Anda di halaman 1dari 18

KONSEP KESEHATAN

REPRODUKSI
BEBERAPA PENGERTIAN
KESREP
1. Menurut Drs. Syaifuddin
Suatu keadaan kesehatan dimana suatu kegiatan organ
kelamin laki-laki dan perempuan yang khususnya testis
menghasilkan spermatozoid dan ovarium menghasilkan
sel kelamin perempuan.
2. Menurut ICPD
Keadaan sejahtera fisik, mental, sosial secara utuh tidak
semata-mata terbebas dari penyakit dan kecacatan dalam
segala hal yang berkaitan dengan sistem fungsi dan
proses reproduksi.
LANJUTAN…
3. Menurut Ida Bagus Gde Manuaba, 1998
Kemampuan seseorang untuk dapat memanfaatkan alat
reproduksi dengan mengukur kesuburannya dapat
menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman
mendapatkan bayi tanpa resiko apapun (Well Health
Mother Baby) dan selanjutnya mengembalikan
kesehatan dalam batas normal
4. Menurut WHO
Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang
utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi dan prosesnya
LANJUTAN…
5. Menurut Depkes RI, 2000
Suatu keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial
yang berkaitan dengan alat, fungsi serta
proses reproduksi yang pemikiran kesehatan
reproduksi bukannya kondisi yang bebas
dari penyakit melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual
yang aman dan memuaskan sebelum dan
sesudah menikah.
KESEHATAN
REPRODUKSI
???

• adalah keadaan kesejahteraan


fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata terbebas
dari penyakit atau kecacatan
dalam segala hal yang berkaitan
dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksinya .
KESEHATAN
SEKSUAL ???

• merupakan keharmonisan hubungan antar


manusia, dimana setiap individu merasa nyaman
dengan seksualitasnya dan mampu
mengkomunikasikan perasaan-perasaan dan
kebutuhan seksualnya serta menghormati
kebutuhan seksual orang lain. (FWCW Platform,
1996, ICPD)
HAK-HAK
SEKSUAL ???

• adalah termasuk hak asasi perempuan untuk


dapat secara bebas dan bertanggung jawab
mengontrol dan memutuskan hal-hal yang terkait
dengan seksualitasnya termasuk kesehatan
reproduksi dan seksual, bebas dari paksaan,
diskriminasi dan kekerasan (FWCW Platform,
1996)
HAK-HAK
REPRODUKSI
MENCAKUP :

• Hak dasar individu dan pasangan untuk menentukan


secara bebas dan bertanggung jawab atas jumlah dan
jarak anak, mendapatkan informasi serta cara-cara untuk
melaksanakan hal tersebut
• Hak untuk mancapai standar tertinggi kesehatan
reproduksi dan seksual
• Hak untuk membuat keputusan yang terbatas dari
diskriminasi, paksaan dan kekerasan
Hak-hak reproduksi
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan
reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan
reproduksi
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan
reproduksi
4. Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan
6. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan
dengan kehidupan reproduksinya

LANJUTAN…
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk
termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan,
kekerasan, penyiksaan seksual
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam
berkeluarga dan kehidupan kesehatan reproduksi
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam
politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Sejarah perkembangan kespro
1. Konferensi di Wina, 1993 (Mendiskusikan HAM dalam
perspektif gender dan isu kontroversial mengenai hak
reproduksi)
2. ICPD (International Conference on Population
Development) menyerukan agar setiap negara
meningkatkan status kesehatan , pendidikan dan hak
individu khususnya perempuan dan anak,
mengintegrasikan program KB kedalam agenda
kesehatan perempuan yang lebih luas
LANJUTAN…
3. Konferensi perempuan sedunia ke 4 di Beijing (Fourth
World Conference on Women) 1995 Menghasilkan
platform 12th Critical Area of concern yang dianggap
sebagai penghambat utama kemajuan kaum perempuan
12th Critical Area of Concern
1. Kemiskinan (jumlah perempuan dalam kemiskinan lebih
banyak daripada pria)
2. Pendidikan dan pelatihan (merupakan sarana penting
mencapai kesetaraan)
3. Kesehatan (mencakup fisik, mental dan psikososial)
4. Kekerasan (pada umumnya yang menjadi objek
kekerasan adalah perempuan)
5. Konflik bersenjata (perkosaan sebagai upaya
pemusnahan)
6. Ekonomi (perempuan jarang dilibatkan dalam
pengambilan keputusan sehingga cebderung dirugikan)
LANJUTAN…
7. Mekanisme institusional (sering terpinggirkan dalam
struktur pemerintahan, keterbatasan SDM)
8. Hak Asasi Manusia
9. Media (terus menonjolkan gambaran yang merendahkan
perempuan)
10. Lingkungan (dampak negatif kesehatan dan
kesejahteraan)
11. Diskriminasi (dihadapi sejak awal kehidupannya,
prilaku praktik yang berbahaya, kurangnya perlindungan
hukum, rentan kekerasan, konsekuensi hubungan seks
yang tidak aman usia dini)
Target baru 2015 untuk
mengukur penerapan ICPD :
• Akses terhadap pendidikan dasar, tahun 2015
meningkatkan peran anak laki-laki dan perempuan 90%
untuk SD sebelum 2010 menurunkan buta huruf sebagian
pada tahun 2015
• Semua fasilits KB menyediakan kontrasepsi yang aman
dan efektif, pelayanan kebidanan, PSIR, metode
perlindungan mncegah infeksi secara langsung (rujukan)
• Mengurangi kesenjangan anTara proporsi individu
pemakai alat kontrasepsi (alkom) dengan individu ysng
ingin membatasi jumlah anak tanpa target/kuota
LANJUTAN…
• Pelayanan pencegahan HIV untuk laki-laki
dan perempuan usia 15-24 termasuk
penyediaan kondom, pemeriksaan secara
sukarela, konseling dan tindak lanjut
RUANG LINGKUP KESREP
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Pencegahan dan penanggulangan infeksi
saluran reproduksi termasuk PMS-
HIV/AIDS.
3. Pencegahan dan penanggulangan
komplikasi aborsi
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Pencegahan dan penanganan infertile
6. Kanker pada usia lanjut
7. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain,
misalnya kanker servik, mutilasi genital,
fistula, dll.

Anda mungkin juga menyukai