Anda di halaman 1dari 47

METODE ELEMEN HINGGA

MATRIKS

Oleh:
Magelang, 9 September 2019
FUAD HILMY, S.T., M.T.
Email: hilmyfuad29@gmail.com
NIP. 199210122019031021
OUTLINE

▰ PENGERTIAN MATRIKS
▰ OPERASI MATRIKS
▰ OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
▰ ELIMINASI GAUSS

2
1
PENGERTIAN MATRIKS

3
PENGERTIAN MATRIKS

Istilah Matriks

Di dalam mencari hubungan antara variable-variabel baik dalam ilmu


terapan atau ilmu lainnya sering harus dipecahkan suatu persoalan yang
terdiri lebih dari dua persamaan. Dengan menggunakan matriks persoalan
tersebut dapat lebih mudah dalam analisis-analisisnya yang mencakup
hubungan antar variable-variabel.

4
PENGERTIAN MATRIKS

Matriks adalah sebuah susunan bilangan yang disebut “elemen” yang


disusun menurut baris dan kolomnya membentuk persegi/ persegi panjang.

5
PENGERTIAN MATRIKS

Simbol yang sering digunakan dalam penulisan matriks misalnya “Amn”


artinya sebua matriks “A” dengan jumlah baris “m” dan jumlah kolom “n”,
sering dibaca matriks “A”, “m” dikali “n”. Bilangan-bilangan dalam susunan
tersebut disebut elemen dari matriks. Entri di baris “i” dan kolom “j”
dinotasikan dengan 𝑎𝑖𝑗

6
PENGERTIAN MATRIKS

Square Matrix adalah jika nilai m dan n adalah sama, matriks yang terdiri
dari baris dan kolom di notasikan dengan tanda kurung siku ([]) sedangkan
matriks yang terdiri hanya kolom dinotasikan dengan tanda kurung kurawal
({}).

7
2
OPERASI MATRIKS

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN


PERKALIAN 8

8
OPERASI MATRIKS

Penjumlahan Matriks

Penjumlahan matriks dapat dilakukan dengan syarat matriks tersebut


mempunyai orde yang sama, hal ini juga berlaku untuk pengurangan
matriks. Penjumlahannya dilakukan dengan cara menjumlahkan komponen-
komponen yang seletak (korespondensi). Pada penjumalahan bersifat
komutatif (commutative law).

9
OPERASI MATRIKS

10

10
OPERASI MATRIKS

Penjumlahan Matriks

Contoh sistem operasi penjumlahan matriks adalah

11

11
OPERASI MATRIKS

Penjumlahan Matriks

Contoh operasi penjumlahan matriks:

12

12
OPERASI MATRIKS

Pengurangan Matriks

Seperti halnya operasi hitung penjumlahan matriks, syarat agar dapat


mengurangkan elemen-elemen antar matriks adalah matriks harus memiliki
nilai orde yang sama. Cara melakukan operasi pengurangan pada matriks
dapat dilihat seperti cara berikut:

13

13
OPERASI MATRIKS

Pengurangan Matriks

Cara melakukan operasi pengurangan dua matriks tidak jauh berbeda


dengan penjumlahan matriks. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh
operasi pengurangan matriks secara umum yang akan diberikan di bawah.

14

14
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks Skalar

Jika ada matriks “a” dikalikan dengan skalar “k”, maka matriks baru yang
didapat adalah masing-masing komponen dalam matriks “a” dikalikan
dengan scalar tersebut. Contoh :

Maka,

15

15
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks

Perkalian metriks dapat dilakukan dengan syarat jumlah kolom matriks


pertama dan jumlah baris matriks kedua adalah sama. Jika ada matrik a
dan matriks b maka perkalian keduanya c = ab.

16

16
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks

17

17
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks

Dimana n adalah jumlah kolom a atau jumlah baris b maka ketika dikalikan
akan dengan cara :

Maka:
18

18
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks

Contoh, apabila ada 2 buah matriks a dan b maka perkalian keduanya


adalah:

19

19
OPERASI MATRIKS

Perkalian Matriks

• Ingat dalam perkalian matrik tidak bersifat komutatif yang artinya jika
matriks a dan matrik b dikalikan tidak sama dengan matriks b dikalikan
a
• Pastikan bahwa perkaliannya sudah benar dengan mendapatkan hasil
yang sesuai seperti rumusan

20

20
OPERASI MATRIKS

Sifat Perkalian Matriks

21

21
OPERASI MATRIKS

Transpos Matriks

Transpose matriks sangat sering digunakan pada metode elemen hingga


sehingga hal ini sangat perlu diketahui. Notasi dari transpos matriks adalah
dengan adanya superscript T pada penulisan matriks contoh 𝑎𝑇.Cara
mentranspos matriks adalah dengan menukar komponen kolom matrik
menjadi komponen baris matriks. Contoh :

maka matriks transposnya


22

22
OPERASI MATRIKS

Transpos Matriks

Apabila ada perkalian matriks yang kemudian ditranspos maka akan sama
hasilnya dengan masing-masing ditranspose dulu kemudian baru dikalikan
𝑎𝑏 𝑇 = 𝑎𝑇 𝑏𝑇 contohnya :

sedangkan
23

23
OPERASI MATRIKS

Simetris Matriks dan Identitas Matriks

Apabila ada matriks yang ditranspos namun hasilnya sama dengan


sebelum ditranspos maka disebut dengan simetris matriks. Identitas matriks
disimbolkan “I” adalah matriks yang digonal utamanya adalah angka satu
dan selainnya nol. Apabila identitas matriks dikalikan dengan matrik a maka
hasil yang didapat tetap matriks a. Contohnya masing-masing adalah:

24

24
OPERASI MATRIKS

Differensial dan Integral matriks

Operasi differesial matriks dapat dilakukan dengan mendifferensialkan setiap


elemen dalam matriks, contohnya:

jika matriks a diferrensialkan terhadap x (da/dx) , maka:

Bagaimana dengan differensial parsial dan integral?, maka sama seperti25


differensial diatas yaitu dilakukan pada setiap elemen di dalam matriks.
25
OPERASI MATRIKS

Invers Matriks

Invers matrik dapat dinyatakan dengan rumusan dibawah ini, Dimana


simbol “-1” adalah invers matriks. invers matriks hanya dapat dilakukan
pada matriks persegi, misalkan matriks 3x3, 4x4, dst.

Invers matriks pada matriks 2x2 dapat dilakukan dengan menentukan


determinan matriks terlebih dahulu, contohnya:

tentukan invers matriksnya 26

26
OPERASI MATRIKS

Invers Matriks

27

27
3
OPERASI BERBASIS ELEMENTER
(OBE)

28

28
OBE

(Operasi Baris Elementer) OBE

(Operasi Baris Elementer) OBE adalah salah satu alternatif dalam


menyelesaikan suatu bentuk matriks seperti menentukan invers matriks dan
penerapan matriks pada sistem persamaan linear menggunakan dua cara
yaitu “Eliminasi Gauss” dan “Eliminasi Gauss-Jordan”

29

29
OBE

(Operasi Baris Elementer) OBE

Terdapat tiga operasi pada OBE matriks, yaitu:


1. Mengalikan suatu baris dengan bilangan tak nol
2. Menambahkan kelipatan suatu baris pada baris lain
3. Menukarkan sebarang dua buah baris

30

30
4
ELIMINASI GAUSS

31

31
ELIMINASI GAUSS
Carl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah seorang matematikawan
berkebangsaan Jerman yang mempunyai kontribusi besar didalam bidang
geometri, teori bilangan, teori fungsi dan teori probabilitas. Dia
menemukan cara untuk menghitung lintasan asteroid, membuat
penemuan dasar di dalam teori potensial (bidang elektromagnetik), dan
orang pertama yang menggunakan telegraf (1833). Karena konstribusinya
itu, dia mempunyai julukan “Prince of Mathematics”.

32
ELIMINASI GAUSS
Eliminasi gauss ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss, metode ini dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan sistem persamaan linear dengan
merepresentasikan (mengubah) menjadi bentuk matriks, matriks tersebut
lalu diubah kebentuk Eselon Baris melalui Operasi Baris Elementer.
Kemudian sistem diselesaikan dengan substitusi balik.

33
ELIMINASI GAUSS
Suatu matriks memiliki bentuk eselon baris jika memenuhi 3 kriteria berikut :

1. Jika didalam baris terdapat elemen-elemen yang tidak semuanya nol,


maka bilangan tak nol pertama di dalam baris tersebut adalah 1.
Contoh : (Perhatikan setiap baris pada matriks berikut)

Dari matriks diatas baris merah dan baris hijau memenuhi kriteria pertama,
karena elemen-elemen pada baris merah atau hijau tidak semuanya nol dan
bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) di dalam baris tersebut
adalah 1. Sedangkan pada baris biru tidak memenuhi kriteria pertama
sebab bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) bukan bernilai 1,
melainkan bernilai -1.
34
ELIMINASI GAUSS
2. Selanjutnya, jika ada baris-baris yang semua elemennya bernilai 0
semua, maka baris-baris tersebut harus dikelompokkan dan diletakkan
dibagian bawah matriks.
Contoh :

Dari contoh diatas, matriks dengan elemen berwarna biru memenuhi


kriteria kedua sebab terdapat baris yang semua elemennya 0 dan baris
tersebut diletakkan di bagian bawah matriks. Sedangkan pada matriks
berwarna merah, masih belum memenuhi kriteria kedua, sebab walaupun
terdapat baris dengan elemen-elemennya 0, namun baris-baris tersebut
tidak dikelompokkan dan tidak diletakkan di bagian bawah matriks
tersebut. Pada matriks merah agar memenuhi kriteria kedua seharusnya :
35
ELIMINASI GAUSS

36
ELIMINASI GAUSS
3. Jika terdapat dua baris berurutan yang memenuhi kriteria pertama,
maka angka 1 (pertama/utama) dari baris yang lebih rendah berada lebih
kekanan dari angka 1(pertama/utama) baris yang diatasnya.
Contoh :

Pada matriks hijau sudah memenuhi kriteria ketiga, karena jelas angka 1
pertama (dari kiri) pada baris yang lebih rendah letaknya lebih kekanan
dari angka 1 pertama dari baris yang diatasnya

37
ELIMINASI GAUSS
3. Sedangkan pada matriks biru belum memenuhi sebab terdapat dua
baris berurutan yang melanggar kriteria ketiga yaitu baris ke 2 dan 3.
Dimana angka 1 pertama baris ketiga terletak tepat di bawah angka 1
pertama baris kedua.

38
ELIMINASI GAUSS
Setelah memahami ketiga kriteria (syarat) dari bentuk eselon baris. Berikut
contoh matriks yang mempunyai bentuk eselon baris (memenuhi ketiga
kriteria sekaligus).

39
ELIMINASI GAUSS
Sistem penyelesaian SPL dengan Eliminasi Gauss

Gambaran diatas merupakan ilustrasi proses pemecahan Sistem


Persamaan Linear (SPL), dimana urutan langkah-langkahnya dinamakan
“Eliminasi Gauss” dan operasi yang dilakukan dinamakan “Operasi Baris
Elementer (OBE)” dimana eliminasi gauss ini bertujuan membentuk
Eselon Baris
40
ELIMINASI GAUSS
Catatan : Pada proses pemecahan dengan metode eliminasi gauss pada
umumnya memiliki macam-macam jalur atau alur operasi yang dilakukan,
misalkan pada langkah awal bisa saja kita menemukan beberapa operasi
alternatif dan kita bebas memilihnya. Karena terdapat banyak jalur atau
alur operasinya maka jika anda mencoba dengan jalur lain (tidak seperti di
contoh) kemungkinan anda akan menemukan bentuk sistem/matriks yang
berbeda. Namun jangan khawatir selama operasi yang dilakukan
menggunakan Operasi Baris Elementer dan dilakukan secara teliti, maka
solusi(pemecahan) yang didapat akan sama dan itu merupakan hal yang
wajar

41
ELIMINASI GAUSS
Contoh:
Solusi tunggal

Perintah : Tentukan pemecahan sistem persamaan linear di atas


dengan metode eliminasi gauss.
Penyelesaian :
Mula-mula kita representasikan sistem tersebut kedalam bentuk matriks.

42
ELIMINASI GAUSS
Langkah 1

Membuat 1 pertama pada baris pertama dengan beberapa pilihan operasi :

• Menukar baris ke-1 dengan baris ke-3, dinotasikan R1↔R3


• Dengan mengganti baris ke-1 dengan hasil kali baris ke-1 dengan 1/2
dinotasikan : 1/2R1→R1
Dari dua pilihan diatas kita bebas memilihnya, namun kita akan
menggunakan pilihan yang pertama yaitu R1↔R3 sehingga didapat :

43
ELIMINASI GAUSS
Langkah 2

Selanjutnya menyederhanakan bentuk baris ke-2 dan ke-3 sekaligus yaitu


dengan operasi −3R1+R2←R2 sehingga didapat :

Kemudian dilanjut dengan operasi −2R1+R3→R3

44
ELIMINASI GAUSS
Langkah 2

Selanjutnya menyederhanakan bentuk baris ke-2 dan ke-3 sekaligus yaitu


dengan operasi −3R1+R2←R2 sehingga didapat :

Kemudian dilanjut dengan operasi −2R1+R3→R3

45
REFERENSI
1. Yijun Liu, “Introduction to Finite Element Method,” 2003, University of
Cincinnati, USA.
2. https://www.profematika.com/eliminasi-gauss-dan-contoh-penerapannya/
3. https://www.konsep-matematika.com/2015/09/operasi-baris-elementer-
obe-dan-penerapannya.html

46

46
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

47

47

Anda mungkin juga menyukai