Anda di halaman 1dari 27

Ternate, 3 November 2018

DISASTER & MENTAL HEALTH

Oleh :
dr. Hilmi Umasangadji, Sp.KJ, M.Kes.
Latar Belakang
Pengalaman Traumatik
• Trauma secara sederhana dapat diartikan
sebagai luka yang sangat menyakitkan.
• Pengalaman traumatik, secara psikologik
berarti pengalaman mental yang luar biasa
menyakitkan, melampaui ambang
kemampuan rata-rata orang untuk
menanggungnya.
Latar Belakang

Pengalaman Traumatik

• Pengalaman traumatik mengakibatkan


perubahan yang drastis dalam kehidupan
seseorang.
• Pengalaman traumatik mengubah persepsi
seseorang terhadap kehidupannya.
• Pengalaman traumatik dapat mengubah
perilaku dan kehidupan emosi seseorang.
Latar Belakang

Pengalaman Traumatik
• Reaksi individu dalam menghadapi
pengalaman traumatik berbeda-beda
tergantung dari berbagai faktor, di antaranya :
 Berat dan jenis paparan trauma
 Ciri kepribadian
 Dukungan dari keluarga
 Respon komunikasi / budaya
Latar Belakang

Pengalaman Traumatik
• Seseorang yang mengalami peristiwa
traumatik, kehilangan, dan duka cita yang luar
biasa, akan melampaui beberapa tahapan
respon mental, yaitu :
1. Keterkejutan dan penyangkalan
2. Kemarahan
3. Keputusasaan
4. Penerimaan
Latar Belakang

Pengalaman Traumatik
• Termasuk dalam peristiwa traumatik adalah :
1. Bencana alam
2. Konflik kekerasan
3. Penyiksaan
4. Pemerkosaan
5. Kecelakaan yang mengerikan
6. Peristiwa-peristiwa yang mengancam
kelangsungan hidup
Latar Belakang

Bencana
• Peristiwa / kejadian pada suatu daerah yang
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian
kehidupan manusia, serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna, sehingga memerlukan bantuan
luar biasa dari pihak luar. (WHO)
Latar Belakang

Permasalahan akibat Bencana


• Kerusakan materi
• Kerusakan ekosistem
• Migrasi penduduk secara besar-besaran
• Perubahan sistem sosial budaya
• Guncangan stabilitas politik dan ekonomi
• Masalah kesehatan
• Masalah pendidikan
• Trauma psikososial
Dampak Bencana terhadap
Kesehatan Mental
Dampak Psikososial
• Peristiwa bencana yang mengerikan dan
mengancam kelangsungan hidup merupakan
pengalaman traumatik yang menimbulkan
distres dan gejala-gejala pasca trauma.
• Perubahan berbagai aspek kehidupan,
kerusakan harta benda, kehilangan orang-
orang yang dicintai, membutuhkan daya
adaptasi yang luar biasa.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Dampak Psikososial
• Gangguan psikososial yang dialami sebagian
besar masyarakat korban bencana, umumnya
bersifat sementara dan akan pulih secara
alamiah dalam waktu yang singkat.
• Gejala-gejala distres mental yang muncul,
seperti ketakutan, gangguan tidur, mimpi
buruk, siaga berlebihan, dan panik.
Merupakan respon psikologi yang benar
terhadap peristiwa yang “sangat tidak
normal.”
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Dampak Psikososial
• Sekitar 10% - 20% korban bencana akan
mengalami gangguan mental bermakna,
seperti : Gangguan Stres Pasca Trauma (Post
Traumatic Stress Disorder), Gangguan Depresi,
Gangguan Panik, dan Gangguan Anxietas.
Mereka ini membutuhkan pertolongan dokter
ahli jiwa / psikiater.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Kelompok Resiko Tinggi


• Anak-anak :
 Usia perkembangan
 Rentan menjadi korban kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT)
 Tidak berperan mengambil keputusan
• Perempuan :
 Peran subordinat
 Peran multitasking
 Rentan menjadi korban KDRT
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Kelompok Resiko Tinggi


• Usia lanjut :
 Deteriorasi kemampuan fisik / mental
 Sulit beradaptasi dengan situasi baru
 Kehilangan peran
 Rentan pengabaian oleh keluarga
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Respon terhadap bencana, meliputi :


 Respon emosi dan kognitif
 Respon fisiologis
 Respon perilaku
Orang dengan kemampuan manajemen stres
yang buruk nantinya dapat berlanjut menjadi
gangguan mental.
Kemampuan manajemen stres yang baik serta
adanya dukungan sosial dari orang sekitar →
mampu melewati situasi berat pasca bencana
dengan baik.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Pola Adaptasi
SISTEM STRESOR RESPON NORMAL
Keamanan Ancaman kehidupan, Kesiagaan berlebihan,
Ancaman traumatik Pencarian keamanan

Kedekatan Putusnya ikatan, Berduka,


(Attachment) Ancaman terhadap Cemas berpisah
kedekatan
Keadilan Pelanggaran hak asasi Kemarahan,
Frustasi

Identitas Peran dan Terganggunya sistem Transisi kultural,


Eksistensi sosiokultural, nilai- Kebimbangan dalam
nilai dan kepercayaan eksistensi
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Tahapan Respon Psikologik Pasca Bencana


• Tahap Penyelamatan (Rescue Stage)
 Merupakan reaksi psikologik akut terhadap
peristiwa traumatik yang dialami.
 Muncul beberapa jam sampai beberapa hari
pasca trauma.
 Berupa : kebingungan, panik, terbayang-
bayang pengalaman traumatiknya, mimpi
buruk, kesiagaan berlebihan, disertai
hiperaktivitas otonom.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Tahapan Respon Psikologik Pasca Bencana


• Tahap Pendataan (Inventory Stage) :
 Beberapa minggu sampai beberapa bulan
pasca bencana.
 Individu mulai menyadari kehilangan sebagian
besar aspek penting dari kehidupannya.
 Sebagian mampu bangkit menghadapi
kenyataan dan membangun nilai-nilai positif.
 Sebagian lainnya kehilangan daya dan
mengalami Ggn Depresi, PTSD, Gangguan
Anxietas bahkan Gangguan Psikotik.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Tahapan Respon Psikologik Pasca Bencana


• Tahap Rekonstruksi (Reconstruction Stage) :
Satu tahun pasca bencana.
Sebagian besar korban bencana sudah
mampu pulih pada fungsi psikososial yang
optimal.
Sebagian kecil (<1%) berkembang menjadi
gangguan mental yang kompleks dan
menetap, seperti : PTSD dan Gangguan
Psikotik.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Dampak Psikologis akibat Bencana (WHO) :


1. Gangguan mental ringan :
Cemas, panik, terlalu waspada → terjadi
natural recovery dalam beberapa hari /
minggu, tidak butuh intervensi spesifik.
2. Gangguan mental sedang :
Gangguan Cemas Menyeluruh, menarik diri,
gangguan emosi → natural recovery dalam
waktu yang relatif lebih lama, dapat
berkembang menjadi gangguan mental dan
perilaku yang berat → butuh dukungan
psikososial untuk recovery.
Dampak Bencana terhadap Kesehatan Mental

Dampak Psikologis akibat Bencana (WHO) :


3. Gangguan mental berat :
PTSD, Depresi Berat, Fobia dan Gangguan
Disosiasi.
Strategi Intervensi dan Penanganan
Intervensi Psikososial
• Pendampingan psikososial yang tepat akan
membantu korban mengembangkan “koping”
naturalnya untuk secepatnya menata
kehidupan pasca bencana.
• Terintegrasi dalam setiap kegiatan bantuan
kemanusiaan lain, seperti : distribusi pangan,
layanan pendidikan, kesehatan, reunifikasi
keluarga, dll.
Strategi Intervensi dan Penanganan
Fase Intervensi menurut WHO :
• Fase emergency akut
Periode dimana kebutuhan dasar seperti
makanan, tempat tinggal, keamanan, air dan
sanitasi, serta akses ke fasilitas kesehatan
hilang (tidak ada).
• Fase rekonsolidasi
Telah tersedianya suplai kebutuhan dasar oleh
pihak rescuer.
Strategi Intervensi dan Penanganan

Intervensi utama dalam menangani dampak


bencana terhadap aspek kesehatan mental :
• Intervensi sosial
 Tersedianya akses terhadap informasi yang
bisa dipercaya
 Tersedianya akses sekolah dan aktivitas
rekreasional
 Keterlibatan jaringan sosial untuk orang
yang terisolasi
Strategi Intervensi dan Penanganan

• Intervensi psikiatrik
 Terpenuhinya akses untuk pertolongan
pertama psikiatrik pada komunitas yang
mengalami gangguan mental akut.
 Tersedianya pelayanan psikiatrik untuk
penanganan yang berkelanjutan bagi
individu dengan gangguan psikiatrik.
 Intervensi tindak lanjut yang berbasis
komunitas guna menghindari penghentian
medikasi secara tiba-tiba.
Strategi Intervensi dan Penanganan

Penanganan Kesehatan Mental di Pelayanan


Primer
• Penapisan problem mental pada korban
bencana yang dibawa ke fasilitas kesehatan
darurat.
• Memberikan psikoedukasi.
• Konseling sederhana pada korban bencana
yang mengalami distres mental.
• Membangun sistem pelayanan kesehatan jiwa
komunitas dan sistem rujukan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai