Anda di halaman 1dari 21

Siklus Pengeluaran

하 Audit

Nama Kelompok

Anisa Fajarini 17.0102.0091


Kivaayatul Akhyar 17.0102.0109
Salma Shafiyya 17.0102.0122
SIFAT SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran (expenditure


cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan akuisisi dan
pembayaran barang serta jasa

Aktivitas utama dari siklus


pengeluaran :

Transaksi pembelian

Transaksi pengeluaran
kas.
Hak dan Transaksi Perusahaan bertanggung jawab atas
Tujuan Audit Kewajiban hutang yang berasal dari pencatatan
transaksi pembelian (R1).
Kategori Kelompok Tujuan Audit Spesifik
Asersi Transaksi/S Saldo Hutang usaha merupakan kewajiban
aldo perusahaan per tanggal neraca (R2).
Penilaian Transaksi Semua transaksi pembelian (VA1) dan
Eksistensi Transaksi Mencatat pembelian barang, jasa, dan aktiva
/ Alokasi pengeluaran kas (VA2) telah dinilai
atau Keja produktif yang diterima selama periode
menggunakan GAAP dan dijurnal,
dian berjalan (EO1) dan mencatat transaksi
diikhtisarkan, serta diposting dengan
pengeluaran kas yang dilakukan selama
benar.
periode berjalan kepada pemasok dan kreditor
(EO2). Saldo Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah
yang benar (VA3). Saldo beban yang
Saldo Mencatat hutang usaha yang mencerminkan berkaitan telah sesuai dengan GAAP
jumlah hutang perusahaan per tanggal neraca (VA4).
(EO3). Penyajian Transaksi Rincian pembelian (PD1) dan
Dan pengeluaran kas (PD2) mendukung
Kelengka Transaksi Semua pembelian (C1) dan pengeluaran kas
Pengungk penyajiannya dalam laporan keuangan
pan (C2) yang dilakukan selama periode berjalan
apan termasuk klasifikasi dan
telah dicatat.
pengungkapannya yang berkaitan.
Saldo Hutang usaha meliputi semua jumlah yang Saldo Hutang usaha (PD3) dan beban terkait
terutang kepada pemasok barang dan jasa per (PD4) telah diidentifikasi dan
tanggal neraca (C3). diklasifikasikan dengan benar dalam
laporan keuangan
PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI
UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT

Pemahaman ini juga akan membantu


Auditor harus mempertimbangkan auditor dalam membuat pertimbangan
bisnis klien, kekuatan pasar eksternal tentang :
yang menggerakkan sector bisnis, dan
bagaimana kekuatan tersebut 1) Materialitas siklus pengeluaran bagi
mempengaruhi siklus pengeluaran pemakai laporan keuangan
perusahaan 2) Resiko inheren dalam siklus
pengeluaran
3) Pengendalian internal kunci dimana
auditor berharap dapat
menentukaresiko pengendalian bisnis
4) Pemberian jasa bernilai tambah.
Faktor-faktor yang memotivasi manajemen
Materialis Risiko Inheren untuk menyalahsajikan asersi-asersi siklus
pengeluaran meliputi :

1. Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah


beban agar laporan memenuhi target
profitabilita
2. Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah
hutang agar bisa membuat laporan yang
menunjukkan tingkat modal kerja yang
lebih tinggi.

Faktor-faktor lainnya yang dapat


Auditor berusaha mencapai tingkat risiko Dalam menilai resiko inheren menimbulkan salah saji dalam asersi
yang rendah bahwa transaksi siklus untuk asersi-asersi siklus siklus pengeluaran mencakup berikut ini :
pengeluaran merupakan sumber terjadinya pengeluaran, auditor harus
salah saji yang material dalam laporan mempertimbangkan faktor 1. Volume transaksi dalam siklus
keuangan. Pertimbangan lainnya mengenai penting yang bisa biasanya tinggi
materialitas awal atas hutang usaha dapat mempengaruhi asersi-asersi 2. Pembelian dan pengeluaran kas bisa
menjadi tolak ukur pentingnya rasio cepat diseluruh laporan dilakukan tanpa otorisasi
(quick ratio) dan rasio lancar (current ratio). 3. Pembelian aktiva dapat diselewengkan
4. Pembayaran atas faktur penjual
mungkin dilakukan dua kali
5. masalah akuntansi yang tidak tepat
mungkin terjadi
5
Rasio Rumus Signifikansi Audit
Jumlah hari perputaran Rata-rata hutang usaha ÷ Pengalaman sebelumnya
Risiko Prosedur Analitis hutang usaha pembelian x 365 atas jumlah hari perputaran
hutang usaha dipadukan
dengan pengetahuan tentang
pembelian sekarang dapat
bermanfaat dalam
mengestimasi hutang periode
berjalan

Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan ÷ Jumlah ini akan berubah
terhadap hutang usaha hutang usaha sekitar persentase yang
sama dari tahun ke tahun.
Hutang sebagai Hutang usaha ÷ total Penurunan rasio ini yang
persentase total aktiva aktiva signifikan dapat menunjukkan
Risiko prosedur analitis merupakan masalah kelengkapan
unsur resiko deteksi bahwa prosedur Rasio lancar Aktiva lancar ÷ kewajiban Kenaikan yang signifikan atas
analitis tersebut akan gagal mendeteksi (CurrentRatio) lancar rasio lancar dibandingkan
kekeliruan yang material. tahun sebelumnya
menunjukkan masalah
kelengkapan.
Prosedur analitis yang hanya berfokus
pada pembelian dan hutang usaha akan Rasio cepat ( QuickRatio) Aktiva moneter lancar ÷ Kenaikan yang signifikan atas
kewajiban moneter lancar rasio lancar dibandingkan
memberikan informasi yang sangat
tahun sebelumnya
dapat diandalkan. menunjukkan masalah
kelengkapan.
6
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Auditor diwajibkan untuk memahami pengendalian internal


yang berlaku pada siklus pengaluaran yang mencakup lima
komponen

1. Lingkungan Pengendalian

2. Penilaian Risiko Manajemen

3. Informasi dan Komunikasi

4 Pemantauan
Lingkungan Pengendalian
Adanya peluang karyawan untuk melakukan kecurangan dalam pemrosesan transaksi pengeluaran kas serta pembelian,
dan penipuan pelaporan keuangan oleh manajemen atas saldo akun siklus pengeluaran, menyebabkan faktor lingkungan
pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting.

• Laporan yang digunakan manajemen


Pemahaman tentang bagaimana manajemen
untuk mengevaluasi review kinerja
bertanggung jawab atas penggunaan sumber
perusahaan
daya perusahaan merupakan hal yang
berguna untuk menentukan: • Seberapa sering dan seberapa cepat
laporan manajemen di review

• Keputusan yang didasarkan atas


laporan itu

• Kebijakan perusahaan untuk


menindaklanjuti masalah yang berasal
dari laporan utama
Penilaian Risiko Manajemen
• meliputi pertimbangan atas hal-hal berikut :

1 6
Kemampuan perusahaan 6 6 Pengaruh kenaikan biaya
dalam memenuhi kebutuhan terhadap perusahaan

5
5
arus kas untuk transaksi
pembelian

4
4
2 5
Kontijensi kerugian yang Atensi perusahaan terhadap
berkaitan dengan komitmen resiko terjadinya pembayaran
berganda

3
pembelian
3
3 4

2
2
Terus tersedianya Terus tersedianya

1
perlengkapan yang penting dan 1 perlengkapan yang penting
stabilitas pemasok yang penting dan stabilitas pemasok
yang penting
Informasi dan Komunikasi (Sistem Pemantauan
Akuntansi)

Pemahaman atas sistem akuntansi memerlukan pengetahuan Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor
tentang metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencakup
penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi siklus
1. Umpan balik yang terus -menerus dari pemasok
pengeluaran. Informasi penting yang harus dipahami auditor perusahaan menyangkut setiap masalah pembayaran
meliputi: atau masalah pengiriman di masa depan,

 Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.


2. Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi
 Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang material
dan jasa diterima atau barang dikembalikan. atas pengendalian internal yang relevan, yang
 Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang ditemukan selama audit sebelumnya
digunakan dalam akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap
transaksi siklus pembelian? 3. Penilaian periodik oleh auditor internal tentang
 Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang kebijakan serta prosedur pengendalian yang
dan jasa. berhubungan dengan siklus pengeluaran.
10
AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PEMBELIAN

Ada dua jenis pengendalian komputer

Pengendalian
umum

Pengendalian
aplikasi
DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM

• Register voucher  Permintaan pembelian


• File induk pemasok yang telah disetujui  Pesanan pembelian
• File pesanan pembelian terbuka  Laporan penerimaan
• File penerimaan  Faktur penjual
• File transaksi pembelian  Voucher
• File induk hutang usaha  Laporan pengecualian
• File suspensi atau penolakan  Ikhtisar voucher
FUNGSI – FUNGSI
Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-
fungsi pembelian berikut:

Pengajuan pembelian Penerimaan barang dan jasa Pencatatan kewajiban


• Pencatuman nama pemasok pada • Penerimaan barang • Pembuatan voucher
daftar pemasok yang telah
• Penyimpanan barang yang pembayaran dan
disetujui
diterima untuk persediaan pencatatan kewajiban
• Pengajuan kembali permintaan
barang dan jasa • Pengembalian barang ke • Pertanggungjawaban
pemasok atas transaksi yang telah
• Pembuatan pesanan pembelian
dicatat
Pengendalian atas pencatatan asersi dan asersi/tujuan audit spesifik yang
berkaitan meliputi hal-hal berikut:

Menetapkan kesesuaian antara rincian


dalam voucher dengan faktur penjual
serta laporan penerimaan dan pesanan
pembelian yang bersangkutan. Dokumen pendukung harus segera
Membandingkan tanggal laporan
distempel, dilubangi, atau dibubuhi
penerimaan dengan tanggal
tanda lainnya agar dokumen tersebut
pencatatan voucher. Kedua
tidak bisa digunakan lagi untuk
tanggal itu harus berada pada
mengajukan permintaan
periode akuntansi yang sama.
pembayaran.

Menetapkan bahwa voucher


Melaksanakan pengecekan yang
mencerminkan kewajiban perusahaan
independen atas keakuratan
dengan cara menunjuk seseorang
matematis dari setiap voucher
untuk memberi persetujuan atas
dan faktur pemasok
pembayaran voucher.
pendukungnya.

Menentukan bahwa semua Memberikan kode atas distribusi


voucher telah dibukukan dan akun dengan menunjukkan akun
diikhtisarkan secara tepat aktiva atau beban yang harus
dalam catatan akuntansi. didebet ke voucher tersebut.
Siklus
Pembelian

PEROLEHAN PEMAHAMAN DAN PEMILIHAN RISIKO PENGENDALIAN

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian


yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu
memiliki pemahaman yang cukup agar mampu mengidentifikasi
jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan
merancang pengujian substantif.
Lanjutan
Luas pertimbangan auditor tentang faktor-faktor yang
berkaitan dengan penilaian resiko pengendalian
untuk setiap asersi tergantung pada strategi audit.

Risiko inheren untuk transaksi pembelian sering


ditetapkan pada tingkat maksimum dan tinggi, karena

Siklus pembelian mempunyai pengaruh


pervasif terhadap laporan keuangan
Kerentanan aktiva terhadap
penyalahgunaan.
AKTIVITAS PENGENDALIAN—TRANSAKSI
PENGELUARAN KAS
Fungsi pengeluaran kas adalah proses dimana
perusahaan akan memberikan atas penerimaan barang
dan jasa. Jurnal pengeluaran kas atau
register cek
4 catatan akuntansi formal mengenai cek yang
diterbitkan kepada pemasok dan pihak
Dokumen dan catatan laiinya.

yang umum 3 File transaksi pengeluaran kas


informasi dengan cek kepada pemasok dan pihak
lainnya. File ini digunakan untuk pemostingan ke
file induk hutang usaha dan buku besar.
2 Ikhtisar cek
laporan total cek yang diterbitkan dalam batch
atau selama hari bersangkutan
1
Cek
perintah resmi kepada bank untuk membayar
sejumlh uang yang ditunjukkan pada perintah
tersebut kepada payer
Pembayaran Kewajiban dan Pencatatan Pengeluaran

Biasanya bendahara atau fungsi manajemen kas


bertanggung jawab untuk menentukan voucher
yang belum dibayar agar diproses
pembayarannya pada tanggal jatuh tempo File transaksi pengeluaran kas
dibuat ketika cek yang telah dibuat
digunakan untuk memutakhirkan
file induk hutang usaha dan akun
buku besar
Setelah voucher tertentu diidentifikasi sebagai
voucher yang harus dibayar, maka komputer akan
mencocokkan informasi tentang cek dengan
informasi pendukung

Cek harus sesuai dengan voucher serta


dokumen pendukung yang mendasari dan
voucher harus ditandai untuk mencegah
pembayaran berganda
MEMPEROLEH PEMAHAM DAN MENILAI RESIKO
PENGENDALIAN

Pengujian pengendalian merupakan cara


untuk menilai keefektifan pengendalian
internal, sifat dan luas pengujian
pengendalian akan bervariasi secara
terbalik dengan penilaian tingkat resiko Apabila auditor berencana mengandalkan
prosedur pengendalian terprogram untuk
pengendalian yang direncanakan
mendukung penilaian risiko pengendalian yang
auditor. rendah, maka biasanya auditor
1. Menguji keefektifan pengendalian umum
2. Menguji pengendalian terprogram dengan
menggunakan CAATs
3. Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut
manual
Penilian tingkat risiko yang lebih rendah akan
membutuhkan bukti yang lebih kompeten
tentang keefektifan operasi pengendalian
internal.


합 Audit
THANK YOU

Kelompok 4
PERTANYAAN
1. TITLE

Anda mungkin juga menyukai