  hemodilusi darah, air masuk ke dlm aliran darah sekitar
alveoli  pecahnya eritrosit (hemolisis)
• Pengenceran darah  tubuh kompensasi dgn melepaskan ion kalium dr otot
jantung  ion kalium dlm plasma darah naik  perubahan keseimbangan
ion K+ dan Ca2+ di serabut otot jantung  fibrilasi ventrikel dan ↓TD 
kematian akibat anoksia otak dlm 5 mnt.
Tenggelam cont…
2. Tenggelam di air asin (hipertonik)
• Konsentrasi elektrolit cairan air asin lbh tinggi  air akan ditarik dr sirkulasi
pulmonal ke jaringan insterstitial paru  edema pulmoner, hemokonsentrasi,
hipovolemi, ↑ kadar magnesium dlm darah. Hemokonsentrasi  sirkulasi
lambat  payah jantung. Kematian dlm 8-9 mnt
Pemeriksaan jenazah
1. Menentukan identitas korban: pakaian/benda, deformitas, sidik jari, gigi
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam: pemeriksaan diatom
3. Penyebab kematian sebenarnya dan jenis drowning
4. Faktor yg berperan dlm proses kematian
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
6. Apakah ada penyulit alamiah yg mempercepat kematian
Pemeriksaan Luar
Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur dan benda – benda asing
lain
Busa halus pada hidung dan mulut.
Mata setengah terbuka/tertutup
Kutis anserina (gambaran kulit angsa) pada kulit anterior tubuh karena kontraksi otot erektor
pili.
Washer’s woman hand (telapak kaki dan tangan berwarna putih dan berkeriput karena
imbibisi cairan ke dlm kutis).
Cadaveric Spasm, merupakan tanda intravital yang terjadi pada waktu korban berusaha
menyelamatkan diri.
Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, kaki karena gesekan dgn benda dlm air 1,2,3,4
Pemeriksaan Dalam
Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuhan air) dalam saluran pernafasan
(trachea dan cabang)
Paru-paru membesar spt balon, lebih berat dan dapat mencapai berat 700-
1000 gr (N: 250-300 gr)
Petekie sedikit sekali (kapiler terjepit Antara septum inter alveolar). Terdapat
bercak Paltauf (ungu , berbatas tegas) akibat alveoli yang pecah pada
permukaan paru-paru.
Lambung dpt sangat membesar, berisi air, lumpur 1,2,3,4
Pemeriksaan Diatom
• Pemeriksaan untuk melihat apakah terdapat mikroskopik alga/ganggang bersel satu dgn
dinding tdr dr silikat yg tahan panasbdan asam kuat. Terdapat pada air laut dan air tawar.
• Pada kasus tenggelam alga ke dlm saluran pernapasan/pencernaan  aliran darah melalui
kerusakan dinding kapiler  jaringan. Meningkatnya jumlah diatom pada organ internal
menunjukkan bahwa korban kasus tenggelam.3
• Mayat segar: jaringan paru
• Membusuk: ginjal, otot skelet, sumsum femur
• Hasil: 4-5/LPB atau 10-20 per 1 sediaan
Diagnosis Tenggelam
Bila mayat masih segar (belum terdapat pembusukan), maka diagnosa kematian dapat
di lakukan dengan:
Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Laboratorium berupa histologi jaringan, destruksi jaringan, dan berat
jenis serta kadar elektrolit darah.
Bila mayat sudah membusuk, diagnosis kematian dibuat adanya diatom yang cukup
banyak pada paru-paru dan penemuan diatom pada ginjal, otot skelet atau sumsum
tulang, maka diagnosis akan menjadi makin pasti.1
Daftar pustaka
• Idries, Abdul Muin’im. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. edisi pertama.
Binarupa Aksara; 1997.
• Shepherd R. Simpson's Forensic Medicine. edisi 12. Arnold: London. 2003
• J, Payne-James dkk. Simpson’s Forensic Medicineedisi 13. Arnold: London. 2011
• Budiyanto.A,Widiatmaka,W.Sudiono,S.Winardi,T.Idries,AM.,Sidhi,DKK.Ilmu
Kedokteran Forensik.Bagian kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 1994
• Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. Arnold: London. 2001

Anda mungkin juga menyukai