Anda di halaman 1dari 27

Post analitik

Konsep Umum Post analitik


Interpretasi dan pelaporan hasil harus mempertimbangkan,
1. Kemungkinan isolat sebagai patogen penyebab infeksi
2. Kemungkinan adanya kontaminasi saat pengambilan spesimen
3. Bila hasil steril perlu dipikirkan penyebab teknis(Ab, anaerobaerob),
pertimbangkan perlu kultur ulang/ tidak
4. Pelaporan hasil uji kepekaan dalam bentuk sensitif, intermediate,
resisten. Jenis antibiotika yang dilaporkan mengikuti pedoman institusi
yang berlaku
•Komunikasi informasi dari laboratorium mikrobiologi kepada klinisi 
penting pada fase paska analitik
•Sebagai dasar keputusan manajemen pasien
•Moda komunikasi : verbal, tertulis, elektronik
•Informasi tidak hanya berupa hasil tes saja (seringnya berisi informasi
lain)

Murray. Manual of Clinical Microbiology


PELAPORAN HASIL TES
•Laporan hasil kultur mikrobiologi sebaiknya dikeluarkan
secepatnya
•Tiap pimpinan laboratorium harus menentukan
kebijakan untuk hasil “urgen” ataukah “important”
(tidak perlu urgen)
•Pengembangannya sangat bervariasi, tergantung pada
kapasitas sistem informasi institusi serta pola praktik
dari klinisi yang menggunakan
•Klinisi harus dapat berkesempatan untuk dapat
memperoleh hasil via telepon

Koneman’s color atlas and textbook of Diagnostic Microbiology


Laporan hasil kritis
hasil Kritis
 dianggap mengancam nyawa,harus segera di tindak lanjuti  hasil positif  harus segera
di laporkan sesegera mungkin kurang dari 1 jam
Hasil Urgent
 bukan hasil kritis tetapi cukup penting untuk di informasikan ke dokter
Hasil positif  harus segera di laporkan
Hasil posif dari cairan tubuh steril
LIST OF URGENT RESULTS
Positive direct tests :
•Cryptococcal Ag Latex •Pneumocystis carinii
Agglutination (CSF)
•Acidfast bacteria smear
•Hepatitis A IgM
•Fungal Stain (except yeast with
•Chlamydia results pseudohyphae from respiratory
secretions)
•CMV antigenemia
•C. difficile toxin
•RSV and Influenza
•Legionella results: DFA or
•Nucleic acid test for MTB antigen
complex
•HIV and Hepatitis B surface Ag
•PCR from CSF and other sterile from needle stick injury
sites
Positive cultures (including bacterial, viral and
fungal) from:

•Corneal scrapings with •Central catheter tips: Staphylococcus


significant isolates aureus, gram negative bacilli and
yeast in any amount
•Newborn cultures growing •Sterilities including Attest, chemspore
Group B Streptococcus and Proof (except positive controls)
•Organ donor specimens •Significant systemic fungus results
growing potential pathogens
•Legionella
(usually phoned to MORE), e.g.
donor lung or bronch •Viral isolations except Herpes simplex
and CMV
•Mycobacteria tuberculosis

TORONTO MEDICAL LABORATORIES/MOUNT SINAI HOSPITAL, DEPARTMENT OF MICROBIOLOGY


KONSEP UMUM PELAPORAN
Gram &
• Pembesaran rendah
pewarnaan • Pembesaran dengan minyak emersi
langsung

Kultur & • Melaporkan patogen penyebab


Identifikasi • Jika ada kultur campuran

• Melaporkan kriteria sensitif,intermediate,


AST resisten
• Antibiotik sesuai pedoman institusi
Pewarnaan GRAM
Interpretsinya :
A. Pembesaran 10 x
• WBC and RBC  mengindikasikan proses infeksi
• Kotoran , jumlah epitel yang banyak (sputum) pengambilan soesimen kurang baik
• Mikroorganisme (badan hypha,parasit)  indikasi proses infeksi
B. Dengan minyak immersion
◦ Mengamati mikroorganisme karakteristik morfologi (batang,coccus,coccobasil)
◦ Reaksi gram
◦ Gram positiif ungu
◦ Gram negatif  merah muda atau merah
◦ Variable gram : terdapat gram positif dan gram negatif dengan morfologi yang sama
◦ Gram netral  warna sel tidak berwarna
◦ Note : sel tidak berwarna dalam background Gram negatif. Dan mungkin onraselluler. Reaksi ini memperlihatkan pewarnaan dari
spesimen klinik yang terdapat jamur atau Mycrobacterium
◦ Karakteristik pewarnaan,bentuk yang dominan dari mokroorganisme ,ukuran.
C. Ditemukannya mikroorganisme pada bagian yang steril merupakan indikasi infeksi oleh
organisme tersebut
D.Jika di temukan 1 jenis organisme dalam jumlah yang banyak pada spesimen di kumpulkan
noninvasive,juga terdapan WBC, ini merupakan indikasi infeksi
E. Hati hati membuat interpretasi jika kuman yang terlihat sedikit, tidak ada proses inflamasi dan
kuman menyebar tidak merata. Kalau di temukan pada spesimen kritis,buat preparat ke dua
untuk mengkonfirmasi mikroorganisme yang ditemukan.
Melaporkan hasil
A. jika tidak ada organisme atau sel yang di temukan pada pewarnaan dari spesimen klinik di
laporkan “tidak ditemukan organisme” atau ”tidak ditemukan sel”
Menentukan jumlah sel dan bakteri
Harus di dokumentasikan termasuk tanggal dan waktu
KETERBATASAN PEWARNAAN GRAM
Sensitivitas pewarnaan Gram adalah 105 sel/mL atau 104 sel/ml bila dilakukan cytocentrifugation
lebih dulu
Gram stain pada BAL yg disitosentrifugasi ditemukan satu/lebih bakteri sudah dapat
diasosiasikan dengan infeksi bakteri aktif

Selalu gunakan test/prosedur lain untuk mengkonfirmasi hasil Gram


Akurasi sangat tergantung dari pengalaman microscop
Gram muncul, kultur (-) sudah mendapat Antibiotik,kontaminasi, tidak tumbuh di media biasa
Hasil Gram yang salah dapat akibat fase pra analitik yang tidak benar
kultur
Mendokumentasi spesimen
terdiri dari data pasien nama, nomor RM, dan alamat dan informasi tentang spesimen (jenis
nya, tanggal dan waktu pengumpulan, dan nama orang dokter).
Tipe dokumen,container,dan mendeskripsikan spesomennya (warna,konsistensi,dll)
Mendokumentasikan spesimen,kultur,dan laporan pemeriksaaan yang di minta dan memcatat
yang hasil
Melaporkan patogen penyebab
Melaporkan jumlah bakteri penyebab sesuai tabel berikut,
Pelaporan Hasil pengamatan
Diisolasi dari medium kaldu Jika diamati dari medium kaldu saja
Jarang 1-5 koloni, jika 1 koloni dari mikrobiota kulit
pertimbangkan kontaminasi
+1 atau sedikit Hanya pada kuadran satu, abaikan jika ada di
kuadran 2 jumlah sedikit
+2 atau sedang Sampai kuadran 2, abaikan jumlah sedikit di
kuadran 3
+3 atau banyak Sampai kuadran 3, abaikan jumlah sedikit di
kuadran 4
+4 atau banyak Pertumbuhan sampai kuadaran 4
Jumlah dalam CFU/ml Urin dan kultur kuantitatif
Jumlah dalam CFU Untuk tip kateter intravaskuler
•Batasan waktu dari laporan inisial berbeda pada tiap agen, bergantung pada
kecepatan pertumbuhan
• Mycobacteria (weekly)
• Fungi (dua kali pada minggu pertama, dan selanjutnya mingguan)
•Laporan final  ASAP
• Kebanyakan bakteri dalam 48 jam
Melaporkan patogen penyebab
Jika ada hasil presumptive sebaiknya segera dilaporkan  diberi keterangan
“kemungkinan”
Jika ada perubahan hasil dari presumptive ke confirmatory maka harus diberikan
catatan
Melaporkan organisme hasil kultur ulang
◦ Tidak perlu uji lengkap bila hasil sama dengan sebelumnya dan diambil dari sisi yang
sama(ideal 7 hari)
◦ Hasil AST sebaiknya tidak dilaporkan tetapi didokumentasikan

Melaporkan kemungkinan kontaminan


◦ Jika ragu kontaminan/bukan (nama organisme)yang tumbuh pada kultur tidak dapat
dibedakan sebagai penyebab utama infeksi ataukah kontaminan dari plate, perlu
dipertimbangkan kultur ulang.
Kultur
Melaporkan adanya patogen.
◦ Menghitung setiap patogen yang ditemukan
◦ Melaporkan hasil awal kultur termasik dugaan awal dari identifikasi kuman
◦ Saat melaporkan kuman yang di curigai saat identifikasi mungkin tidak semua pegujian telah selesai
dikerjakan,di katakan “propable atau presumtive (dugaan).
◦ Jika identifikasi kuman berubah setelah akhik test buat catatan perubahan dalam laporan
◦ Jika identifikasi berubah setelah pengujian lebih lanjut, buat catatan perubahandalam laporannya.
◦ Jika identifikasi spesies tidak diindikasikan, informasikan kepada dokter dengan menambahkan"NOS"
(tidak ditentukan lain) mengikuti nama genus dan "spp.”
Batasan dari kultur
False Positif pada hasil kultur dari spesimen mix-up dan dari kontaminasi media yang di pakai
untuk kultur
Hasil False negative  pengumpulan yang tidak tepat, penundaan inokulasi , penggunaan
media yang tidak tepat, dan kondisi inkubasi yang tidak tepat.
ORGAN MATA
Laporan hasil
Melaporkan hasil positif dari spesimen mata yang di kumpulkan secara invasif kepada SPM
secepatnya
Melaporjan
A. jumlah dan bentuk dari mikroorganisme yang di temukan
B. adanya sel somatik dan jumlahnya (terutama PMN)
C. organisme yang di dapatkan di intraselulerserta extraseluler
D. melaporkan jumlah dan mikroorganisme yang di temukan pada media kultur
D. jika yang di temukan adalah flora normal,harus di tentukan mungkin kontaminan,termasuk
mengatakan seperti kemungkinan kontaminan atau ditemukan flora normal konjungtiva
interpretasi
A. semua organisme yang tumbuh , berapa pun jumlahnya dari kritikal spesimen mata (cairan
aqueous dan vitreus) harus di indentifikasi dan di laporkan hasil tes resistensi antibiotik
B. semua organisme yang di temukan pada hapusan langsung juga tumbuh pada plate kultur di
anggap secara klinis signifikan harus di identifikasi
C. Kriterian yang dapat membantu menentukan mikroorganisme dari spesimen kritis mata yang
mungkin merupakan flora normal adalah
1. isolat dari bakteri staphylococcus koagulase negatif,diphteroid,P.acne, atau streptococcus
viridan yang tumbuh lebih dari 1 medium dianggap signifikan
2. jika hanya flora normal tumbuh pada 1 media/kaldu maka tetap di laporkan sebagai flora
normal
Batasan
a. False positif pada kultur didapat dari
spesimen yang terkontaminasi atau plate
kultur yang terdapat flora normal
b. Sebaliknya false negative yang di dapat
merupakan hasil dari kontaminasi mikroba
patogen. Contoh: Corynebacterium macginleyi
akan terlibat pada konjungtivitis dan ulkus
kornea
C. False negatif dapat terjadi jika antibiotik di berikan sebelum penggumpulan sampel
d. Walaupun teknik sudah baik, kultur sering gagal menemukan organisme penyebab infeksi.
Saat ini penelitian penggunaan probe DNA lebih sensitif di bandingkan kultur .
Spesiemn
Mikroskopik
Kultur: apa kuman,kalo di temukan adalag flora normal di ikuti note: bakteri ini merupakan flora
normal mungkin kontaminan,dll

Laporan molekuler :????

Unk spesimen yang jumlah sedikit harus hati2

Anda mungkin juga menyukai