Anda di halaman 1dari 13

Oleh : Kelompok I

Menurut WHO (dikutip dari Soetjiningsih 1995),


retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak
mencukupi

Carter CH (dikutip dari


Soetjiningsih 1995) mengatakan
retardasi mental adalah suatu kondisi
yang ditandai oleh intelegensi yang
rendah yang menyebabkan
ketidakmampuan individu untuk belajar
dan beradaptasi terhadap tuntutan
masyarakat atas kemampuan yang
dianggap normal.
Faktor prekonsepsi
Faktor perinatal

Faktor prenatal

Faktor postnatal
Faktor psikososial
Gangguan
kognitif
Terlambatnya Lambatnya
perkembanga keterampilan
n motoris ekspresi dan
halus dan resepsi
kasar bahasa

Gagal
Kemungkinan melewati
lambatnya tahap
pertumbuhan perkembanga
n yang utama
RM Sedang RM Ringan

RM Sangat RM Berat
Berat
Farmakologi Non Farmakologi

• Konseling • Obat-obat psikotropika


• Latihan dan pendidikan (tioridazin, Mellaril)
• Psikostimulan
• Antidepresan (imipramin
[Tofranil])
• Antikonvulsan
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
a. Riawayat kesehatan sekarang
Pasien menunjukkan gangguan kognitif (pola,
proses pikir), Lambatnya ketrampilan, ekspresi
dan resepsi bahasa, gagal melewati tahap
perkembangan yang utama. Lingkar kepala di
atas atau di bawah normal (kadang-kadang
lebih besar atau lebih kecil dari ukuran
normal), lambatnya pertumbuhan, tonus otot
abnormal (lebih sering tonus ototlemah), ciri-
ciri dismorfik, dan terlambatnya perkembangan
motoris halus dan kasar.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan besar pasien pernah mengalami penyakit kromosom ( Trisomi 21/
sindrom down), sindrom fragile X, gangguan sindrom ( distrofiotot duchene ),
neurofibromatosis ( tipe 1), gangguan metabolisme sejak lahir ( fenilketonuria ),
abrupsioplasenta, giabetes maternal, kelahiran premature, kondisi neonatal
termasuk meningitis danperdarahan intracranial, cederakepala, infeksi, gangguan
degenerative.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ada kemungkinan besar keluarga pernah mengalami penyakit yang serupa atau
penyakit yang dapat memicu terjadinya retardasi mental, terutama dari ibu
tersebut.
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan
fungsi kognitif
2. Gangguan komunikasi verbal b.d. kelainan fungsi kognitif
3. Risiko cedera b.d. perilaku agresif ketidakseimbangan
mobilitas fisik
4. Gangguan interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan
adaptasi sosial
5. Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak retardasi
mental
6. Defisit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik
/kurangnya kematangan perkembangan.
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan fungsi
kognitif
Intervensi Rasional

a. Kaji tingkat perkembangan anak dan faktor a. Informasi data dlm menentukan intervensi
penyebab gangguan perkembangan anak b. Melatih kemampuan meningkatkan harga
b. Identifikasi dan gunakan sumber diri
pendidikan untuk memfasilitasi c. Menstimulasi kemampuan fisik, kognitif
perkembangan anak anak
c. Dorong / libatkan anak dalam melakukan d. Meningkatkan kemampuan
aktivitas e. Agar anak dapat memahami instruksi yang
d. Berikan aktivitas sesuai dengan diberikan
kemampuan anak f. Mengetahui kemajuan / perkembangan
e. Ajarkan hal-hal yang perlu diketahui anak anak
(aktivitas dasar)
f. Berikan instruksi berulang dan sederhana
g. Pantau tingkat perkembangan anak
2. Gangguan interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan adaptasi
sosial

Intervensi Rasional

a. Kaji factor penyebab gangguan a. Informasi data dlm menentukan intervensi


perkembangan dan isolasi sosial b. Melatih anak dalam berkomunikasi
b. Tingkatkan komunikasi verbal dan c. Meningkatkan kemampuan dalam
stimulasi taktil bersosialisasi
c. Dorong anak melakukan sosialisasi dengan d. Meningkatkan harga diri anak
kelompok e. Meningkatkan kemampuan dalam
d. Beri reinforcement yang positif atas hasil bersosialisasi
yang dicapai anak
e. Ajarkan anak untuk bermain bersama
teman kelompoknya
3. Deficit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik /kurangnya
kematangan perkembangan.

Intervensi Rasional

a. Kaji tingkat kemampuan anak a. Untuk menentukan intervensi


b. Pantau anak dalam memenuhi b. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
kebutuhannya c. Meningkatkan kemampuan dan harga diri
c. Libatkan anak dalam memenuhi anak
kebutuhannya d. Meningkatkan pemahaman anak ttg
d. Jelaskan secara berulang-ulang tentang perawatan diri
perawatan diri e. Meningkatkan motivasi anak
e. Beri dorongan anak untuk merawat dirinya
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi
Evaluasi adalah tahap menilai apakah implementasi yang dilakukan
yang telah disusun
telah mencapai mencakup
tujuan yang tindakan
diharapkan observasi,
dan apakah mandiri,
perlu ada perubahan

edukasi
pada dan yang
intervensi kolaborasi. Rencana
telah disusun. (intervensi)
Pada anak tindakan
dengan retardasi mental
hal-hal yang diharapkan dalam evaluasi adalah:
tersebut diterapkan dalam situasi yang nyata untuk
1. Tidak mengalami kegagalan tumbang
mencapai tujuan
2. Anak mampu yangsocial
berinteraksi ditetapkan dan hasil yang di
harapakan.
3. Perawatan Tindakan keperawatan
diri terpenuhi harus mendetail. Agar
4. Komunikasi verbar dapat meningkat
semua tenaga keperwatan dapat menjalankan tugasnya
5. Kelurga
dengan menerima
baik dalamkondisi anaknya
jangka waktu yang telah ditetapkan
dan di lakukan sesuai dengan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai