Anggaran Fleksibel,
Varians Biaya Overhead,
dan
Pengendalian Manajemen
Konsep dan Pengertian
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang
mempengaruhi harga pokok barang produksi.
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya
bahan baku dan tenaga kerja yang dikeluarkan
dalam proses produksi.
Jadi, yang termasuk biaya overhead pabrik adalah :
Biaya bahan pembantu
Gaji mandor
Penyusutan aktiva tetap pabrik
Biaya listrik dan air pabrik
Biaya asuransi pabrik
Biaya lain-lain yang terjadi di pabrik
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-2
Perencanaan dan Overhead
Overhead Variabel :
Biaya yang meningkat seiring dengan meningkatnya
kapasitas produksi. Biaya ini tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
Contoh : biaya bahan baku pembantu, biaya listrik, dll
Overhead Tetap:
Biaya overhead yang sifatnya tetap, artinya jumlah dan
tingkatnya tidak akan berubah walaupun terjadi
peningkatan kapasitas produksi. Biaya ini bisa
ditentukan sebelum proses produksi dilakukan.
Contoh : Biaya penyusutan mesin dan pabrik
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-3
Istilah dalam Biaya Overhead Pabrik
Budget Factory Overhead (Anggaran BOP
atau Taksiran BOP)
Actual Factory Overhead (BOP
Sesungguhnya)
Applied Factory Overhead (BOP Dibebankan)
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-4
Budget Factory Overhead (Anggaran
BOP)
Budget factory overhead atau anggaran biaya
overhead pabrik adalah biaya overhead yang
dianggarkan untuk proses produksi dalam
satu periode tertentu.
Dalam budget factory overhead, biaya
dikelompokkan menjadi biaya overhead
pabrik tetap dan biaya overhead variabel.
Budget biaya overhead pabrik ini dihitung
atas dasar kapasitas tertentu, misalnya jam
mesin dan jam kerja langsung.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-5
Actual Factory Overhead (BOP
Sesungguhnya)
Actual factory overhead merupakan biaya
overhead pabrik yang sebenarnya terjadi
atau dikeluarkan dalam satu periode.
Biaya ini merupakan kumpulan biaya yang
sesungguhnya terjadi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja yang tidak harus
dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-6
Applied Factory Overhead (BOP
Dibebankan)
Applied factory overhead adalah biaya
overhead pabrik yang diperhitungkan ke
dalam harga pokok produk dan dihitung atas
dasar tarif tertentu atau dasar pembebanan
tertentu.
Applied factory overhead yang didasarkan
atas dasar tarif umumnya dipakai oleh
perusahaan yang menggunakan metode
harga pokok pesanan dalam pengumpulan
biaya produksinya.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-7
Dasar Pembebanan Biaya Overhead
Pabrik
BOP dibebankan ke dalam biaya produksi
dihitung dengan cara mengalikan tarif biaya
overhead pabrik yang ditentukan dimuka
dengan dasar pembebanan.
Ada beberapa dasar pembebanan yang
dapat dipakai sebagai dasar dalam
perhitungan applied factory overhead. Antara
lain :
Satuan Produk
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
Jam Mesin
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-8
Dasar Pembebanan Biaya Overhead
Pabrik
Satuan Produk
Disini besarnya BOP dibebankan berdasarkan atas
dasar jumlah produksi. Semakin besar satuan produksi
maka semakin besar pula BOP yang dibebankan.
Biaya Bahan Baku
Disini besarnya BOP dibebankan bervariasi sesuai
dengan nilai bahan baku atau biaya pengolahan bahan
merupakan biaya yang dominan dalam biaya overhead
pabrik.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Disini besarnya BOP dibebankan berdasarkan jumlah
biaya tenaga kerja langsung.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-9
Dasar Pembebanan Biaya Overhead
Pabrik
Jam Tenaga Kerja Langsung
Dasar ini digunakan jika BOP mempunyai hubungan erat
dengan waktu kerja buruh yang digunakan untuk
berproduksi.
Jam Mesin
Dasar ini digunakan jika BOP mempunyai variasi dengan
waktu penggunaan mesin atau elemen biaya overhead
pabrik mempunyai hubungan erat dengan penggunaan
mesin pabrik.
Misalnya : Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin dan
biaya bahan bakar mesin.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-10
Perhitungan Tarif BOP
Manfaat penggunaan tarif BOP :
Sebagai alat untuk membebankan biaya
overhead pabrik kepada produk dengan teliti,
cepat dan adil.
Sebagai alat mengadakan perencanaan biaya
overhead pabrik
Sebagai alat pengendalian biaya
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-11
Perhitungan Tarif BOP
Langkah-langkah menghitung Tarif BOP :
Menyusun budget biaya overhead pabrik
Ada 3 macam kapasitas yang dapat dipakai dalam menyusun budget BOP,
yaitu :
Kapasitas praktis (practical capacity)
Kapasitas perkiraan teoritis dikurangi dengan kerugian waktu yang
tidak dapat dihindari karena masalah intern perusahaan di kemudian
hari.
Kapasitas normal (normal capacity)
Kemampuan perusahaan untuk berproduksi normal dan menjual
produknya dalam jangka panjang dikurangi gangguan intern & ekstern
Kapasitas sesungguhnya diharapkan (expected actual capacity)
Kapasitas sebenarnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam
tahun yang akan datang
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
Menghitung tarif biaya overhead pabrik
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-12
Contoh Perhitungan Kapasitas
Misalnya, kapasitas secara teoritis PT. ANEKA adalah sebagai berikut :
waktu produksi : 5 detik = 1 unit
waktu kerja : 09.00 - 16.00 wita (7 jam)
Jadi, berapa produksi per hari ?
Kapasitas Praktis
Gangguan internal yang terjadi selama proses produksi diperkirakan selama 30 menit/ hari
Kapasitas Praktis = Waktu kerja - Gangguan
= 7 jam - 0,5 jam = 6,5 jam
Produksi praktis = 6,5 jam x 3600 detik : 5 detik
= 4680 unit.
Kapasitas Normal
Misalnya diperkirakan per hari terjadi mati lampu selama 1 jam.
Kapasitas normal = waktu kerja - (gangguan internal + gangguan eksternal)
= 7 jam - (0,5 jam + 1 jam) = 5,5 jam
Produksi Normal = 5,5 jam x 3600 detik (1 jam) : 5 detik
= 3960 unit
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-13
Contoh Kasus
Berikut ini adalah informasi budget PT.
ANEKA yang berakhir 30 Juni 2014 adalah
sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik = 50 juta
Taksiran biaya bahan baku lgsg= 75 juta
Taksiran biaya tenaga kerja lgsg = 40 juta
Taksiran jam kerja langsung = 5000 jam
Taksiran jam mesin = 20.000 jam
Taksiran kuantitas produksi = 250.000 unit
Hitunglah pembebanan BOP berdasarkan
dasar tarif yang berbeda !
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-14
Jawab
a. Tarif BOP atas dasar pembebanan satuan
produksi :
Tarif BOP = Taksiran BOP / Taksiran kuantitas
produksi
= 50.000.000 / 250.000
= Rp. 200,- per unit produk
b. Tarif BOP atas dasar pembebanan biaya
bahan baku :
Tarif BOP = Taksiran BOP / Taksiran BBB x 100%
= 50.000.000 / 75.000.000 x 100 %
= 66,67 % dari biaya bahan baku
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-15
Jawab
c. Tarif BOP atas dasar pembebanan BTKL
Tarif BOP = Taksiran BOP / Taksiran BTKL x 100%
= 50.000.000 / 40.000.000 x 100 %
= 125% dari biaya tenaga kerja langsung
d. Tarif BOP atas dasar pembebanan jam tenaga
kerja langsung
Tarif BOP = Taksiran BOP / Taksiran JTKL x Rp.1,-
= 50.000.000 / 5000 jam x Rp. 1,-
= Rp. 10.000,- per jam kerja langsung
e. Tarif BOP atas dasar pembebanan jam mesin
Tarif BOP = Taksiran BOP / Taksiran JM x Rp. 1,-
= 50.000.000 / 20.000 jam x Rp. 1,-
= Rp. 2.500,- per jam mesin.
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-16
Departemenisasi BOP
Pengertian Departemenisasi
Bagi perusahaan yang relatif besar dimana
pengolahan produknya harus melalui beberapa
tahapan, maka pengendalian biaya perlu dihubungan
dengan bagian atau departemen di dalam pabrikasi.
Departemenisasi BOP adalah pembagian bop ke
dalam bagian atau departemen/ pusat biaya ke dalam
bop dibebankan. Jadi tarif ditentukan per departemen.
Tarif departemenisasi lebih disukai daripadi tarif
tunggal karena tarif departemen dapat meningkatkan
pengendalian BOP dan meningkatkan ketepatan
dalam penetapan biaya produksi bila produk tersebut
diolah dalam beberapa departemen
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-17
Departemenisasi BOP
Langkah-langkah penentuan tarif BOP ke
departemen produksi
Menyusun budget biaya overhead pabrik baik
departemen produksi maupun departemen
jasa
Memilih dasar alokasi bop departemen jasa ke
departemen produksi
Alokasi departemen jasa ke departemen
produksi, ada beberapa metode :
Metode alokasi langsung (direct allocation)
Metode alokasi bertahap (step allocation)
Metode alokasi aljabar (algebraic allocation)
Perhitungan tarif BOP
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-18
Contoh Kasus
PT. ANEKA memiliki 2 departemen produksi yaitu departemen
pengolahan dan departemen penyelesaian dan 2 departemen
jasa, yaitu departemen perawatan dan departemen gudang.
Berikut ini adalah data biaya serta pelayanan tiap departemen :
JKL Permintaan
Luas
Departemen Jumlah BOP Jam Kerja Bahan
(m2)
Langsung (jam) (unit)
Pengolahan 16.000.000 10.000 800 600
Penyelesaian 12.000.000 5000 1000 300
Perawatan 9.000.000 - 300 100
Gudang 1.800.000 - 200 50
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-19
Jawab : Metode Alokasi Langsung
Tabel Alokasi BOP dalam (Rp, 000.-)
Departemen Jasa Departemen Produksi
Keterangan
Perawatan Gudang Pengolahan Penyelesaian
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-20
Jawab : Metode Alokasi Langsung
Perhitungan :
Tarif alokasi departemen perawatan = 9.000.000
(800 + 1000)
= Rp. 5000,- / m2
Alokasi departemen perawatan ke :
Departemen Pengolahan = 800m2 x Rp.5000,- = Rp. 4.000.000,-
Departedmen Penyelesaian = 1000m2 x Rp.5000,- = Rp.5.000.000,
Tarif alokasi departemen gudang = 1.800.000
(600 + 300)
= Rp. 2000,- / per unit
Alokasi departemen gudang ke :
Departemen Pengolahan = 600unit x Rp.2000,- = Rp.1.200.000,-
Departemen Penyelesaian = 300unit x Rp.2000,- = Rp. 600.000,-
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-21
Jawab : Metode Alokasi Langsung
Tarif BOP Departemen Pengolahan :
= Rp. 21.200.000,-
10.000
= Rp. 2.120,- per Jam Kerja Langsung
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-22
Jawab : Metode Alokasi Bertahap
Tabel Alokasi BOP dalam (Rp, 000.-)
Departemen Jasa Departemen Produksi
Keterangan
Perawatan Gudang Pengolahan Penyelesaian
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-23
Jawab : Metode Alokasi Bertahap
Perhitungan :
Tarif alokasi departemen perawatan = 9.000.000
(800 + 1000 + 200)
= Rp. 4500,- / m2
Alokasi departemen perawatan ke :
Departemen Pengolahan = 800m2 x Rp.4500,- = Rp. 3.600.000,-
Departedmen Penyelesaian = 1000m2 x Rp.4500,- = Rp.4.500.000,
Tarif alokasi departemen gudang = 2.700.000
(600 + 300)
= Rp. 3000,- / per unit
Alokasi departemen gudang ke :
Departemen Pengolahan = 600m2 x Rp.3000,- = Rp.1.800.000,-
Departemen Penyelesaian = 300m2 x Rp.3000,- = Rp. 900.000,-
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-24
Jawab : Metode Alokasi Bertahap
Tarif BOP Departemen Pengolahan :
= Rp. 21.400.000,-
10.000
= Rp. 2.140,- per Jam Kerja Langsung
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-25
Jawab : Metode Aljabar
Untuk metode alokasi ini digunakan contoh sebelumnya yaitu
dengan perubahan jumlah unit permintaan bahan untuk
departemen pengolahan menjadi 500 lembar. Oleh karena itu
sebelum dibuat tabel alokasi, perlu dibuat tabel pelayanan dari
departemen jasa terlebih dahulu sebagai berikut :
Tabel Layanan dalam (Rp, 000.-)
Jasa yang disediakan
Departemen
Departemen Perawatan Departemen Gudang
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-26
Jawab : Metode Aljabar
Misalkan : Departemen Perawatan = X
Departemen Gudang = Y
Maka,X = 9000 + 0,2 Y (Total BOP + Persentase Perawatan > Gudang)
Y = 1800 + 0,1 X
Y = 1800 + 0,1 X
= 1800 + 0,1 (9.551)
= 1800 + 955,1
= 2.755,1
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-27
Jawab : Metode Aljabar
Tabel Alokasi BOP dalam (Rp, 000.-)
Departemen Jasa Departemen Produksi
Keterangan
Perawatan Gudang Pengolahan Penyelesaian
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-28
Jawab : Metode Aljabar
Perhitungan :
Alokasi departemen perawatan ke :
Departemen Pengolahan = 40% x Rp.9551,- = Rp. 3.820,40,-
Departemen Penyelesaian = 50% x Rp.9551,- = Rp. 4.775,50,-
Departemen Gudang = 10% x Rp.9551,- = Rp. 955,10,-
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-29
Jawab : Metode Aljabar
Tarif BOP Departemen Pengolahan :
= Rp. 21.197.900,-
10.000
= Rp. 2.119,79,- per Jam Kerja Langsung
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-30
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Transaksi yang berhubungan dengan biaya overhead pabrik
akan dicatat dalam jurnal serta buku besar, antara lain :
Alokasi biaya departemen jasa ke departemen produksi
Pengumpulan biaya overhead pabrik
Pembebanan biaya overhead pabrik
Menutup biaya overhead pabrik yang dibebankan
Menutup biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
Menutup perkiraan selisih biaya overhead pabrik
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-31
Contoh Kasus
Berikut ini data yang diperoleh dari PT. ANEKA yang berhubungan
dengan biaya overhead pabrik pada bulan Maret 2014 sebagai berikut :
(dalam ,000,-)
Dari bukti permintaan bahan diketahui pemakaian bahan pembantu Rp.
1800,-
Dari daftar gaji dan upah diketahui sebesar Rp. 3950,- merupakan upah tak
langsung
Dari bukti pengeluaran kas diketahui (bersifat variabel) :
Biaya Listrik = Rp. 500,-
Biaya Reparasi = Rp. 490,-
Biaya Gas = Rp. 310,-
Total = Rp.1300,-
Biaya tetap bulan maret 2014 :
Biaya penyusutan peralatan dan mesin = Rp. 3500,-
Biaya sewa gedung pabrik = Rp. 1250,-
Biaya Asuransi Pabrik = Rp. 700,-
Biaya overhead pabrik yang dibebankan dari biaya produksi adalah 125% atas biaya
tenaga kerja langsung
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-32
Analisis Selisih BOP
Selisih dalam BOP dibedakan menjadi 2,
yaitu :
Selisih anggaran (spending variance)
Selisih antara BOP yang sesungguhnya dengan
BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya. Selisih anggaran terutama
berhubungan dengan bop variabel sebab bop
tetap biasanya tidak akan berubah dari anggaran
Selisih kapasitas (capacity variance)
Selisih antara bop yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya dengan bop yang
diperhitungkan sebagai biaya produksi (bop
dibebankan).
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-33
THANKS FOR YOUR
ATTENTION... :3
To accompany Cost Accounting 12e, by Horngren/Datar/Foster. Copyright © 2006 by Pearson Education. All rights reserved. 8-34