Anda di halaman 1dari 14

Body Aligment

Anggota kelompok 2
Afriyanto
Ayu syafitri
Krisna
Nuraini
Sefni Yawaldi
Vika Yusnita
Pengaturan Posisi

 1. posisi fowler
posisi setengah duduk atau duduk dimana kepala
tempat tidurnya lebih tinggi atau dinaikan .

2. Posisi semi fowler


posisi setengah duduk 16-60 derajat yang biasanya dilakukan
pada pasien yangbmengalai sesak nafas dan pada pasien
gangguan jantung. Posisi ini tidak boleh dilakukan pada
pasien yang mengalami fraktur tulang belakang.
Tujuan :
 Memberikan kenyamanan pada pasien
 Membeerikan ekspansi paru
 Memudahkan perawatan seperti memberikan makan
Cara pelaksanaanya

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien


2. Dudukkan pasien
3. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau
atur tempat tidur
4. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setenganh duduk
3. Posisi trendelenburg
posisi pasien terbaring ditempat
tidur dengan bagian kepala lebih
rendah dari pada bagian kaki .
-cara pelaksanaannya :
a. jelaskan pada pasien
prosedur yang akan di lakukan .
b. pasien dalam keadaan berbaring
telentang letakkan bantal di
kepala dan ujung tempat pasien , serta berikan
bantal di bawah lipatan lutut
c. pada bagian kaki tempat tidur, berikan balok
penopang atau atur tempat tidur secara khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien
4. Posisi Dorsal Recumbent
berfungsi untuk merawat dan memeriksa genetalia
serta
proses persalinan dengan bering terlentang kedua lutut
ditarik atau direnggangkan di atas tempat tidur
5. Posisi Litotomi
berfungsi untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan
dan memasang alat kontrasepsi dengan dalam
keadaan
berbaring terlentang kemudian mengangkat kedua
paha
kearah perut tungkai bawah .
6. Posisi Genu Pektoral
berfungsi memeriksa daerah rektum dan signoid
dengan
posisi menungging dan kedua kaki ditekuk dada
menempel
pada bagian atas tempat tidur .
6. Posisi Supinasi
posisi terlentang dengan pasien menyandarkan
punggungnya atau sama dengan kesejajaran berdiri
yang baik yang tujuannya untuk meningkatkan
kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan
terutama pada pasien pembedahan atau dalam
proses anatesi tertentu.

7. Posisi Sim
posisi tidur dalam keadaan miring ke kiri , ke kanan . Posisi
ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada tubuh
serta obat melalui anus .

8. Posisi Pronasi
pasien tidur dalam posisi telungkup dengan wajah
menghadap ke bantal yang tujuannya untuk memberikan
ekstensi maksimal pada sendi pada lutut dan pinggang .
AMBULASI DAN MOBILITAS

a. Ambulasi
merupakan upaya seseorang untuk
melakukan latihan jalan untuk berpindah
tempat .

b. Mobilitas
merupakan suatu kemampuan individu untuk
bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan dan kesehatannya .
Jenis-jenis Mobilitas
1. Mobilitas Penuh
kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas sehingga dapat
melakukan interaksi sosial dan
menjalankan peran sehari-hari .

2. Mobilitas Sebagian
seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas
hingga tidak mampu bergerak secara bebas karena
di pengaruhi oleh gangguan saraf motoris dan
sensoris pada area tubuhnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Mobilitas
1. Gaya hidup .
2. Proses Penyakit Injury .
3. Kebudayaan .
4. Tingkat Energi seseorang
5. Usia .
Tindakan yang berhubungan dengan
Ambulasi dan Mobilitas
A. Latihan Ambulasi
1. Duduk di tempat diatas tempat tidur
- Cara pelaksanaan :
a. jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan di lakukan .
b. anjurkan pasien untuk meletakkan
tangan disamping badannya, dengan
telapak tangan menghadap kebawah .
c. berdirilah di samping tempat tidur kemudian
letakkan tangan pada bahu pasien .
d. bantu pasien untuk duduk dan beri penopang
bantal
2. Turun dan Berdiri
- cara pelaksanaan :
a. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di
lakukan .
b. siapkan kursi roda dalam terkunci .
c. berdiri menghadap pasien dan letakkan kedua
tangan
anda di samping kanan kiri pinggang pasien .
d. fleksikan lutut dan pinggang anda .
e. ketika pasien melangkah kelantai , tahan lutut anda
pada lutut pasien .
f. bantu berdiri tegak dan jalan ke kursi .
g. bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara
nyaman .
3. Membantu Berjalan
cara pelaksanaan :
a. jelaskan pada pasien mengenai
prosesdur yang akan di lakukan .
b. anjurkan pasien untuk meletakkan
tangan disamping badan atau
memegang telapak tangan anda .
c. berdiri disamping pasien serta pegang
telapak
tangan dan lengan pada bahu pasien
d. bantu pasien untuk jalan.
B. Membantu ambulasi dan
memindahkan pasien.
 Tindakan ini dilakukan dengan memindahkan pasien yang
tidak dapat atau tidak berjalan dari tempat tidur ke
branchard .
- cara pelaksanaan :
a. jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan di lakukan
b. atur branchard dalam posisi terkunci
c. bantu pasien dengan 2-3 orang .
d. berdiri menghadap pasien
e. silangkan tangan pasien di depan anda .
f. Tekuk lutut anda, kemudian
masukkan tangan kebawah
tubuh pasien .
g. Orang pertama meletakkan tangan dibawah
leher bahu dan bawah pinggang , orang
kedua meletakkan tangan di bawah pinggang
dan panggul pasien dan orang ketiga
meletakkan tangan dibawah panggul dan
kaki
h. angkat bersama-sama dan pindahkan ke
branchard .
i. atur posisi pasien di branchard .

Anda mungkin juga menyukai