Anda di halaman 1dari 30

PEMBIMBING :dr. Patmawati P, M.Kes, Sp.

Kj
Gangguan Skizofreniform

 Gangguan skizofreniform sama dengan


skizofrenia kecuali gejala-gejalanya berlangsung
sekurang-kurangnya 1 bulan tetapi kurang dari 6
bulan. Pasien ini akan kembali ke fungsi normal
ketika gangguan hilang.
 Paling sering terjadi pada orang remaja dan
dewasa muda
 Epidemiologi
- Remaja dan dewasa muda dan hanya terjadi
kurang daei setengah prevalensi skizofrenia.
- Tingkat prevalensi seumur hidup 0,2 % dan
tingkat prevalensi 1 tahun 0,1 %
 Etiologi
Belum diketahui. Karena pada umumnya sama
dengan skizofrenia sedangkan yang lain gangguan
mood
 Gambaran klinis dan diagnostik
- Memiliki ciri yang khas yaitu awitannya cepat tanpa suatu
prodormal signifikan
- Halusinasi, waham atau keduanya mungkin ada. Afek
mungkin datar sebagai tanda prognosis buruk
- Pembicaraan mengalami disorganisasi dan membingungkan,
perilaku kacau atau katatonik.
- Gejala psikosis, gejala negatif dan hanya menyerang bicara
dan perilaku berlangsung sekurang-kurangnya 1 bulan tetapi
dapat lebih lama.
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Yang
Menyerupai Skizofernia

A. Kriteria A , D, dan E Skizofernia terpenuhi


B. Suatu episode gangguan berlangsung (termasuk fase prodromal,
aktif, dan residual) berlangsung sekurang-kurangnya 1 bulan
tetapi kurang dari 6 bulan. (bila diagnosis harus ditegakkan tanpa
menunggu pemulihan, harus disebut “sementara”
Tanpa gambaran prognotik baik
dengan gambaran prognostik baik: seperti dibuktikan oleh 2 (atau
lebih) keadaan berikut.
1) awitan gejala psikotik menonjol dalam 4 minggu perubahan
pertama yang dikenal pada perilaku atau fungsi yang lazim
2) Limbung atau bingung pada tingginya episode psikotik
3) fungsi pekerjaan dan sosial sebelum sakit yang baik
4) tidak adanya afek datar atau tumpul
 Diagnosis banding
Gangguan psikotik akut akut dan skizofrenia

 Perjalanan dan prognosis


- Sebagian besar progresi menjadi skizofrenia antara
60-80%, sisanya 20-40% tidak diketahui
- Beberapa mengalami episode kedua atau ketiga
selama orang tersebut mengalami kemunduran dan
masuk dalam skizofrenia lebih kronik
- beberapa mungkin mengalami satu episode,
kemudian melanjutkan hidupnya.
 Pengobatan
- Rawat inap
- Pemberian obat antipsikotik 3-6 bulan
- Lithium, karbamezepin atau valproat untuk
pengobatan dan profilaksis bila mengalami suatu
episode rekuren.
- Psikoterapi
Gangguan Psikotik Sementara

 Suatu sindrom psikotik akut dan transien


 Gangguan berlangsung 1 hari- 1 bulan dan gejala
menyerupai skizofrenia (cth., waham dan halusinasi)
 Berkembang sebagai respons terhadap stresor psikososial
berat atau sekelompok stresor.
 Jarang terjadi pada usia muda (usia 20 dan 30) daripada
usia tua.
 Paling banyak pada golongan sosioekonomi rendah dan
mengalami musibah atau perubahan budaya yang nyata.
 Stresor psikososial beresiko tinggi gangguan psikotik
singkat
 Etiologi tidak diketahui. Beberapa pasien gangguan
psikotik sementara mempunyai riw. Keluarga
skizofrenia atau gangg. Mood tetapi tidak bersifat
konklusif. Teori psikodinamik menunjukkan gejala
psikotik suatu pertahanan melawan fantasi yang
dilarang, pemenuhan harapan yang tidak diperoleh
atau pelarian dari situasi psikososial yang menekan.
 Diagnosis gangguan psikotik berlangsung sekurang-
kurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan & bukan
merupakan gangguan mood, gangg. Terkait zat, atau
gangg. Psikotik akibat kondisi medis umum.
 PEDOMAN DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis DSM-IV-TR gangguan psikotik
sementara:
1. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut: waham, halusinasi,
bicara kacau (cth., inkoheren atau frequent derailment),
perilaku katatonik atau kacau secara keseluruhan.
2. Durasi episodik gangguan sekurang-kurangnya 1 hari tetapi
kurang dari 1 bulan, dan akhirnya kembali ke tingkat fungsi
sebelum sakit
3. Gangguan tidak disebabkan gangguan mood dengan
gambaran psikotik, gangguan psikoafektif, atau skizofrenia
dan tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth.,
penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis
umum.
Tentukan apakah:
 Dengan stresor nyata (psikosis reaktif singkat): jika
gejala terjadi segera setelah dan tampak sebagai respon
terhadap peristiwa yang secara sendiri-sendiri atau
bersamaan, secara nyata menekan hampir setiap orang
dalam situasi yang sama dalam budaya seseorang
 Tanpa stresor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi
segera setelah, atau tidak tampak sebagai respon terhadap
peristiwa yang sendiri-sendiri atau bersamaan, secara
nyata akan menekan hampir semua orang dalam situasi
yang sama dalam budaya seseorang.
 Dengan awitan pascapartus: jika awitan dalam 4
minggu pascapartus
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ-III:
1. Menggunakan urutan diagnostis yang mencerminkan
urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama
terpilih dari gangguan ini. Untuk prioritas yang dipakai
ialah:
 Onset yang kuat (dalam masa 2 minggu atau kurang
= jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata
dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk
periodik prodromal yang gejalanya sering tidak jelas)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok
 Adanya sindrom yang khas (berupa “polimorfik” =
beraneka-ragam dan berubah cepat, atau
“schizophrenia-like = gejala skhizofrenik yang
khas)
 Adanya stres akut yang berkaitan. Kesulitan atau
problem yang berkepanjangan tidak boleh
dimasukkan sebagai sumber stres dalam konteks
ini
 Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung
2. Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang
memenuhi kriteria episodik manik (F30.-) atau
episodik depresif (F32.-), walaupun perubahan
emosional dan gejala-gejala afektif individual
dapat menonjol dari waktu ke waktu.
3. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma
kapitis, delirium, atau demensia. Tidak
merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol
atau obat-obatan.
Pengobatan

 Rawat inap
seorang pasien psikotik akut mungkin memerlukan
rawat inap yang singkat baik untuk evaluasi maupun
proteksi.
 Farmakoterapi
Dua golongan utama obat yang dipertimbangkan
diberikan dalam pengobatan gangguan psikotik singkat
adalah obat-obat antipsikotik dan ansiolitik. Bila obat
antipsikotik yang dipilih, obat antipsikotik potensi tinggi
atau atipikal seperti haloperidol (Haldol) atau
resperidon (Risperdal) dapat digunakan Sebagai
alternatif, ansiolitik seperti benzodiazepine dapat
digunakan pada pengobatan psikotik jangka pendek.
 Psikoterapi
Psikoterapi digunakan untuk memberikan
kesempatan membahas stresor dan episode
psikotik. Eksplorasi dan perkembangan strategi
koping adalah topik utama psikoterapi. (cth.,
menangani rasa harga diri, mmperkuat struktur
ego).
Gangguan Psikotik Non-organik Yang Tak Ter-golongkan

 Digunakan untuk pasien yang mempunyai gejala psikotik

(waham, halusinasi, dan perilaku serta bicara kacau)


tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik gangguan
psikotik lain yang mempunyai definisi spesifik.

 Diagnosis gangguan psikotik yang tidak tergolongkan

dapat digunakan bila tidak cukup tersedia informasi


untuk menegakkan diagnosis tertentu.
Kriteria Diagniostik Gangguan Psikotik Non-organik Yang
Tak Tergolongkan

A. Kategori harus memenuhi simtomatologi psikotik (yi., waham,


halusinasi, bicara kacau, perilaku katatonik atau kekacauan
menyeluruh)
B. Tidak adekuat untuk menggolongkan kriteria psikotik spesifik
- Pascapartus yang tidak memenuhi gangguan mood dan psikotik,
psikotik singkat, psikotik medis umum, ggnguan akbat zat
- Terjadi 1 bln tetapi belum remisi
- Halusinasi dan gambaarn persisten tanpa gambaran lain
- Waham tidak bizar presisten dengan periode episode mood yang saling
tumpang tindih dan telah ada sebagai gejala penyerta gangguan waham
yang bermakna
- Situasi klinisnya menyimpulkan bahwa gangguan psikotik ada tetapi
tidak mampu menentukan apakah primer, disebabkan kondisi medis
umum, ayau akibat zat.
PSIKOSIS AUTOSKOPIK

 DEFINISI
Halusinasi penglihatan seluruh atau sebagian
tubuh pasien sendiri. Persepsi halusinasi yang
disebut phantom, biasanya tanpa warna dan
transparan, dan karena phantom menyerupai
gerakan orang, diterima seolah – olah tampak
dicermin. Phantom cenderung tampak mendadak
dan tanpa peringatan.
PSIKOSIS PASCAPARTUS

DEFINISI
 Psikosis Pascapartus kadang disebut psikosis
puerperal adalah suatu contoh gangguan psikotik
yang tidak tergolongkan yang terjadi pada
perempuan yang baru saja melahirkan bayi.
 Sindrom ini paling sering ditandai dengan depresi
ibu, waham dan pikiran membahayakan diri
sendiri atau bayinya.
PEDOMAN DIAGNOSIS

 Kriteria diagnosis spesifik tidak dimasukkan dalam


DSM-IV-TR. Diagnosis dapat ditegakkan bila
psikosis terjadi dalam waktu singkat dengan
kelahiran anak.
 Gejala khas mencakup : waham, defisit kognitif,
gangguan motalitas, kelainan mood, dan kadang –
kadang halusinasi.
Pengobatan

 Antidepresan dan Lithium (Eskalith)


 Kadang – kadang bersamaan dengan
antipsikotik.
Gangguan psikotik akibat kondisi medis umum dan
gangguan psikotik akibat zat

 Gangguan psikotik akibat kondisi medis umum


DEFINISI :
Gejala psikotik yang disebabkan kondisi medis umum
seperti tumor otak terutama area oksipital atau
temporal yang dapat menyebabkan halusinasi. Lesi
yang mengenai lobus temporalis dan regio serebral
lain, terutama hemisfer kanan dan lobus parietalis,
disertai waham; atau berkaitan dengan penyakit
sistemik atau otak yang dapat didiagnosis sendiri.
 Gangguan Psikotik akibat zat
DEFINISI :
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera
sesudah penggunaan zat psikoaktif (biasanya dalam
waktu 48 jam), bukan merupakan manifestasi dari
keadaan putus zat dengan delirium (F1x4) atau suatu
onset lambat (> 2 minggu setelah penggunaan zat).
Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat
psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala yang
bervariasi. Variasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat
yang digunakan dan kepribadian pengguna zat.
Kriteria Diagnostik DSM IV Gangguan Psikotik
Akibat Kondisi Umum

 Halusinasi atau waham menonjol


 Terdapat tanda dari riwayat, pemeriksaan fisik, atau
hasil lab, bahwa gangguan tersebut merupakan
akibat fisiologi langsung kondisi medis umum
 Gangguan tidak disebabkan gangguan mental lain
 Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama
perjalanan delirium
 Kode berdasarkan gejala dominan
 Dengan waham: jika waham adalah gejala yang
menonjol
 Dengan halusinasi: jika halusinasi adalah gejala
yang menonjol
 Catatan pengkodean: mencakup nama kondisi
medis umum pada aksis 1, misalnya gangguan
psikotik akibat neoplasma paru ganas, dengan
waham, juga mengkode kondisi medis umum pada
aksis 3
 Catatan pengkoden: jika waham merupakan bagian
dimensia vaskular, jelaskan waham dengan mengkode
subtipe yang sesuai.
Kriteria Diagnostik Gangguan Psikotik Akibat Zat

A. Halusinasi atau waham yang menonjol


B. Terdapat tanda dari riwayat, pemfis atau hasil lab
 Kriteria A timbul selama atau dalam satu bulan
intoksikasi atau keadaan putus zat
 pemakaian obat secara etiologi terkait dengan gangguan

C. Gangguan tidak disebabkan oleh ganggguan psikotik bukan


akibat zat
d. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama terjadi
delirium
Pengobatan

 Identifikasi kondisi medis umum atau tertentu yang


menjadi penyebab
 Kontrol perilaku
 Rawat inap
 Agen antipsikotik
 Agen benzodiazepin
REFERENCE :

 Kaplan Hi, Saddock, Grebb JA. Sinopsis psikiatri


ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis edisi
ketujuh jilid dua. Jakarta.2010
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai