Anda di halaman 1dari 33

POST ANALITIK

Cerebrospinal Fluid
STRUKTUR ANATOMI
SISTEM SYARAF
OVERVIEW

PREANALITIC ANALITIC

Spesimen di
CSF pasien susp proses segera,
Meningitis 20 ‘ setelah
spesimen diterima Post Analytic
Emergency Inoculasi pada
agar darah, Mac
Laorkan segera Conkey, Coklat
Pelaporan Hasil
A. Laporkan hasil pewarnaan Gram sesegera mungkin
biasanya dalam 1 jam setelah menerima spesimen
B. Laporkan segera kemungkinan genus dan spesies kuman
setelah tes pendahuluan selesai.
Interpretasi Hasil

1. Secara Umum apabila Hasil kultur CSF positif


menunjukkan adanya infeksi .
2. Berkurangnya jumlah sel darah putih di CSF tidak
menutup kemungkinan infeksi,
contohnya pada listeriosis.
3. Penyebab paling umum dari community-acquired
spt ; Streptococcus pnemoniae, Neisseria meningitidis
4. Uji Quellung sebagai dasar untuk diagnosis cepat.
pada semua streptokokus alfa-hemolitik.
Sebagai alternatif Rapid tes dengan MALDI-TOF MS
yang telah diterapkan di laboratorium.

https://www.google.co.id/search?q=quellung+reaction
5. Isolasi Neisseria meningitidis dari CSF harus segera dilaporkan
untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
Orang yang ada riwayat kontak mendapatkan antibiotik profilaksis
segera untuk mencegah penularan ke:
- petugas layanan kesehatan,
- anggota keluarga lain
- masyarakat

https://www.google.co.id/search?q=neisseria+meningitidis

6. Isolat Neisseria meningitidis juga harus segera dilaporkan/ dikirim ke


laboratorium pemerintah.
7. Isolasi Enterococci dari CSF harus menjadi perhatian
karena merupakan indikasi strongyloidiasis.
KETERBATASAN

1. False positif bisa terjadi karena adanya kontaminasi


spesimen dari mikrobiota kulit.
2. False negatif bisa terjadi karena:
- Jumlah organisme yang ditemukan jumlahnya sedikit,
- Pemberian antibiotik sebelumnya
- Organisme yang fastidious
MOUNT SINAI HOSPITAL

Acid-Fast Bacillus (AFB) Culture, CSF and AFB Stain

Methodology
Stain/Culture

Reported
1-42 days Stain: 24 hours;
Final negative after 6 weeks.
Positive cultures are reported as soon as detected.

RESULT INTERPRETATION

No acid fast bacilli seen on smear.


Culture negative for acid fast bacilli isolated.
Susceptibility performed on all initial isolates of M. tuberculosis complex.
Susceptibility performed on Mycobacterium other than M. tuberculosis
complex isolates by request only.
Bacterial Antigen, Streptococcus pneumoniae Antigen, CSF

Methodology
Latex Agglutination

Reported
1-3 days

Reference Interval
Negative

Interpretive Data
False-positives may occur because of cross-reactivity with other members of S.
mitis group. Clinical correlation is recommended.
PCR - Adenovirus

Methodology
Quantitative Real-Time PCR
Extraction of adenovirus DNA from specimen followed by amplification and detection
of known adenovirus strains using real-time, quantitative PCR.

Reported
1-4 days

Reference Interval

Not detected. See report.

Interpretive Data
Refer tro report
POST ANALYTIC
KULTUR DARAH
Alur Pengelolaan darah di LMK
Pelaporan Hasil
A. Kultur Negatif
menunjukkan lamanya inkubasi:
"Tidak ada pertumbuhan setelahnya x hari inkubasi "untuk laporan awal dan
akhir.
B. Kultur postif :
1. Laporkan dengan segera kepada klinisi
 hasil Pewarnaan Gram dari semua kultur darah yang positif.
 atau ditemukan organisme lain yang bisa diintrepetasikan sebagai possible
seperti ditemukannya Coccus Gram positif berkelompok atau
Basil pleiomorphic Gram-negative bacilli.
 Informasi ini membantu klinisi dalam memberikan terapi empirik antibiotik
2. Sertakan juga laporan tertulis atau dengan hasil komputer:
a. Jumlah kultur positif dibandingkan dengan jumlah total spesimen
yang dikumpulkan untuk pasien

Catatan :
Tidak ada justifikasi untuk menyampaikan ke klinisi bahwa satu atau
kedua set botol kultur adalah positif karena jumlah botol yang positif
dalam satu set tidak reliable berbeda kontaminannya dengan sumber
infeksi yang sebenarnya.

b. Tanggal dan waktu pengumpulan dan penerimaan spesimen:


Tanggal dan waktu hasil positif dilaporkan spesimen berasal
dari misal catheter draw atau peripheral draw.

Catatan :
Informasi ini bermanfaat untuk penegakkan diagnosis sepsis terkait
penggunaan kateter
d. Nama, nomor telpon, dan tempat pengambilan spesimen:
dibutuhkan utk pembacaan dan verifikasi semua hasil kritis
termasuk hasil kultur darah positif.

Contoh :

Laporan di sistem komputer:


“ Kultur positif telah dilaporkan kepada dr X pada tanggal 01/01/15
Telah dibaca dan diverifikasi “
3 Untuk single kultur darah positif
kemungkinan karena microorganisme kontaminan kulit
( koagulase negatif, staphylococci, Streptococcus group viridans ,
corynebacteria dan Propionibacterium )
hanya dilakukan uji identifikasi dan tidak dilakukan uji kepekaan.

Dalam melaporkan hasil nya diberikan keterangan :


“ satu set dari dua positif. Isolasi tidak selalu berarti infeksi.
Uji Kepekaan tidak dilakukan “
dapat menghubungi laboratorium untuk informasi lebih lanjut.
4. Lakukan identifikasi genus dan spesies sesegera mungkin,
berdasarkan tabel berikut atau identifikasi dengan MALDI-TOF
5. Untuk kultur positif berikutnya,
tidak perlu mengulang tes biokimia jika mikroorganisme tersebut
memiliki Hasil Gram dan morfologi koloni yang sama dengan isolat
pertama.
.
Lakukan beberapa tes spot (katalase, koagulase, indole, PYR, dll.)
untuk memastikan bahwa itu adalah spesies yang sama.

Laporan sebagai probable [genus dan spesies] cocokan dengan hasil:


 positif identifikasi sebelumnya
 uji kepekaan
INTERPRETASI

Secara umum Kultur positif berarti pasien mengalami bakteriemia.

Namun, mikrobiota kulit bisa mengkontaminasi kultur hasilnya false-positive


atau pseudobacteremia.

Pseudobacteremia bisa disebabkan :


1. Smear postif tapi kultur negatif maka organisme mati yang dapat ditemukan
pada komponen medium dan menghasilkan smear positif.
2. Bacillus atau bakteri lain dapat ditemukan pada sarung tangan nonsteril
phlebotomist
3. Peralatan laboratorium yang terkontaminasi sehingga dapat mengkontaminasi
kultur spesimen pasien
B. Mixed kultures yang ditemukan dengan jumlah yang signifikan untuk
menyatakan bakterimia.
Perhatikan smear dan plate nya.

https://www.google.co.id/search?q=mixed+culture

C. Laporan AST sangat penting untuk perawatan pasien dan pemberian terapi
KETERBATASAN

A. Jumlah organisme yang sedikit tidak dapat di deteksi dengan inkubasi.

B. Media yang digunakan mungkin tidak mendukung


untuk pertumbuhan beberapa organisme.

C. SPS (Sodium Polianitol Sulfonat) 0,05% atau antikoagulan lain dapat


menghambat pertumbuhan dan viabilitas organisme

D. Penyakit lain yang serupa dengan bakteremia,


karena banyak sekali penyebab demam yang belum diketahui.

E. Metabolisme bakteri mungkin tidak menghasilkan CO2 yang cukup


sulit utk deteksi secara sistem otomatis.

F. Ada sejumlah fastidious microorganisms yang menginfeksi darah dan tidak


bisa tumbuh pada kultur darah rutin.
MOUNT SINAI HOSPITAL

Blood Culture
Methodology
BACTEC Continuous Monitoring Blood Culture/Identification

Reported
1-5 days.
Preliminary: Negative at 1 day;
Final: Negative at 5 days.

Positive cultures are reported as soon as detected

RESULT INTERPRETATION
Reference Interval
Culture negative for aerobic or anaerobic organisms.
Identification and susceptibility tests are performed on positive
cultures.
Acid-Fast Bacillus (AFB) Culture, Blood and AFB Stain

Methodology
Stain/Culture

Reported
1-42 days Stain: 24 hours;
Final negative after 6 weeks
Positive cultures are reported as soon as detected.

RESULT INTERPRETATION

Reference Interval
No acid fast bacilli seen on smear. Culture negative for acid fast bacilli isolated.
Susceptibility performed on all initial isolates of M. tuberculosis
complex.Susceptibility performed on Mycobacterium other than M. tuberculosis
complex isolates by request only.
Blood Culture, Endocarditis

Methodology
BACTEC Continuous Monitoring Blood Culture/Identification

Reported
1-21 days.
Preliminary: Negative at 1 day;
Final: Negative at 21 days.
Positive cultures are reported as soon as detected

Reference Interval
Culture negative for aerobic or anaerobic organisms. Identification and
susceptibility tests are performed on positive cultures.
Blood Culture, Filamentous Fungi

Methodology
BACTEC(R) Continuous Monitoring Blood Culture/Identification

Reported
Positive cultures are reported as soon as detected. Final: Negative within 28 days.

Reference Interval
No growth
CMV DNA PCR, Quant Blood
Methodology
Qualitative Polymerase Chain Reaction

Reported
1-3 days

Reference Interval
Not detected
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai