Anda di halaman 1dari 58

DRUG INDUCED RENAL DISEASE

OLEH

KELOMPOK TIGA
S1 IV B

DOSEN PEMBIMBING :
TIARA TRI AGUSTINI, M. Farm., Apt

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau


Pekanbaru
2018
NAMA ANGGOTA

• AFRAH HAFIZAH (1601003)


• DHEA ANANDA (1601009)
• LENI TRIANI (16010
• PUTRI NAFRIANI (16010
• SERLIN PARTIKA SARI (1601
• SISKA MUHARANI (1601050)
• SUCI RIZKI RAMADHANA (16010
• TENGKU ZATA HULWANI (1601056)
• YANI NOVITA SARI (160100
• AFIFAH PUTRI YUSRA (16010
• ANNISA SARAH (16010
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Ginjal adalah organ tubuh


yang berfungsi untuk
mengeluarkan urine, yang
merupakan sisa hasil
metabolisme tubuh dalam
bentuk cairan.
Anatomi Fisiologi Ginjal

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal,


disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang
tebal, di belakang peritoneum, Bentuk ginjal seperti kacang merah
FISIOLOGI GINJAL

• Mengatur volume air (cairan dalam tubuh).


• Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal dalam plasma
(keseimbangan elektrolit).
• Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh
bergantung pada apa yang dimakan, ginjal menyekresi
urine sesuai dengan perubahan ph darah.
• Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat,
kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil metabolism
hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).
• Fungsi hormonal dan metabolisme.
PENYAKIT GINJAL

Sindrom terkait penyakit penyakit ginjal yang termasuk diantaranya yaitu:

1. Glomerulonefritis akut (jarang terjadi pada pemakaian rifampicin)


Terkait dengan anasarca umum, hipertensi, oliguria, nitrogen urea darah (BUN)
dan kreatininserum (SCr) meningkat

2. Sindrom sekresi ADH


Terlihat dengan penggunaan fenotiazin, vincristine, klorpropamid,
siklofosfamid, antidepresan trisiklik, analog vasopresin.

3. Diabetes inspidius nefrogenik


contoh : lithium, demeclocycline, aminoglikosida, amfoterisin B.
MACAM-MACAM PENYAKIT GINJAL

1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapat
garam kalium dan asam urat di dalam ginjal yang kemudian membentuk
kalsium karbonat sehingga menghambat aliran urine dan dapat
menimbulkan rasa nyeri.

2. Uremia
Uremia adalah penyakit tertimbunnya urea di dalam darah sehingga
mengakibatkan keracunan.Penyakit ini merupakan akibat dari gagal ginjal
yang membuat urea tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh dan menumpuk di
dalam darah.
3. Pyelonephritis
Pyelonephritis adalah penyakit peradangan pada jaringan ginjal dan
pelvis.Pyelonephritis disebabkan oleh bakteri dan dapat menjadi akut serta
kronis.Penyakit ini dapat menyebar ke bagian utama ginjal dan menyebabkan gagal
ginjal.
4. Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sebagai alat penyaring darah.Gagal ginjal sangat berbahaya
dan bahkan dapat menyebabkan kematian karena ginjal tidak dapat mengeluarkan
zat-zat yang harus dibuang dari tubuh.
CON’T

5. Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan glomerulus ginjal akibat
reaksi alergi terhadap racun yang dikeluarkan bakteri Streptococcus.

6. Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik adalah gangguan yang ditandai dengan keluarnya protein dalam jumlah
besar melalui urine. Hal ini menyebabkan penderita kekurangan protein di dalam darah sehingga
dapat menimbulkan penyakit lain seperti malnutrisi, penggumpalan darah, kolesterol tinggi,
tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal

7. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya darah dan protein dalam
urine diakibatkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus yang disebabkan oleh bakteri
streptococcal.
8. Anuria
Anuria adalah penyakit yang ditandai dengan gagalnya ginjal dalam memproduksi
urine.Penyebab anuria adalah kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah atau terdapat
peradangan di glomerulus.
9. Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh adanya glukosa di dalam
urine.Penyakit ini juga disebut penyakit gula atau glukosuria.Penyebab diabetes melitus adalah
kekurangan hormon insulin sehingga nefron tidak mampu melakukan absorpsi glukosa dan
terbuang bersama urine.
10. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya protein albumin di dalam
urine.Penyebab albuminuria adalah terjadi kerusakan pada glomerulus sehingga partikel besar
seperti albumin bisa lolos. Kerusakan tersebut bisa terjadi karena terdapat luka di glomerulus,
iritasi akibat logam berat, dan bakteri.
Drug Induced Renal Disease

Penyakit ginjal yang diduga timbul akibat


adanya induksi dari obat-obat tertentu biasanya
dapat dideteksi secara dini melalui kreatinin
serum dan nitrogen urea darah
1. Toksisitas imunologik (misal:
glomerulonefritis dan nefritis
interstisial alergik)

MEKANISME DIRD

2. Toksisitas non imunologik


(misal: obstruksi ginjal, dan
kristaluria)
1. Toksisitas imunologik
MK : secara langsung akan mempengaruhi karakteristik fungsi
ginjal yang normal.
CONTOH : litium dan demeklosiklin dapat menyebabkan diabetes
insipidus melalui penghambatan kerja hormon anti dieuretika (ADH) pada
saluran pengumpul

2. Toksisitas nonimunologik
MK : secara tidak langsung menimbulkan kerusakan pada ginjal
melalui efek obat pada pasokan darah
CONTOH : amfoterisin B dan alupurinol dapat menyebabkan
obstruksi pada ginjal sehingga terjadi pembengkatan atau radang pada
pembuluh darah kapiler pada ginjal.
MANIFESTASI KLINIS

 Kelainan asam-basa

 Ketidakseimbangan elektrolit

 Kelainan pada sedimentasi urin

 Proteinuria

 Pyuria, dan atau

 Hematuria
AKUT
Efek Toksik Menurut Lokasi

Pre-Renal  Ggg. Hemodinamik  Kerusakan tipe iskemik


 contoh : OAINS, Siklosporin A

Renal  Tubular Toksisitas  contoh : Aminoglikosida,


Ciplastin, Radio Kontras, OAINS

Post Renal Aliran Urine terggangu  Endapan pada tubulus


 contoh : penisilin, sulfonamida
Gagal jantung kongesti
Dehidrasi
Diuretik
Sepsis
Vasokontriksi
Contoh obat :
Amphotericin,
noradrenaline and
immunosuppressive Mk : Reaksi iodinasi,dengan
agents such as menghambat sintesis oksida
tacrolimus and nitrat dalam otot polos arteri
ciclosporin ginjal
POST RENAL
Biasanya hasil dari mekanis urin dari tubulus pengumpul ke kandung kemih
penyakit yang ditimbulkan
Obstruksi mekanik:
• Pembesaran prostat
• Batu ginjal

Contoh Obat-obatan yang mengendap di ginjal seperti asiklovir, gansiklovir, co-


trimoxazole
 Beberapa obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan reaksi alergi lokal yang mempengaruhi
glomerulus (glomerulonefritis)
contoh obat : penisilin, sulfonamid, rifampicin, sefalosporin dan siprofloksasin

 Obat – obat PPI dapat mempengaruhi jaringan ginjal sekitarnya (interstitial nephritis), kejadian yang
lebih parah terjadi jika obat memiliki efek toksik langsung pada tubulus di dalam nefron (nekrosis
tubular akut)

 Nekrosis tubular akut dapat berkembang dalam beberapa jam hingga hari dari paparan awal
cedera seluler parah dan kematian secukup menghentikan obat menyebabkan kerusakan tidak akan
segera mengembalikan fungsi ginjal
Jumlah protein yang tidak normal dalam urin karena
glomerulus yang rusak dan mengubah kemampuan
glomerulus untuk mencegah protein dapat disaring

Contoh obat-obatan: NSAID, penicillamine


AINS
Selektif siklooksigenase (COX-2) inhibitor menyebabkan disfungsi ginjal
yang sama

COX-2 ada sebagai enzim konstitutif di bagian tebal dari loop menaik
henle dan di medula ginjal

COX-2 yang menyebabkan natriuresis dan diuresis

Penghambatan COX-2 oleh selektif COX-2 inhibitor, seperti celecoxib dan


rofecoxib menyebabkan disfungsi ginjal

Terutama pada pasien yang volume habis atau hemodinamik tidak stabil
OAINS dapat menyebabkan :
- Insufisiensi ginjal akut
- Nefritis interstitial alergika
- Hiperkalemia
- Nekrosis tubular ( mis. Asetaminofen)

Contoh obat :
- Fenoprofen - naproxen - ibuprofen
- Indometazin - sulindac - tolmiten
- Zomepirac - mefenamic acid
- Ketoprofen - piroxicam
MEKANISME KERJA OBAT AINS

Inhibisi PG Vasokonstriksi GFR menurun

Renal ISKEMIA
insufisiensi
NSAIDs INHIBIT SYNTHESIS OF VASODILATORY PGE-2

Vol Plasma Efektif


Fungsi Ginjal menurun
menurun

 Peningkatan Angiotensin II
 tinggi Vasopresin
 Meningkat Norepinefrin
OAINS
VASODILATASI

Vasokonstriksi p.d. Ginjal

GFR, ISKEMIA PELEPASAN PGE-2


JENIS – JENIS
NEFROTOKSIK
1. NEFROTOKSIK ANALGESIK (NA)

Contoh Obat :
- Aspirin - Salisilat
- Fenacetin - Meklofenamat
- Asetaminofen - Ibuprofen
- Kaffein - Fenilbutazon

Nefrotoksik Analgesik Dapat Menyebabkan :


- Urea Darah  - Kreatinin Serum 
- Asidosis Tubular - Kepekatan Urine 
- Nekrosis Papila
- Nefritis Interstitial
2. NEFROTOKSIK SEFALOSPORIN

 PADA Dosis Tinggi DAPAT MENYEBABKAN Fungsi Ginjal Menurun


Contoh Obat :
- Cephaloridine  Paling Toxic
- Cephalotine
- Cephalexin
- Cephamandole

Nefrotoksik Siklosporin >> TERJADI akibat Deposit Sikosporin pada Tubulus Ginjal.

Toksisitas Kronik : terjadi setelah > 6 bulan pemberian Siklosporin


3. NEFROTOKSIK AKIBAT OBAT ANTI KANKER

- Sisplatin  Antineoplasma Terutama :Tumor Solid, Kepala, Leher


- Sisplatin MENGANDUNG:
o Anion Superoksida
o Radikal Superoksida  Kerusakan Jaringan

Nefrotoksik : Hari Ke- 2- 7


- Urea Darah Tiggi, Serum Kreatinin Tinggi,
- Nekrosis Tubular Akut  Brush Broder MV
- Nekrosis Segmental  Prox-distal Tubulus
4. NEFRO-TOKSIK AKIBAT ZAT RADIOKONTRAS

Bahan Kontras (Iv) : - Urografi


- Tomografi
- Angiografi
 Yang Menyebabkan Gagal Ginjal Akut.

Faktor-faktor Meningkatnya Nt Zat Radio Kontras :


- Tx. Diuretika
- Ggg Fungsi Ginjal
- Hiperurisemia
- Radio Kontras Ulangan < 24 Jam
OBAT-OBAT YANG DAPAT MENYEBABKAN RF DAN TIPE KERUSAKAN PADA
GINJAL

Jenis Obat Tipe Kerusakan


Aminoglikosida Nekrosis tubular
Amphotericin-B Nekrosis tubular
Nitrofurantoin Nekrosis tubular
Penisilin Nefritis Intersisial
Quinolone Obstruksi Tubular
Sulfonamida Obstruksi Tubular
Nefritis Intersisial
Vankomisin Nefritis intersisial
RF - OBAT PERLU DIHINDARI/KURANGI DOSIS

Jenis Obat Bahaya Akumulasi


ACE-Inhibitor Hiperkalemia
P-Aminosalisilic Acid Asidosis, perdarahan GIT
Chlorpropamide Hipokalemik
Fenformin Ketosis, Asidosis laktat,
Hiperurisemia
Potasium Hiperkalemia
Diuretik hemat K Hiperkalemia
Obat AINS penurunan GFR
PENILAIAN TERHADAP
FUNGSI GINJAL
1.Klirens Kreatinin
Klirens suatu zat adalah volume plasma
yang dibersihkan dari zat tersebut dalam
waktu tertentu.

Pengukuran klirens kreatinin


denganmenggunakan perhitungan telah
menjadi standar untuk menentukan GFR.

Perhitungannya tergantung pada


kadarkreatinin serum dibandingkan dengan
kadar kreatinin urin yang diekskresikan
dalam 24 jam.
2. Estimated Glomerular Filtration Rate
The National Kidney Foundation merekomendasi bahwa estimated
GFR (eGFR) dapat diperhitungkan sesuai dengan kreatinin serum.
Perhitungan GFR berdasarkan kreatinin serum, usia, ukuran tubuh, jenis
kelamin, dan ras tanpa membutuhkan kadar kreatinin urin
menggunakan persamaan Cockcroft andGault.
3. PEMERIKSAAN KADAR UREUM

• Ureum dapat diukur dari bahan pemeriksaan plasma, serum, ataupun urin.
Jika bahan plasma harus menghindari penggunaan antikoagulan natrium
citrate dan natrium fluoride, hal ini disebabkan karena citrate dan fluoride
menghambat urease.ureumurin dapat dengan mudah terkontaminasi
bakteri. hal ini dapat diatasi dengan menyimpan sampel di dalam
refrigerators ebelum diperiksa.
• Kadar diatas 10mmol/liter dapat mencerminkan gangguan ginjal. Kadar
urea darah dapat meningkat dalam keadaan yang berkaitan dengan
hilangnya cairan ukkstraselular dan volume plasma, dimana LFG menurun.
KASUS PENYAKIT GINJAL
DAN PENYELESAINNYA
CONTOH KASUS

Bu lady (58 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan letih dan lemas.
Dia mengatakan bahwa dalam 3-4 hari terakhir, konsumsi airnya kurang.

Riwayat penyakit : hipertensi, parkinson’s disease, hypotiroidism

Riwayat pengobatan : carbidopa-levodopa (sinemet), levothyroxine


(synthroid), HCTZ
Hasil Laboratorium : Kadar normal
Glukosa 66 mg/dl 70-130 mg/dl
BUN 41 mg/dl 5-25 mg/dl
Cr 1,5 mg/dl 0.6-1.1 mg/dl
Sodium 142 mmol/L 135-145 mEq/L
Potassium 4,2 mmol/L 3.5-5.0 mEq/L
Chloride 110 mmol/L 95-105 mEq/L
CO2 22 mmol/L 35-45 mmol/L
Calcium 8,3 mg/dl 9-11mg/dl

Sodium Urine Random 165 mmol/L 132-146 mmol/L

Cr Urine Random 80,8 mg/dl


Tekanan darah 160/100 mmHg 120/80 mmHg
SUBJEKTIF

Konsumsi airnya kurang dalam 3-4 hari terakhir


Riwayat penyakit : hipertensi, parkinson’s disease,
hypotiroidism
Riwayat pengobatan : carbidopa-levodopa (sinemet),
levothyroxine (synthroid), HCTZ
OBJEKTIF
Hasil Laboratorium : Kadar normal
Glukosa 66 mg/dl 70-130 mg/dl
BUN 41 mg/dl 5-25 mg/dl
Cr plasma 1,5 mg/dl 0.6-1.1 mg/dl
Sodium 142 mmol/L 135-145 mEq/L
Potassium 4,2 mmol/L 3.5-5.0 mEq/L
Chloride 110 mmol/L 95-105 mEq/L
CO2 22 mmol/L 35-45 mmol/L
Calcium 8,3 mg/dl 9-11mg/dl

Sodium Urine Random 165 mmol/L 132-146 mmol/L

Cr Urine Random 80,8 mg/dl

Tekanan darah 160/100 mmHg 120/80 mmHg


ASSESMENT
Gagal ginjal akut yang disertai penyakit hipertensi, parkinson’s disease dan
hipotiroidisme.
• Perhitungan fena = ( una x pcr x 100) / ( ucr x pna )
Fena : fraksi ekskresi natrium Perhitungan FENA = ( UNA x PCR x 100) / (
UCR x PNA )
UNA : natrium urin
= (165 x 1,5 x 100) / (80,8 x 142)
Pcr : kreatinin plasma = 2,16 % ( termasuk kategori acute intrinsic
renal failure)
Ucr : kreatinin urin
Nb: <1% : 99% na direabsorbsi ditubulus
Pna : natrium plasma >2% : reabsorbsi na berkurang
LANJUTAN...
• Perhitungan CrCL (creatinin clirens) menggunkan rumus jellife (woman)

CrCL = (80/Scr)- 7
=(80/1,5) – 7
= 46,33 ml/menit
Normalnya : wanita : 88-128 ml per menit
pria : 97-137 ml per menit
PLAN
Obat-obat yang digunakan :
A. Tolkapon : untuk pengobatan penyakit parkinson
• Dosis : 100 mg 3 x sehari, dengan selang waktu 6 jam setiap dosis

B. Levothyroxin : untuk pengobatan hipotiroidisme


• Dosis : 25 mcg/ hari, diberikan pada saat perut kosong 1/2 – 1 jam sebelum
makan.

C. Furosemid : untuk pengobatan gagal ginjal akut sekaligus terapi hipertensi


• Dosis : 40 mg pada pagi hari, dosis awal 1 tablet/ hari (40 mg).
EVALUASI 4T+ 1W
1. TEPAT PASIEN

IBU (58 tahun) dinyatakan terkena gagal ginjal instrinsik akut, hipertensi, parkinson’s
disease, hypotiroidism

Riwayat pengobatan : carbidopa-levodopa (sinemet), levothyroxine (synthroid), HCTZ

Obat yang dihindari :


P-Aminosalisilic Acid
Aminoglikosida
Chlorpropamide
Amphotericin-B
Fenformin
Nitrofurantoin
Potasium
Penisilin
Diuretik hemat K
Quinolone
Obat AINS
Sulfonamida
Vankomisin
ACE-Inhibitor
2. TEPAT INDIKASI

• Furosemid (untuk pengobatan gagal ginjal akut dan terapi


hipertensi)
• CARBIDOPA-LEVODOPA & tolkapon (untuk pengobatan penyakit
parkinson)
• Levothyroxin (untuk pengobatan hipotiroid)
3. TEPAT OBAT
Furosemid
(pengobatan gagal ginjal
akut & terapi hipertensi)

Termasuk obat diuretik golongan


tiazid (diuretik kuat) untuk
menurunkan tekanan darah yang
bekerja pada lengkung henle bagian NB: HIDROCHLORTIAZID TIDAK
DIGUNAKAN KARENA :
asenden dengan cara menghambat
transport elektrolit na K dan cl. Kontraindikasi: gangguan hati berat,
Dengan menurunnya fungsi ginjal, na gangguan ginjal berat (kreatinin klirens <
dan cairan akan terakumulasi maka 30 ml/menit), hipokalemia refraktori,
obat ini digunakan untuk mengatasi hiperkalsemia, hamil dan menyusui
efek dari peningkatan vol dari na
dan ini akan mempengaruhi tekanan
darah arteri. Obat ini berkhasiat
kuat dan pesat agak singkat (4-6
jam)
Tolkapon
(pengobatan penyakit
Levodopa
untuk mengatasi gejala simtomatis motorik parkinson)
penyakit parkinson, post-ensefalitis
parkinsonisme, atau simtomatis parkinson Terapi tambahan untuk levodopa
dgn inhibitor dekarboksilase dopa
akibat cedera pada sistem saraf pusat karena pada penyakit parkinson.
intoksikasi karbonmonoksida atau mangan. Tolkapon termasuk golongan comt
inhibitor yaitu untuk mengontrol
Parkinson merupakan penyakit degeneratif fluktuasi motorik pada pasien
kurangnya produksi neurotransmiter yang menggunakan obat
levodopa. Tolkapon menghambat
dopamin pada sistem saraf pusat, metabolit zat alami tertentu (enzim comt)
aktif dari levodopa adalah dopamin, yang memecah levodopa dalam
tubuh. Efek ini memungkinkan
sehingga levodopa dapat mengatasi gejala levodopa untuk memperpanjang
parkinson dengan mensubstitusi kebutuhan waktu paruh l-dopa sehingga
tidak hilang dalam dosis
dopamin pada sistem saraf pusat tersebut berikutnya.
Levothyroxin (pengobatan hipotiroid)
Digunakan pada penderita hipotiroid. Levothyroxin (tiroksin)
adalah hormon yang dihasilkan dari kelenjar tyroid. Dilepaskan dari
tiroglobulin melalui proses proteolisis dan disekresikan kedalam
darah yang dapat menyebabkan efek stimulasi berlangsungnya
metabolisme sel. Obat ini digunakan sebagai lini pertama untuk
menggantikan kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid
Tolkapon
Dosis :100 mg 3 x Levothyroxin
sehari, dengan selang Dosis : 25 mcg/ hari,
waktu 6 jam setiap diberikan pada saat perut
dosis kosong 1/2 – 1 jam
4. Tepat dosis sebelum makan.
Carbidopa- levodopa
Dosis : 25 miligram .Furosemid
carbidopa dan 100 Dosis : 40 mg pada pagi
miligram levodopa , 3x hari, dosis awal 1 tablet/
sehari hari (40 mg).
WASPADA EFEK SAMPING!!
A. Tolkapon
Efek samping : diare, konstipasi, dispepesia, nyeri abdomen.

B. Levothyroxin
Efek samping : biasanya terjadi bila kelebihan dosis. Seperti nyeri angina,
aritmia, palpiltasi, kram otot skelet, takikardia, diare, muntah, tremor, gelisah,
insomnia

C. Furosemid
Efek samping : gangguan gi, reaksi hipersensitifitas, reaksi ssp, reaksi kulit,
gangguan kv, hiperglikemia, glikosuria, hiperurisemia, reaksi hematologi.
Carbidopa-Levodopa Tolkapon
Indikasi Obat anti Parkinson terapi tambahan untuk levodopa dengan inhibitor
dekarboksilase dopa pada penyakit Parkinson

Dosis Jika levodopa dikombinasikan dengan carbidopa, dosis yang umumnya 100 mg 3 kali sehari, dengan selang waktu 6
diresepkan untuk pasien dewasa adalah 25 miligram carbidopa dan jam setiap dosis; maksimal 200 mg 3 kali
100 miligram levodopa per hari. Kemudian akan ditingkatkan bertahap sehari pada kondisi terpaksa. Dosis harian
dengan kelipatan 12,5 miligram carbidopa dan 50 miligram levodopa pertama sebaiknya diminum pada waktu yang
per hari, sesuai dengan respons tubuh pasien. Dosis untuk perawatan sama dengan levodopa dengan inhibitor
adalah 75-200 miligram carbidopa dengan 750-2000 miligram dekarboksilase dopa. Dapat dilanjutkan lebih
levodopa per hari, yang dibagi dalam beberapa dosis minum. Dosis
dari 3 minggu hanya jika terjadi perbaikan
maksimum carbidopa adalah 200 miligram per hari.
yang bermakna.

Efek samping  Pingsan. diare, konstipasi, dispepsia, nyeri


 Gangguan penglihatan. abdomen, xerostomia, hepatotoksisitas;
 Sakit perut parah.
nyeri dada, confusionl; perubahan warna
urin menjadi gelap; peningkatan efek
 Tinja berwarna hitam.
samping levodopa, sindroma keganasan
 Perubahan cepat mood (suasana hati) atau mental. neuroleptik pada penghentian mendadak
 Mudah memar. atau pengurangan dosis.
 Kelelahan yang tidak wajar.
 Kesemutan pada tangan atau kaki.
Kontraindikasi Hipersensitivitas pada Levodopa adalah sebuah gangguan fungsi hati atau peningkatan
kontraindikasi. Sebagai tambahan, Levodopa tidak boleh enzim hati (lihat peringatan), diskinesia
dikonsumsi jika Anda memiliki kondisi berikut: berat, feokromositoma, riwayat keganasan
 Akut glaukoma sudut sempit neuroleptik, rabdomiolisis atau hipertermia;
 Alkohol menyusui

 Kanker kulit
 Piridoksin
 Reaksi alergi
 Sejarah cocok; masalah jantung atau masalah tekanan
darah; asma atau paru-paru lainnya masalah; masalah
hati atau ginjal; darah atau hormon masalah; depresi
atau gangguan kejiwaan lainnya; ulkus di usus atau telah
muntah darah atau pendarahan perut atau usus
 gangguan jiwa berat
 melanoma maligna
 menyusui
 psikosis yang parah
Nilai klirens inulin normal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai