Anda di halaman 1dari 28

oleh:

Ara Baysari (G1A218031)

PEMBIMBING:
dr. Muhammad Hatta, Sp.JP. FIHA
Gagal jantung adalah
suatu kondisi Prevalensi penyakit gagal
patofisiologi, dimana jantung meningkat seiring
terdapat kegagalan dengan bertambahnya umur,
jantung memompa tertinggi pada umur 65-74
darah yang sesuai tahun.
dengan kebutuhan
jaringan.

Gagal jantung suatu sindrom


klinis terdapat tanda & gejala Prevalensi lebih tinggi pada
khas, seperti edema, sesak perempuan dibanding laki-
napas, dan kelelahan, akibat laki.
kelainan fungsi jantung yang
mendasarinya.
Epidemiologi
RS Jantung Harapan
Eropa gagal jantung 0,4-2%, Kita, 400-500 pasien/hari
↑ pada usia lanjut rata-rata berobat jalan dan 65%
01 03
pasien gagal jantung
umur 74 tahun.

Negara berkembang
AS Prevalensi gagal jantung prevalensi gagal jantung
mencapai 4,8 juta orang dengan cukup tinggi dan makin
02 meningkat. Gagal jantung 04
500 ribu kasus baru per masih masalah kesehatan
tahunnya. utama.
ETIOLOGI

Keadaan-keadaan yang meningkatkan :

 Beban awal (preload) meliputi regurgitasi aorta, dan cacat septum ventrikel

 Beban akhir (afterload) meningkat pada keadaan-keadaan seperti stenosis aorta


dan hipertensi sistemik.

 Kontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan


kardiomiopati.
Lain:
• Faktor mengganggu pengisian ventrikel (stenosis katup atrioventrikularis)
• Keadaan seperti perikarditis konstriktif dan tamponade jantung mengakibatkan
gagal jantung melalui kombinasi beberapa efek seperti gangguan pada pengisian
ventrikel dan ejeksi ventrikel.
• Faktor yang memicu terjadinya gagal jantung melalui penekanan sirkulasi yang
mendadak (disritmia, infeksi sistemik dan infeksi paru-paru, serta emboli paru)
NYHA:
1. Kelas I : Penderita dengan gagal jantung tanpa adanya pembatasan aktivitas fisik, dimana
aktivitas biasa tidak menimbulkan rasa lelah dan sesak napas.
2. Kelas II : Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas fisik
yang ringan, merasa lega jika beristirahat.
3. Kelas III : Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas fisik
yang ringan, kegiatan fisik yang lebih ringan dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelah, sesak
napas.
4. Kelas IV : Penderita dengan gagal jantung yang tidak sanggup melakukan kegiatan apapun tanpa
keluhan, gejala sesak napas tetap ada walaupun saat beristirahat.
AHA:
1. Stage A pasien beresiko tinggi untuk gagal jantung tetapi tidak memiliki penyakit
jantung struktural atau gejala-gejala dari gagal jantung
2. Stage B pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak memiliki gejala-gejala
dari gagal jantung
3. Stage C pasien memiliki penyakit jantung structural dan memiliki gejala-gejala dari
gagal jantung
4. Stage D pasien memiliki gagal jantung berat yang menuntut intervensi khusus.
Kriteria Mayor Kriteria Minor
 Paroxysmal Nocturnal  Edema ekstremitas Kriteria
Dyspnea (DNP)  Batuk malam hari Framingham
 Distensi vena leher  Dyspnea on Effort
 Ronki paru  Hepatomegali •2 mayor
 Kardiomegali  Efusi pleura • 1 mayor + 2
 Edema paru akut  Penurunan kapasitas vital 1/3 minor
 Gallop S3 dari normal
 Peninggian tekanan vena  Takikardi
jugularis
 Refluks hepatojugular
Non farmakologi: Farmakologi:
1. Menjaga stabilitas fisik
2. Ketaatan berobat 1.ANGIOTENSIN-CONVERTING
ENZYME INHIBITORS (ACEI)
3. Pemantauan berat badan
2. PENYEKAT β
mandiri
3. ANTAGONIS ALDOSTERON
4. Asupan cairan
4.ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKERS
5. Pengurangan berat badan
(ARB)
6. Latihan fisik
5.DIURETIK
Farmakologi

ACE Inhibitor
Untuk pasien disfungsi sistolik LV dan fraksi ejeksi LV < 40%
Efek :
 menurunkan preload dan afterload,
 kardiak indeks dan fraksi ijeksi 
 Contoh : kaptopril, enalapril, lisinopril, fosinopril, dan
kuinapril
ACE Inhibitor (mekanisme aksi)

Aktivasi sindrom RAA  peran ACE  mekanisme kompensasi utama


HF
ACEI  menghambat ACE  Angiotensin II  :
• vasodilatasi dan menurunkan resistensi vaskular sistemik (afterload ) secara
tidak langsung
• Aldosteron   retensi air dan Na   K serum   preload 
• Bradikinin   vasodilatasi

Manfaat ACEI :
• vasodilatasi, menghambat akumulasi cairan dan meningkatkan aliran
darah ke organ vital (otak, ginjal dan jantung) tanpa ada refleks takikardi
Beta Bloker
Indikasi pemberian penyekat β:
1. Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
2. Gejala ringan sampai berat (kelas fungsional II - IV NYHA)
3. ACEI / ARB (dan antagonis aldosteron jika indikasi) sudah
diberikan
4. Pasien stabil secara klinis (tidak ada perubahan dosis diuretik,
tidak ada kebutuhan inotropik i.v. dan tidak ada tanda retensi
cairan berat)

Kontraindikasi
1. Asma
2. Blok AV (atrioventrikular) derajat 2 dan 3, sindroma sinus sakit
(tanpa pacu jantung permanen), sinus bradikardia (nadi < 50
x/menit)
Antagonis Aldosteron (ARA)

Indikasi Kontraindikasi

- Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40% - Konsentrasi serum kalium >5,0

- Gejala sedang sampai berat mmol/L

(kelas fungsional III- IV NYHA) - Serum kreatinin >2,5 mg/dL

- Dosis optimal penyekat β dan - Bersamaan dengan diuretik

ACEI atau ARB (tetapi tidak hemat kalium atau suplemen

ACEI dan ARB) kalium


- Kombinasi ACEI dan ARB
Antagonis Aldosteron (ARA)

• Spironolakton dan eplerenon mengeblok reseptor


mineralocortikoid (target aldosteron)  menghambat
reabsorpsi Na dan ekskresi K
• Efek pada jantung  mengurangi fibrosis kardiak dan
remodelling ventrikel
• ESO : resiko hiperkalemia dan disfungsi renal

24
Diuretik
• Pasien HF dg overload volume
kombinasi + ACEI dan/ BB

• Mekanisme aksi :
ekskresi air dan Na   preaload 

• Diuretik loop  lebih poten


• Diuretik tiazid (HCT)  diuretik lemah jarang digunakan
pada HF sbg terapi tunggal
Digunakan sebagai kombinasi dengan diuretik loop untuk meningkatkan efektifitas diuresis
Lebih disukai jika untuk pasien retensi cairan ringan dan TD tinggi
Profil obat-obat diuretik loop

26
PROGNOSIS
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak diketahui.
Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang mendapat
terapi yaitu:
1. Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%
2. Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%
3. Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%
4. Kelas NYHA IV : mortalitas 5 tahun 70-90%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai