Anda di halaman 1dari 21

FARMAKOEKONOMI 1 :

PENDAHULUAN
2 x 50 menit
KESEHATAN

 Hak setiap warga negara untuk sehat


 Kewajiban warga negara : mengeluarkan dana utk biaya
kesehatan
 Kewajiban pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau

 Kondisi masyarakat :
 Setiap orang ingin sehat namun keadaan sakit tidak terduga
 Jika sakit, harus terapi dan keluar biaya
 Sakit ringan biaya kecil, sakit komplikasi ???
 Stp orang rentan menjadi miskin karena sakit
 Pembiayaan kesehatan semakin meningkat dari tahun ke tahun
SISTEM JKN
 Azas (hukum dasar) : gotong royong
 UUD 1945 Amandemen pasal 34
 Bagaimana mengatur hak dan kewajiban spy seimbang ?
Dibuatlah sistem
 Sistem JKN : negara menjamin kesehatan semua warga negara
Bagaimana mekanismenya :

 Rakyat bayar premi bulanan


 ↓
 hak utk mendapat fasilitas kesehatan program BPJS
 ↓
 Negara wajib menyediakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
 (kerjasama dg Rumah Sakit)
 ↓
 Rumah sakit mendapat klaim reimburst dr pemerintah utk biaya terapi pasien
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

 MENGAPA HARUS ADA SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


?
 APA YANG MENDASARI NATIONAL HEALTH COVERAGE ?

 Lanjut :
 APAKAH SISTEM INI SUDAH EFISIEN ?
 BILA TIDAK EFISIEN, APA PENYEBABNYA ?
 BAGAIMANA MENGATASINYA ?
 APA PERAN APOTEKER ?
UU No 9 ttg Kesehatan

 Pasal 170 : pembangunan kesehatan bertujuan


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya
 Pasal 171 : Besaran alokasi anggaran Kesehatan
Pemerintah minimal 5% APBN & 10% APBD diluar Gaji
 Pasal 172 : Minimal 2/3-nya untuk pelayanan publik
terutama utk (Penduduk Miskin, Usila & Anak Terlantar)
UU JKN : No 40 th 2004 ttg SJSN
UU No 24 th 2011 ttg BPJS
EFISIEN
 Makna KKBI : sesuai untuk menghasilkan sesuatu dg tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya
 Mengapa harus efisien ? Anggaran yang terbatas
 Proporsi Anggaran Kesehatan :
 2014 : 3,3 % dari total APBN
 2015 : 121,9 Trilyun
 2016 : 5 %
 2019 : 5 % atau 122 T
 Cukupkan untuk membiayai seluruh program kesehatan ?
Anggaran Kesehatan menurut UU
 1. 5% dari APBN (2/3 utk pelayanan publik, 1/3 utk kegiatan lainnya)
 2. 10% dari APBD (2/3 utk pelayanan publik, 1/3 utk kegiatan lainnya)
 Pelayanan publik : penduduk miskin, usila dan anak terlantar
Alokasi Anggaran

 bantuan operasional kesehatan


 jaminan persalinan
 akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan
 operasional fungsi rujukan
 Upaya Kesehatan Masyarakat sekunder
 manajemen bantuan operasional kesehatan dan jaminan persalinan
 konvergensi penurunan prevalensi stunting
 distribusi obat, vaksin, dan bahan medis habis pakai ke Puskesmas
 pemanfaatan aplikasi logistik obat dan bahan medis habis pakai secara elektronik
 dll
 Persamaam Dasar

BIAYA → TERAPI → OUTCOME


Sumber Daya : Biaya
Proses : Terapi
Hasil : Outcome
Efisien : penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil yg optimal
Kecenderungan untuk inefisien

 Masyarakat cenderung menghabiskan dana banyak utk pelayanan


kesehatan
 Masyarakat cenderung mencari pelayanan yg lebih bagus
 Anggapan : “sehat lebih penting dari uang”
 Biaya kesehatan yg tidak tampak tp ada
 Biaya kesehatan : padat modal dan padat teknologi
 Biaya kesehatan dianggap mahal, padahal murah
 Biaya pengobatan > biaya pencegahan
 Terapi yg tidak relevan
 Banyak nakes yang terlibat (dokter, apoteker, perawat, analis dll)


 Anggaran tidak akan pernah cukup untuk seluruh program
 Solusi ???
 Pilih program dengan manfaat atau luaran yang maksimal dengan biaya optimal

 Misal :
 Untuk menangani kasus muntaber di suatu daerah : penyediaan MCK atau cukup
dg penyuluhan kesehatan ?
 Kasus TB pd anak : imunisasi atau penyediaan obat ?
 Kasus hipertensi : penyediaan obat berkualitas atau program gaya hidup sehat ?

 Bila dipilih penyediaan obat berkualitas : obat golongan apa yg akan masuk
Fornas ?
 Kriteria pemilihan obat : outcome maksimal (efektifitas tinggi dan efek samping
rendah) dengan biaya optimal (bukan biaya rendah)
Pengertian
 Farmakoekonomi :
 “Ilmu yg mempelajari perbandingan antara biaya (cost) dan luaran
yang dihasilkan dr suatu terapi atau program kesehatan”
 Farmakoekonomi :
 Ilmu yang relative baru, muncul pd 1980
 mrpkn bagian dari ekonomi kesehatan : sisi ekonomi pada intervensi
kesehatan
 Sumber daya : uang (cost)
 Hasil (luaran) : hasil klinis dan humanistik

 INTI STUDI FARMAKOEKONOMI : EFISIENSI BIAYA


 Mencakup :
• Analisis biaya
• Budget impact

 Komponen Farmakoekonomi :
 1. BIAYA (sumber daya yang digunakan)
 2. LUARAN atau outcome (hasil yang didapat)
Manfaat ilmu Farmakoekonomi
1. Tingkat Nasional (Kementerian Kesehatan)
Evaluasi Fornas
Usulan obat baru Fornas
Pengusunan DOEN
Evaluasi program2 kesehatan

2. Tingkat Daerah (Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota)


Pemilihan obat puskesmas

3. Tingkat Fasilitas Pelayanan (rumah sakit dll)


Penyusunan formularium
Pilihan terapi bagi klinisi
Pengaruh pada keputusan/kebijakan :

Keputusan Klinik
Manajemen Formularium
Kebijakan Pengobatan
Program Manajemen Penyakit
Alokasi sumber daya
Identifikasi obat yg lebih tepat utk pasien
Identifikasi pelayanan farmasi (biaya dan outcome) yang
dpt meningkatkan nilai dr terapi obat
BIAYA
Jenis biaya :

1. biaya langsung : biaya medis langsung (direct medical cost)


 Contoh : biaya kunjungan ke dokter, biaya obat, lab, rontgen, rawat
inap di rs dll
2. biaya tidak langsung : biaya medis tidak langsung (direct non medical cost)
dan indirect cost
 Contoh direct non medical cost : biaya transport, makanan, menginap
keluarga di penginapan selama proses perawatan
 Contoh indirect cost : pendapatan yg hilang selama menjalani
perawatan
3. biaya nirwujud (intangible cost)
 Contoh : biaya nyeri, cemas, dll. Adalah nominal biaya yg setara dg
manfaat ketika seseorang menurun rasa nyeri atau cemasnya.
4. biaya terhindarkan (avoided cost) : potensi pengeluaran yg dpt
dihindarkan krn intervensi kesehatan
ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai