Nama : Ny.SU
Jenis kelamin : Wanita
Usia : 56 tahun
Alamat : Sumberharjo
No. RM : 088622
Keluhan Utama
PAPDI, 2008
Sutanegara, Dwi. 2000. The epidemiology and management of diabetes mellitus in Indonesia.
Penyebab
PAPDI, 2008
Patofisiologi
• Hipoglikemia terjd mek. homeostasis tubuh
menstimulasi lepasnya hormon glukagon
yg berfungsi menghambat penyerapan,
penyimpanan, & peningkatan glukosa darah
Glukagon akan membuat glukosa tersedia bagi
tubuh & dpt me↑kan proses glikogen &
glukoneogenesis.
• Selainitu, mekanisme tubuh utk mengkompensasi
dgn me↑kan epinefrin sehingga prekursor
glukoneogenik dpt dimobilisasi dr sel otot & sel lemak
utk produksi glukosa tambahan.
• Tubuh melakukan pertahanan terhadap turunnya
glukosa darah dgn me↑kan asupan karbohidrat scr
besar2an Mekanisme pertahanan ini akan
menimbukan gejala neurogenik spt: palpitasi, termor,
adrenergik, kolinergik, & berkeringat.
Mekanisme Keseimbangan dan
Konterregulasi Glukosa
• Glukosa merupakan bahan bakar utama
metabolisme di otak.
• Otak tidak dapat melakukan sintesis dan
penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen,
sehingga harus selalu bergantung pada asupan
glukosa dari sirkulasi darah arteri.
• Ketika kadar glukosa di darah kurang dari normal,
asupan ke otak akan berkurang. Tubuh akan
melakukan kompensasi pemenuhan kebutan
terhadap glukosa dengan mekanisme konterregulasi
glukosa.
Mekanisme regulasi glukosa
1 2 3
PAPDI, 2008
Gejala klinis biasanya muncul pada kadar gula darah <60mg/dl, jika <50 mg/dl,
sudah memberi dampak pada fungsi serebral.
PEMERIKSAAN FISIK
• Pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut jantung,
penurunan kesadaran, defisit neurologik fokal transien
Triad Whipple
1. Keluhan yang menunjukkan adanya kadar glukosa darah
plasma yang rendah
2. Kadar glukosa plasma yang rendah (<60 mg/dL atau 80
mg/dL atau < 3 mmol/L, hipoglikemia pada diabetes)
3. Hilangnya secara cepat keluhan-keluhan sesudah kelainan
biokimiawi dikoreksi (setelah diberi pengobatan dan
pemberian glukosa)
Pemeriksaan Penunjang
• Gula darah sewaktu
( dengan menggunakan GD stick)
Penatalaksanaan
• Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan)
atau sirop/permen gula murni bukan pemanis
pengganti gula/ gula diet/gula diabetes) dan
Pasien diabetes makanan yang mengandung karbohidrat
sadar • Hentikan obat hipoglikemik sementara
• Pemeriksaan ulang gula darah setelah 15 menit
pemberian glukosa dan pertahankan gula
darah >200mg/dl
Perkeni, 2011
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak
sadar dan curiga hipoglikemia)
1. Diberikan larutan Dekstrosa 40 % sebanyak 2 flakon
(: 50 mL) bolus
2. Diberikan cairan Dekstrosa l0 % per infus, 6 jam per
kolf,
3. Periksa gula darah sewaktu
• Bila GDs < 50 mg/dl bolus Dekstrosa 40 % 50 ml IV
• Bila GDs < 100 mg/dl bolus Dekstrosa 40 % 25 ml IV
4. Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian Dekstrosa 40 %
• Bila GDs < 50 mg/dl bolus Dekstrosa 40 % 50 mL IV
• Bila GDs < 100 mg/dl bolus Dekstrosa 40 % 25 mL lV
• Bila GDs 100 -200 mg/dL tanpa bolus Dekstrosa 40 %
• Bila GDs > 200 mgl dL pertimbangkan menurunkan
kecepatan dengan Dekstrosa 10%
5. Bila GDS > I00 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai di
atas. Bila GDS > 200 mg/dl pertimbangkan mengganti
infus dengan Dekstrosa 5 % atau NaCl 0,9 %.