Anda di halaman 1dari 15

ASKEP PADA PASIEN FLU

BURUNG
OLEH KELOMPOK V
Lukita Mariah
Sondang MS
Definisi
Flu burung atau flu unggas (Avian Influenza)
adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza yang
ditularkan oleh unggas.
Virus influenza terdiri dari beberapa tipe antara
lain tipe A, B dan C. Influenza tipe A terdiri
dari beberapa strain antara lain H1N1, H3N2,
H5N1 dan lain-lain.
Etiologi
Virus penyebab Flu Burung di Indonesia adalah
Virus Influenza A subtipe H5N1.
Manifestasi Klinis
• Pada Manusia :
• demam (suhu badan diatas 380 C)
• nyeri tenggokan
• radang saluran pernafasan atas
• pneumonia
• infeksi mata
• nyeri dada
• muntah, diare
• anoreksia
• Pada Unggas :
• jenggernya berwarna biru
• borok di kaki
• kematian mendadak dan sangat tinggi jumlahnya
mendekati 100% dalam waktu 2 hari, maksimal 1
minggu
• adanya cairan pada mata dan hidung
• keluar cairan jernih sampai kental dari rongga mulut
• diare
• haus berlebihan dan cangkang telur lembek
PENATALAKSANAAN

• pasien dirawat dalam ruang isolasi:


• waspada terhadap penularan melalui udara
(transmisi airbone) selama masa penularan,
yaitu 7 hari pertama sejak timbulnya gejala
demam (38 0C)
Pencegahan:

• Pada Unggas
Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
Vaksinasi pada unggas yang sehat

• Pada Manusia :
Kelompok berisiko tinggi ( pekerja peternakan dan pedagang)
Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinsfeksi flu
burung.
Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
• Masyarakat umum
Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan
makanan bergizi & istirahat cukup.
Mengolah unggas dengan cara yang benar
Komplikasi
Komplikasi akan terjadi bila pasien terlambat
dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan. Adapaun komplikasinya adalah
gagal nafas dan gagal multi organ yang
ditandai dengan gejala tidak berfungsinya
ginjal dan jantung, sampai dengan sepsis dan
bahkan kematian.
Konsep Askep
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini :
• Keluhan Utama (saat MRS dan saat ini)
• Alasan MRS dan perjalanan penyakit saat ini
• Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
2. Status kesehatan masa lalu
• Penyakit yang pernah dialami
• Pernah dirawat
• Alergi
• Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol atau lain – lain yang merugikan kesehatan)
3. Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan (memelihara hewan unggas )

c. Pola Kebutuhan Dasar Manusia


d. Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum
• Tanda – tanda vital (Nadi,Temperatur,RR,TD)
• Pemeriksaan penunjang
e. Pemeriksaan laboratorium
1. Isolasi virus dari bahan:
• Darah
• Internal organ
• Hapusan hidung dan mulut
2. Serologi:
• Antibody detection:
• ELISA (enzim link assay/ELA)
• HI (Haemaglutinin Inhibition Test)
• CFT (Compliment Fixation Test)
• Antigen detection: (HI, IF/FA)
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan peningkatan
produksi sekret
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
ekspansi dada
• Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai
dengan peningkatan suhu tubuh
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan meningkatnya peristaltik usus ditandai mual
muntah
• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
meningkatnya peristaltic usus ditandai dengan diare
• Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan metabolisme
anaerob ditandai dengan pasien tampak meringis
DIAGNOSA TUJUAN DAN
KEPERAWATA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
N HASIL

Bersihan jalan Tujuan : - Berikan fisioterapi dada dan anjurkan - Dengan batuk efektif dan
nafas tidakefektif Setelah pasien untuk batuk efektif pembersihan eksudat, jalan nafas
berhubungan dilakukan - pasien menjadi lancar
dengan tindakan Berikan cairan sedikitnya 2500 ml per - Cairan (khususnya yang hangat)
peningkatan keperawatan hari (kecuali kontra indikasi) memobilisasi dan merangsang
produksi sekret diharapkan - Pengisapan sesuai indikasi ( pasien pengeluaran sekret
jalan nafas tidak sadar) - Pemberian udara hangat dan basa
pasien efektif - dapat mengencerkan sekret sehingga
Kriteria hasil : Kolaborasi dalam pemberian tindakan mudah dikeluarkan
Eksudat dapat nebulizer - Pemberian obat melalui Nebulizer
dapat di akan membantu mengencerkan dahak
keluarkan
Pola nafas Tujuan : Mandiri :
tidak efektif Setelah - Pantau pemasukan/ pengeluaran. Hitung - Evaluator langsung status cairan. Peubahan tiba-tiba pada
berhubungan diberikan askep keseimbangan cairan, catat kehilangan tak kasat mata. berat badan dicurigai kehilangan/ retensi cairan.
dengan selama 3x24 Timbang berat badan sesuai indikasi. - Indikator langsung status cairan/ perbaikan
peningkatan jam pola nafas - Evaluasi turgor kulit, kelembaban membran ketidakseimbangan.
ekspansi dada pasien kembali mukosa, adanya edema dependen/ umum. - Kekurangan cairan mungkin dimanifestasikan oleh
normal - Pantau tanda vital (tekanan darah, nadi, hipotensi dan takikardi, karena jantung mencoba untuk
Kriteria hasil : frekuensi, pernafasan). Auskultasi bunyi nafas, catat mempertahankan curah jantung. Kelebihan cairan/ terjadinya
adanya krekels gagal mungkin dimanifestasikan oleh hipertensi, takikardi,
- Kaji ulang kebutuhan cairan. Buat jadwal 24 jam takipnea, krekels, distres pernapasan.
dan rute yang digunakan. Pastikan minuman/ makanan - Tergantung pada situasi, cairan dibatasi atau diberikan
yang disukai pasien terus.
- Hilangkan tanda bahaya dan ketahui dari Pemberian informasi melibatkan pasien pada pembuatan jadwal
lingkungan. Berikan kebersihan mulut yang sering. dengan kesukaan individu dan meningkatkan rasa terkontrol dan
- Anjurkan pasien untuk minum dan makan kerjasama dalam program.
dengan perlahan sesuai indikasi - Dapat menurunkan rangsang muntah
Kolaborasi : - Dapat menurunkan terjadinya muntah bila mual.
- Berikan cairan IV melalui alat kontrol - Cairan dapat dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi,
- Pemberian antiemetik, contoh proklorperazin meskipun pembatasan cairan mungkin diperlukan bila pasien
maleat (compazine), trimetobenzamid (tigan), sesuai GJK.
indikasi - Dapat membantu menurunkan mual/ muntah (bekerja pada
- Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, sentral, daripada di gaster) meningkatkan pemasukan cairan/
contoh Hb/Ht, BUN/ kreatinin, protein plasma, makanan.
elektrolit. - Mengevaluasi status hidrasi, fungsi ginjal dan penyebab/
efek ketidakseimbangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai