KEPERAWATAN
ANAK DENGAN
TALASEMIA
Kelompok 9/5B
Novita Sari ( 1130017041 )
Inas Nada A ( 1130017067 )
1.Pembentukkan Hemoglobin
2.Metabolisme Besi
3.Transpor dan penyimpanan besi
4.Absorbsi besi dari saluran pencernaan.
5.Pengaturan besi total tubuh dengan perubahan kecepatan
absorbsi.
ALPINE SKI HOUSE 4
ETIOLOGI
Rantai beta globulin dalam sintesis hemoglobin berkurang atau tidak sepenuhnya. Sejumlah besar
rantai globulin yang tidak stabil berakumulasi, menyebabkan SDM menjadi kaku dan mudah
mengalami hemolisis, yang mengakibatkan anemia hemolitik berat dan hipoksia kronis. Aktivitas
eritosit meningkat, menyebabkan ekspansi sumsum tulang yang masif dan penipisan korteks tulang.
Retadarsi pertembuhan, fraktur patologis, dan deformitas skletal (penonjolan frontal dan maksila)
terjadi (Keyle & Carman, 2014).
Hemosiderosos (suplai zat besi berlebihan) terjadi sebagai akibat dari hemolisis SDM yang cepat.
Penurunan produksi hemoglobin, dan peningkatan absorpsi diet zat besi sebagai respons terhadap
keadaan yang berat. Zat besi yang berlebihan disimpan dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan
pigmentai merah tua pada kulit, perubahan tulang dan perubahan ffungsi organ, terutama pada sistem
jantung (Keyle & Carman, 2014).
• elektroforesis hemoglobin
Pemeriksaan khusus :Hb F • DPL dan usapan perifer
meningkat : 20%-90% Hb total • Kadar zat besi dan bilirubin meningkat
1. Medik
• Transfusi darah (mempertahankan Hb>10g/dl), khelasi besi dengan desferrioksamin, vitamin C (peningkatan
eksresi besi), imunisasi hepatitis B.
2. Pembedahan
• Splenektomi sesudah 6 tahun sampai penurunan kebutuhan darah :
• Sebelum splenektomi : vaksinisasi pneumokokus atau meningokokus atau Hamemophilus influenza.
• Sesudah splenektomi : penisilin setiap hari, aspirin dosis rendah untuk trombositosis pasca-splenektomi
sampai resiko tromboembolisme menurun
3. BMT
• Dari saudara kandung HLA-serupa, angka keberhasilannya
• Identitas Klien
• Nama : An. M
• Umur : 10 tahun
• Tanggal Lahir : 10 September 2009
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Berat Badan : 32 kg
• Tinggi Badan : 140 cm
• Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny.S Nama Ayah : Tn. R
Umur : 33 tahun Umur : 40Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Pucangsimo, Perak, Jombang
• Pola Aktivitas
a. Sebelum MRS : orang tua pasien mengatakan anaknya termasuk pemalu, untuk kegiatan
sehari-hari maupun di sekolah hanya mampu melakukan aktifitas yang ringan, saat pelajaran
olah raga anak M tidak pernah mengikutinya karena mudah lelah.
b. Saat MRS : anak M lebih banyak istirahat di atas tempat tidur hanya saat ke kamar mandi
turun dari tempat tidur, kebutuhan makan dan minum dilakukan secara mandiri.
ALPINE SKI HOUSE 17
PEMERIKSAAN FISIK
Populasi Populasi adalah penderita thalassemia di Kabupaten Banyumas, sedangkan sampel minimal sejumlah 30
penderita diambil dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) melalui
pendekatan distribusi normal.
Intervensi Mengedukasi pasien dan keluarga untuk menghindari memakan makanan yang mengandung zat besi yang
tinggi terkait penatalaksanaan pola konsumsi makan untuk menjaga kadar zat besi dalam tubuh dan
meningkatkan kualitas hidup.
Comparasi Meningkatnya umur penderita Thalassemia memiliki kecenderung-an memiliki status gizi kurang lebih
banyak dibanding pada usia di bawah 5 tahun. Asupan zat gizi (energi, protein,kalsium, fosfor, vitamin B
dan C) menunjukkan bahwa sebagai besar penderita berada di bawah AKG 2013. Penderita Thalassemia
sudah menghindari dan melakukan pantangan makanan yang mengandung zat besi tinggi.
Hasil Penderita thalasemia sudah mulai menghindari dan melakukan pantangan makanan yang mengandung zat
besi tinggi. Namun, perlunya edukasi kapada keluarga pasien perlu dilaksanakan untuk mengetahui secara
jelas mana yang dianjurkan secara jelas dan benar tentang apa yang menjadi nutrisi oleh penderita
ALPINE SKI HOUSE 29
thalasemia.
THANK YOU