Psikoterapi Supportif 2018
Psikoterapi Supportif 2018
DISAMPAIKAN
oleh :
Nasihin
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
I. Definisi :
PSIKOTERAPI SUPPORTIF
adalah cara pengobatan terhadap masalah
emosional yang dilakukan oleh seorang
professional secara sukarela dengan maksud
hendak menghilangkan, mengubah atau
menghambat gejala-gejala yang ada,
mengoreksi prilaku yang terganggu dan
mengembangkan pertumbuhan kepribadian
secara positif.
Dalam psikoterapi,hubungan terapis – clien
sangat penting.( Maramis, 2005
II. Pembagian cara kerja psikoterapi :
• Berdasarkan prosesnya dibagi manjadi :
1. psikoterapi suportif,
2. reedukatif, dan
3. psikoterapi rekonstruksi.
• Bila dilihat dari lamanya, maka ada :
1. psikoterapi jangka pendek dan
2. psikoterapi jangka panjang.
• Bila dilihat dari jumlah pasien maka ada
1. psikoterapi individual dan
2. psikoterapi kelompok.
III. Psikoterapi suportif (atau supresif atau non
spesifik)
Tujuannya ialah :
1. Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang
baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan
fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
3. Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan
4. Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini,
kekuatan &kelemahannya, untuk membantu pasien
melakukan perubahan yang realistik sehingga dapat
berfungsi lebih baik (Tomb,2004)
Kriteria Pemilihan
• Pasien yang sangat sehat yang berhadapan dengan krisis dengan
defisit ego. ( Kaplan dan Sadock, 2010)
• Lama Terapi :
Beberapa hari, bulan, atau tahun-sesuai kebutuhan. ( Kaplan dan
Sadock,
2010)
• Mekanisme
Pasien dianjurkan untuk datang sekali (atau lebih) , termasuk pula
disini intevensi krisis yang singkat (untuk 1-3 pertemuan).
Terapis fokus dengan gejala pasien, tetapi hanya sedikit mengolah
proses alam nirsadarnya dan tidak berupaya mengubah kepribadian.
Pertahanan psikologik diperkuat dan teknik yang digunakan antara
lain menenangkan, sugesti,mengeluarkan semua masalah, dan
manipulasi lingkungan.
Terapis bersikap aktif, menunjukkan minat, berempati dan hangat
(dengarkan pasien),mengerti hal-hal yang menjadi perhatian pasien,
dan menolong pasien untuk menentukkan arah. (Tomb, 2004)
IV. Cara-cara psikoterapi suportif
antara lain sebagai berikut:
A. Ventilasi atau katarisis
B. Persuasi atau bujukan (persuasion)
C. Sugesti
D. Penjaminan kembali ( reassurance)
E. Bimbingan dan penyuluhan
F. Terapi kerja
G. Hipno-terapi dan narkoterapi
H. Psikoterapi kelompok
I. Terapi prilaku
J. Psikoterapi wawasan (insight psychotherapy) dibagi menjadi
psikoterapi reedukatif dan psikoterapi rekonstruktif
A. Ventilasi atau katarsis
• ialah membiarkan pasien mengeluarkan isi hati
sesukanya.
• Sesudahnya biasanya ia merasa lega dan kecemasannya
berkurang, karena ia kemudian dapat melihat
masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya.
• Hal ini dibantu oleh terapis dengan sikap yang penuh
pengertian (empati) dan dengan anjuran.
• Jangan terlalu banyak memotong bicaranya
(menginterupsi).
• Yang dibicarakan ialah kekhawatiran, impuls-impuls,
kecemasan, masalah keluarga, perasaan salah atau
berdosa
Lanjutan
• Sikap terapis :
menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian
• Topik pembicaraan :
permasalahan yang menjadi stres yang utama
B. Persuasi
• ialah penerangan yang masuk akal tentang
timbulnya gejala-gejala , baik-buruknya atau
fungsinya gejala-gejala itu.
• Kritik diri sendiri oleh pasien penting untuk
dilakukan. Dengan demikian impuls-impuls
yang tertentu dibangkitkan, diubah atau
diperkuat dan impuls-impuls yang lain
dihilangkan atau dikurangi .
• Pasien pelan-pelan menjadi yakin bahwa
gejala-gejalanya akan hilang.
Sikap terapis :
terapis berusaha membangun, mengubah,
dan menguatkan impuls tertentu serta
membebaskannya dari impuls yang
mengganggu secara masuk akal dan sesuai
dengan hati nurani
Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan
yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang
pembicaraan : ide dan kebiasaaan pasien yang
mengarah pada terjadinya gejala
C. Sugesti
ialah secara halus dan tidak langsung menanamkan
pikiran pada pasien atau membangkitkan kepercayaan
padanya bahwa gejala-gejala akan hilang.
Terapis harus mempunyai sikap yang meyakinkan dan
otoritas profesional serta menunjukan empati.
Pasien percaya pada terapis sehingga kritiknya
berkurang dan emosinya terpengaruh serta
perhatiannya menjadi sempit.
Bila tidak terdapat gangguan kepribadian yang
mendalam, maka sugesti akan efektif, umpamanya
pada reaksi konversi yang baru dan konflik yang
dangkal atau pada nerosa cemas sesudah kecelakaan.
Sugesti.....
Sugesti dengan aliran listrik atau dengan masase kadang juga menolong,
tetapi perbaikan itu cenderung tidak tetap karena pasien menganggap
pengobatan itu dari luar dirinya.
Jadi sugesti harus diikuti dengan reedukasi. Anak-anak dan orang dengan
inteligensi yang sedikit kurang serta pasien yang berkepribadian tak
matang atau histerik lebih mudah disugesti.
Pasien harus percaya bahwa gejalanya akan hilang dan tidak terdapat
kerusakan organic sebagai penyebab gejala itu. Ia harus diyakinkan bahwa
bila gejala itu hilang, karena ia sendiri mengenal gejala itu dan bahwa
timbulnya gejala itu tidak logis.
Sikap terapis
meyakinkan dengan tegas bahwa gejala
pasien pasti hilang
Topik pembicaraan :
gejala-gejala bukan karena kerusakan
organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala
tersebut adalah tidak logis
D. Penjaminan Kembali atau reassurance
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha
meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup
mengatasi masalah yang dihadapinya
dilakukan melalui komentar yang halus atau sambil lalu dan
pertanyaan yang berhati-hati,
dapat juga diberi secara tegas berdasarkan kenyataan atau
dengan menekankan pada apa yang telah dicapai oleh
pasien.
Sikap terapis :
meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil
yang telah dicapai pasien
Topik pembicaraan :
pengalaman pasien yang berhasil nyata
E. Bimbingan
ialah memberi nasehat yang praktis dan khusus yang
berhubungan dengan masalah kesehatan (jiwa) pasien
agar ia lebih sanggup mengatasinya, umpamanya
tentang cara mengadakan hubungan antar
manusia,cara berkomunikasi, bekerja dan belajar dan
sebagainya.
Sikap terapis :
menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan
pengertian
Topik pembicaraan :
cara hubungan antar manusia, cara berkomunikasi, dan
cara bekerja serta belajar yang baik
F. Penyuluhan atau konseling
Pengertian :
ialah suatu bentuk wawancara untuk membantu
pasien mengerti dirinya sendiri lebih baik, agar ia
dapat mengatasi masalah atau dapat menyesuaikan
diri.
Sikap terapis :
menyampaikan secara halus dan penuh
kearifan
Topik pembicaraan :
masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan,
dan pribadi
G. Kerja kasus social (social casework) :
suatu proses bantuan oleh seorang yang terlatih
kepada pasien yang memerlukan satu atau lebih
pelayanan social khusus.
Fokusnya ialah pada masalah luar atau keadaan
social dan tidak pada gangguan dalam individu itu
sendiri.
Tidak mengubah pola dasar kepribadian
pasien,karena tujuannya hendak menangani
masalah situasi pada tingkat realistic.
Terapi kerja dapat berupa sekedar memberi
kesibukan kepada pasien, ataupun berupa latihan
kerja tertentu agar ia terampil dalam hal itu dan
berguna baginya untuk mencari nafkah kelak
G. Hipnosa
dapat membantu psikoterapi
Hipnosa hanya dapat mempercepat pengaruh psikoterapi.
Hal yang penting dalam hipnosa adalah sugesti (bukan
kekuatan kemauan terapis).
Kesadaran pasien menyempit dan menurun, akhirnya ia
hanya menerima rangsangan dari hipnotisir, ia masuk
dalam keadaan trance mulai dari ringan sampai trance
yang dalam dengan kekakuan otot diseluruh badan.
Dalam hipnosa dapat dilakukan analisa konflik-konflik dan
sintesa, atau sintesa dilanjutkan sesudah pasien sadar
kembali.
Dalam hal ini sugesti dalam waktu hipnosa dan sugesti
sesudah hipnosa dapat dipakai.
H. Narkoterapi
• secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum
dengan efek yang pendek (umpamanya
pentothal atau amital natrium).
• Dalam keadaan setengah tidur, pasien
diwawancarai, konflik dianalisa lalu disintesa.
• Bahan yang timbul sewaktu narkoterapi dapat
juga dipakai dalam sintesa sesudah pasien
sadar kembali.
• Narkoterapi dengan narkoanalisa dan
narkosintesa itu membantu psikoterapi
I. Psikoterapi kelompok
Tujuan terapi kelompok ialah :
• membebaskan individu dari stress,
• membantu para anggota kelompok agar dapat
mengerti lebih jelas sebab kesukaran mereka,
• terbentunya mekanisme pembelaan yang lebih baik
yang dapat diterima dan yang lebih memuaskan
• Bila kelompok ini terdiri dari para anggota satu
keluarga, maka disebut terapi keluarga.
• Bila hanya suami istri disebut konseling pernikahan
(marriage counseling).
Terapi kelompok berguna untuk pasien :
asosiasi bebas,
analisa mimpi,
hipoanalisa/sintesa,
narkoterapi,
Terapi main,
terapi seni,
terapi kelompok analitik