FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2019 Shuttle car adalah alat angkut jarak pendek pada sistem penambangan bawah tanah yang berfungsi untuk memindahkan batubara dari front kerja ke belt conveyor, untuk kemudian diangkut ke permukaan.
Shuttle car merupakan peralatan bertenaga listrik
dengan ban karet. Memiliki empat roda yang sumber tenaganya di pasok oleh kabel trailing yang dipasang diseberang posisi pengemudi.
Jarak angkut shuttle car dapat mencapai 2 km.
Pemuatan dan pembongkaran batubara dilakukan oleh continuous miners yang terhubung secara langsung dengan shuttle car. Bagian-Bagian Shuttle Car Shuttle car merupakan sistem pengangkutan yang kuat, fleksibel dan dapat diandalkan secara umum dan masih sangat populer. Kelemahan shuttle car: a. Kabel trailing rentan terhadap kerusakan b. Kabel trailing menyebabkan shuttle car yang digunakan dalam satu lokasi penambangan menjadi terbatas. c. Jarak antara front kerja dan belt conveyor dibatasi oleh panjang kabel trailing. Peralatan lain telah dikembangkan untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut, seperti: a. Shuttle car bertenaga baterai dikembangkan untuk menghindari kabel trailing dan memberikan fleksibilitas lebih. b. Shuttle car bertenaga diesel juga dikembangkan untuk menghindari penggunaan kabel trailing dan memberikan fleksibilitas lebih. Tentunya lebih fleksibel dibanding kabel atau mobil bertenaga baterai dan haulers dan tidak dibatasi sehubungan dengan jarak antara titik pemuatan dan pelepasan. TERIMA KASIH