Anda di halaman 1dari 20

Demensia Senilis

Ridha Rana Atisatya


Sharifah Baanu

Pembimbing: dr. Yusril, Sp.S


Departemen Neurologi RSMH Palembang
PENDAHULUAN
• Demensia adalah sindrom akibat gangguan otak
yang biasanya bersifat kronik-progresif, dimana
terdapat gangguan fungsi luhur kortikal,
termasuk di dalamnya: daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap, kalkulasi, kemampuan
belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgment).
Kesadaran tidak termasuk di dalamnya.
• Umumnya disertai, dan ada kalanya diawali,
dengan kemerosotan (deterioration) dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau
motivasi hidup.
PENDAHULUAN (con’t)
• Demensia senilis adalah perubahan kognitif
yang terjadi setelah usia 65 tahun dan
dianggap sebagai bagian dari proses penuaan
yang normal.

• Istilah yang sekarang digunakan  demensia


KLASIFIKASI
Penyakit Alzheimer (AD)

Demensia Vaskular (VaD)


Degeneratif
(Primer dan vaskular)
Demensia Lewy Body

Demensia
Demensia Frontotemporal

Disebabkan penyakit atau


Sekunder kondisi lain (termasuk
demensia reversibel)
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Alzheimer (AD)
• Penyebab paling umum dari demensia di Amerika Utara dan Eropa
• 1 dari 9 orang di >65 tahun menderita AD (11%), prevalensinya bertambah seiring
dengan bertambahnya usia, dimana 1/3 individu dengan usia >85 tahun menderita AD
• Peremuan > laki-laki

Demensia Vaskular (VaD)


• Penyebab demensia terbanyak kedua setelah AD di Amerika Utara dan Eropa
• 50% demensia di Jepang dan Cina merupakan VaD
• Prevalensi meningkat pada usia 70th
• Laki-laki > perempuan

Demensia Lewy Body


• Penyebab 20% dari semua demensia yang berkaitan dengan usia

Demensia Frontotemporal
• Persentasinya antara 2-20% dari semua kasus demensia
ETIOLOGI
• Mayoritas penyebabnya tidak diketahui
• 10% dari semua kasus AD merupakan familial,
90% sisanya merupakan sporadik
• Kasus familial biasanya memiliki onset yang
lebih awal
• Secara patologi, kasus familial dan sporadik
tidak dapat dibedakan
Demensia Familial Sporadik

Penyakit • Mutasi gen amyloid precursor protein • Alel apolipoprotein E (ApoE)-epsilon-4


Alzheimer (APP) pada kromosom 21 • Reseptor pemicu yang diekpresikan pada sel-sel
• Mutasi gen presenilin pada kromosom mieloid 2 (TREM2)
14 (PSEN1) dan 1 (PESN2) • Fosfolipase D3 (PLD3)
• Mutasi genetik lainnya • Diabetes tipe 2, hipertensi, hiperlipidemia
• Faktor risiko kardiovaskular
• Infeksi virus herpes simpelks pada individu dengan
alel ApoE-epsilon-4
• Trauma kepala, stres, dan depresi kronik

Demensia Mutasi gen Notch3 pada kromosom 19 • Faktor risiko vaskular (hipertensi,
vaskular hiperkolesterolemia)
• Atrial fibrilasi dan penyakit katup jantung
• Penyakit jantung iskemik dan penyakit vaskular
perifer
• Polisitemia, penyakit ginjal, dan merokok
Demensia Lewy • Missense mutation pada gen alpha- • Halotype H mitokondria DNA
Body synuclein (SNCA) • Alel ApoE-epsilon-4
• Triplikasi lokus SNCA • Polimorfisme homozigot NURR1 (NI6P)
• Mutasi pada gen beta-synuclein • Depresi dan asupan kafein yang rendah
Demensia • Umumnya ditemukan pada keluarga Mayoritas kasus yang terjadi tidak diketahui penyebab
Frontotemporal dengan riwayat FTD dan faktor risikonya
• Mutasi pada MAP-tau terjadi pada 50%
kasus herediter
• Mutasi gen yang mengkode protein
yang mengandung valosin pada
kromosom 9
PATOFISIOLOGI & MANIFESTASI KLINIS
Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer

Plak neurofibrillary tangles (NFTs)

Plak senilis

Perubahan biokomia
Penyakit Alzheimer

• Penurunan daya ingat


• Disfungsi eksekutif
• Gangguan bahasa
• Gangguan visuospatial
Demensia Vaskuler
Disebabkan oleh gangguan pada pembuluh
darah mana saja yang menyuplai darah ke otak, dengan
gambaran klinis yang bervariasi sesuai dengan daerah
otak yang kekurangan oksigen dan nutrisi penting saat
infark (stroke).

Single
Large vessel
Demensia Multiple
vaskuler
Tergantung area
Small vessel
yang terkena
Demensia
Vaskuler
Demensia Lewy Body
• Adanya Lewy Body pada neruon batang otak,
terutama pada substansia nigra, dan di korteks
serebral
• Lewy body  agregasi abnormal protein alfa-
synuclein
Demensia
Lewy Body
Demensia Frontotemporal
• Kelainan yang luas yang ditandai dengan degenerasi
lobus frontal dan lobus temporal anterior
• Menyebabkan gejala berupa gangguan kepribadian,
perilaku, dan bahasa
Demensia Frontotemporal
TATA LAKSANA
Terapi yang dberikan berupa terapi simptomatik, bukan
kuratif

1. Penyakit Alzheimer
Acethylcholinestrase inhibitor:
• Donezepil  menghambat acethylcholinestrase dan
menurunkan pemecahan acetylcholine
• Rivastigmine  pseudo-irreversible acetyl-
butyrylcholinesterase inhibitor, selektif pada (CNS)
dan memiliki selektifitas regional pada korteks dan
hipokampus
• Galantamine  menghambat acethylcholinestrase
secara kompetitif dan meningkatkan respon
reseptor nikotinik acethylcholline
TATA LAKSANA
2. Demensial vaskular
• Kontrol faktor riskio hipertensi (hipertensi, merokok,
hiperkolesterolemia, diabetes)

3. Demensia Lewy Body


• Cholinestrase inhibitor
• Obat antipsikosis  harus dihindari  bisa menimbulkan
eksakserbasi diasbilitas mental dan motorik
• REM sleep behaviour disorder  clonazpam

4. Demensia Frontotemporal
• Tidak ada tatalaksana yang bisa dilakukan untuk menghambat
progresi FTD
• Acethylcholinestrase inhibitor  tidak memberikan efek
• Abnormalitas perilaku  SSRI
• Parkinsonian dopaminergik
THANK YOU
• Wira
• Memori apa yang terganggu pada AD?

• Ari
• Bagaimana cara menegakkan daignosis
demensia, dan bagaimana membedakannya
berdasarkan etiologi?

• Lisa
• Kenapa levodopa harus dikombinasi?

Anda mungkin juga menyukai