Anda di halaman 1dari 11

PNEUMOTHORAX

KELOMPOK 5 :
- AMINULLAH DIAS MARETA
- GIAN ENDRA PUSPITA SARI
- NATHALIA LEONNY
- RATNA OKTAVIA
- SAPUTRI
- YULIANA INDAH
PENDAHULUAN
 Pneumothorax didefinisikan sebagai adanya udara di dalam
kavum/rongga pleura. Tekanan di rongga pleura pada orang sehat
selalu negatif untuk dapat mempertahankan paru dalam keadaan
berkembang (inflasi). Tekanan pada rongga pleutra pada akhir
inspirasi 4 s/d 8 cm H2O dan pada akhir ekspirasi 2 s/d 4 cm
H2O.
 Kerusakan pada pleura parietal dan/atau pleura viseral dapat
menyebabkan udara luar masuk ke dalam rongga pleura,
sehingga paru akan kolaps. Paling sering terjadi spontan tanpa
ada riwayat trauma dapat pula sebagai akibat trauma toraks dan
karena berbagai prosedur diagnostik maupun terapeutik.
 Johnston & Dovnarsky memperkirakan kejadian pneumothorax
berkisar antara 2,4-17,8 per 100.000 per tahun. Beberapa
karakteristik pada pneumothorax antara lain : laki-laki lebih saring
dari pada wanita (4:1) : paling sering pada usia 20-30 tahun.
 Pneumothorax spontan yang timbul pada umur lebih dan 40 tahun
sering disebabkan oleh adanya bronkitis kronik dan empisema.
Lebih saring pada orang-orang dengan bentuk tubuh kurus dan
tinggi (astenikus) terutama pada merekayang mempunyai
kebiasaan merokok, pneumothorax kanan lebih sering terjadi dan
pada kiri.
PNEUMOTHORAX
1. DEFINISI
Kolaps paru-paru/ pneumothorax adalah penimbunan udara atau gas
didalam rongga pleura. Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara
selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.
2. ETIOLOGI
Terdapat beberapa jenis pneumothorax yang dikelompokkan berdasarkan
penyebabnya:
 A. Pneumothorax Spontan (primer dan sekunder)
Pneumothorax spontan primer terjadi tanpa disertai penyakit paru yang
mendasarinya, sedangkan pneumothorax spontan sekunder merupakan
komplikasi dari penyakit paru yang mendahuluinya.
B. Pneumothorax traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus
(luka, tusuk, peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan kendaraan bermotor).
Pneumothorax juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu
(misalnya torakosentesis)

 C. Pneumothorax karena tekanan


Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-
paru mengalami kolaps. Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi
penompaan darah oleh jantung secara efektif sehingga terjadi syok.
 3. PATOFISIOLOGI
A. Patofisiologi narasi:
Pneumothorax dapat disebabkan oleh trauma dada yang dapat
mengakibatkan kebocoran/ tusukan/ laserasi pleura viseral. Sehingga paru-
paru kolaps sebagian/ komplit berhubungan dengan udara/ cairan masuk ke
dalam ruang pleura. Volume di ruang pleura menjadi meningkat dan
mengakibatkan peningkatan tekanan intra toraks. Jika peningkatan tekanan
intra toraks terjadi, maka distress pernapasan dan gangguan pertukaran gas
dan menimbulkan tekanan pada mediastinum yang dapat mencetuskan
gangguan jantung dan sirkulasi sistemik.
 B. Patofisiologi skema :

Trauma Dada

Kebocoran/ Tusukan/ Laserasi Pleura Viseral

Udara/ Cairan masuk ke dalam ruang pleura

Volume ruang pleura meningkat

Diastress Pernapasan
Gangguan pertukaran gas
Penekanan pada struktur mediasional
 4. TEST DIAGNOSTIK
Analisa gas darah arteri memberikan hasil hipoksemiabdan alkalosis
respirasi akut pada sebagian besar pasien, namun ini bukanlah masalah
yang penting. Pada pemeriksaan EKG, pneumothorax primer sebelah kiri
dapat menyebabkan aksis QRS dan gelombang T berubah sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan interprestasi sebagai infark miokard
akut.
Diagnosa didukung oleh garis pleura visceral yang tampak pada
pemeriksaan radiologi konvensional dengan pasien diposisikan terlentang
akan memberikan gambaran siklus kostofrenik radiolusen yang abnormal.
 5. KOMPLIKASI
Tension pneumothorax dapat disebabkan oleh pernapasan mekanis dan hal
ini mungkin mengancam jiwa. Pneumo mediastinum dan emfisema subkutan dapat
terjadi sebagai komplikasi dari pneumothorax spontan. Jika pneumo mediastinum
terdeteksi maka harus dianggap terdapat ruptur esophagus/ bronkus.

6. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Farmakologi
- Terapi oksigen dapat meningkatkan reabsorpsi udara dari ruang
pleura.
- Drainase sederhana untuk aspirasi udara pleura menggunakan lateter
berdiameter kecil (seperti 16 gauge angio-chateter/ kateter drainase yang lebih
besar)
- Penempatan pipa kecil yang dipasang satu jalur pada katup helmic untuk
memberikan perlindungan terhadap serangan tension pneumothorax.
- Obat simpatis untuk keluhan batuk dan nyeri dada
- Pemeriksaan radiologi
 Peranan pemeriksaan radiologi antara lain:
1) Kunci diagnosis.
2) Penilaian luasnya pneumothorax.
3) Evaluasi penyakit-penyakit yang menjadi besar.
Pada pneumothorax yang sedang sampai berat foto konvensional
(dalam keadaan inspirasi) dapat menunjukkan adanya daerah yang
hiperlusen dengan pleural line di sisi medialnya: tetapi pada pneumothorax
yang minimal, kadang-kadang foto lateral dekubitus. Hinshaw
merekomendasikan membuat foto pada 2 fase inspirasi dan ekspirasi,
karena akan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang:
- Derajat/ luasnya pneumothorax.
- Ada/ tidaknya pergeseran mediastinum.
- Menunjukkan adanya kista dan perlekatan pleura lebih jelas dari
pada foto konvensional.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai