Suhu : 36.5C
Sianosis : Tidak ada
Keringat dingin : Tidak ada
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Tengkorak
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada kelainan
Muka
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada kelainan
Mata
• Konjungtiva : Anemis + / +
Hidung
Inspeksi : Simetris, Tidak ada kelainan
Sumbatan : Tidak ada
Ingus : Tidak ada
Bibir
Sianosis : Tidak ada
Kheilitis : Tidak ada
Stomatitis angularis : Tidak ada
Rhagaden : Tidak ada
Perleche : Tidak ada
DIAGNOSIS KERJA
TB Paru pengobatan bulan ke-3
USUL PEMERIKSAAN
Darah rutin : Hb, Ht, Tr, Lk
Urin rutin
Kimia darah (SGOT & SGPT, Ureum kreatinin)
Foto Toraks AP
Pemeriksaan sputum bta (sps)
Pemeriksaan kultur (Lowen- stein jensen)
PENGOBATAN
PROGNOSIS
Nonfarmakologi
Quo ad vitam : ad bonam
Isolasi
Gunakan Masker Quo ad functionam : dubia ad bonam
Tidak meludah sembarangan
Farmakologi
IVFD RL 20 tpm
Ceftrizoxime 1g inj
Erdostein 3 x 1 tab
Ranitidin 2 x 1 inj
Curcuma 3x1 C
Diagnosis Banding
Suspect TB Paru kasus baru
Suspect TB Paru kasus relaps
Diagnosis Kerja
Suspect TB Paru kasus baru
USUL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Darah Rutin (Trombosit, Hb, Hematokrit, HJL)
Foto Toraks AP
Pemeriksaan sputum sps
PENGOBATAN
Nonfarmakologi
1. Isolasi Farmakologi
2. Gunakan Masker 1. IVFD RL 20 tpm
3. Tidak meludah sembarangan 2. Ceftrizoxime 1g inj
3. Vectrin 3x1 C
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH
TUBERKULOSIS
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan
asam sehingga dikenal juga sebagai Bakteri Tahan Asam. Bakteri ini dapat
menyerang berbagai organ pada manusia terutama Paru-paru.
Proses terjadinya infeksi oleh Mycobacterium TB biasanya secara inhalasi,
sehingga TB paru merupakan manifestasi klinis yang paling sering
dibandingkan organ lainnya. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui
inhalasi basil yang mengandung droplet nuele.Khususnya yang di dapat
dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang
mengandung basil tahan asam (BTA).
DASAR DIAGNOSIS
Gejala Klinik
Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala respiratorik (atau gejala organ
yang terlibat) dan gejala sistemik.
1. Gejala respiratorik
• batuk ≥ 3 minggu
• batuk darah
• sesak napas
• nyeri dada
Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis
tuberkulosa akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada
meningitis tuberkulosa akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis tuberkulosa
terdapatgejala sesak napas & kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan.
2. Gejala sistemik
• Demam
• Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam,
anoreksia, berat badan menurun
Klasifikasi Tuberkulosis
a. Kasus baru
Adalah penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian)
Komplikasi lanjut :
Obstruksi jalan napas / SOPT (sindroma obstruksi pasca tuberculosis)
Kerusakan parenkim berat seperti
fibrosis paru
cor pulmonal
Amiloidosis
Karsinoma paru
Sindroma gagal napas dewasa
PENATALAKSAAN TB
INH 1x300 mg
Rifampisin 1x 450 mg
Pirazinamid 1x500 mg
Etambutol 2x 500 mg
Vectrin syrp 3x 1 sendok makan
Ceftrizoxime 1 gr/12 jam
Ranitidin inj 1 amp/12 jam
INDIKASI RAWAT INAP
Batuk daraf massif
Keadaan umum memburuk
Pneumothoraks
Empyema
Efusi pleura massif/bilateral
Sesak nafas berat
TB paru milier
Meningitis TB
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi Klinis
Evaluasi Bakteriologis
Evaluasi Radiologis
ESO
Keteraturan/Kepatuhan minum obat
Evaluasi Dilakukan pada bulan ke-2 dan bulan ke 5/6
Evaluasi pasien setelah sembuh : dievaluasi minimal 2 tahun pertama setelah sembuh
-Diperiksa kembali dahak BTA
-Foto thoraks
Kriteria sembuh :
-BTA mikroskopis negative 2 kali (pada akhir fase intensif dan akhir pengobatan
-Gambaran radiologis perbaikan
-Biakan negative