Anda di halaman 1dari 14

Berisi: Berisi:

Definisi Pengaplikasian
Sifat - Sifat Sel Punca

Bagian
Kedua
PERUMUSAN
PRESENTASI Bagian Bagian
Pertama Ketiga

Berisi:
Ragam Sel Punca
(Berdasarkan Potensi
dan Asalnya)
“Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang”
 Sel Punca, Sel Induk, Sel Batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang
belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk
berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca
juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah
rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru
mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain
dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.
 Saat ini Indonesia telah memiliki dua lembaga yang dapat mengolah sel punca
yaitu Insitute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga dan Kalbe
Farma. Sel punca nasional telah dapat diterapkan pada 20 jenis penyakit, tetapi
baru 5 jenis sel punca yang telah dapat dikembangkan secara massal.
Sel punca memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:
 Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat
memperbaharui diri dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam
waktu yang panjang.
 Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi
tertentu seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas
tersendiri. Pada sumsum tulang dan darah tali pusar (bahasa Inggris: umbilical
cord blood), sel punca secara teratur membelah dan memperbaiki jaringan yang
rusak, meski demikian pada organ lain seperti pankreas atau hati, pembelahan
hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
 Sel punca ber-totipotensi (toti=total) adalah sel punca yang memiliki potensi untuk
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik,
dan sel seksual. Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila
diberikan dukungan maternal yang memadai. Sel punca bertotipotensi diperoleh
dari sel punca embrio, hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.
 Sel punca ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi
menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu
organisme baru.
 Sel punca ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi
beberapa jenis sel dewasa.
 Sel punca ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel punca yang hanya dapat
menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui
diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel punca.
 Sel punca embrionik
 Sel punca ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). Massa sel bagian
dalam mengelompok dan mengandung sel-sel punca embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian
dalam dan dikultur secara in vitro. Sel punca embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis sel yang
dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-
sel lainnya.
 Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)
 Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells) dan
prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel somatik
gond dan kemudian menjadi sel germinal. Sel germinal embrionik manusia/human embryonic germ
cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial dari janin berumur 5-9
minggu. Sel punca jenis ini memilki sifat pluripotensi.
 Sel punca fetal
 Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti sel
punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. Sel punca neural fetal yang ditemukan
pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-
sel pendukung pada sistem saraf pusat). Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca
hematopoietik fetal.
 Sel punca dewasa (adult stem cells)

 Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik. Karakteristik pertama adalah sel-sel
tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbarui
diri. Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel
khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.
 Sel punca hematopoietik
 Sel punca mesenkimal

 Sel punca kanker (cancer stem cells)

 Sel punca kanker adalah sel yang mengaktivasi lintasan onkogenik


berupa tumorigenesis yang membuat sel normal mengalami fase inisiasi tumor, namun sel
punca kanker tidak memiliki sifat tumorigenik. Dari data terakhir, ditemukan keberadaan
sel punca kanker pada berbagai jenis kanker seperti leukimia, kanker payudara, kanker
otak, kanker otak, kanker usus besar dan kanker kulit. Sel punca kanker
pankreas memiliki kluster diferensiasi CD44, CD24 dan epithelial-specific antigen,
selain SDF-1 (stromal cell-derived factor 1)/CXCR4 untuk bermigrasi seperti sel punca
normal, serta ekspresi genetik lebih tinggi dari sel punca normal, seperti gen BMI-
1 dan SHH (Sonic hedgehog) untuk memperbaharui diri,
 Pengobatan infark jantung
 Menggunakan sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang beredar dalam darah perifer dan sel
stem yang sudah berada di jantung akan menuju ke daerah infark, tetapi jumlahnya tidak cukup
untuk dapat mengatasi dan menyembuhkan daerah infark tersebut. Sel stem akan membentuk sel
kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. Karena jumlah sel stem endogen kurang
banyak maka logis untuk mecarikan bantuan sel stem dari luar yang bisa berasal dari sumsum
tulang atau sumber lain seperti UCB. Hal ini telah dilakukan dengan hasil yang cukup
menggembirakan. Intracoronary infusion BM stem cell otolog telah dilakukan pada 22 pasien
dengan AMI dan melaporkan hasil yang sangat baik. Sekarang dalam literatur sudah banyak
dilaporkan hasil positif pemberian sel stem BM intrakoroner pada AMI.
 Pengobatan diabetes tipe I
 Pada diabetes tipe I sel pankreas beta yang mensekresi insulin mengalami kerusakan oleh faktor
genetik, lingkungan dan imunologik. Akibatnya terjadi defisiensi insulin dan menyebabkan
hiperglikemi. Transplantasi seluruh organ pankreas kadaver dapat menyembuhkan
penderita. Tetapi jumlah kadaver sangat sedikit dan obat imunosupresi yang dibutuhkan untuk
mencegah reaksi imunologik menimbulkan banyak efek samping. Transplantasi sel stem
merupakan alternatif baik dan telah menunjukkan hasil positif pada mencit. Tetapi masih banyak
kendala yang harus diatasi supaya penggunaan sel stem untuk menyembuhkan pasien diabetes
tipe I dapat terlaksana.
Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai