Anda di halaman 1dari 21

TINJAUAN PUSTAKA

ULKUS MOLE

Preseptor :Agus Walujo, dr., Sp.KK., M.Kes


Definisi

• Sinonim = chancroid, soft chancre, soft ulcer, ulcer molle


• suatu infeksi menular seksual bersifat akut, setempat yang
disebabkan oleh Haemophilus ducreyi dengan gejala klinis khas
berupa ulkus dan sering kali disertai surpurasi kelenjar getah bening
regional
Epidemiologi

• Insidensi wanita < laki-laki


• Kelompok risiko tinggi : wanita tuna susila/pria penjaja seks dan
orang dengan kebersihan pribadi yang kurang
Faktor Risiko

• Berganti-ganti pasangan seks


• Kebersihan dan hygiene
Etiologi

• Kingdom : bacteria
• Pylum : protoebacteria
• Class : gamma proteobacteria
• Order : pateurellales
• Family : pasteurellaceae
• Genus : Haemophilus
• Species : Haemophilus ducreyi
Etiologi (2)

• bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ujung bulat


(coccobacillus), fakultatif anaerob, perlu hemin (faktor X) untuk
pertumbuhannya,
• Bentuk batang kecil atau pendek dengan ujung bulat (coccobacillus)
tidak bergerak dan tidak membentuk spora.
• Pada bahan apusan dari ulkus dengan pengecatan Gram, menunjukkan
susunan sejajar, sehingga memberikan gambaran seperti rel kereta api
atau sekawanan ikan.
• Faktor virulensi : LOS, toksin, pili, hemolysin
• Tempat masuk kuman: daerah yg mudah mengalami erosi/ekskoriasi
akibat trauma, infeksi lain, atau iritasi
Patogenesis
Haemophilus ducreyi masuk melalui
epitel yang rusak saat berhubungan
seksual (masa inkubasi 3-7 hari)

Jaringan epitel H. ducreyi menginfeksi epitel


Berhubungan seks
mengalami mukosa, epitel squamosa
dengan kelompok
kerusakan berkeratin dan nodus
risiko tinggi

Struktur LOS dan faktor


Inflamasi
virulensi lain

Berubah menjadi Munculnya papula Cyto-lethal distending


pustula dalam eritema beberapa jam toxin (Hdcdt)
24-48 jam hingga beberapa hari
setelah berhubungan
seksual
Erosi

Ulkus

10/27/2019 Kelompok LIII-G dan L-B 7


Manifestasi Klinis (1)

• Masa inkubasi antara 37 hari, jarang lebih dari 10 hari


• Tidak ada gejala prodromal dan tidak ada gejala sistemik
• Lesi awal berupa papula kecil dengan eritema di sekitarnya, lesi
berjumlah multiple. Setelah 24-48 jam akan menjadi pustular lalu
menjadi erosi dan akhirnya menjadi ulkus
• Ulkus ditutupi jaringan nekrotik dengan eksudat kuning keabu-abuan
• Tepi tidak rata, dinding bergaung
• Dasar kotor, bergranulasi, dan mudah berdarah
• Perbedaannya dengan sifilis: halus, tidak terdapat indurasi, nyeri
• Diameter bervariasi antara 1 mm2 cm
Manifestasi Klinis (2)
• Pada pria paling sering ditemukan pada:
permukaan preputium interna/eksterna,
frenulum, dan gland penis. Dan juga sering
ditemukan pada: meatus uretra, shaft penis,
dan anus. Sering disertai edema preputium.
Apabila lesi terdapat pada uretra, H. ducreyi
dapat menyebabkan uretritis yang purulen,
namun kasus ini jarang ditemukan.
Manifestasi Klinis (3)
• Pada wanita paling sering ditemukan pada:
vulva; terutama pada fourchette, labia minor,
dan vestibula. Dapat ditemukan juga pada:
vagina, serviks, dan perianal, bahkan bisa
terdapat di ekstragenital seperti payudara, jari
jemari, paha, dan orofaring.
Manifestasi Klinis (4)
• Pembesaran kelenjar inguinal yang terasa nyeri
(bubo inguinal) terjadi pada 50% pasien dalam
beberapa hari sampai dengan 2 minggu (rata-
rata 1 minggu) setelah timbul lesi primer. Bubo
lebih jarang terjadi pada wanita dan biasanya
unilateral. Bubo dapat menjadi berfluktasi dan
dapat ruptur secara spontan, berisi pus yang
kental.
Variasi Klinis Ulkus Mole

Giant chancroid Ulkus mole serpiginosum Ulkus mole gangrenosum

• Beberapa ulkus dapat • Lesi-lesi yang • Satu varian yang


bergabung membentuk berkonfluens, membesar disebabkan oleh
lesi tunggal yang dapat akubat perluasan dan superinfeksi engan
meluas ke tepinya inokulasi sendiri bakteri fusospirokhetosis,
(autoinokulasi), dan sehingga menimbulkan
bersifat destruktif ulkus fagedenik

Ulkus mole folikularis Ulkus mole papular


Trancient chancroid
(folicullar chancroid) (ulcus molle elevatum)
• Ulkus kecil yang sembuh • Timbul pada folikel • Terdiri atas papul yang
spontan dalam waktu rambut, terdiri atas ulkus berulserasi dan
beberapa hari dapat kecil multipel. Lesi ini bisa granulomatosa, dan
diikuti oleh limfadenitis terjadi di vulva atau pada dapat menyerupai
regional akut 23 minggu daerah genitalia yang donovanosis atau
kemudian. berambut. Lesi ini sangat kondiloma lata stadium II
superfisial
Pemeriksaan Penunjang

1. Sediaan apus (sensitivitas & spesifisitas <50%)


Pewarnaan gram  basil, gram negatif, gambaran seperti rel kereta api
atau sekumpulan ikan (school of fish)
2. Kultur bakteri
3. Tes serologi
4. PCR
Diagnosis Banding

1. Herpes genitalis; kelainan kulitnya berupa vesikel berkelompok


dan jika pecah menjadi erosi, nyeri.
2. Ulkus durum; ulkusnya bersih, indolen, terdapat indurasi, tidak
ada tanda-tanda radang akut, dan tidak nyeri.
3. Ulkus mixtum; ko-infeksi H. ducreyi dengan T. pallidum.
Penatalaksanaan

• Sistemik
1. Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi intramuscular
2. Eritromisin 4x500 mg per oral, selama 7 hari
3. Amoksisilin 500 mg + asam klavulanat 125 mg 3x/hari selama 7 hari
4. Siprofloksasin 2x 500 mg selama 3 hari, obat ini dikontraindikasikan
untuk wanita hamil, menyusui, anak yang berusia kurang dari 12
tahun.
5. Azitromisin, 1 gr per oral, dosis tunggal
• Lokal
1. Kompres irigasi atau rendam dengan larutan salin dapat membantu
menghilangkan debris nekrotik dan mempercepat penyembuhan
ulkus.
2. Aspirasi jarum dianjurkan untuk bubo yang berukuran 5 cm atau
lebih.
Pencegahan

• Menggunakan kondom dengan baik dan benar saat bersenggama


• Jika belum di sirkumsisi (sunat/khitan), lebih baik di sirkumsisi agar
tidak mudah terjangkit
• Tidak mengganti-ganti pasangan seks
Komplikasi

• Adenitis inguinal (bubo inflamatorik). Komplikasi ini terjadi paling


sering, didapatkan pada separuh kasus. Timbul beberapa hari sampai 3
minggu setelah lesi primer, biasanya unilateral.
• Fimosis atau parafimosis. Dapat terjadi akibat sikatrisasi pada lesi yang
mengenai preputium, perlu sirkumsisi untuk penanganannya.
• Fisura uretra. Sebagai akibat ulkus pada glans penis yang bersifat
destruktif. Bila mengenai uretra akan menimbulkan nyeri hebat pada
waktu miksi. Dapat diikuti oleh striktura uretra.
• Fistel rektovagina. Merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada
wanita. Infeksi campuran dengan organisme Vincent, sehingga ulkus
semakin parah dan destruktif. Keadaan ini dapat menyebabkan ulkus
mole yang sukar diobati.
prognosis

Umumnya baik, dengan pengobatan yang tepat keluhan dapat


menghilang dalam waktu 3 hari dan ulkus akan membaik dalam waktu
1-2 minggu.
QAV : Ad bonam
QAF : Ad bonam
QAS : Dubia Ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai