Devisi Akademik
Siswa
Ling-
Guru
kungan
Pembel-
ajaran
Hasil
Belajar Metode
Media/ Materi
Alat
Peraga Pelajaran
Siswa dan Hasil Belajarnya
Afektif
(motivasi, Kognitif
sikap, (kemampuan,
prestasi belajar
keaktifan, dalam mapel
keterampilan tertentu)
sosial)
Psikomotorik
(keterampilan/ unjuk kerja
dalam bertanya , dll
maupun tuntutan KD)
Guru dan Kinerjanya
Manajemen Cara
Kelas mengajar
Cara
membimbing
siswa
Masalah-Masalah Di Kelas sebagai objek PTK
Rendahnya Kemampuan
Siswa dalam Mapel tertentu
Kesulitan guru Kesulitan siswa
Karena Kelas Di dalam berinteraksi, Menulis,
Yang Besar Berbicara, dll
Masalah
Pembelajaran
Siswa tidak aktif
Yang Tidak Diminati
dalam pembelajaran
siswa
Lain-lain
(2) Menemukan Masalah
Yang Mendesak
Rendahnya kemampuan siswa dalam mata
pelajaran tertentu (misal: bahasa Indonesia
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
cerita; misal: Matematika Rendahnya
kemampuan siswa dalam menjumlahkan
pecahan campuran)
Siswa tidak aktif dalam pembelajaran (misal:
Penjaskes pembelajaran berenang dan
senam).
(3) Menganalisis Masalah 1:
Mencari Akar Masalah
Cari Akar
Masalah dan Temukan
Penyebab
Metode mengajar Gaya belajar siswa
guru yang tidak yang tidak diakomodasi
tepat oleh guru
Tidak digunakannya
media atau ketidaktepatan
penggunaan media
Menganalisis Masalah 2
Cari Akar
Masalah dan Temukan
Penyebab
Guru mengajar
Minimnya media dan
model teacher
Sumber belajar
centered
Masalah Tindakan
Rendahnya kemampuan siswa • Penerapan pendekatan kooperatif dalam
dalam menulis cerita pembelajaran menulis cerita
• Penggunaan media gambar seri dalam
pembelajaran menulis cerita
Siswa tidak aktif dalam • Penerapan pendekatan kooperatif dalam
pembelajaran menulis cerita pembelajaran menulis cerita
(4) Merumuskan Masalah
Perumusan masalah secara benar akan
menyingkapkan faktor-faktor penyebab utama
masalah yang dihadapinya.
Pemahaman yang benar terhadap faktor
penyebab utama ini memungkinkan guru untuk
mencari dan menemukan alternatif pemecahan
masalah secara benar dan mendasar.
Dalam hal ini, perumusan masalah merupakan
upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan
dicarikan jawabannya.
Contoh Perumusan Masalah
Apakah penggunaan pendekatan
kooperatif dapat meningkatkan keaktifan
siswa kelas x dalam pembelajaran menulis
cerita?
Apakah penggunaan pendekatan
kooperatif dan media gambar seri dalam
pembelajaran menulis dapat
meningkatkan kemampuan menulis cerita
siswa kelas x?
Contoh Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan peningkatan keaktifan
siswa x dalam pembelajaran menulis
cerita setelah digunakannya pendekatan
kooperatif.
Mendeskripsikan peningkatan
kemampuan menulis cerita siswa x
setelah digunakannya pendekatan
kooperatif dan media gambar seri.
(5) Perumusan Hipotesis Tindakan
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Analisis Data
Observasi Observasi
Peren- Peren-
canaan canaan
Tahap 1: Perencanaan Tindakan
Indikator Keberhasilan
Analisis Data
Data yang didapatkan dari kondisi awal
dibandingkan dengan data siklus 1 (hasil
observasi dan pengetesan), selanjutnya data
siklus 1 dibandingkan dengan data siklus 2.
Dari pembandingan ini akan dilihat adakah
peningkatan proses dan hasil belajar yang
menunjukkan efek dari tindakan pada siklus 1
dan 2.
Pembandingan ini dapat menggunakan statistik
sederhana atau statistik inferensial dengan uji T
atau daya beda. (lihat bahan sesi 4)
Akhir Tindakan dan Pelaporan
Keempat tahapan dalam PTK ini membentuk
suatu siklus atau daur PTK yang digambarkan
dalam bentuk spiral seperti dalam Skema 1.
Untuk mengatasi suatu masalah aktual di kelas,
mungkin diperlukan lebih dari satu siklus yang
saling terkait dan berkelanjutan. Siklus 2
dilaksanakan manakala masih ada hal-hal yang
kurang berhasil dalam siklus 1.
Jika penelitian sudah dianggap selesai, artinya
hasil refleksi menunjukkan bahwa indikator
keberhasilan sudah tercapai, guru perlu
menyusun laporan penelitian.
Sistematika Laporan
Laporan penelitian merupakan manifestasi dari
kegiatan seorang peneliti yang sudah mencoba
melakukan kegiatan penelitiannya berdasarkan
proposal yang telah disiapkan.
Laporan PTK disusun dengan mengacu pada
laporan penelitian pada umumnya, yang terdiri
atas tiga bagian, yakni bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir.
Penutup
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research
merupakan penelitian yang bersifat praktis dengan tujuan utama untuk
memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran sehari-hari.
Pelaksanaan PTK memiliki langkah-langkah umum seperti (1)
mengidentifikasi masalah, (2) melakukan analisis masalah, (3)
merumuskan masalah, (4) merumuskan hipotesis tindakan, dan (5)
melaksanakan tindakan.
Selanjutnya, rancangan tindakan atau action terdiri atas empat
tahapan, yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi. Keempat tahapan ini membentuk suatu
siklus atau daur.
Dalam merekonstruksi dan memperbaiki pembelajaran di kelas, Guru
dapat menggunakan PTK. Penelitian jenis ini memiliki kelebihan yang
mendasar jika dibandingkan dengan Penelitian Kelas (Classroom
Research) dan Penelitian Pengembangan (Developmental Research).
Daftar Bacaan
Ardhana, W. 1987. Bacaan Pilihan dalam Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Elliot, J. 1992. Action Research for Educational Cange. Milton Keynes: Open
University Press.
Kasbolah, E.S, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Kemmis, S., dan Robin Mc Taggart. 1998. The Action Research
Planner.Geelong: Deakin University.
Mc Taggart. 1993. Action Research: A Short Modern History. Geelong: Deakin
University Press.
Sudarsono, F.X. 1996. Rencana, Desain, dan Implementasi, Pedoman
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UP3SD BP3GSD-
UKMP.SD.
Suryabrata, S. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawali.
Judul PTK dan Rumusan Masalah
Perencanaan Hipotesis
Tindakan Tindakan
Pelaksanaan
Analisis Data
Tindakan
dan Observasi
Indikator Keberhasilan
Belum
Tercapai Tercapai
STOP
Refleksi atau
Pemantapan