Anda di halaman 1dari 2

Hipoglikemia adalah kadar glukosa plasma ≤ 63 mg% (3,5 mmol/L).

Gangguan
fungsi otak sudah dapat terjadi pada kadar glukosa darah 55 mg% (3 mmol/L).
Hipoglikemia biasanya ditemukan pada pasien diabetes melitus. Sekitar 90% dari
semua pasien yang menerima insulin mengalami episode hipoglikemia.

Hipoglikemia terjadi mekanisme homeostasis tubuh yang menstimulasi


lepasnya hormon glukagon yang berfungsi menghambat penyerapan, penyimpanan, &
peningkatan glukosa darah. Glukagon akan membuat glukosa tersedia bagi tubuh &
dapat meningkatkan proses glikogen & glukoneogenesis. Tubuh melakukan
pertahanan terhadap turunnya glukosa darah dengan meningkatkan asupan
karbohidrat secara besar-besaran. Mekanisme pertahanan ini akan menimbukan gejala
neurogenik seperti: palpitasi, termor, adrenergik, kolinergik, & berkeringat. Pada
pemeriksaan fisik dapat ditemukan kondisi pasien pucat, diaphoresis, tekanan darah,
frekuensi denyut jantung, penurunan kesadaran, defisit neurologik fokal transien.
Pemeriksaan penunjang: gula darah sewaktu (dengan menggunakan GD stick).

Penatalaksanaan untuk pasien diabetes sadar: Berikan gula murni 30 gram (2


sendok makan) atau sirop/permen gula murni bukan pemanis pengganti gula/ gula
diet/gula diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat. Hentikan obat
hipoglikemik sementara. Pemeriksaan ulang gula darah setelah 15 menit pemberian
glukosa dan pertahankan gula darah >200mg/dl. Pasein diabetes tidak sadar:
Glukosa 40% intravena terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum dapat
dipastikan penyebab menurunnya kesadaran.

Komplikasi yang dapat terjadi disfungsi otak, koma hingga kematian. Prognosis
hipoglikemia dinilai dari penyebab, nilai glukosa darah, dan waktu onset. Apabila
bersifat simtomatik dan segera diobati memiliki prognosis baik (dubia et bonam)
dibandingkan dengan asimtomatik tanpa segera diberikan oral glucose (dubia et
malam). Hipoglikemia pada bukan penderita diabetes tidak memiliki prognosis yang
relevan dapat bersifat baik maupun buruk untuk jangka panjang.

Edukasi dengan cara memberikan pengertian mengenai penyebab kejadian


hipoglikemia, gejala yang ditimbulkannya dan pengetahuan tentang cara mengatasi
keadaan tersebut kepada mereka yang beresiko. Edukasi terhadap penderita diabetes
mengenai apa itu diabetes dan apa efek yang di timbulkan obat-obatan terhadap kadar
glukosa darah.

Anda mungkin juga menyukai