EPILEPSI
Pembimbing :
Disusun oleh:
Nanci Windi Pongsapan
1965050104
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
DEFINISI
IDIOPATIK
SIMPTOMATIK
KRIPTOGENIK
KLASIFIKASI
Bangkitan parsial
•Bangkitan mioklonik
•Bangkitan atonik
•Bangkitan tonik
•Bangkitan klonik
Pre-iktal
Kondisi fisik dan psikis yang mengindikasikan akan terjadinya bangkitan, seperti
perubahan perilaku, perasaan lapar, berkeringat, hipotermi, mengantuk, menjadi
sensitif, dan lain-lain. Kemudian juga ditanyakan ingatan terakhir sebelum terjadi
serangan, untuk menentukan berapa lama amnesia terjadi sebelum serangan
Iktal
Ditanyakan apakah terdapat aura atau adanya gejala yang dirasakan pada awal
bangkitan. Serta bagaimana pola/ bentuk bangkitan, mulai dari deviasi mata,
gerakan kepala, gerakan tubuh, vokalisasi, automatisasi, gerakan pada salah satu
atau kedua lengan dan tungkai, bangkitan tonik/klonik, inkontinensia, lidah tergigit,
pucat, berkeringat, dan lain-lain. Ditanyakan juga apakah terdapat lebih dari satu
pola bangkitan, dan adakah perubahan pola dari bangkitan sebelumnya, serta
aktivitas pasien saat terjadi bangkitan, misalnya saat tidur, saat terjaga, bermain,
dan lain-lain. Serta berapa lama bangkitan terjadi
Post-ikatal
Apakah pasien langsung sadar, bingung, nyeri kepala, gaduh gelisah, Todd’s
paresis.
•Faktor pencetus: kelelahan, hormonal, stress psikologi, dan alkohol
•Terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap obat anti epilepsi (OAE)
sebelumnya. Perlu ditanyakan jenis dan dosis OAE, kepatuhan, serta kombinasi
OAE.
Pemeriksaan neurologis
Untuk mencari tanda-tanda defisit neurologi fokal atau difus yang dapat berhubungan
dengan epilepsi. Jika dilakukan dalam beberapa menit setelah bangkitan, maka akan
tampak pascabangkitan terutama tanda fokal yang tidak jarang dapat menjadi
pentunjuk lokalisasi seperti: paresis Todd, gangguan kesadaran post-iktal, dan afasia
post-iktal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Electro-ensefalografi
Electro-ensefalografi adalah suatu metode
studi aktivitas listrik di korteks dengan
menggunakan lead yang terpasang di skalp.
Elektroda-elektroda ini kemudian
menangkap aktivitas listrik otak yang
paling tinggi
CONTOH GELOMBANG OTAK
ABNORMAL PENDERITA EPILEPSI
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Tujuan medikasi
Tujuan utama terapi epilepsi adalah mengupayakan penyandang epilepsi dapat
hidup normal dan tercapa kualitas hidup optimal