Anda di halaman 1dari 14

Cairan Amnion

• Mulai terbentuk pada • Air ketuban sebagian


usia kehamilan 4 besar terbentuk dari air
minggu, berasal dari sel seni janin  mengatur
darah ibu volume cairan

• Trimester kedua, fetus • Normalnya air ketuban


mulai buang air kecil – ± 1000cc
menelan – menghisap
air ketuban
Fungsi Air Ketuban
• Pergerakan janin • Nutrisi
• Bantalan janin • Membantu
• Melindungi tali pusat pertumbuhan sistem
dari kompresi saluran cerna
• Mempertahankan • Bateristatik
temperatur
Sumber : http://jficmexam.medbrains.net/files/2010/12/amniotic-fluid-embolism.pdf
Sumber : http://ccn.aacnjournals.org/cgi/reprint/24/4/54.pdf
Definisi AFE
• Masuknya cairan amnion ke dalam sirkulasi
ibu  kolaps pada waktu persalinan

• Gangguan kompleks yang ditandai dengan


hipotensi, hipoksia dan koagulopati konsumtif
secara mendadak

• Dipastikan  AUTOPSI
Patogenesis AFE
• Masuknya cairan • Paling sering terjadi
ketuban dan atau pada tindakan aborsi,
komponen – amniosentesis, seksio
komponennya seperti sesaria.
lapisan kulit janin yang • Pada sebagian besar
terlepas, rambut janin, kasus, keadaan ini tidak
mekonium ke dalam membahayakan namun
sirkulasi darah ibu pada sebagian wanita
hal ini memicu reaksi
fisiologis kompleks
Tanda & Gejala

Gelisah, Dyspnea
mual dan dan
muntah sianosis

Takikardi
Kesadaran
dan
menurun
takipnea

Kejang
Fase AFE

FASE I FASE II FASE III


• Distress • Koagulopati • Multi organ
pernafasan & • Perdarahan
Sianosis failure
• Shock
• Edema • Gagal jantung
• Kematian
pulmonal & kiri
syok hemoragik
• Konfusi  koma
Diagnosis
• Hanya dapat diprediksi dari diagnosis klinis
• Kriteria diagnosis AFE menurut Clark at all
(2010)

Sumber: http://ccn.aacnjournals.org/cgi/reprint/24/4/54.pdf
TERAPI

Oksigenasi

Pertahankan cardiac output

Koreksi koagulopati
Prognosis
• Dubia ad malam
Daftar Pustaka
• Tanjung M Thamrin. Syok dalam Kebidanan, In: Ilmu Kebidanan, 4rd
edition, Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi,
eds. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014 : 409-
410.
• Suwardjono Surjaningrat, Abdul Bari Saifuddin. Kematian Maternal, In:
Ilmu Kebidanan, 3rd edition, Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin,
Trijatmo Rachimhadhi, eds. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2009 : 22-27.
• Cunningham, Gary F. Komplikasi Obstetri, In : Williams Obstetrics, 23rd
edition, Cunningham, Leveno, Bloom, eds. Jakarta : McGraw Hill
Professional, 2009 : 828-830.
• Perozzi, Katherine J., Englert, Nadine C. 2004. Amniotic Fluid Embolism An
Obstetric Emergency. Aacnjournals.
http://ccn.aacnjournals.org/cgi/reprint/24/4/54.pdf. Diambil tanggal
28/08/15
• Skerman, Jonathan H, Rajab, Khalil E. 2010. Amniotic Fluid Embolism.
Kuwait Medical Journal.
http://www.kma.org.kw/KMJ/Issues/jun2003/KMJ%20June%202003.PDFs
/Review%20Article/Amniotic%20Fluid%20Embolism.pdf. Diambil tanggal
28/08/15
• Toy, Harun. 2010. Amniotic Fluid Embolism. European Journal of General
Medicine. http://www.ejgm.org/files/EJGM-54.pdf. Diambil tanggal
28/08/15
• A Rudra, S. Chatterjee, 2010. Amniotic Fluid Embolism. Indian Journal of
Critical Care Medicine.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2823093#!po=0.588235.
Diambil tanggal 30/08/15
• Hecser. L. 2008. Amniotic Fluid Embolism : Pathophysiology, Clinical
features, Diagnosis, Therapy. Journal of Experimental Medical & Surgical
Research. http://jmed.ro//amnioticfluidemobolism.pdf. Diambil tanggal
30/08/15
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai