Anda di halaman 1dari 31

Bed Side Teaching

Tinea Kruris
Perseptor: Lina Damayanti, dr,. Sp.KK.
Kelompok: LIII-F
Persentan:
Diah Ayu Oktaviani 4151161462
Ulky Nur Mulkia P 4151161475
Fathya Nabila Gifani 4151161482
Fakhrana Adzani 4151161490

Partisipan:
Farahdliba Asysyifa C 4151161418
Novan Arya Yudistira 4151161444
Evi Apriani Sitorus 4151161452
Muhammad Azhar Zaeni 4151161461
Keterangan Umum
Nama : Ny. A
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jl. Ibu Ganirah 3 RT/RW 03/12, Cibeber,
Cimahi Selatan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Suami : SMA
Pekerjaan Suami : Wiraswasta
Agama : Islam
Status Marital : Sudah menikah dengan 3 anak
Keluhan Utama
Bruntus-bruntus kemerahan pada kedua lipat paha, sisi dalam
paha kiri, sisi luar paha kiri, bokong kanan dan kiri yang terasa
gatal terutama bila berkeringat.
Penjabaran Keluhan Utama

Sejak ± 2 minggu yang lalu bruntus-bruntus kemerahan


meluas hingga meliputi kedua lipat paha, sisi dalam paha kiri, sisi
luar paha kiri, serta bokong kanan dan kiri yang terasa gatal
terutama bila berkeringat, sehingga Os sering menggaruknya, akibat
sering digaruk bruntus-bruntus kemerahan tersebut melebar hingga
sebesar kepala orang dewasa.
Perjalanan Penyakit
Keluhan pertama kali timbul sejak ± 1 bulan yang lalu berupa bruntus-
bruntus merah serupa timbul di bokong kanan yang berukuran sebesar
uang logam Rp.500- yang terasa gatal terutama bila berkeringat sehingga
Os sering menggaruknya.
Akibat sering digaruk ± 2 minggu yang lalu bruntus-bruntus
kemerahan menjadi sebesar kepala orang dewasa dan meluas sampai ke
ke sisi dalam paha kiri, sisi luar paha kiri, serta bokong kanan dan kiri
yang terasa gatal terutama bila berkeringat.
Os menyangkal adanya keluhan bruntus-bruntus merah di tempat
lain yang terasa panas terutama bila digaruk. Os menyangkal bruntus-
bruntus merah disertai sisik tebal, berlapis, dan transparan. Os
menyangkal bruntus-bruntus kemerahan yang terasa gatal disertai
berketombe.
Faktor Etiologi, Predisposisi dan Presipitasi
Saat ini Os tinggal serumah dengan suami, dan 3 anaknya.
Keluhan serupa dirasakan juga oleh anak pertama Os, namun sudah
diobati dan sembuh. Pasien mempunyai kebiasaan menggunakan
pakaian yang sama dengan anaknya. Keadaan ventilasi dirumah
kurang karena hanya memiliki 3 jendela yang jarang dibuka. Sumber
air di rumah Os berasal dari sumur.
Os tidak memelihara binatang peliharaan seperti anjing dan
kucing. Os tidak mempunyai hobi berkebun atau bercocok tanam.
Faktor Etiologi, Predisposisi, dan Presipitasi
Os mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, namun sejak
± 2 tahun yang lalu lebih sering mandi 1 kali sehari memakai sabun,
handuk yang tidak bergantian, dan mengganti pakaian yang baru
dicuci setiap setelah mandi. Os sering menggunakan pakaian yang
sama dengan anak pertamanya, yang ketat dan tidak menyerap
keringat.
Faktor Etiologi, Predisposisi dan Presipitasi

Os mengaku sering berkeringat walaupun tidak beraktivitas


berat. Os mengaku berat badannya semakin bertambah semenjak ±
1 tahun terakhir. Os tidak sedang hamil, Os juga tidak memiliki
riwayat penyakit kencing manis, dan tidak sedang mengkonsumsi
obat-obatan dalam jangka panjang, seperti obat anti nyeri.
Riwayat Pengobatan

Keluhan tersebut belum pernah diobati oleh Os.


Anamnesis Tambahan

• Tidak memiliki riwayat penyakit kuning.


• Tidak memiliki riwayat penggunaan obat antasid.
• Tidak terdapat alergi pada obat.
Status Generalis

Kesan sakit : Ringan


Tanda Vital : TD= 120/80 mmHg; R= 18 x/menit;
N= 80 x/menit; S: 36,70C
Status Gizi : BB= 70 kg,
30,4 kg/m2
TB= 152 cm (Obesitas 1)
Status Generalis (lanj)

• Kepala: Mata: Konjungtiva anemis -/-


Sklera ikterik -/-
• Mulut: THT : Tonsil : T1 – T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher : KGB: Inspeksi: tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
• Dada : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Batas jantung dalam batas normal,
Bunyi jantung I dan II murni reguler
Paru : VBS kanan=kiri,ronkhi-/-, wheezing-/-

• Abdomen : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)


Hepar dan lien tidak teraba

• Ekstremitas : Akral hangat


Refleks fisiologis : KPR+/+ ; APR+/+
Refleks patologis : -/-
Status Dermatologikus

Distribusi : Regioner.
Ad Regio : kedua lipat paha, sisi medial pangkal paha kiri, 2/3 permukaan gluteus
kiri, seluruh permukaan gluteus kanan, sulcus gluteus, dan perianal.
Lesi : Multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, bentuk tidak teratur tepi
lesi polisiklik, ukuran lentikular sampai geografis, batas tegas,
menimbul dari permukaan, stadium kering, tepi lesi lebih aktif
dibandingkan tengah lesi (central healing).
Efloresensi : plak eritema dengan skuama halus diatasnya disertai papula-papula
eritema di tepi lesi disertai krusta sanguinolenta.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10% dari pita selopan
didapatkan:
• Pada pembesaran 100x :
- Epitel (+)
• Pada pembesaran 400x :
- Epitel (+)
- Spora (+) ; arthrospora
- Hifa panjang, bersepta, bercabang, dan double contour (+)
Pemeriksaan Penunjang
Sediaan langsung dengan KOH 10% dengan menggunakan pita selopan dari kerokan kulit didapatkan:

Pembesaran 100x:

EPITEL
Sediaan langsung dengan KOH 10% dengan menggunakan pita selopan dari kerokan kulit didapatkan:

Pembesaran 400x:

Hifa panjang,
bersepta, bercabang,
dan dinding double
contour bila
mengubah
mikrometer

Epitel
Resume
Perempuan usia 45 tahun, seorang IRT datang ke Poliklinik Kulit
dan Kelamin RS Dustira dengan keluhan utama adanya papul-papul
eritema pada kedua lipat paha, sisi medial pangkal paha kiri, sisi
lateral paha kiri, gluteus kanan dan kiri, sulcus gluteus, perianal
pasien yang terasa gatal terutama bila berkeringat sejak 2 minggu
yang lalu.
Resume
• Keluhan pertama kali timbul ± 1 bulan yang lalu berupa papul-
papul eritema berukuran numular yang terasa gatal terutama bila
berkeringat sehingga os sering menggaruknya.
• Akibat sering digaruk, sejak ± 2 minggu yang lalu papul-papul
eritema melebar menjadi geografis dan meluas sampai ke sisi
medial paha sinistra, sisi lateral paha sinistra, gluteus dextra et
sinistra, sulcus gluteus, dan perianal.
• Os menyangkal adanya papul-papul eritema yang terasa panas.
Os menyangkal papul-papul eritema disertai skuama
psoriasiformis. Os menyakal papul-papul eritema disertai ptiriasis
sika.
Resume
Cara penularan jamur secara antrofilik. Predisposisi endogen
(+), yaitu obesitas. Predisposisi eksogen (+), yaitu hygine buruk,
kelembapan (+). Kontraindikasi pengobatan antimikotik, yaitu
hepatitis (-), sirosis hepar (-), gastritis (-).
Resume Status Generalis

Status generalis : Dalam batas normal


Tanda Vital : Suhu = 36,70C
Status Gizi : 30,4 kg/m2 (Obesitas 1)

• Pemeriksaan fisik :
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
• Abdomen : Datar lembut, BU (+) normal, NT epigastrium (-),
Hepar dan lien tidak teraba
Status Dermatologikus

Distribusi : Regioner.
Ad Regio : kedua lipat paha, sisi medial pangkal paha kiri, 2/3 permukaan gluteus
kiri, seluruh permukaan gluteus kanan, sulcus gluteus, dan perianal.
Lesi : Multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, bentuk tidak teratur tepi
lesi polisiklik, ukuran lentikular sampai geografis, batas tegas,
menimbul dari permukaan, stadium kering, tepi lesi lebih aktif
dibandingkan tengah lesi (central healing).
Efloresensi : plak eritema dengan skuama halus diatasnya disertai papul - papul
eritema di tepi lesi disertai krusta sanguinolenta.
Diagnosis Banding

1. Tinea kruris
2. Candidosis kutis
3. Dermatitis Seboroik
4. Dermatitis Kontak Alergi e.c susp karet celana dalam
5. Psoriasis inversa
6. Eritrasma
Diagnosis Kerja

Tinea kruris
Usulan Pemeriksaan Laboratorium
1. Kultur jamur pada media Sabouroud dextrose agar
(SDA) untuk mengetahui spesies jamur
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
3. Konsul Poliklinik Gizi (Obesitas)
Penatalaksanaan
Umum :
1. Jangan menggaruk kelainan kulit.
2. Mandi dua kali sehari menggunakan sabun, keringkan badan dengan handuk
yang dipakai sendiri.
3. Turunkan berat badan.
4. Pakai baju yang menyerap keringat.
5. Apabila berkeringat setelah bekerja langsung mandi.
6. Menerangkan mengenai penyakit dan cara penggunaan obat yang benar.
7. Kontrol kembali sesuai dengan anjuran dokter.
Penatalaksanaan
Khusus :
a. Topikal
Krim ketokonazole 2% dioleskan 2 kali per hari selama 2
minggu setelah mandi.
b. Sistemik
Antifungi sistemik
Itrakonazole 1x 200 mg selama 7 hari
Anti histamin non sedatif
Cetirizine 1x10 mg /hari selama 7 hari
Resep
Dr. X
SIP 4151141466
Jl Dustira Cimahi

Cimahi, 05 Agustus 2018

R/ krim ketokonazole 2% tube No I (10g)


ʃ u.e

R/ Itrakonazole 100 mg cap no XIV


ʃ 1 dd cap II pc
R/ Cetirizine 10 mg tab no. VII
ʃ 1 dd tab I pc (malam)

Pro : Ny. A
Umur : 45 tahun
Alamat : Jl. Ibu Ganirah 3 RT/RW 03/12, Cibeber,
Cimahi Selatan
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai