Anda di halaman 1dari 14

HIV

Human
Immunodeficiency
Virus

Disusun oleh :

Kelompok 2
Muhammad Raykhan Noer S (J3F118040)
Indah Ayu Yulia Astuti (J3F118059)
Dina Mustaqima (J3F118063)

Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi


Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
2019
Latar Belakang
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya
infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368 dari 497
kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah
provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS
di Indonesia. Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar
690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015.
Informasi mengenai HIV sebenarnya telah
demikian gencarnya, baik melalui media cetak maupun
elektronik. Salah satu sasaran utama dari sosialisasi tentang
penyakit ini adalah remaja. Pemahaman yang baik
mengenai infeksi HIV dapat membantu masyarakat
khususnya remaja untuk menghindari penyakit tersebut
sehingga angka pengidap penyakit HIV tidak meningkat.
Tujuan
1. Mempelajari dan memahami pengertian HIV
2. Mengidentifikasi gejala HIV
3. Mempelajari dan memahami cara penularan HIV
4. Mempelajari dan memahami cara pengobatan HIV
5. Mempelajari dan memahami pencegahan HIV
Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus)
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh dengan menghancurkan sel CD4 (sel T). Sel
CD4 adalah bagian dari sistem imun yang spesifik
bertugas melawan infeksi. Infeksi HIV
menyebabkan jumlah sel CD4 turun secara
dramatis sehingga sistem imun tubuh tidak cukup
kuat untuk melawan infeksi.
Gejala HIV
1. Tahap Pertama (Serokonversi)
Gejala yang paling umum terjadi
adalah :
• Tenggorokan sakit Gejala-gejala tersebut bisa
• Demam bertahan selama satu atau
bahkan lebih lama. Ini adalah
• Muncul ruam di tubuh, biasanya
pertanda sistem kekebalan
tidak gatal
tubuh sedang melawan virus.
• Kelelahan
• Nyeri persendian
• Nyeri otot
Gejala HIV
2. Tahap kedua
(masa inkubasi/ masa laten)
• Penurunan berat badan
• Diare kronis Setelah gejala tahap awal
• Keringat malam menghilang, virus yang ada
• Masalah kulit terus menyebar dan merusak
• Infeksi berulang sistem kekebalan tubuh. Orang
yang terinfeksi HIV merasa
sehat tetapi orang tersebut dapat
menularkan virus HIV pada
orang lain. Lama tahapan ini
adalah sekitar 10 tahun atau
bahkan bisa lebih
Gejala HIV
3. Tahap ketiga
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
• Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher
dan pangkal paha.
• Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
• Merasa lelah hampir setiap saat.
• Berkeringat pada malam hari.
• Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
• Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
• Sesak napas.
• Diare yang parah dan berkelanjutan.
• Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.
• Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Cara Penularan HIV

Human Immunodeficiency Virus atau


HIV tidak menyebar atau menular melalui
udara seperti virus batuk atau flu. HIV
hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Cairan yang bias menularkan HIV
kedalam tubuh antara lain :
• Darah
• Dinding anus
• Air susu ibu
• Sperma
• Cairan vagina, termasuk darah
menstruasi
Cara Penularan HIV

Cara virus HIV bisa memasuki aliran darah


antara lain :
• Melalui luka terbuka di kulit
• Melalui dinding tipis pada mulut dan
mata
• Melalui dinding tipis di dalam anus atau
kelamin
• Melalui suntikan langsung ke pembuluh
darah memakai jarum suntik yang
terinfeksi
• Melalui hubungan seks
Cara Penularan HIV
Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang
menyebabkan seseorang terinfeksi HIV, yaitu:
1. Berbagi jarum suntik dan peralatan suntik lainnya dengan
orang yang terkontaminasi dengan HIV.
2. Menggunakan peralatan tato dan body piercing yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan HIV.
3. Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum
atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
4. Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya,
seperti klamidia atau gonore karena virus HIV akan
sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
5. Berbagi alat bantu seks pada pengidap HIV
6. Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina
dari orang yang memiliki infeksi HIV pada luka terbuka
Pengobatan HIV
• Post-Exposure Prophylaxis (PEP) atau di
Obat-obatan Indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca
Darurat Awal pajanan.
HIV • Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari
setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus

• Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat


Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.
Antiretroviral Obat-obat ini tidak membunuh virus tetapi
memperlambat pertumbuhan virus.

Pengobatan • Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi


Bagi Wanita HIV, terdapat obat ARV khusus untuk
Hamil wanita hamil
Pencegahan HIV
1. Saat melakukan hubungan 3. Ibu HIV positif
seks
Untuk menghindari Disarankan agar ibu dengan
tertularnya HIV, lakukanlah HIV melahirkan secara
seks secara aman dengan Caesar sehingga akan
menggunakan kondom dan menurunkan risiko
pelumas. penularan HIV kepada
2. Saat menggunakan jarum bayi.Selain itu, ibu dengan
dan suntikan
Saat akan menyuntikan obat HIV juga disarankan tidak
menggunkan jarum pastikan menyusui.
jarum masih baru dan steril. 4. Jangan lakukan seks bebas
Jangan berbagi suntikkan,
jarum, atau perlengkapan 5. Jangan konsumsi narkoba
menyuntik seperti spons dan
kain.
Simpulan
• HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel CD4 yang berfungsi untuk
melawan infeksi.
• Gejala seseorang yang terinfeksi HIV ada tiga tahapan yaitu tahap pertama
atau tahap serokonversi, tahap kedua atau tahap inkubasi, dan tahap ketiga
atau sering disebut dengan AIDS.
• Penyebab seseorang terinfeksi virus HIV adalah tertular dari orang yang
telah terinfeksi virus HIV atau positif HIV akibat telah melakukan
kegiatan yang berisiko untuk tertular virus HIV.
• Tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV yang ada hanya obat untuk
memperlambat pertumbuhan virus HIV salah satu contohnya adalah
kombinasi obat ARV.
• HIV dapat dicegah dengan menggunakan pengaman saat melakukan
hubungan seks, tidak menggunakan jarum suntik secara bersama,
dianjurkan untuk ibu positif HIV untuk tidak menyusui anaknya, serta
tidak melakukan seks bebas dan hindari narkoba.
Daftar Pustaka
• Andini C W.2019. HIV Dan AIDS.
https://hellosehat.com/penyakit/hiv-aids/[diunduh 2019
Agustus 18]
• Akibat-akibat yang ditimbulkan HIV/AIDS.
https://www.mhahs.org.au/index.php/id/hiv/effects-of-
hiv-aids [diunduh 2019 Agustus 16]
• 2018. HIV dan AIDS.
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?de
pth=4&hl=id&nv=1&prev=search&rurl=translate.google.
com&sl=en&sp=nmt4&u=https://www.nhs.uk/condition
s/hiv-and-
aids/&xid=17259,15700019,15700186,15700191,157002
56,15700259,15700262,15700265&usg=ALkJrhg_pKshVb
aFbsynnjMFM1hpSDT3Cg [diunduh 2019 Agustus 16]
• 2018. Pengertian HIV dan AIDS.
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-hiv-
dan-aids-56 [diunduh 2019 Agustus 17]

Anda mungkin juga menyukai