Anda di halaman 1dari 32

By.Jaimin Adi Putra. S.Kep.M.

Kes
Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

AKPER PEMKAB KONAWE


 Kata keluarga berasal dari bahasa
sansekerta (Kula dan warga) kulawarga
yang berarti anggota kelompok kerabat.
 Wall (1986) mengemukakan keluarga
sebagai dua orang atau lebih yg
disatukan oleh ikatan kebersamaan dan
ikatan emosional serta
mengidentifikasikan diri mereka
sebagai bagian dari keluarga.
 UU. NO. 10 tahun (1992) mendefinikan
keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dr suami, istri dan
anak, atau suami dan istri, atau ayah dan
anak,atau ibu dan anak
 Depkes RI (1988)mengemukakan
keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa org yang
terkumpul dan tinggal disuatu t4 dibawah
suatu atap dalam keadaan saling
Keluarga merupakan salah satu bagian dari
bidang garap dunia keperawatan, oleh karena itu
supaya perawat bisa memberikan asuhan
keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami
tipe keluarga yang ada.
A. Tradisional
 The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
 The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa
anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
 Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
 The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
 The extended family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear
family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-
nenek), keponakan
 The single parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi
 Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi
atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
 Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang
dan pelayanan yang sama (contoh: dapur,
kamar mandi, televisi, telepon,dll)
 Blended family
Duda atau janda (karena perceraian)
yang menikah kembali dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya.
 The single adult living alone/single
adult family
Keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (perceraian
atau ditinggal mati)
B. Non-Tradisional
 The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
 The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
 Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan
anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak
 The nonmarital heterosexsual
cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama
berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
 Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai
persamaan sex hidup bersama
sebagaimana “marital pathners”
 Cohabitating couple
 Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa telah saling
menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu termasuk sexsual dan
membesarkan anak.
 Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan
 Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak
ada hubungan keluarga/saudara di dalam
waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
 Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan
 Gang
Sebuah bentuk keluarga yang
destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga
yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
Struktur sebuah keluarga
memberikan gambaran tentang
bagaimana suatu keluarga itu
melaksanakan fungsinya dalam
masyarakat. Adapun macam-macam
Struktur Keluarga diantaranya adalah :
 Patrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang
terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu
 Matrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari
sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
 Matrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah istri.
 Patrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah suami.
 Keluarga Kawin
Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
 Friedman (1992) menggambarkan fungsi
sebagai apa yang dilakukan keluarga.
Fungsi keluarga berfokus pada proses
yang digunakan oleh keluarga untuk
mencapai tujuan keluarga tersebut.
Proses ini termasuk komunikasi diantara
anggota keluarga, penetapan tujuan,
resolusi konflik, pemberian makanan, dan
penggunaan sumber dari internal maupun
eksternal
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992)
adalah:
 Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan
emosional anggota, membantu anggota dalam
membentuk identitas dan mempertahankan saat
terjadi stress.
 Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan
kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme
koping, memberikan feedback, dan memberikan
 Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-
kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
 Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk
anggota keluarganya dan kepentingan di
masyarakat
 Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan,
kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan
istirahat termasuk untuk penyembuhan dari
 Peran adalah serangkaian
perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan
posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat,
misalnya status sebagai
istri/suami atau anak.
 Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung
dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebaagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
 Peranan ibu : mengurus rumah tangga,
pengasuh dan pendidik anak-naknya,
pelindung dan sebagai salah satu anggota
kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, serta bisa berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
 Peranan anak : melaksanakan peranan
a. Pasangan baru (keluarga baru)
 Membina hubungan dan kepuasan
bersama
 Menetapkan tujuan bersama
 Mengembangkan keakraban
 Membina hubungan dengan keluarga lain,
teman, kelompok sosial
 Diskusi tentang anak yang diharapkan
b. Child bearing (menanti kelahiran)
 Persiapan untuk bayi
 Persiapan biaya
 Adaptasi dengan pola hubungan seksual
 Pengetahuan tentang kehamilan,
persalinan dan menjadi orang tua
c. Keluarga dengan anak pra-remaja
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan keluarga
 Merencanakan kelahiran anak kemudian
 Pembagian tanggung jawab dengan anggota
keluarga
d. Keluarga dengan anak sekolah
 Menyediakan aktivitas untuk anak
 Biaya yang diperlukan semakin meningkat
 Kerjasama dengan penyelenggara kerja
 Memperhatikan kepuasan anggota keluarga
dan pasangan
e. Keluarga dengan anak remaja
 Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan
yang berbeda
 Menyertakan remaja untuk tanggung
jawab dalam keluarga
 Mencegah adanya gap komunikasi
f. Keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan)
 Penataan kembali fasilitas dan sumber-
sumber
 Penataan kembali tanggung jawab antar
anak
 Mempertahankan komunikasi terbuka
 Meluasnya keluarga dengan pelepasan
anak dan mendapatkan menantu
g. Keluarga dengan usia pertengahan
 Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
 Tanggung jawab semua tugas rumah
tangga
 Keakraban pasangan
 Mempertahankan kontak dengan anak
 Partisipasi aktivitas sosial
h. Keluarga dengan usia lanjut
 Persiapan dan menghadapi masa pensiun
 Kesadaran untuk saling merawat
 Persiapan suasana kesepian dan
perpisahan
 Pertahankan kontak dengan anak cucu
 Menemukan arti hidup
 Mempertahankan kontak dengan
masyarakat
 Seperti individu, keluargapun mempunyai
cara-cara tertentu untuk mengatasi
masalah kesehatan. Kegagalan dalam
mengatasinya akan mengakibatkan
penyakit atau sakit terus menerus dan
keberhasilan keluarga untuk berfungsi
sebagai satu kesatuan akan berkurang.
Dalam perawatan kesehatan keluarga,
kata-kata ”mengatasi dengan baik”,
diartikan sebagai kesanggupan keluarga
untuk melaksanakan tugas pemeliharaan
 Mengenal gangguan perkembangan
kesehatan setiap anggota keluarga. Ini
ada hubungannya dengan kesanggupan
keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan pada setiap anggota keluarga.
 Mengambil keputusan untuk tindakan
kesehatan yang tepat
 Memberikan perawatan kepada anggota
keluarga yang sakit, yang tidak dapat
membantu diri karena cacat atau usianya
 Mempertahankan suasana di rumah yang
menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota
keluarga
 Mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan. Ini menunjukkan pemanfaatan
dengan baik akan fasilitas-fasilitas
kesehatan
 Perawatan kesehatan keluarga adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan untuk
mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi
perawat membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga. Peran
perawat dalam melakukan perawatan
 Pendidik
 Koordinator
 Pelaksana
 Pengawas kesehatan
 Konsultan
 Kolaborasi
 Fasilitator
 Penemu kasus
 Modifikasi lingkungan.
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai